Saturday, November 9, 2013

Protonger : Universe 17 - Nightmare! Misterious Appearance!

======================== episode sebelumnya==============================
“ Arnot? Arnot sadarlaahh!!” TJ mengguncang-guncang tubuh Arnot yang sudah berubah menjadi Demon.
Melihat TJ yang berusaha menyadarkan Arnot, Demon itu pun langsung menepis tubuh Tj ke samping dengan sekali sapuan.
“ Arrghh..”
“ TJ!!!!” teriak Protonger yang lain saat melihat TJ terkapar tak berdaya setelah mental di pukul oleh Demon.
=====================================================================

Kitsune-Demon, dengan secepat kilat bergerak menghampiri Arnot yang sudah berubah wujud menjadi Demon, “ Kau memang manusia terpilih, Arnot!” Kitsune tersenyum licik.
“ Sekarang-“ tangan Kitsune merapalkan mantera sihir, “-lakukan tugasmu, Cyclops!” tangannya langsung menyentuh tubuh Demon di depannya.
Dan dalam sekejap, Demon Cyclops berubah menjadi raksasa, “ Oh tidak, ini buruk!” keluh Violet Pluto.

“ Kita belum kalah, teman!” seru Gold Sun, “ Space-Commander, datanglah!!” Suara gemuruh dari arah timur, datanglah sekerumunan Beast milik Outsider dan langsung menggabungkan diri, dan membentuk Space Commander, “ Semuanya, ayo!” seru Gold Sun lagi, sambil melompat ke dalam Space Commander.
“ Siap!” balas yang lain dan langsung mengikuti Gold Sun masuk ke dalam Space-Commander.

Saat Orange Uranus ingin melompat masuk, dia menoleh ke arah Yellow Moon, yang sedang membantu Blue Mercury, “ Yellow!” teriak Orange Uranus.
“ Ya?” balas Moon cepat sambil menoleh ke arah Orange Uranus.
“ Ini giliranmu, gunakan Unicorn dan gabungkan dengan Space Commander.” Yellow Moon tampak terpana tidak terpercaya.

Yellow Moon membalas dengan mengangguk, “Yossh! Baiklah!” Orange Uranus mengambil alih untuk membantu Blue Mercury, “ Unicorn! Datanglah!!” dari jauh terdengar ringkikan suara kuda, terlihat Beast Unicorn berlari ke medan pertempuran..
“ Ayo kawan!!” seru Yellow Moon seraya melompat masuk kedalam. Unicorn pun menjadi bersemangat, terlihat dari bola matanya yang bersinar, “ Baiklah! Galaxy Armament!” teriak Yellow Moon.
“ Hmph!” Gold Sun mengangguk seakan setuju dengan ide Orange Uranus dan langsung beralih ke Cygnus, “ Kali ini, kau istirahat dulu Cygnus.” Cygnus pun membalas dengan pekikannya.
“ Baiklah kalau begitu Yellow Moon, SPACE COMMANDER SWORD!”, Cygnus melepas formasi dari Space Commander, dan bergantian dengan Unicorn.
“ Kami siap…Space Commander Sword!” Space Commander yang kini bertangankan Unicorn berdiri tegap menantang Cyclops-Demon yang berdiri di depannya.

“ Kalian hati-hati!” seru Red Mars memperingatkan, “ Cyclops-Demon di hadapan kalian masih ada energi manusia.”
“ Tenang saja, Red Mars-“ jawab Navi Neptune, “-serahkan semuanya pada kami!” Space-Commander pun bergerak maju untuk melawan Cyclops Demon.
Red Mars dan semua sisa anggota Insider yang lainnya juga Orange Uranus, bergegas berlari menghampiri TJ yang masih tergeletak tak berdaya.
“ Semuanya-“ kata Red Mars yang mulai mengangkat tangan TJ, dan melingkarkannya di lehernya,”-kita bawa TJ pergi dari sini, mumpung mereka tidak melihat.”
“ Siap!” jawab yang lain serempak.
Red Mars dibantu Black Jupiter membopong TJ, sedangkan Blue Mercury di papah oleh Orange Uranus. Pink Venus bertugas untuk mengamankan keadaan.

Diluar dugaan, ternyata mereka dihadang lagi oleh Demon Army, “ Ya ampun, kalian nongol lagi?!” keluh Black Jupiter.
“ Tenang semuanya, biar mereka aku yang urus.” Orange Uranus segera melepaskan rangkulan Blue Mercury, dan bersiap untuk menghadapi Demon-Army.

Tiba-tiba, ada sekelebat cahaya berwarna putih kemerahan menyambar para Demon Army yang menghadang mereka, dan membuat para Demon-Army tersebut tumbang semua.
“ Lho?” Blue Mercury terkejut.
“ Apa itu barusan?” timpal Venus kemudian yang ikutan keheranan.

Kepulan asap akibat dari serangan sekelebatan cahaya tersebut mulai memudar, Red Mars seperti melihat ada sosok yang berdiri di balik kepulan asap tersebut, “ Hei, siapa itu?” tanya Red Mars heran dengan suara sedikit pelan.
“ Liat itu!” rupanya Black Jupiter juga memergoki sosok tersebut.
Itu.....Protonger?” Red Mars mencoba memperhatikan sosok yang berdiri di depan sana.
“ Apa? Protonger?” balas Venus keheranan, dia pun juga mencoba melihat jelas sosok yang masih di balut kepulan asap tipis.

Sosok misterius yang terlihat muncul dan menumbangkan para Demon-Army itu, memang sosok Protonger yang dilihat oleh TJ tempo hari.
Sosok Protonger itu pun, terlihat seperti menatap tajam ke arah Red Mars, kemudian dia bergerak secepat kilat dan langsung menghilang, “ Tunggu!” Red Mars berusaha mencegah sosok itu pergi, tetapi terlambat, dia sudah menghilang tanpa jejak.

Melihat keadaan yang cukup aman, Red Mars pun mengajak yang lain, untuk segera pergi dari tempat tersebut, “ Ayo kita pergi..” dibantu Orange Uranus, Red Mars membopong TJ yang masih pingsan. Sedangkan Space-Commander masih berusaha berjuang melawan Cyclops-Demon.

“ Mata nya satu..tidak salah lagi, ini pasti Cyclops~!” jelas Violet Pluto.
“ Lalu, apakah kalau kita colok matanya dia bisa langsung mati? –ughh!!-“ balas Navi Neptune sambil berusaha keras menahan terjangan Cyclops-Demon yang tanpa ampun ini.
“ Fokus, teman! Makhluk ini pasti ada kelemahannya.”, seru Gold-Sun kemudian.
Cyclops-Demon tampak terpukul mundur, setelah mendapat tebasan dari bagian tangan berpedang dari Unicorn, “ Heyaaattt…” teriak Yellow Moon semangat.
“ Bagus, Moon!” seru White Saturn.

Cyclops-Demon tampak terhuyung-huyung. Kitsune yang mengawasi pertempuran dari kejauhan tampak sedikit murka, “ Ini terlihat mulai menyebalkan..” Kitsune bersiap merapalkan mantera, namun kemudian sesuatu terjadi. Langit seketika menjadi gelap,
“ Apa yang terjadi?” tanya Kitsune keheranan. Space-Commander tampak keheranan dengan perubahan cuaca yang mendadak ini, “ Hei, apa-apaan ini? Kenapa jadi gelap langitnya? Udah malam ya?” tanya Yellow Moon keheranan.

Dari sisi lain, Van Goeb tampak baru saja tiba di tempat tersebut, dia terlihat gembira, “Wah..wah..waahh..ini seru sekali, dating-dateng langsung di kasih tontonan menarik! Robot-“ tangan kanan Van Goeb menunjuk kearah Space-Commander, “-dan Demon yang pasti kerjaan, Kitsune-chan.” Van Goeb memainkan permen lollipop yang sedaritadi dikulumnya.

Langit masih menunjukkan suasana tidak beres. Setelah langit berubah menjadi gelap, tampak sedikit demi sedikit petir yang mulai menyambar-nyambar, “ Wah, tapi ini ada apa ya? Langitnya ada yang gak beres.”, gumamVan Goeb.
Sesaat reaksinya berubah. Dia seperti mengetahui asal-usul, sebab-musabab pengaruh langit yang aneh ini, “ Ini..jangan-jangan!!” Van Goeb menatap ke arah Cyclops Demon yang masih terhuyung-huyung menyeimbangkan tubuhnya.

Sebuah fenomena aneh terjadi. Sebuah petir besar menyambar Space-Commander, dan menyebabkan Space Commander langsung terjengkal ke belakang, “ Semuanya, pegangan!! Aaghhh!!!” teriak Violet Pluto. Space Commander ambruk ke belakang, disusul sebuah kemunculan benda aneh di langit.
Lingkaran yang terbuat dari asap hitam, dan dari situ, muncul sebuah sosok siluet menyeramkan bermata merah.
Sosok tersebut hanya mengeluarkan suara geraman, “ Grrrgghhh….”
“ Sosok itu..jangan-jangan dia..” Kitsune terperanjat di buatnya.

“ Apa itu?” tanya White Saturn heran, sambil menunjuk ke sosok tersebut.
Van Goeb, juga tidak kalah terkejut di buatnya, “ Tidak mungkin!-“ Van Goeb memegang kepalanya, “..itu adalah..kenapa dia disini??” Van Goeb membalikkan badannya dan berlari meninggalkan tempat dia berdiri.

Fenomena aneh itu, terus saja menyerang Space-Commander yang sudah tidak berdaya dengan serangan petir yang menyambar-nyambar.
“ Arrrghh…kalau begini terus, Space-Commander bisa hancur!!” seru Navi-Neptune.
“ Kalau begitu…kita pisahkan penggabungan ini!” perintah Gold Sun.
“ Ide bagus!” seru Violet Pluto, “ Semuanya berpencar!!! Formation Break!!” lalu kemudian Space-Commander mulai melepaskan penggabungan.
Namun saat semua Beast mulai memisahkan diri, mereka terpental, dan mendarat cukup keras,

“Huaaaa~~!!” teriak Yellow Moon saat Unicorn terpental dan mendarat keras di tanah.
“ Uuughh-“ Yellow Moon mengerang kesakitan, “-hei teman, kau tidak apa-apa kan?” tanya Yellow Moon kepada sahabatnya Unicorn.
Beast Unicorn membalas pertanyaan Yellow Moon dengan ringkikan lemah dan tampak kesakitan.

Saat semua sudah memisahkan diri dari penggabungan Space-Commander, tampak White Saturn berusaha untuk melawan fenomena aneh di langit itu, yang di ketahui sebagai sosok Dewa Anubis, dengan menerbangkan Beast Peacock ke arah kerumunan awan aneh tersebut.
“ Rasakan ini~!!” seru White Saturn. Beast Peacock menembakkan sinar laser dari kedua matanya.
“ White Saturn apa yang kau lakukan?!!” teriak Gold-Sun saat melihat White Saturn, mencoba melawan kepulan awan aneh tersebut.

Peacock yang dikendalikan oleh White Saturn juga menyerang dengan menggunakan ekornya.
Pada saat serangan itu hampir berhasil, Dewa Anubis berhasil menyerang balik Peacock, sehingga membuat Peacock tak berdaya, dan terjun bebas, “ SATURN~!!!!” teriak Gold Sun lagi.
Melihat adegan tersebut, membuat Gold Sun mengarahkan Garuda untuk menolong Peacock.

Garuda terbang melesat menghampiri Peacock, dan dengan cengkraman Garuda mengangkat tubuh Peacock supaya tidak mendarat keras ke tanah.
Setelah Peacock berada di tanah, Gold-Sun langsung melompat keluar dari Garuda dan masuk ke dalam kokpit Peacock, serta segera menyelamatkan White Saturn, “ Saturn, kau tidak apa-apa?” Gold Sun mengangkat tubuh White Saturn dan mendekapnya erat di tubuhnya.
Beast dan Outsider yang lain, berusaha untuk ikut melawan Dewa Anubis.

Gold-Sun membawa tubuh White Saturn keluar dari Peacock. Dia melihat Outsider yang lain berusaha melawan Anubis.
“ Gold Sun~!” ada suara yang memanggil dirinya.
Gold Sun langsung menoleh ke arah kanan. Yellow Moon tampak berlari ke arahnya, “ Yellow Moon! Kau tidak apa-apa?” tanya Gold Sun kemudian.
“ Iya, aku tidak apa-apa, namun Unicorn tampaknya kesakitan.” Yellow Moon melihat White Saturn yang tergolek lemas di dekapan Gold-Sun, “ Ya Ampun, Saturn! Kenapa dia?” tanya Yellow Moon kemudian.
“ Dia tadi berusaha melawan kepulan awan itu, namun Peacock mendapat serangan berbahaya“ Gold Sun memutarkan tubuhnya, sehingga terlihat jelas Beast Peacock yang terluka parah.

“ Biar aku urus Saturn.” Yellow Moon menawarkan diri untuk membawa Saturn. Gold Sun pun menyerahkan Saturn kepada gendongan Yellow Moon.
Kemudian Gold Sun pun menoleh kearah Outsider yang lain, yaitu Navi Neptune dan Violet Pluto.
Schylla dan Dolphin secara berurutan menyerang Dewa Anubis. Tetapi sudah bisa ditebak, kalau Dewa Anubis bukan lawan yang seimbang dengan kekuatan yang dimiliki Outsider.

“ Pluto..Neptune..kalian berhati-hatilah, dia lawan yang cukup tangguh~” Gold Sun berbicara melalui alat komunikasi dari helm nya.
“ Tenang saja, leader~!-“ jawab Violet semangat, “-awan aneh ini, bukan apa-apa” namun tanpa disangka, Cyclops berusaha menyerang Schylla, “ Oh tidak!” teriak Pluto.
“ Merunduk kawan!” tiba-tiba datang Dolphin dari belakang dan membantu menyerang balik Cyclops.


Dengan sekali serangan tembakan laser dari Dolphin, Cyclops kembali terhuyung dan terjungkang ke belakang.
Tak lama kemudian, Dewa Anubis melancarkan serangan terakhirnya sebelum dia menghilang.
Serangan petir bertubi-tubi diarahkan kepada Schylla dan Dolphin, juga Gold Sun dan Yellow Moon yang berada di darat. Schylla dan Dolphin berhasil mengelak dari serangan tersebut.
“ Proo..tongeeerrr…” Dengan suara beratnya Dewa Anubis kemudian menghilang, dan langit kembali cerah.

“ Apa itu barusan?” tanya Gold Sun heran.
“ Itu-“ Yellow Moon membenarkan posisi menggendong Saturn, “-adalah Dewa Anubis”
“ Anubis??” balas Gold Sun cepat. Yellow Moon mengangguk.
“Cyclops Demon juga menghilang...sepertinya mereka juga mundur.”
Tak lama kemudian, datanglah Violet Pluto dan Navi Neptune, sambil berlari ke arah Gold Sun dan Yellow Moon.
“ Hooii!!-“ teriak Neptune, “-kalian tidak apa2?”

“ Neptune, Pluto! Kami baik-baik saja, bagaimana dengan kalian?” balas Gold Sun, sambil memperhatikan Pluto dan Neptune berlari ke arahnya.
“ Kami juga tidak apa-apa.”, jawab Pluto. Navi Neptune menatap tubuh Saturn yang masih terkulai lemah dalam dekapan Yellow Moon, “ Ada apa dengan Saturn?” tanya Neptune kemudian.
“ Dia terkena serangan tadi, Peacock juga rusak parah.”, balas Yellow Moon.
“Sebaiknya kita bawa Saturn ke Rumah Sakit.” Gold Sun menimpali.
“ Kita bawa ke Synergy aja. Aku bisa merawatnya, usul Pluto
“ Ide bagus, sekarang kita segera pergi dari sini.” Lalu mereka pun meninggalkan tempat itu dan membawa Saturn ke Synergy.

Ketika para Protonger sudah beranjak pergi, di belakang mereka, dari kejauhan masih tampak Kitsune yang masih berdiri di atas tebing memperhatikan kepergian mereka.
Dia juga masih menduga-duga, gerangan apa yang barusan saja terjadi, “ Aku tidak mengerti, apa yang barusan saja terjadi?”
Kitsune kemudian merubah dirinya menjadi manusia, “ Apakah itu adalah...” dia terkejut sambil mengangkat kepalanya, “ Jangan-jangan dia…”

Malam hari-nya, Agung dan Victor tampak sedang bertugas berjaga di kamar pasien tempat Vebby di rawat.
Agung tampak tertidur di sofa panjang, dan Victor sedari tadi duduk di kursi sebelah ranjang tempat Vebby berbaring, sambil membaca majalah.
Di tempat yang sama hanya berbeda kamar, TJ juga di rawat. Tampak Phiand bertugas mendampingi TJ.

Pintu kamar tempat Vebby dirawat, diketuk, “ Masuk~” jawab Viktor yang kemudian menutup majalah yang dibacanya.
Ternyata yang datang adalah Ambar, “ Oh, ternyata kamu, Bar?”
“ Iya, sorry aku lama, tadi aku harus belanja keperluan cafe. Nih, buat kamu ama Agung, kalian pasti sudah lapar.” Ambar menyerahkan bungkusan plastik berisi makanan.
“ Agung mana?”, tanya Ambar lagi.
“ Tuh lagi pules.”, jawab Victor sambil tetap memeriksa isi dalam plastik.
“ Ya ampun, kasian dia.” Ambar segera menghampiri sofa tempat Agung tidur, “ Udah gak usah dibangunin, kasian dia capek banget.”, ujar Viktor sambil memelankan suaranya, “ Aku makan dulu ya, dan makasih” Setelah mengeluarkan jatah makanan dari dalam plastik, dan sebotol minuman, Viktor langsung keluar dari kamar.
“ Okeh.”, jawab Ambar sambil tersenyum.

Setelah memperhatikan Agung yang masih tertidur pulas, Ambar lalu beralih ke Vebby yang masih terbaring lemah. Ada perasaan kasihan pada diri Ambar, saat melihat kondisi Vebby. “Kau ini sungguh wanita yang kuat, Veb. Dengan berani kau lawan Anubis tanpa ampun, walau kau tahu kondisimu yang sesungguhnya.” Ambar membatin dalam hati, sambil memegang tangan kiri Vebby.
“ Semoga kau segera sembuh, Vebby.”.
Kemudian Ambar menyenderkan tubuhnya di kursi dan sesaat kemudian dia pun tertidur.

Victor yang setelah mendapat jatah makanan dari Ambar, kemudian berpindah ke kamar, tempat TJ dirawat.
Disana dia menemukan Phiand yang sedang memainkan game handheld nya, “ Aku kira sudah tidur, Phi.”, tegur Victor kemudian yang setelah masuk kedalam ruangan.
“ Belum, Ko,.aku belum merasa mengantuk-“ jawab Phiand, sambil pandangannya terus ke arah game yang sedang dimainkannya,”-lagipula aku takut, kali nanti ada Demon masuk sini.”.

“ Demon masuk sini? Hmpfh..ada ada aja kamu~” Victor kemudian mengambil tempat di sofa panjang, untuk segera menyantap hidangannya, “ Sudah makan belum kamu? Makan dulu sana, aku jagain TJ.”
“ Oke deh.” Phiand menghentikan permainannya,” Tunggu sebentar ya, aku turun beli makanan.”
“ Iya. Sudah sana.” Phiand pun berdiri dari kursi, dan beranjak menuju pintu.

Sebelum Victor menyantap makanannya, dia sempat melihat TJ yang masih terbaring lemah, “Huh..Protonger benar-benar sedang mendapat ujian berat sepertinya. Baru kali ini aku menemukan musuh yang sangat kuat.” Victor menatap ke arah ranjang tempat TJ berbaring.
“ Tenang, Bro! Aku akan disini menjagamu.”, ujar Viktor sambil terkekeh. Lalu, Victor pun memakan makanannya.

Phiand yang berencana membeli makanan di lantai bawah, baru saja melintasi front office. Disana hanya ada seorang suster jaga, dan seorang dokter paruh baya yang dia temui saat berbelok menuju lift, “ Malam, Dok.”, sapa Phiand hangat kepada dokter itu.
Dokter tersebut pun hanya tersenyum sambil mengangguk.
Phiand pun tiba di depan pintu lift, dan segera menekan tombol. Diliriknya dokter yang dia temui, tetapi sudah menghilang di tikungan, “ Wah jam segini, masih ada ya dokter yang bertugas di rumah sakit ini.”

Tak lama, pintu lift terbuka, dan dia bertemu Eddy di dalam, “ Lho, Ed? Mau apa kamu disini? Tumben?” tanya Phiand heran.
“ Aku mau memeriksa TJ dan Vebby, kau mau kemana?” balas Eddy kemudian sambil berjalan keluar lift.
“ Aku mau beli makanan sih. Tapi..tapi tadi aku baru saja berpapasan dengan seorang dokter kok, jadi aku kira dokter itu yang bertugas memeriksa TJ dan Vebby.”
Seketika raut ekspresi Eddy berubah, “ Dokter?”
“ Ho-oh.” ,jawab Phiand sambil mengangguk.
“ Dokter siapa? Tidak ada dokter yang jadwal jaga hari ini.”, kata Eddy.
“ Lho?? Jadi itu siapa donk?” Phiand menjadi semakin heran.
“ Jangan-jangan!” Eddy pun kemudian berlari ke kamar TJ dan Vebby.
“ Hei tunggu!” Phiand mengikuti Eddy dari belakang.

“ Vebby!!” Eddy mendobrak masuk ke kamar Vebby.
Ambar dan Agung yang kebagian tugas jaga, menjadi terbangun karena Eddy yang tiba-tiba masuk secara tiba-tiba.
“ Ada apa, Ed?” tanya Ambar yang sedikit terkejut karena terbangun dari tidurnya.
Eddy memperhatikan Agung, Ambar dan Vebby yang masih terbaring di ranjangnya, “ Kalian tidak apa-apa??” tanya Eddy dengan nafas yang sedikit tersengal.
Ambar kemudian menggelengkan kepalanya, “ Tidak ada apa-apa, memang kenapa sih?” Ambar masih keheranan.

Tiba-tiba ada suara gaduh dari ruang sebelah, “ Oh tidak!!” Eddy pun kemudian berlari menuju kamar TJ.
“ Hei suara apa itu?”, tanya Agung keheranan, dan kemudian Ambar dan Agung menyusul Eddy ke ruangan sebelah,
Dan benar saja, apa yang di khawatirkan oleh Eddy terbukti benar. Didepan matanya terlihat pemandangan Victor di cekik oleh Baphomet, “ Demon lepaskan dia!! Apa mau kalian??” teriak Eddy.
Tuh kan, apa kubilang, mereka pasti nyamperin kita!” kata Phiand.

“ Protonger..” Baphomet membalikkan badannya, sedangkan tangan yang mencekik leher Viktor adalah tangan yang tumbuh dari pinggangnya, “ Aku memperingatkan kalian, jika kalian masih mengganggu rencana kami, aku tidak akan segan-segan menghancurkan kalian..” Victor berusaha melepaskan cengkraman tangan Baphomet yang mencekik lehernya, “ Jangan hiraukan aku, Eddy! Bunuh saja kambing bandot ini! Uhuukk!”
“ Termasuk..si biru tosca ini, aku akan membunuhnya dengan sekali gerakan saja, kalau kalian masih saja menghalangi rencana kami.”

“ Astaga Demon!!” teriak Ambar yang baru saja memasuki ruangan tersebut diikuti oleh Agung.
“ Dasar kurang ajar, kalian Demon!” seru Eddy penuh kemarahan, “ Selama kami masih ada, kalian tidak akan pernah bisa menjalankan rencana jahat kalian! Mengerti??”
“ Hahahahaha..kalian sungguh naif Protonger..” Baphomet kemudian melihat ke arah TJ yang masih terbaring lemah, “ Jadi ini si Silver Earth. Sekarang dia tak berdaya, terbaring lemah.”

Melihat hal tersebut, Phiand segera mengambil posisi melindungi tubuh TJ, “ Oh, tidak akan kubiarkan, Demon!”
“ Lalu kau mau apa?” kemudian Baphomet mengangkat satu tangannya lagi, tangannya terlihat seperti merapalkan mantra.
Tiba-tiba tangannya menembakkan sinar, dan tanpa sepengetahuan Phiand, di depannya tiba-tiba muncul sebuah lingkaran sihir berwarna merah dengan logo Baphomet, “ Ha? Apa ini? Formasi sihir......Aaaarrrgghhhhh” sekejap saja, Phiand terpental ke dinding.
“ Phiand!” teriak Ambar, yang langsung menghampiri Phiand.

“ Kau tidak apa-apa?” tanya Ambar cemas.
“ Ya, aku tidak apa-apa.” Phiand berusaha bangkit.
“ Sekarang kalian lihat. Kalau kalian bukan lagi tandingan Demon Army! Sekarang menyerah dan menyingkirlah kalian dari pandangan kami!”
“ Coba saja, Bandot!” timpal Victor kemudian yang diikuti dengan, “ Planet CHANGE!” Victor sekejap langsung berubah menjadi Navi Neptune.

Dengan cepat dia meraih dan menggunakan Galaxy Gun, Neptune menembakkan ke arah Demon untuk melepaskan cengkraman tangannya yang membelit lehernya.
Usahanya ternyata berhasil, “ Kurang ajar!” Baphomet melepaskan cengkramannya dari leher Neptune.
“ Sekarang, kau ikut denganku!!” seru Neptune.

Tanpa disangka, Baphomet melakukan serangan balasan, “ Tidak akan terjadi Protonger!” dengan menggunakan jurus yang sama, sebuah lingkaran sihir keluar dari tangannya, dan muncul di depan Navy Neptune, “ Oh tidak…” satu serangan, dan Navy Neptune menerima serangan tersebut.
Sebuah tembakan dari lingkaran sihir, membuat Navy Neptune terpental keluar hingga memecahkan kaca jendela, “ Arrgh~!” Navy Neptune terlempar keluar, dan terjun dari ketinggian lantai 10.
“ Oh tidak, Neptune!!!” teriak Eddy kemudian.

“ Jangan pernah kalian bergerak dari tempat kalian berdiri, kecoa pengganggu!” ujar Baphomet kemudian, sambil menjulurkan sebelah tangannya, yang juga membuat anggota Protonger yang lain tidak bisa menggerakkan tubuhnya, “ Aku tidak bisa…menggerakkan tubuhku!” desis Agung yang berusaha menggerakkan kakinya.

Baphomet kemudian menoleh ke arah ranjang TJ, “ Si lemah ini akan ku ambil. Dia bisa sangat menjanjikan.” Baphomet kemudian membopong tubuh TJ yang masih tak sadarkan diri.
“ Sampai jumpa lagi Protonger..kalau kalian ingin Silver ini selamat, kalian harus menyerahkan diri kalian di tempat kemarin, mengerti?!” sebuah lingkaran sihir kembali muncul dan Baphomet menghilang di dalamnya.
“ Tunggu!!!” Eddy yang sudah bisa menggerakkan tubuhnya, berusaha mengejar, namun terlambat, Baphomet sudah keburu menghilang.

“ Victor!” Eddy langsung teringat kepada Neptune yang di lempar oleh Baphomet. Serta merta dia langsung menuju jendela dan melongok keluar.
Tak disangka, Neptune muncul ke atas, dengan berpijakan pada tubuh Dolphin.
“ Yo~!” ujar Neptune.
“ Neptune! Syukurlah!” balas Eddy.  Navy Neptune langsung melompat kedalam kamar, “ Terima kasih, Dolphin!” Beast Dolphin seperti merespon ucapan terima kasih dari Neptune, dan kemudian dia pergi.

“Kemana kambing bandot itu?” tanya Neptune kemudian sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.
Eddy beranjak ke sebuah sofa yang terbalik karena efek serangan Baphomet kepada Neptune, “Dia berhasil kabur, dengan membawa TJ.”
“ Apa?” Neptune tampak terperanjat. Dia melihat kearah ranjang yang sudah kosong.
“Arrghh....kurang ajar!!!” teriak Neptune kesal sambil menendang salah sisi tempat tidur, dan kemudian dia menjatuhkan dirinya di lantai.

Agung menghampiri Neptune, “ Tenanglah Vic, kita pasti bisa menyelamatkan TJ.”, katanya sambil menepuk pundak Neptune.
Tatapan Neptune lurus kedepan. Pikirannya kusut, seakan dia tidak berdaya menghadapi keadaan seperti ini. Kemudian dia mematikan kekuatannya.

“ Aku tidak tahu..kenapa ini  harus terjadi kepada Protonger?” jawab Eddy kemudian.
“ Kita pasti bisa Eddy! Percayalah, jangan kau patah semangat seperti itu!-“ Ambar kemudian menggotong Phiand untuk berdiri, “-ini bukan seperti dirimu yang dulu.”, lanjutnya.
“ Entahlah.”, jawabnya singkat.
.

Di tempat lain, di sebuah Goa di kaki bukit, Baphomet terlihat datang sambil menggotong tubuh TJ yang masih belum sadarkan diri.
Baphomet menaruh tubuh TJ di sebuah tempat seperti salib tetapi memiliki bentuk lingkaran yang menyerupai logo perkumpulan dirinya, “ Protonger hanyalah seonggok daging bila mereka tanpa kekuatan mereka.”

Tak lama kemudian, ada sosok yang muncul di mulut Goa, “ Baphomet!”
Mendengar suara tersebut, Baphomet mencari datangnya sumber suara, “ Tuan Kitsune!” Baphomet lalu kemudian memberi hormat. Yang baru saja tiba adalah Kitsune, dia kemudian berjalan memasuki Goa lebih ke dalam, dan lalu dilihatnya TJ yang terpasung di sebuah salib.

“ Ini kan…Protonger…Silver Earth!” ujar Kitsune lagi.
“ Benar tuanku, aku berhasil menculik dia dari rumah sakit, tempat dia dirawat.”, jelas Baphomet   “ Aku pikir, kita bisa memanfaatkan dia.”.
Kitsune berjalan mendekati tubuh TJ, “ Kerja bagus, Baphomet.”

“ Tetapi tuan, Protonger yang lain pasti akan segera mencari dia.” , ujar Baphomet terdengar cemas.
“ Tidak usah khawatir, soal itu. Biar saja mereka mencari temannya satu ini. Karena aku mempunyai rencana.”
Baphomet terperanjat mendengarnya, “ Rencana? Rencana apa itu Tuanku?”
“ Tenang Baphomet, tenang..Kau nanti juga akan segera tahu.”

“Lalu Tuanku, bagaimana dengan Arnot..maksudku Cyclops-Demon?” tanya Baphomet lagi.
“ Dia aman. Aku sudah menyembunyikan dirinya di sebuah tempat, dengan tangan dan kaki terikat pada rantai baja, mengingat dirinya masih liar dan belum bisa mengendalikan dirinya.” , jelas Kitsune.

Lalu kemudian Kitsune berjalan ke arah TJ. Tangannya diletakkan di depan dada TJ dan dari tangan Kitsune terlihat seberkas cahaya dan langsung merasuk kedalam tubuh TJj, “ Aku akan menghancurkan Protonger, sampai tidak bersisa, khu khu khu khuu..”
“ Baik Tuanku!” balas Baphomet sambil memberi hormat.
“ Hahahaha..HAAAhahahaha!!!” tawa Kitsune membahana ke seluruh Goa.

Keesokan hari nya, Protonger terlihat berkumpul di rumah Eddy. Mereka masih membicarakan soal lokasi disembunyikannya TJ oleh Baphomet, “ Bagaimana? Sudah ada perkembangan?” , tanya Andri yang saat itu baru saja memasuki ruangan.
“ Tidak..hasilnya nihil, Mini-Garuda kehilangan jejaknya.” , jawab Dodo murung, tampak Mini-Garuda mendarat di tangannya, dan kemudian memasukkan kembali ke dalam Brace nya.

“ Ini gawat, aku takut Baphomet atau Kitsune merencanakan sesuatu terhadap TJ.” Ambar terlihat cemas.
“ Semoga saja, hal buruk tidak akan terjadi.” , balas Dhony.
Lalu, Agung teringat pada suatu hal, “ Oh iya..waktu pertempuran kemarin, awan hitam itu apa ya?”

“ Fenomena awan hitam itu adalah Dewa Anubis.” Hermes yang duduk di kursi kerja Eddy buka suara dengan pandangan menuju kearah kebun belakang.
“ Anubis?” ujar Agung, Viktor, Dodo serempak. Kemudian Hermes membalikkan kursinya kearah para Protonger yang sedang berkumpul, “ Ya, dia adalah Dewa Anubis. Musuh terbesar kita. Dia lah pimpinan tertinggi dari para Demon. Sampai saat ini, belum ada yang pernah melihat sosok Anubis yang sesungguhnya. Bahkan Jendral-Jendral kepercayaannya.”

Semua tampak mengangguk mendengarkan penjelasan Hermes.
Lalu Hermes seperti teringat sesuatu, “ Kecuali..”
“ Kecuali apa, Hermes?” tanya Dodo heran.
Hermes menoleh ke arah Dodo, “… kecuali dia yang berjuluk Anak Iblis Anubis.”
“ Anak Iblis Anubis??” jawab semua serempak.
Hermes mengangguk.

Di lain tempat, tampak Van Gob yang sedang berjalan menuju menuju sekolahnya.
Pikirannya masih berkecamuk soal kejadian tempo hari. Fenomena langit gelap yang di susul oleh kemunculan sosok misterius yang di ketahui sebagai Dewa Anubis, kini berhasil mengganggu pikirannya, “ Awan itu..tidak salah lagi, itu pasti dia.” Van Gob menendang sebuah kaleng minuman kosong yang di lewatinya. Kaleng tersebut melayang jauh sampai masuk ke sebuah bak sampah.

“ Arrrghh!!! Untuk apa dia harus muncul di saat seperti ini?” Van mengacak-acak rambutnya seperti orang kebingungan.
Tanpa sadar, di depannya ada seorang yang berdiri di hadapannya.
“ He? Ouw..Kau..maksudku Pak Hari.” Sosok tersebut adalah Pak Guru Hari Kusuma atau yang dikenal sebagai sosok penyamaran dari Kitsune.
“ Ada apa Van Gob? Sepertinya kau sedang di rundung masalah?” tanya Pak Hari agak sedikit ketus dan angkuh.

Van Gob mengangkat sebelah alisnya, dan kemudian dia melihat ke kiri dan kanan, “ Dengar ya, rubah brengsek, kalau bukan peran sebagai murid yang aku ambil, aku tidak akan membiarkan kau bertindak kurang ajar di depan ku!” ujar Van Gob sedikit geram, sambil menarik kerah baju Pak Hari. Matanya terlihat berubah warna menjadi merah.

Mendapat perlakuan tersebut, membuat Kitsune menjadi ciut nyalinya, “ Te-tenang Yang Mulia..” Pak Hari memperhatikan keadaan sekitar, takut kalau ada murid yang melihat kejadian ini, “-tenangkan dirimu Yang Mulia..ini sudah dekat dengan sekolah, kalau ada orang lain yang melihat ini, penyamaran kita bisa berantakan!” ucap Kitsune memperingatkan.

“ Aku tidak peduli dengan semua itu! Kalau perlu mereka harus melihat seorang guru mereka yang mereka hormati, mati kucabik-cabik!” suara Van Gob terdengar semakin berat.
“ M-maafkan aku, Yang Mulia. Barusan aku hanya menjaga penyamaran kita, supaya kita tidak ketahuan orang lain.” Van Gob masih saja menatap tajam kearah Pak Hari dengan kedua matanya yang berwarna merah.

Seperti merasakan kedatangan seseorang, Van Gob kemudian melepaskan tangannya dari kerah baju Pak Hari, matanya kembali normal. Tak lama benar saja, ada beberapa anak sekolah berjalan menuju gerbang sekolah, “ Te-terima kasih, Yang Mulia.” Pak Hari kemudian merapihkan bajunya.
“ Untuk kali ini kau kuampuni..sekali lagi kau berbuat kurang ajar, tak segan-segan kuhabisi dirimu di depan para manusia.” Nyali Kitsune seketika ciut kembali, “ Aku tidak peduli, penyamaran kita ini terbongkar.” Van Gob kemudian meninggalkan Kitsune sendirian dan masuk ke dalam gerbang sekolah.
“ Dasar kurang ajar!!” Van Gob menendang sebuah tong besar yang letaknya di balik gerbang sekolah dengan agak keras, sehingga tong tersebut menjadi rusak.

TJ membuka matanya, dan menemukan dirinya di sebuah tempat antah berantah, bukan di sebuah goa, tempat dia di sekap. Sebuah tempat yang asing bagi dirinya, “ Dimana ini?” tanya TJ heran. Dia memperhatikan keadaan di sekeliling tempat itu.
TJ pun kemudian melangkahkan kakinya ke depan.

Kakinya menginjak rerumputan hijau yang tinggi, terasa sedikit basah, seperti dibasuh oleh embun.
Tepat di depan matanya, tampak seberkas sinar terang menyilaukan kedua matanya. Sekejap dia langsung menutupi matanya.
Dari seberkas sinar tersebut, tampak berdiri tegap sebuah sosok. TJ berusaha mengenali sosok tersebut, “ Siapa itu disana?”, panggilnya,  namun sosok itu hanya diam membisu, berdiri tegap di depan  TJ.

TJ berjalan mendekati sosok itu untuk bisa mengenalinya, “ Siapa kau?!!” hardik TJ.
“ Silver Earth!” sebuah suara muncul kemudian.
“ Siapa kau? Kenapa kau bisa tahu identitas ku??” TJ masih berusaha mengenali sosok tersebut sambil melindungi matanya dari pancaran sinar terang yang datang dari arah depan.

Tanpa diduga, di depan sosok misterius itu, muncullah sebuah sosok demon, TJ begitu terkejut melihat itu muncul di depannya, “ Apa? Demon???” TJ mengambil kuda-kuda untuk melawan Demon tersebut.
Tanpa berlama-lama, TJ pun menyerang Demon itu. Namun ada keanehan yang terjadi, saat TJ melayangkan pukulan ke arah Demon tersebut, pukulan tersebut hanya menembus badan Demon itu, “ Ha? Apa? Te..Tembus?” ujar TJ terheran.

Demon tersebut dengan mudah membalas perlawanan TJ, dihajarnya TJ dengan satu pukulan keras dan membuat TJ terpental dan tersungkur.
Saat berusaha untuk bangkit, dia melihat ke arah sosok misterius tersebut yang masih berdiri memandangi dirinya di hajar oleh Demon.
TJ bangkit lagi dan berusaha untuk mengalahkan Demon tersebut, “ Heaatt!!” sebuah pukulan keras lagi-lagi di layangkan TJ ke arah Demon, namun tetap saja pukulan tersebut hanya menembus angin saja. Tidak ada pukulan yang berarti yang mengenai tubuh Demon itu. TJ membalasnya dengan tendangan memutar. Lagi-lagi usahanya sia-sia, “ Apa-apaan ini? Kau pasti bercanda?!” TJ menatap kearah kepalan tangannya, “ Kenapa aku hanya seperti memukul angin saja?”

Demon tersebut mencekik leher TJ, diangkatnya tinggi, “ Akkhh~ Kalian hanya Demon biasa!” TJ berusaha berontak melepaskan cengkraman Demon itu.
Demon tersebut melempar TJj cukup jauh, dan TJ mendarat keras di atas hamparan rumput-rumput hijau.
TJ tampak kesal, terlihat dia memukulkan tangannya ke tanah, “ Kurang ajar!!”

“ Kalau kau masih mengandalkan emosi dibandingkan dengan hati dalam pertarungan, kau tidak akan pernah berhasil.” Sosok misterius tersebut buka suara.
“ Lalu apa yang harus kulakukan?!?” TJ tampak mulai sedikit kesal dengan sosok tersebut yang hanya memandanginya tanpa menolongnya melawan Demon.
Lagi-lagi sosok tersebut hanya diam membisu, tidak membalas pertanyaan TJ.

“ Kau ini bisu atau apa?” TJ berdiri kembali,” Kalau kau tidak mau memberiku saran, lebih baik enyahlah!” Demon yang di depannya tampak merubah sebelah tangannya, membentuk seperti tangan pedang.
“ Kau kira aku takut? Kalian makhluk lemah rendahan, tidak akan bisa menang melawan Protonger!” Demon itu berlari sambil mengangkat tangannya yang berbentuk pedang itu, “ Ayo maju!!!!” teriak TJ.

Demon itu berlari mendekati TJ, dan saat semakin dekat, Demon itu menebaskan pedangnya.
TJ berusaha menangkap pedang itu, namun usaha tersebut masih sia-sia,” Apa???” pedang itu lolos dari tangannya, walaupun dia berhasil menangkapnya.
Pedang itu seperti tembus dari tangan Tj, dan berhasil mengenai tubuhnya, “ Aaarrrghh!!!” TJ lagi-lagi tersungkur mendapat tebasan seperti itu. Darah menetes dari dadanya. “Sial!!”

“ Masih mengandalkan emosi, Silver Earth? Gunakan kata hatimu!!” TJ dengan susah payah, menoleh kembali ke arah sosok tersebut.
Tetapi apa yang dilihatnya, sungguh membuat dia terkejut, “ Kau...” sosok tersebut mulai menampakkan sedikit warna, dan wujudnya. Sosok yang sangat dia kenal, sosok yang waktu itu dia temui di kantornya malam hari, “ Protonger~” ujar TJ dengan lirih karena menahan sakit.

Sosok yang diyakini TJ sebagai salah satu Ksatria Protonger itu pun kemudian terlihat mengangguk, “ Berjuanglah..PROTONGER!!!” TJ seperti mendapat semangat, dia kemudian mengangguk.
“ Ikuti kata hati Griffon!!” lanjut sosok tersebut lagi.

Demon yang masih berdiri di dekat TJ, mengangkat lagi tinggi-tinggi pedangnya, dan kembali ingin menghabisi nyawa TJ.
TJ pun dengan sigap berguling ke samping saat pedang itu mendekati dirinya, dan dengan satu buah pukulan telak mendarat di wajah Demon itu.
Demon tersebut berhasil di lawan, dan kini dia terhuyung ke belakang, “ Ber..berhasil!” TJ menatap kepalan tangannya.

Seakan mendapat kepercayaan dirinya kembali, TJ kini semakin yakin untuk melawan Demon tersebut.
Perlahan, TJ menghampiri, dan kemudian menarik Demon tersebut.
Apa yang terjadi, sungguh di luar dugaan. Wajah Demon yang semula rusak dan retak karena mendapat pukulan tersebut, tiba-tiba saja berubah menjadi wajah yang sangat dia kenal, “Ambar?” ujar TJ terpana.

“ Hentikan TJ! Ini aku…” seperti tersambar petir siang bolong, kemudian Tj melepaskan cengkramannnya.
“ Jangan sakiti aku…aku ini temanmu…apakah kau lupa?” Demon tersebut terus berupaya memperdaya TJ, “ Ini tidak mungkin!” teriak TJ.
“ Jangan kau dengarkan dia, Silver Earth!!” teriak sosok misterius di ujung sana, “ Kau sedang di perdaya oleh Demon..Yakinlah pada dirimu!” TJ menoleh kearah sosok tersebut.

Perasaan yang dirundung amarah dan kesal, membuat TJ semakin mengepalkan tangannya, “ Kalian-“ TJ menatap ke arah Demon yang berubah menjadi wajah Ambar, “-tidak akan bisa memperdayaiku! Matilah kalian! Heaaaattt!!!!!!” teriak TJ sambil menarik kebelakang tangan kanannya, dan bersiap untuk memukul Demon tersebut.

Keanehan lainnya terjadi, saat pukulannya mendekati Demon, tiba-tiba saja TJ tersentak oleh pancaran sinar terang yang menyilaukan wajahnya.
Pancaran sinar tersebut membawa dirinya kembali mendapatkan kesadarannya kembali, dan menemukan dirinya sedang terikat erat di sebuah salib di dalam lingkaran, yang diletakkan di atas bukit, “ Aku.... kembali!” TJ segera melemparkan pandangan ke segala arah.

Saat melihat ke arah kiri, dia melihat sosok pemuda yang pingsan dengan keadaan terikat rantai besi, “ Itu..ARNOT!”
“ Arnot! Sadarlah, ARNOT!!! Ugghh…” TJ berusaha melepaskan rantai yang membelenggu tangan dan kakinya.
“ Selamat datang kembali, Protonger” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan TJ, “ Siapa itu?” Terlihat Baphomet berdiri diseberang ruangan gua.
“ Kuucapkan selamat, karena kau berhasil selamat dari kutukan mimpi yang kuberikan.” Baphomet melemparkan mawar hitam ke arah kiri dan kanan sisi TJ.
“ Jadi..mimpi itu..”
“ Ya! Itulah adalah sebuah kutukan yang kuberikan kepada dirimu. Perlu kau tahu, bahwa tidak ada satupun dari korban ku yang berhasil lolos dari kutukan tersebut.” Baphomet tersenyum jahat, “ Dasar kurang ajar!!” ujar TJ kesal “ Lepaskan anak itu, dia tidak berdosa!”

“ Hahahahaha…melepaskan anak itu katamu?” Baphomet menarik rambut Arnot, dan terlihat jelas wajah Arnot di depan muka TJ.
“ Kau sudah lupa? Anak ini adalah Cyclop-Demon. Kalau aku lepaskan belenggu ini-“ Baphomet memegang rantai yang membelenggu tubuh Arnot, “-dia akan menjadi tidak terkendali. Dan kau tidak menginginkan hal tersebut bukan?” Baphomet kemudian berjalan menjauh dari tubuh Arnot.

“ Kalau begitu, lepaskan kutukan Demon dalam tubuhnya, dan berikan saja pada tubuhku!” seru TJ memohon.
Baphomet terlihat seolah berpikir, “ Melepaskan, dan menaruh pada tubuhmu? Humm..itu bisa saja…bahkan itu ide yang sangat bagus!” Baphomet tampak menyeringai.
Baphomet kemudian berjalan kedepan tubuh Arnot, dan lalu terlihat mengambil sesuatu dari dalam tubuh Arnot.
Sebuah sinar terpancar saat energi itu dikeluarkan.

Disaat yang bersamaan, tanpa disangka Kitsune tiba di tempat itu, dan langsung terperanjat dengan yang sedang di lakukan Baphomet, “ Apa yang kau lakukan?!” seru Kitsune.
Baphomet yang sedang mengambil energi sihir dari dalam tubuh Arnot, terkejut mendengar suara teriakan tersebut, “ Tuan Kitsune!”

Kitsune langsung menghampiri Baphomet dan langsung menarik sebelah tangan Baphomet, “Apa yang kau lakukan? Kenapa kau ambil kekuatan Cyclops-Demon dari tubuh anak ini??” Kitsune terlihat marah.
“ Aku akan memindahkan kutukan Cyclops-Demon kedalam tubuhnya..” jawab Baphomet sambil menunjuk ke arah TJ. Kitsune langsung menoleh ke arah TJ, “ Untuk dia? Kenapa kau mau di masukkan kutukan Cyclops-Demon?” tanya Kitsune curiga, sambil menarik kaos TJ.
“ Hehehe..itu bukan urusanmu, rubah licik.” Sebuah pukulan tiba-tiba mendarat di wajah TJ.
Bukannya merasa kesakitan, tapi TJ malah tertawa, “ Hahaha..kau sebut itu pukulan? Menyedihkan sekali, Demon.” TJ menyengir lebar, tampak ada darah di sudut bibirnya, “Dasar kurang ajar!!” Kitsune-Demon langsung meninju perut TJ, dan seketika mata TJ terbelalak dan dia pun jatuh pingsan.

“ Dia kuat sekali.”, kata Baphomet sinis, “ Aku yakin itu adalah pukulan yang cukup keras.”
“ Tidak usah banyak bicara, kambing bandot! Kita harus lebih fokus pada rencana kita.”
“Baik, Tuanku.”, jawab Baphomet sambil menunduk hormat.
“ Katakan, kenapa dia berhasil bangun dari pingsannya? Sedangkan kau tahu, tidak ada yang berhasil selamat dari kutukan mimpi itu.”, tanya Kitsune heran.
“ Hamba juga tidak mengerti, Tuan. Dia anggota Protonger yang cukup kuat sepertinya.” Baphomet memandangi TJ yang sedang pingsan.

“ Hah? Kuat? Apanya yang kuat?” Kitsune berjalan menghampiri Baphomet, dan  mengambil energi kutukan dari tangan Baphomet dan memasukkan kembali ke tubuh Arnot.
Saat energi itu mau di masukkan kedalam tubuh Arnot, tiba-tiba saja tangan Kitsune terkena tembakan senjata laser, dan dengan reflek kutukan itu langsung terlempar, “ Energinya!” seru Kitsune.
Baphomet berusaha mengambil energi tersebut, namun apa yang terjadi sang penembak yang tidak di ketahui keberadaannya menembak energi tersebut, dan langsung hancur berkeping-keping, “ Tidaaakk!!!” teriak Baphomet melihat energi nya hancur berkeping-keping.

“ Kurang ajar! Siapa itu?!” Kitsune langsung menyusuri arah tembakan yang datangnya dari arah depan.
Terlihat sosok Protonger misterius yang tadi muncul dalam mimpi TJ saat dia tidak sadarkan diri, “ Kau! Protonger!” ujar Kitsune geram.
Protonger misterius itu masih mengacungkan Galaxy Gunbladenya. Tampak ujung larasnya masih mengepulkan asap.

“ Dasar sialan! Cari mati kau rupanya?” Baphomet kemudian mengambil posisi di depan Kitsune.
Protonger itu hanya diam membisu sambil mengubah Galaxy Gunblade nya menjadi bentuk pedang, “ Tenang saja, Tuanku, makhluk cere ini adalah bagianku!” Baphomet kemudian mengeluarkan tongkat nya, dan langsung maju menyerang Protonger tersebut.
Tanpa getar, Protonger itu pun maju menghadapi serangan Baphomet.

Terlihat, Protonger misterius itu adalah lawan yang sepadan dengan Baphomet. Beberapa serangan Baphomet masih bisa di tangkis dan di lawannya, “ Kau berbeda dengan Protonger yang lain-“ ujar Baphomet yang mengadu tongkatnya dengan Galaxy Blade milik Protonger misterius itu, “-Kau pasti utusan dari Planet Eris!?!” Protonger Misterius itu, hanya diam, dan kemudian dia menghempaskan tongkat Baphomet yang di susul dengan tebasan ke arah perut Baphomet.
Baphomet pun mundur beberapa senti.

Setelah melancarkan serangan ke Baphomet, Protonger Misterius itu menoleh ke arah TJ yang masih terbaring lemah.
Melihat kesempatan bagus, Baphomet segera menyerang dengan menggunakan kekuatan sihirnya.
Dia kemudian mengeluarkan lingkaran sihir dari tongkatnya, “ Jangan pernah mengalihkan pandanganmu!” Baphomet menghempaskan lingkaran sihir tersebut ke arah Protonger tersebut.

Dia pun tersadar, kalau Baphomet melancarkan serangannya kepada dirinya. Sedetik kemudian, Protonger itu pun kemudian mengeluarkan jurus untuk menangkis lingkaran sihir Baphomet dari Galaxy Blade nya.
Dengan merapalkan beberapa gerakan, Galaxy Blade terlihat menyala berwarna putih-kemerahan. Sebuah lingkaran dengan logo Protonger dan memiliki sayap di kiri dan kanannya, langsung menerjang lingkaran sihir Baphomet dan langsung hancur, “ Apa? Tidak mungkin!!” Baphomet terperanjat.

Protonger itu lalu melompat, dan kemudian dengan kecepatan tinggi terbang melesat, kearah Baphomet sambil menebas Galaxy Blade nya yang masih menyala.
“ Urrggh..apa ini?-“ Baphomet berjalan terseok-seok setelah menerima serangan tersebut,”-mengapa..aku..bisa dikalahkan…oleh..Ksatria Planet…Eris??” Protonger itu berdiri membelakangi Baphomet dengan santai memutar Galaxy Bladenya.

Tak lama, Protonger yang lain yaitu Insider Team dan Outsider Team tiba di tempat kejadian, “Hei! Lihat itu!” seru Eka menunjuk kearah Protonger Misterius tersebut.
“ Kau..” ujar Eddy.
“ Itu Baphomet! Apa yang terjadi??” tanya Victor heran
“ Dia berhasil mengalahkan Baphomet.” Ambar terpana

Baphomet kemudian melihat kearah Insider dan Outsider, “ Tuan Kitsune…maafkan..aku!” Baphomet kemudian menjatuhkan dirinya kebelakang, diikuti dengan ledakan besar.
Kitsune yang menyaksikan kejadian ini, merasa sangat marah. Dia merasa lagi-lagi rencananya berhasil di gagalkan oleh Protonger, “ Kurang ajar…” Kitsune mengepalkan tangan kanannya.
“ Ini belum berakhir, Protonger!” Kemudian Kitsune menghilang bersama dengan tubuh Arnot.
“ Tunggu Kitsune!” seru Dodo sambil berusaha mengejar Kitsune yang keburu hilang.

“ Oh iya, TJ!” Agung dan Dhony langsung menghampiri TJ.
Eddy kemudian menghampiri Protonger Misterius itu, “ Kau berhasil mengalahkan Baphomet. Aku ucapkan terima kasih” Eddy mengulurkan tangannya untuk bersalaman, sebagai rasa ucapan terima kasih kepada Protonger misterius itu.
Namun Protonger Misterius itu tidak menggubris ajakan salaman dari Eddy, malah dia membalikkan badannya, dan berjalan pergi meninggalkan para Protonger.

“ Tunggu! Kau ini siapa? Apakah Dewa Eros yang menyuruhmu datang kemari?” tanya Eddy kemudian. Protonger itu terus berjalan tanpa menghiraukan pertanyaan dari Eddy.
Victor berjalan ke depan Eddy, “ Kalau kau memang Ksatria Protonger, seharusnya kita bersama-sama memberantas para Kerajaan Demon! Tolong, katakan siapa dirimu.” Protonger itupun kemudian menghentikan langkahnya.
“ Kalau tiba saatnya, aku akan memberitahu, siapa diriku sebenarnya. Satu hal yang pasti, ada ancaman besar yang akan menghampiri kalian, Protonger.” Para Insider dan Outsider terperanjat, karena pada akhirnya, Protonger itu buka suara.

“ Ancaman besar? Ancaman besar seperti apa?” tanya Eddy penasaran.
“ Kalian akan segera mengetahuinya. Yang terpenting, kalian harus bersiap menghadapi ancaman tersebut.”, tutup Protonger Misterius tersebut. Lalu dia melompat dan terbang menghilang ke angkasa.
Para Insider dan Outsider menatap kepergian sang Protonger Misterius itu.
“Cih, cool sekali gayanya..”, dengus Andri
Eddy terlihat berpikir keras, mengenai ucapan Protonger itu, tentang ancaman besar yang akan datang menghampiri Protonger, “ Ancaman besar? Apakah itu..”
Entah mengapa, di pikirannya, terlintas kembali mimpi buruk yang pernah di alaminya.
“ Jangan-jangan, mimpi itu…”

-bersambung-
Story by Krishna Indraprasta


PS : Sorry folks for the delay. I’ve been busy lately, cos right now, i’m already got a job..tapi gua usahakan sebisa mungkin untuk episode-episode selanjutnya, tidak akan delay…terima kasih untuk tetap terus dukung Galaxy Forces Protonger  ^___^