========================
episode sebelumnya==============================
“ Arnot? Arnot
sadarlaahh!!” TJ mengguncang-guncang tubuh Arnot yang sudah
berubah menjadi Demon.
Melihat TJ yang berusaha menyadarkan Arnot, Demon itu pun
langsung menepis tubuh Tj ke samping dengan sekali sapuan.
“ Arrghh..”
“ TJ!!!!” teriak
Protonger yang lain saat melihat TJ
terkapar tak berdaya setelah mental di pukul oleh Demon.
=====================================================================
Kitsune-Demon,
dengan secepat kilat bergerak menghampiri Arnot yang sudah berubah wujud
menjadi Demon, “ Kau memang manusia terpilih, Arnot!” Kitsune tersenyum licik.
“ Sekarang-“
tangan Kitsune merapalkan mantera sihir, “-lakukan tugasmu, Cyclops!” tangannya langsung menyentuh tubuh Demon di
depannya.
Dan dalam sekejap,
Demon Cyclops berubah menjadi raksasa, “ Oh tidak, ini
buruk!” keluh Violet Pluto.
“ Kita belum
kalah, teman!” seru Gold Sun, “ Space-Commander, datanglah!!” Suara gemuruh dari arah timur, datanglah sekerumunan
Beast milik Outsider dan langsung menggabungkan diri, dan membentuk Space
Commander, “ Semuanya, ayo!” seru Gold Sun lagi, sambil melompat ke dalam Space
Commander.
“ Siap!” balas
yang lain dan langsung mengikuti Gold Sun masuk ke dalam Space-Commander.
Saat Orange Uranus ingin melompat masuk, dia menoleh ke arah Yellow
Moon, yang sedang membantu Blue Mercury, “ Yellow!” teriak Orange Uranus.
“ Ya?” balas Moon
cepat sambil menoleh ke arah Orange Uranus.
“ Ini giliranmu,
gunakan Unicorn dan gabungkan dengan Space Commander.” Yellow Moon tampak terpana tidak terpercaya.
Yellow Moon
membalas dengan mengangguk, “Yossh! Baiklah!” Orange Uranus mengambil alih
untuk membantu Blue Mercury, “ Unicorn! Datanglah!!” dari jauh terdengar
ringkikan suara kuda, terlihat Beast Unicorn berlari ke medan pertempuran..
“ Ayo kawan!!” seru Yellow Moon seraya melompat masuk kedalam. Unicorn
pun menjadi bersemangat, terlihat dari bola matanya yang bersinar, “ Baiklah!
Galaxy Armament!” teriak Yellow Moon.
“ Hmph!” Gold Sun
mengangguk seakan setuju dengan ide Orange Uranus dan langsung beralih ke
Cygnus, “ Kali ini, kau istirahat dulu Cygnus.” Cygnus pun membalas dengan
pekikannya.
“ Baiklah kalau
begitu Yellow Moon, SPACE COMMANDER SWORD!”, Cygnus melepas formasi dari Space
Commander, dan bergantian dengan Unicorn.
“ Kami siap…Space
Commander Sword!” Space Commander yang kini bertangankan Unicorn berdiri tegap
menantang Cyclops-Demon yang berdiri di depannya.
“ Kalian
hati-hati!” seru Red Mars memperingatkan, “ Cyclops-Demon
di hadapan kalian masih ada energi manusia.”
“ Tenang saja, Red
Mars-“ jawab Navi Neptune, “-serahkan semuanya pada kami!” Space-Commander pun
bergerak maju untuk melawan Cyclops Demon.
Red Mars dan semua
sisa anggota Insider yang lainnya juga Orange Uranus, bergegas berlari menghampiri TJ yang masih tergeletak tak berdaya.
“ Semuanya-“ kata
Red Mars yang mulai mengangkat tangan TJ, dan
melingkarkannya di lehernya,”-kita bawa TJ pergi
dari sini, mumpung mereka tidak melihat.”
“ Siap!” jawab
yang lain serempak.
Red Mars dibantu
Black Jupiter membopong TJ, sedangkan Blue Mercury
di papah oleh Orange Uranus. Pink Venus bertugas untuk mengamankan keadaan.
Diluar dugaan,
ternyata mereka dihadang lagi oleh Demon Army, “ Ya ampun, kalian nongol lagi?!” keluh Black Jupiter.
“ Tenang semuanya,
biar mereka aku yang urus.” Orange Uranus segera melepaskan rangkulan Blue Mercury, dan bersiap
untuk menghadapi Demon-Army.
Tiba-tiba, ada sekelebat cahaya berwarna putih kemerahan
menyambar para Demon Army yang menghadang mereka, dan membuat para Demon-Army tersebut tumbang semua.
“ Lho?” Blue
Mercury terkejut.
“ Apa itu
barusan?” timpal Venus kemudian yang ikutan keheranan.
Kepulan asap
akibat dari serangan sekelebatan cahaya tersebut mulai memudar, Red Mars
seperti melihat ada sosok yang berdiri di balik kepulan asap tersebut, “ Hei,
siapa itu?” tanya Red Mars heran dengan suara sedikit pelan.
“ Liat itu!”
rupanya Black Jupiter juga memergoki sosok tersebut.
“ Itu.....Protonger?” Red Mars mencoba memperhatikan sosok yang
berdiri di depan sana.
“ Apa? Protonger?”
balas Venus keheranan, dia pun juga mencoba melihat jelas sosok yang masih di
balut kepulan asap tipis.
Sosok misterius
yang terlihat muncul dan menumbangkan para Demon-Army itu, memang sosok
Protonger yang dilihat oleh TJ tempo hari.
Sosok Protonger
itu pun, terlihat seperti menatap tajam ke arah Red Mars, kemudian dia bergerak secepat kilat dan langsung menghilang, “ Tunggu!” Red Mars
berusaha mencegah sosok itu pergi, tetapi terlambat, dia sudah menghilang tanpa
jejak.
Melihat keadaan
yang cukup aman, Red Mars pun mengajak yang lain, untuk segera pergi dari
tempat tersebut, “ Ayo kita pergi..” dibantu Orange Uranus, Red Mars membopong
TJ yang masih pingsan. Sedangkan
Space-Commander masih berusaha berjuang melawan Cyclops-Demon.
“ Mata nya
satu..tidak salah lagi, ini pasti Cyclops~!” jelas Violet Pluto.
“ Lalu, apakah
kalau kita colok matanya dia bisa langsung mati? –ughh!!-“ balas Navi Neptune
sambil berusaha keras menahan terjangan Cyclops-Demon yang tanpa ampun ini.
“ Fokus, teman!
Makhluk ini pasti ada kelemahannya.”, seru
Gold-Sun kemudian.
Cyclops-Demon
tampak terpukul mundur, setelah mendapat tebasan dari bagian tangan berpedang
dari Unicorn, “ Heyaaattt…” teriak Yellow Moon semangat.
“ Bagus, Moon!”
seru White Saturn.
Cyclops-Demon
tampak terhuyung-huyung. Kitsune yang mengawasi pertempuran dari kejauhan tampak sedikit murka, “ Ini terlihat mulai
menyebalkan..” Kitsune bersiap merapalkan mantera, namun kemudian sesuatu
terjadi. Langit seketika menjadi gelap,
“ Apa yang
terjadi?” tanya Kitsune keheranan. Space-Commander tampak keheranan dengan
perubahan cuaca yang mendadak ini, “ Hei, apa-apaan ini? Kenapa jadi gelap
langitnya? Udah
malam ya?” tanya Yellow Moon
keheranan.
Dari
sisi lain, Van Goeb tampak
baru saja tiba di tempat tersebut, dia terlihat gembira, “Wah..wah..waahh..ini seru sekali, dating-dateng langsung di kasih tontonan menarik! Robot-“
tangan kanan Van Goeb menunjuk kearah Space-Commander, “-dan Demon yang pasti
kerjaan, Kitsune-chan.” Van Goeb memainkan permen lollipop yang sedaritadi dikulumnya.
Langit masih
menunjukkan suasana tidak beres. Setelah langit berubah menjadi
gelap, tampak sedikit demi sedikit petir yang mulai menyambar-nyambar, “ Wah,
tapi ini ada apa ya? Langitnya ada yang gak beres.”, gumamVan Goeb.
Sesaat reaksinya
berubah. Dia seperti mengetahui asal-usul, sebab-musabab pengaruh langit yang
aneh ini, “ Ini..jangan-jangan!!” Van Goeb menatap ke arah Cyclops Demon yang
masih terhuyung-huyung menyeimbangkan tubuhnya.
Sebuah fenomena
aneh terjadi. Sebuah petir besar menyambar Space-Commander, dan menyebabkan Space Commander langsung terjengkal ke belakang, “ Semuanya, pegangan!! Aaghhh!!!” teriak Violet Pluto. Space
Commander ambruk ke belakang, disusul sebuah kemunculan benda aneh di langit.
Lingkaran yang
terbuat dari asap hitam, dan dari situ, muncul sebuah sosok siluet menyeramkan
bermata merah.
Sosok tersebut
hanya mengeluarkan suara geraman, “ Grrrgghhh….”
“ Sosok
itu..jangan-jangan dia..” Kitsune terperanjat di buatnya.
“ Apa itu?” tanya
White Saturn heran, sambil menunjuk ke sosok tersebut.
Van Goeb, juga
tidak kalah terkejut di buatnya, “ Tidak mungkin!-“ Van Goeb memegang
kepalanya, “..itu adalah..kenapa dia disini??” Van Goeb membalikkan badannya dan berlari meninggalkan tempat dia berdiri.
Fenomena aneh itu,
terus saja menyerang Space-Commander yang sudah tidak berdaya dengan serangan
petir yang menyambar-nyambar.
“ Arrrghh…kalau
begini terus, Space-Commander bisa hancur!!” seru Navi-Neptune.
“ Kalau
begitu…kita pisahkan penggabungan ini!” perintah Gold Sun.
“ Ide bagus!” seru
Violet Pluto, “ Semuanya berpencar!!! Formation Break!!” lalu kemudian Space-Commander mulai melepaskan
penggabungan.
Namun saat semua Beast mulai memisahkan diri, mereka terpental,
dan mendarat cukup keras,
“Huaaaa~~!!”
teriak Yellow Moon saat Unicorn terpental dan mendarat keras di tanah.
“ Uuughh-“ Yellow
Moon mengerang kesakitan, “-hei teman, kau tidak apa-apa kan?” tanya Yellow
Moon kepada sahabatnya Unicorn.
Beast Unicorn
membalas pertanyaan Yellow Moon dengan ringkikan lemah dan tampak kesakitan.
Saat semua sudah
memisahkan diri dari penggabungan Space-Commander, tampak White Saturn berusaha
untuk melawan fenomena aneh di langit itu, yang di ketahui sebagai sosok Dewa
Anubis, dengan menerbangkan Beast Peacock ke arah kerumunan awan aneh tersebut.
“ Rasakan ini~!!”
seru White Saturn. Beast Peacock menembakkan sinar laser dari kedua matanya.
“ White Saturn apa
yang kau lakukan?!!” teriak Gold-Sun saat melihat White Saturn, mencoba melawan
kepulan awan aneh tersebut.
Peacock yang
dikendalikan oleh White Saturn juga menyerang dengan menggunakan ekornya.
Pada saat serangan
itu hampir berhasil, Dewa Anubis berhasil menyerang balik Peacock, sehingga
membuat Peacock tak berdaya, dan terjun bebas, “ SATURN~!!!!” teriak Gold Sun
lagi.
Melihat adegan
tersebut, membuat Gold Sun mengarahkan Garuda untuk menolong Peacock.
Garuda terbang
melesat menghampiri Peacock, dan dengan
cengkraman Garuda mengangkat tubuh Peacock supaya tidak mendarat keras ke
tanah.
Setelah Peacock
berada di tanah, Gold-Sun langsung melompat keluar dari Garuda dan masuk ke
dalam kokpit Peacock, serta segera menyelamatkan White
Saturn, “ Saturn, kau tidak apa-apa?” Gold Sun mengangkat
tubuh White Saturn dan mendekapnya erat di tubuhnya.
Beast dan Outsider
yang lain, berusaha untuk ikut melawan Dewa Anubis.
Gold-Sun membawa
tubuh White Saturn keluar dari Peacock. Dia melihat Outsider yang lain berusaha
melawan Anubis.
“ Gold Sun~!” ada
suara yang memanggil dirinya.
Gold Sun langsung
menoleh ke arah kanan. Yellow Moon tampak berlari ke arahnya, “ Yellow Moon! Kau tidak apa-apa?” tanya Gold Sun
kemudian.
“ Iya, aku tidak
apa-apa, namun Unicorn tampaknya kesakitan.” Yellow Moon melihat White Saturn
yang tergolek lemas di dekapan Gold-Sun, “ Ya Ampun, Saturn! Kenapa dia?” tanya
Yellow Moon kemudian.
“ Dia tadi
berusaha melawan kepulan awan itu, namun Peacock mendapat serangan berbahaya“
Gold Sun memutarkan tubuhnya, sehingga terlihat jelas Beast Peacock yang
terluka parah.
“ Biar aku urus
Saturn.” Yellow Moon menawarkan diri untuk membawa Saturn. Gold Sun pun
menyerahkan Saturn kepada gendongan Yellow Moon.
Kemudian Gold Sun
pun menoleh kearah Outsider yang lain, yaitu Navi Neptune dan Violet Pluto.
Schylla dan
Dolphin secara berurutan menyerang Dewa Anubis. Tetapi sudah bisa ditebak,
kalau Dewa Anubis bukan lawan yang seimbang dengan kekuatan yang dimiliki
Outsider.
“
Pluto..Neptune..kalian berhati-hatilah, dia lawan yang cukup tangguh~” Gold Sun
berbicara melalui alat komunikasi dari helm nya.
“ Tenang saja,
leader~!-“ jawab Violet semangat, “-awan aneh ini, bukan apa-apa” namun tanpa
disangka, Cyclops berusaha menyerang Schylla, “ Oh
tidak!” teriak Pluto.
“ Merunduk kawan!”
tiba-tiba datang Dolphin dari belakang dan membantu menyerang balik Cyclops.
Dengan sekali
serangan tembakan laser dari Dolphin, Cyclops kembali terhuyung dan terjungkang
ke belakang.
Tak lama kemudian,
Dewa Anubis melancarkan serangan terakhirnya sebelum dia menghilang.
Serangan petir
bertubi-tubi diarahkan kepada Schylla dan Dolphin, juga Gold Sun dan Yellow
Moon yang berada di darat. Schylla dan Dolphin berhasil mengelak dari serangan
tersebut.
“ Proo..tongeeerrr…”
Dengan suara beratnya Dewa Anubis kemudian menghilang, dan langit kembali
cerah.
“ Apa itu
barusan?” tanya Gold Sun heran.
“ Itu-“ Yellow
Moon membenarkan posisi menggendong Saturn, “-adalah Dewa Anubis”
“ Anubis??” balas
Gold Sun cepat. Yellow Moon mengangguk.
“Cyclops
Demon juga menghilang...sepertinya mereka juga mundur.”
Tak lama kemudian,
datanglah Violet Pluto dan Navi Neptune, sambil berlari ke arah Gold Sun dan
Yellow Moon.
“ Hooii!!-“ teriak
Neptune, “-kalian tidak apa2?”
“ Neptune, Pluto!
Kami baik-baik saja, bagaimana dengan kalian?” balas Gold
Sun, sambil memperhatikan Pluto dan Neptune berlari ke arahnya.
“ Kami juga tidak
apa-apa.”, jawab Pluto. Navi Neptune menatap tubuh Saturn yang masih terkulai
lemah dalam dekapan Yellow Moon, “ Ada apa dengan Saturn?” tanya Neptune
kemudian.
“ Dia terkena
serangan tadi, Peacock juga rusak parah.”, balas
Yellow Moon.
“Sebaiknya kita
bawa Saturn ke Rumah Sakit.” Gold Sun menimpali.
“ Kita bawa ke
Synergy aja. Aku
bisa merawatnya” , usul Pluto
“ Ide bagus,
sekarang kita segera pergi dari sini.” Lalu mereka pun meninggalkan tempat itu
dan membawa Saturn ke Synergy.
Ketika para
Protonger sudah beranjak pergi, di belakang mereka, dari kejauhan masih tampak Kitsune yang masih berdiri di
atas tebing memperhatikan kepergian mereka.
Dia juga masih
menduga-duga, gerangan apa yang barusan saja terjadi, “ Aku tidak mengerti, apa
yang barusan saja terjadi?”
Kitsune kemudian
merubah dirinya menjadi manusia, “ Apakah itu adalah...” dia terkejut sambil
mengangkat kepalanya, “ Jangan-jangan dia…”
Malam hari-nya, Agung dan Victor tampak sedang bertugas berjaga
di kamar pasien tempat Vebby di rawat.
Agung tampak
tertidur di sofa panjang, dan Victor
sedari tadi duduk di kursi sebelah ranjang tempat Vebby berbaring, sambil
membaca majalah.
Di tempat yang
sama hanya berbeda kamar, TJ juga di rawat. Tampak
Phiand bertugas mendampingi TJ.
Pintu kamar tempat
Vebby dirawat, diketuk, “ Masuk~” jawab Viktor yang kemudian menutup majalah
yang dibacanya.
Ternyata yang
datang adalah Ambar, “ Oh, ternyata kamu, Bar?”
“ Iya, sorry aku lama, tadi aku harus belanja keperluan cafe. Nih, buat kamu ama Agung, kalian pasti sudah lapar.”
Ambar menyerahkan bungkusan plastik berisi makanan.
“ Agung mana?”, tanya Ambar lagi.
“ Tuh lagi pules.”, jawab Victor
sambil tetap memeriksa isi dalam plastik.
“ Ya ampun, kasian dia.” Ambar segera menghampiri sofa tempat Agung tidur, “
Udah gak usah dibangunin, kasian dia capek
banget.”, ujar Viktor sambil memelankan suaranya, “ Aku makan dulu ya, dan makasih” Setelah
mengeluarkan jatah makanan dari dalam plastik, dan sebotol minuman, Viktor
langsung keluar dari kamar.
“ Okeh.”, jawab Ambar sambil tersenyum.
Setelah
memperhatikan Agung yang masih tertidur pulas, Ambar lalu beralih ke Vebby yang
masih terbaring lemah. Ada perasaan kasihan pada diri Ambar, saat melihat
kondisi Vebby. “Kau ini sungguh wanita yang kuat, Veb. Dengan berani kau lawan
Anubis tanpa ampun, walau kau tahu kondisimu yang sesungguhnya.” Ambar membatin
dalam hati, sambil memegang tangan kiri Vebby.
“ Semoga kau
segera sembuh, Vebby.”.
Kemudian Ambar
menyenderkan tubuhnya di kursi dan sesaat kemudian
dia pun tertidur.
Victor yang setelah mendapat jatah makanan dari Ambar,
kemudian berpindah ke kamar, tempat TJ
dirawat.
Disana dia
menemukan Phiand yang sedang memainkan game handheld nya, “ Aku kira sudah
tidur, Phi.”, tegur
Victor kemudian yang setelah masuk kedalam
ruangan.
“ Belum, Ko,.aku belum merasa mengantuk-“ jawab Phiand, sambil
pandangannya terus ke arah game yang sedang dimainkannya,”-lagipula aku takut, kali nanti ada Demon masuk sini.”.
“ Demon masuk
sini? Hmpfh..ada ada aja kamu~” Victor
kemudian mengambil tempat di sofa panjang, untuk segera menyantap hidangannya,
“ Sudah makan belum kamu? Makan dulu sana, aku jagain TJ.”
“ Oke deh.” Phiand
menghentikan permainannya,” Tunggu sebentar ya, aku turun beli makanan.”
“ Iya. Sudah
sana.” Phiand pun berdiri dari kursi, dan beranjak menuju pintu.
Sebelum Victor menyantap makanannya, dia sempat melihat TJ yang masih terbaring lemah, “Huh..Protonger
benar-benar sedang mendapat ujian berat sepertinya. Baru kali ini aku menemukan
musuh yang sangat kuat.” Victor menatap ke arah
ranjang tempat TJ berbaring.
“ Tenang, Bro! Aku akan disini menjagamu.”, ujar Viktor sambil terkekeh. Lalu, Victor pun memakan makanannya.
Phiand yang
berencana membeli makanan di lantai bawah, baru saja melintasi front office.
Disana hanya ada seorang suster jaga, dan seorang dokter paruh baya yang dia
temui saat berbelok menuju lift, “ Malam, Dok.”, sapa Phiand hangat kepada dokter itu.
Dokter tersebut
pun hanya tersenyum sambil mengangguk.
Phiand pun tiba di
depan pintu lift, dan segera menekan tombol. Diliriknya dokter yang dia temui, tetapi sudah menghilang di tikungan, “ Wah jam
segini, masih ada ya dokter yang bertugas di rumah sakit ini.”
Tak lama, pintu
lift terbuka, dan dia bertemu Eddy di dalam, “
Lho, Ed? Mau apa kamu disini? Tumben?” tanya Phiand heran.
“ Aku mau
memeriksa TJ dan Vebby, kau mau kemana?” balas Eddy
kemudian sambil berjalan keluar lift.
“ Aku mau beli
makanan sih. Tapi..tapi tadi aku baru saja berpapasan dengan seorang dokter
kok, jadi aku kira dokter itu yang bertugas memeriksa TJ dan Vebby.”
Seketika raut
ekspresi Eddy berubah, “ Dokter?”
“ Ho-oh.” ,jawab Phiand sambil mengangguk.
“ Dokter siapa?
Tidak ada dokter yang jadwal jaga hari ini.”, kata
Eddy.
“ Lho?? Jadi itu
siapa donk?” Phiand menjadi semakin heran.
“ Jangan-jangan!”
Eddy pun kemudian berlari ke kamar TJ dan
Vebby.
“ Hei tunggu!”
Phiand mengikuti Eddy dari belakang.
“ Vebby!!” Eddy
mendobrak masuk ke kamar Vebby.
Ambar dan Agung
yang kebagian tugas jaga, menjadi terbangun karena Eddy yang tiba-tiba masuk
secara tiba-tiba.
“ Ada apa, Ed?”
tanya Ambar yang sedikit terkejut karena terbangun dari tidurnya.
Eddy memperhatikan
Agung, Ambar dan Vebby yang masih terbaring di ranjangnya, “ Kalian tidak
apa-apa??” tanya Eddy dengan nafas yang sedikit tersengal.
Ambar kemudian
menggelengkan kepalanya, “ Tidak ada apa-apa, memang kenapa sih?” Ambar masih
keheranan.
Tiba-tiba ada
suara gaduh dari ruang sebelah, “ Oh tidak!!” Eddy pun kemudian berlari menuju
kamar TJ.
“ Hei suara apa
itu?”, tanya Agung keheranan, dan kemudian Ambar
dan Agung menyusul Eddy ke ruangan sebelah,
Dan benar saja,
apa yang di khawatirkan oleh Eddy terbukti benar. Didepan matanya terlihat
pemandangan Victor di cekik oleh Baphomet, “ Demon
lepaskan dia!! Apa mau kalian??” teriak Eddy.
“ Tuh kan, apa kubilang, mereka pasti nyamperin kita!”
kata Phiand.
“ Protonger..”
Baphomet membalikkan badannya, sedangkan tangan yang mencekik leher Viktor
adalah tangan yang tumbuh dari pinggangnya, “ Aku memperingatkan kalian, jika
kalian masih mengganggu rencana kami, aku tidak akan segan-segan menghancurkan
kalian..” Victor berusaha melepaskan cengkraman tangan
Baphomet yang mencekik lehernya, “ Jangan hiraukan aku, Eddy! Bunuh saja
kambing bandot ini! Uhuukk!”
“ Termasuk..si
biru tosca ini, aku akan membunuhnya dengan sekali gerakan saja, kalau kalian
masih saja menghalangi rencana kami.”
“ Astaga Demon!!”
teriak Ambar yang baru saja memasuki ruangan tersebut diikuti oleh Agung.
“ Dasar kurang
ajar, kalian Demon!” seru Eddy penuh kemarahan, “ Selama kami masih ada, kalian
tidak akan pernah bisa menjalankan rencana jahat kalian! Mengerti??”
“
Hahahahaha..kalian sungguh naif Protonger..” Baphomet kemudian melihat ke arah
TJ yang masih terbaring lemah, “ Jadi ini si
Silver Earth. Sekarang dia tak berdaya, terbaring lemah.”
Melihat hal
tersebut, Phiand segera mengambil posisi melindungi tubuh TJ, “ Oh, tidak akan kubiarkan, Demon!”
“ Lalu kau mau
apa?” kemudian Baphomet mengangkat satu tangannya lagi, tangannya terlihat seperti merapalkan mantra.
Tiba-tiba tangannya menembakkan sinar, dan tanpa sepengetahuan Phiand, di depannya
tiba-tiba muncul sebuah lingkaran sihir berwarna merah dengan logo Baphomet, “
Ha? Apa ini? Formasi
sihir......Aaaarrrgghhhhh”
sekejap saja, Phiand terpental ke dinding.
“ Phiand!” teriak
Ambar, yang langsung menghampiri Phiand.
“ Kau tidak
apa-apa?” tanya Ambar cemas.
“ Ya, aku tidak
apa-apa.” Phiand berusaha bangkit.
“ Sekarang kalian
lihat. Kalau kalian bukan lagi tandingan Demon Army! Sekarang menyerah dan
menyingkirlah kalian dari pandangan kami!”
“ Coba saja, Bandot!” timpal Victor
kemudian yang diikuti dengan, “ Planet CHANGE!” Victor sekejap langsung berubah menjadi Navi Neptune.
Dengan cepat dia meraih dan menggunakan Galaxy Gun, Neptune
menembakkan ke arah Demon untuk melepaskan cengkraman tangannya yang membelit
lehernya.
Usahanya ternyata
berhasil, “ Kurang ajar!” Baphomet melepaskan cengkramannya dari leher Neptune.
“ Sekarang, kau
ikut denganku!!” seru Neptune.
Tanpa disangka,
Baphomet melakukan serangan balasan, “ Tidak akan terjadi Protonger!” dengan
menggunakan jurus yang sama, sebuah lingkaran sihir keluar dari tangannya, dan
muncul di depan Navy Neptune, “ Oh tidak…” satu serangan, dan Navy Neptune
menerima serangan tersebut.
Sebuah tembakan
dari lingkaran sihir, membuat Navy Neptune terpental keluar hingga memecahkan
kaca jendela, “ Arrgh~!” Navy Neptune terlempar keluar, dan terjun dari
ketinggian lantai 10.
“ Oh tidak,
Neptune!!!” teriak Eddy kemudian.
“ Jangan pernah
kalian bergerak dari tempat kalian berdiri, kecoa pengganggu!” ujar Baphomet
kemudian, sambil menjulurkan sebelah tangannya, yang juga membuat anggota
Protonger yang lain tidak bisa menggerakkan tubuhnya, “ Aku tidak
bisa…menggerakkan tubuhku!” desis Agung yang berusaha
menggerakkan kakinya.
Baphomet kemudian
menoleh ke arah ranjang TJ, “ Si lemah ini akan ku
ambil. Dia bisa sangat menjanjikan.” Baphomet kemudian membopong tubuh TJ yang masih tak sadarkan diri.
“ Sampai jumpa
lagi Protonger..kalau kalian ingin Silver ini selamat, kalian harus menyerahkan
diri kalian di tempat kemarin, mengerti?!” sebuah lingkaran sihir kembali
muncul dan Baphomet menghilang di dalamnya.
“ Tunggu!!!” Eddy
yang sudah bisa menggerakkan tubuhnya, berusaha mengejar, namun terlambat,
Baphomet sudah keburu menghilang.
“ Victor!” Eddy langsung teringat kepada Neptune yang di
lempar oleh Baphomet. Serta merta dia langsung menuju jendela dan melongok
keluar.
Tak disangka,
Neptune muncul ke atas, dengan berpijakan pada tubuh Dolphin.
“ Yo~!” ujar
Neptune.
“ Neptune!
Syukurlah!” balas Eddy. Navy Neptune
langsung melompat kedalam kamar, “ Terima kasih, Dolphin!” Beast Dolphin
seperti merespon ucapan terima kasih dari Neptune, dan kemudian dia pergi.
“Kemana kambing
bandot itu?” tanya Neptune kemudian sambil mengedarkan pandangan ke seluruh
ruangan.
Eddy beranjak ke
sebuah sofa yang terbalik karena efek serangan Baphomet kepada Neptune, “Dia
berhasil kabur, dengan membawa TJ.”
“ Apa?” Neptune
tampak terperanjat. Dia melihat kearah ranjang yang sudah kosong.
“Arrghh....kurang ajar!!!” teriak Neptune kesal sambil menendang
salah sisi tempat tidur, dan kemudian dia menjatuhkan dirinya di lantai.
Agung menghampiri
Neptune, “ Tenanglah Vic, kita pasti bisa
menyelamatkan TJ.”, katanya sambil menepuk pundak Neptune.
Tatapan Neptune lurus
kedepan. Pikirannya kusut, seakan dia tidak berdaya menghadapi keadaan seperti
ini. Kemudian dia mematikan kekuatannya.
“ Aku tidak
tahu..kenapa ini harus terjadi kepada
Protonger?” jawab Eddy kemudian.
“ Kita pasti bisa
Eddy! Percayalah, jangan kau patah semangat seperti itu!-“ Ambar kemudian
menggotong Phiand untuk berdiri, “-ini bukan seperti dirimu yang dulu.”, lanjutnya.
“ Entahlah.”, jawabnya singkat.
.
Di tempat lain, di
sebuah Goa di kaki bukit, Baphomet terlihat datang sambil menggotong tubuh TJ yang masih belum sadarkan diri.
Baphomet menaruh
tubuh TJ di sebuah tempat seperti salib tetapi
memiliki bentuk lingkaran yang menyerupai logo perkumpulan dirinya, “ Protonger
hanyalah seonggok daging bila mereka tanpa kekuatan mereka.”
Tak lama kemudian,
ada sosok yang muncul di mulut Goa, “ Baphomet!”
Mendengar suara
tersebut, Baphomet mencari datangnya sumber suara, “ Tuan Kitsune!” Baphomet
lalu kemudian memberi hormat. Yang baru saja tiba adalah Kitsune, dia kemudian
berjalan memasuki Goa lebih ke dalam, dan lalu dilihatnya TJ yang terpasung di sebuah salib.
“ Ini
kan…Protonger…Silver Earth!” ujar Kitsune lagi.
“ Benar tuanku,
aku berhasil menculik dia dari rumah sakit, tempat dia dirawat.”, jelas Baphomet “
Aku pikir, kita bisa memanfaatkan dia.”.
Kitsune berjalan
mendekati tubuh TJ, “ Kerja bagus, Baphomet.”
“ Tetapi tuan,
Protonger yang lain pasti akan segera mencari dia.” , ujar Baphomet terdengar cemas.
“ Tidak usah
khawatir, soal itu. Biar saja mereka mencari temannya satu ini. Karena aku mempunyai
rencana.”
Baphomet
terperanjat mendengarnya, “ Rencana? Rencana apa itu Tuanku?”
“ Tenang Baphomet,
tenang..Kau nanti juga akan segera tahu.”
“Lalu Tuanku,
bagaimana dengan Arnot..maksudku Cyclops-Demon?” tanya Baphomet lagi.
“ Dia aman. Aku
sudah menyembunyikan dirinya di sebuah tempat, dengan tangan dan kaki terikat
pada rantai baja, mengingat dirinya masih liar dan belum bisa mengendalikan
dirinya.” , jelas Kitsune.
Lalu kemudian
Kitsune berjalan ke
arah TJ. Tangannya diletakkan di depan
dada TJ dan dari tangan
Kitsune terlihat seberkas cahaya dan langsung merasuk kedalam tubuh TJj, “ Aku akan menghancurkan Protonger, sampai tidak
bersisa, khu khu khu khuu..”
“ Baik Tuanku!”
balas Baphomet sambil memberi hormat.
“
Hahahaha..HAAAhahahaha!!!” tawa Kitsune membahana ke seluruh Goa.
Keesokan hari nya,
Protonger terlihat berkumpul di rumah Eddy. Mereka masih membicarakan soal
lokasi disembunyikannya TJ oleh Baphomet, “
Bagaimana? Sudah ada perkembangan?” , tanya
Andri yang saat itu baru saja memasuki ruangan.
“ Tidak..hasilnya
nihil, Mini-Garuda kehilangan jejaknya.” , jawab
Dodo murung, tampak Mini-Garuda mendarat di tangannya, dan kemudian memasukkan
kembali ke dalam Brace nya.
“ Ini gawat, aku
takut Baphomet atau Kitsune merencanakan sesuatu terhadap TJ.” Ambar terlihat cemas.
“ Semoga saja, hal
buruk tidak akan terjadi.” , balas Dhony.
Lalu, Agung
teringat pada suatu hal, “ Oh iya..waktu pertempuran kemarin, awan hitam itu
apa ya?”
“ Fenomena awan
hitam itu adalah Dewa Anubis.” Hermes yang duduk di kursi kerja Eddy buka suara
dengan pandangan menuju kearah kebun belakang.
“ Anubis?” ujar
Agung, Viktor, Dodo serempak. Kemudian Hermes membalikkan kursinya kearah para
Protonger yang sedang berkumpul, “ Ya, dia adalah Dewa Anubis. Musuh terbesar
kita. Dia lah pimpinan tertinggi dari para Demon.
Sampai saat ini, belum ada yang pernah melihat sosok Anubis yang sesungguhnya. Bahkan Jendral-Jendral kepercayaannya.”
Semua tampak
mengangguk mendengarkan penjelasan Hermes.
Lalu Hermes
seperti teringat sesuatu, “ Kecuali..”
“ Kecuali apa,
Hermes?” tanya Dodo heran.
Hermes menoleh ke
arah Dodo, “… kecuali dia yang berjuluk Anak Iblis Anubis.”
“ Anak Iblis
Anubis??” jawab semua serempak.
Hermes mengangguk.
Di lain tempat,
tampak Van Gob yang sedang berjalan menuju menuju sekolahnya.
Pikirannya masih
berkecamuk soal kejadian tempo hari. Fenomena langit gelap yang di susul oleh
kemunculan sosok misterius yang di ketahui sebagai Dewa Anubis, kini berhasil
mengganggu pikirannya, “ Awan itu..tidak salah lagi, itu pasti dia.” Van Gob
menendang sebuah kaleng minuman kosong yang di lewatinya. Kaleng tersebut
melayang jauh sampai masuk ke sebuah bak sampah.
“ Arrrghh!!! Untuk
apa dia harus muncul di saat seperti ini?” Van mengacak-acak rambutnya seperti orang kebingungan.
Tanpa sadar, di
depannya ada seorang yang berdiri di hadapannya.
“ He?
Ouw..Kau..maksudku Pak Hari.” Sosok tersebut adalah Pak Guru Hari Kusuma atau
yang dikenal sebagai sosok penyamaran dari Kitsune.
“ Ada apa Van Gob?
Sepertinya kau sedang di rundung masalah?” tanya Pak Hari agak sedikit ketus dan angkuh.
Van Gob mengangkat
sebelah alisnya, dan kemudian dia melihat ke kiri dan kanan, “ Dengar ya, rubah
brengsek, kalau bukan peran sebagai murid yang aku ambil, aku tidak akan
membiarkan kau bertindak kurang ajar di depan ku!” ujar Van Gob sedikit geram, sambil menarik kerah baju Pak Hari. Matanya terlihat
berubah warna
menjadi merah.
Mendapat perlakuan
tersebut, membuat Kitsune menjadi ciut nyalinya, “ Te-tenang Yang Mulia..” Pak
Hari memperhatikan keadaan sekitar, takut kalau ada murid yang melihat kejadian
ini, “-tenangkan dirimu Yang Mulia..ini sudah dekat dengan sekolah, kalau ada
orang lain yang melihat ini, penyamaran kita bisa berantakan!” ucap Kitsune
memperingatkan.
“ Aku tidak peduli
dengan semua itu! Kalau perlu mereka harus melihat seorang guru mereka yang
mereka hormati, mati kucabik-cabik!” suara Van Gob terdengar semakin berat.
“ M-maafkan aku,
Yang Mulia. Barusan aku hanya menjaga penyamaran kita, supaya kita tidak
ketahuan orang lain.” Van Gob masih saja menatap tajam kearah Pak Hari dengan
kedua matanya yang berwarna merah.
Seperti merasakan
kedatangan seseorang, Van Gob kemudian melepaskan tangannya dari kerah baju Pak
Hari, matanya kembali normal. Tak lama benar saja, ada beberapa anak sekolah
berjalan menuju gerbang sekolah, “ Te-terima kasih, Yang Mulia.” Pak Hari
kemudian merapihkan bajunya.
“ Untuk kali ini
kau kuampuni..sekali lagi kau berbuat kurang ajar, tak segan-segan kuhabisi
dirimu di depan para manusia.” Nyali Kitsune seketika ciut kembali, “ Aku tidak
peduli, penyamaran kita ini terbongkar.” Van Gob kemudian meninggalkan Kitsune
sendirian dan masuk ke dalam gerbang sekolah.
“ Dasar kurang
ajar!!” Van Gob menendang sebuah tong besar yang letaknya di balik gerbang
sekolah dengan agak keras, sehingga tong tersebut menjadi rusak.
TJ membuka matanya, dan menemukan dirinya di sebuah
tempat antah berantah, bukan di sebuah goa, tempat dia di sekap. Sebuah tempat
yang asing bagi dirinya, “ Dimana ini?” tanya TJ
heran. Dia memperhatikan keadaan di sekeliling tempat itu.
TJ pun kemudian melangkahkan kakinya ke depan.
Kakinya menginjak
rerumputan hijau yang tinggi, terasa sedikit basah, seperti dibasuh oleh embun.
Tepat di depan
matanya, tampak seberkas sinar terang menyilaukan kedua matanya. Sekejap dia
langsung menutupi matanya.
Dari seberkas
sinar tersebut, tampak berdiri tegap sebuah sosok. TJ berusaha mengenali sosok tersebut, “ Siapa itu
disana?”,
panggilnya, namun sosok itu hanya diam membisu, berdiri
tegap di depan TJ.
TJ berjalan mendekati sosok itu untuk bisa mengenalinya,
“ Siapa kau?!!” hardik TJ.
“ Silver Earth!”
sebuah suara muncul kemudian.
“ Siapa kau?
Kenapa kau bisa tahu identitas ku??” TJ masih
berusaha mengenali sosok tersebut sambil melindungi matanya dari pancaran sinar
terang yang datang dari arah depan.
Tanpa diduga, di
depan sosok misterius itu, muncullah sebuah sosok demon, TJ begitu terkejut melihat itu muncul di depannya, “
Apa? Demon???” TJ mengambil kuda-kuda untuk melawan Demon
tersebut.
Tanpa berlama-lama,
TJ pun menyerang
Demon itu. Namun ada keanehan yang terjadi, saat TJ melayangkan pukulan ke arah Demon tersebut, pukulan
tersebut hanya menembus badan Demon itu, “ Ha? Apa? Te..Tembus?” ujar TJ
terheran.
Demon tersebut
dengan mudah membalas perlawanan TJ, dihajarnya TJ dengan satu
pukulan keras dan membuat TJ terpental
dan tersungkur.
Saat berusaha
untuk bangkit, dia melihat ke arah sosok misterius tersebut yang masih berdiri
memandangi dirinya di hajar oleh Demon.
TJ bangkit lagi dan berusaha untuk mengalahkan Demon
tersebut, “ Heaatt!!” sebuah pukulan keras lagi-lagi di layangkan TJ ke arah Demon, namun tetap saja pukulan tersebut
hanya menembus angin saja. Tidak ada pukulan yang berarti yang mengenai tubuh
Demon itu. TJ membalasnya dengan tendangan memutar.
Lagi-lagi usahanya sia-sia, “ Apa-apaan ini? Kau pasti bercanda?!” TJ menatap kearah kepalan tangannya, “ Kenapa aku hanya
seperti memukul angin saja?”
Demon tersebut
mencekik leher TJ, diangkatnya tinggi, “ Akkhh~ Kalian hanya
Demon biasa!” TJ berusaha berontak melepaskan cengkraman
Demon itu.
Demon tersebut
melempar TJj cukup jauh, dan TJ mendarat keras di
atas hamparan rumput-rumput hijau.
TJ tampak kesal, terlihat dia memukulkan tangannya ke
tanah, “ Kurang ajar!!”
“ Kalau kau masih
mengandalkan emosi dibandingkan dengan hati dalam pertarungan, kau tidak akan
pernah berhasil.” Sosok misterius tersebut buka
suara.
“ Lalu apa yang
harus kulakukan?!?” TJ tampak mulai sedikit
kesal dengan sosok tersebut yang hanya memandanginya tanpa menolongnya melawan Demon.
Lagi-lagi sosok
tersebut hanya diam membisu, tidak membalas pertanyaan TJ.
“ Kau ini bisu
atau apa?” TJ berdiri kembali,” Kalau kau tidak mau
memberiku saran, lebih baik enyahlah!” Demon yang di depannya tampak merubah
sebelah tangannya, membentuk seperti tangan pedang.
“ Kau kira aku
takut? Kalian makhluk lemah rendahan, tidak akan bisa menang melawan
Protonger!” Demon itu berlari sambil mengangkat tangannya yang berbentuk pedang
itu, “ Ayo maju!!!!” teriak TJ.
Demon itu berlari mendekati
TJ, dan saat semakin dekat, Demon itu
menebaskan pedangnya.
TJ berusaha menangkap pedang itu, namun usaha tersebut
masih sia-sia,” Apa???” pedang itu lolos dari tangannya, walaupun dia berhasil
menangkapnya.
Pedang itu seperti
tembus dari tangan Tj, dan berhasil mengenai tubuhnya, “ Aaarrrghh!!!” TJ
lagi-lagi tersungkur mendapat tebasan seperti itu. Darah menetes dari dadanya.
“Sial!!”
“ Masih
mengandalkan emosi, Silver Earth? Gunakan kata hatimu!!” TJ dengan susah payah, menoleh kembali ke arah sosok
tersebut.
Tetapi apa yang
dilihatnya, sungguh membuat dia terkejut, “ Kau...” sosok tersebut mulai
menampakkan sedikit warna, dan wujudnya. Sosok yang sangat dia kenal, sosok
yang waktu itu dia temui di kantornya malam hari, “ Protonger~” ujar TJ dengan lirih karena menahan sakit.
Sosok yang
diyakini TJ sebagai salah satu Ksatria Protonger itu
pun kemudian terlihat mengangguk, “ Berjuanglah..PROTONGER!!!” TJ seperti mendapat semangat, dia kemudian mengangguk.
“ Ikuti kata hati
Griffon!!” lanjut sosok tersebut lagi.
Demon yang masih
berdiri di dekat TJ, mengangkat lagi tinggi-tinggi pedangnya,
dan kembali ingin menghabisi nyawa TJ.
TJ pun dengan sigap berguling ke samping saat pedang itu
mendekati dirinya, dan dengan satu buah pukulan telak mendarat di wajah Demon
itu.
Demon tersebut
berhasil di lawan, dan kini dia terhuyung ke belakang, “ Ber..berhasil!” TJ menatap kepalan tangannya.
Seakan mendapat
kepercayaan dirinya kembali, TJ kini semakin yakin untuk
melawan Demon tersebut.
Perlahan, TJ menghampiri, dan kemudian menarik Demon tersebut.
Apa yang terjadi,
sungguh di luar dugaan. Wajah Demon yang semula rusak dan retak karena mendapat
pukulan tersebut, tiba-tiba saja berubah menjadi wajah yang sangat dia kenal,
“Ambar?” ujar TJ terpana.
“ Hentikan TJ! Ini
aku…” seperti tersambar petir siang bolong, kemudian Tj melepaskan
cengkramannnya.
“ Jangan sakiti
aku…aku ini temanmu…apakah kau lupa?” Demon tersebut terus berupaya memperdaya TJ, “ Ini
tidak mungkin!” teriak TJ.
“ Jangan kau
dengarkan dia, Silver Earth!!” teriak sosok misterius di ujung sana, “ Kau
sedang di perdaya oleh Demon..Yakinlah pada dirimu!” TJ menoleh kearah sosok
tersebut.
Perasaan yang
dirundung amarah dan kesal, membuat TJ
semakin mengepalkan tangannya, “ Kalian-“ TJ
menatap ke arah Demon yang berubah menjadi wajah Ambar, “-tidak akan bisa
memperdayaiku! Matilah kalian! Heaaaattt!!!!!!” teriak TJ sambil menarik kebelakang tangan kanannya, dan
bersiap untuk memukul Demon tersebut.
Keanehan lainnya
terjadi, saat pukulannya mendekati Demon, tiba-tiba saja TJ tersentak oleh pancaran sinar terang yang menyilaukan
wajahnya.
Pancaran sinar
tersebut membawa dirinya kembali mendapatkan kesadarannya kembali, dan
menemukan dirinya sedang terikat erat di sebuah salib di dalam lingkaran, yang
diletakkan di atas bukit, “ Aku.... kembali!” TJ segera melemparkan pandangan ke segala arah.
Saat melihat ke
arah kiri, dia melihat sosok pemuda yang pingsan dengan keadaan terikat rantai
besi, “ Itu..ARNOT!”
“ Arnot! Sadarlah,
ARNOT!!! Ugghh…” TJ berusaha melepaskan rantai yang
membelenggu tangan dan kakinya.
“ Selamat datang
kembali, Protonger” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan TJ, “ Siapa itu?” Terlihat Baphomet berdiri diseberang ruangan gua.
“ Kuucapkan
selamat, karena kau berhasil selamat dari kutukan mimpi yang kuberikan.”
Baphomet melemparkan mawar hitam ke arah kiri dan kanan sisi TJ.
“ Jadi..mimpi
itu..”
“ Ya! Itulah
adalah sebuah kutukan yang kuberikan kepada dirimu. Perlu kau tahu, bahwa tidak
ada satupun dari korban ku yang berhasil lolos dari kutukan tersebut.” Baphomet
tersenyum jahat, “ Dasar kurang ajar!!” ujar TJ kesal “ Lepaskan anak itu, dia tidak berdosa!”
“
Hahahahaha…melepaskan anak itu katamu?” Baphomet menarik rambut Arnot, dan
terlihat jelas wajah Arnot di depan muka TJ.
“ Kau sudah lupa?
Anak ini adalah Cyclop-Demon. Kalau aku lepaskan belenggu ini-“ Baphomet
memegang rantai yang membelenggu tubuh Arnot, “-dia akan menjadi tidak
terkendali. Dan kau tidak menginginkan hal tersebut bukan?” Baphomet kemudian
berjalan menjauh dari tubuh Arnot.
“ Kalau begitu,
lepaskan kutukan Demon dalam tubuhnya, dan berikan saja pada tubuhku!” seru TJ memohon.
Baphomet terlihat
seolah berpikir, “ Melepaskan, dan menaruh pada tubuhmu? Humm..itu bisa
saja…bahkan itu ide yang sangat bagus!” Baphomet tampak menyeringai.
Baphomet kemudian
berjalan kedepan tubuh Arnot, dan lalu terlihat mengambil sesuatu dari dalam
tubuh Arnot.
Sebuah sinar
terpancar saat energi itu dikeluarkan.
Disaat yang
bersamaan, tanpa disangka Kitsune tiba di tempat itu, dan langsung terperanjat
dengan yang sedang di lakukan Baphomet, “ Apa yang kau lakukan?!” seru Kitsune.
Baphomet yang
sedang mengambil energi sihir dari dalam tubuh Arnot, terkejut mendengar suara
teriakan tersebut, “ Tuan Kitsune!”
Kitsune langsung
menghampiri Baphomet dan langsung menarik sebelah tangan Baphomet, “Apa yang
kau lakukan? Kenapa kau ambil kekuatan Cyclops-Demon dari tubuh anak ini??”
Kitsune terlihat marah.
“ Aku akan
memindahkan kutukan Cyclops-Demon kedalam tubuhnya..” jawab Baphomet sambil
menunjuk ke arah TJ. Kitsune langsung menoleh ke arah TJ, “
Untuk dia? Kenapa kau mau di masukkan kutukan Cyclops-Demon?” tanya Kitsune
curiga, sambil menarik kaos TJ.
“ Hehehe..itu
bukan urusanmu, rubah licik.” Sebuah pukulan tiba-tiba mendarat di wajah TJ.
Bukannya merasa kesakitan,
tapi TJ malah tertawa, “ Hahaha..kau sebut itu
pukulan? Menyedihkan sekali, Demon.” TJ
menyengir lebar, tampak ada darah di sudut bibirnya, “Dasar kurang ajar!!” Kitsune-Demon
langsung meninju perut TJ, dan seketika mata TJ terbelalak dan dia pun jatuh pingsan.
“ Dia kuat
sekali.”, kata Baphomet sinis, “ Aku yakin itu adalah pukulan yang cukup keras.”
“ Tidak usah
banyak bicara, kambing bandot! Kita harus lebih fokus pada rencana kita.”
“Baik, Tuanku.”, jawab Baphomet sambil menunduk hormat.
“ Katakan, kenapa
dia berhasil bangun dari pingsannya? Sedangkan kau tahu, tidak ada yang
berhasil selamat dari kutukan mimpi itu.”, tanya
Kitsune heran.
“ Hamba juga tidak
mengerti, Tuan. Dia anggota Protonger yang cukup kuat sepertinya.” Baphomet memandangi TJ yang sedang pingsan.
“ Hah? Kuat?
Apanya yang kuat?” Kitsune berjalan menghampiri Baphomet, dan mengambil energi kutukan dari tangan Baphomet
dan memasukkan kembali ke tubuh Arnot.
Saat energi itu
mau di masukkan kedalam tubuh Arnot, tiba-tiba saja tangan Kitsune terkena tembakan senjata laser, dan dengan reflek kutukan itu langsung terlempar, “
Energinya!” seru Kitsune.
Baphomet berusaha
mengambil energi tersebut, namun apa yang terjadi sang penembak yang tidak di
ketahui keberadaannya menembak energi tersebut, dan langsung hancur
berkeping-keping, “ Tidaaakk!!!” teriak Baphomet melihat energi nya hancur
berkeping-keping.
“ Kurang ajar!
Siapa itu?!” Kitsune langsung menyusuri arah tembakan yang datangnya dari arah
depan.
Terlihat sosok
Protonger misterius yang tadi muncul dalam mimpi TJ saat dia tidak sadarkan diri, “ Kau! Protonger!” ujar
Kitsune geram.
Protonger
misterius itu masih mengacungkan Galaxy Gunbladenya. Tampak ujung larasnya
masih mengepulkan asap.
“ Dasar sialan!
Cari mati kau rupanya?” Baphomet kemudian mengambil posisi di depan Kitsune.
Protonger itu
hanya diam membisu sambil mengubah Galaxy Gunblade nya menjadi bentuk pedang, “
Tenang saja, Tuanku, makhluk cere ini adalah bagianku!” Baphomet kemudian
mengeluarkan tongkat nya, dan langsung maju menyerang Protonger tersebut.
Tanpa getar,
Protonger itu pun maju menghadapi serangan Baphomet.
Terlihat,
Protonger misterius itu adalah lawan yang sepadan dengan Baphomet. Beberapa
serangan Baphomet masih bisa di tangkis dan di lawannya, “ Kau berbeda dengan
Protonger yang lain-“ ujar Baphomet yang mengadu tongkatnya dengan Galaxy Blade
milik Protonger misterius itu, “-Kau pasti utusan dari Planet Eris!?!”
Protonger Misterius itu, hanya diam, dan kemudian dia menghempaskan tongkat
Baphomet yang di susul dengan tebasan ke arah perut Baphomet.
Baphomet pun
mundur beberapa senti.
Setelah
melancarkan serangan ke Baphomet, Protonger Misterius itu menoleh ke arah TJ yang masih terbaring lemah.
Melihat kesempatan
bagus, Baphomet segera
menyerang dengan menggunakan
kekuatan sihirnya.
Dia kemudian
mengeluarkan lingkaran sihir dari tongkatnya, “ Jangan pernah mengalihkan
pandanganmu!” Baphomet menghempaskan lingkaran sihir tersebut ke arah Protonger
tersebut.
Dia pun tersadar,
kalau Baphomet melancarkan serangannya kepada dirinya. Sedetik kemudian,
Protonger itu pun kemudian mengeluarkan jurus untuk menangkis lingkaran sihir
Baphomet dari Galaxy Blade nya.
Dengan merapalkan
beberapa gerakan, Galaxy Blade terlihat menyala berwarna putih-kemerahan.
Sebuah lingkaran dengan logo Protonger dan memiliki sayap di kiri dan kanannya,
langsung menerjang lingkaran sihir Baphomet dan langsung hancur, “ Apa? Tidak
mungkin!!” Baphomet terperanjat.
Protonger itu lalu melompat, dan
kemudian dengan
kecepatan tinggi terbang
melesat, kearah Baphomet sambil menebas Galaxy Blade nya yang masih menyala.
“ Urrggh..apa
ini?-“ Baphomet berjalan terseok-seok setelah menerima serangan
tersebut,”-mengapa..aku..bisa dikalahkan…oleh..Ksatria Planet…Eris??” Protonger
itu berdiri membelakangi Baphomet dengan santai memutar Galaxy Bladenya.
Tak lama,
Protonger yang lain yaitu Insider Team dan Outsider Team tiba di tempat
kejadian, “Hei! Lihat itu!” seru Eka menunjuk kearah Protonger Misterius
tersebut.
“ Kau..” ujar
Eddy.
“ Itu Baphomet! Apa
yang terjadi??” tanya Victor heran
“ Dia berhasil
mengalahkan Baphomet.” Ambar terpana
Baphomet kemudian
melihat kearah Insider dan Outsider, “ Tuan Kitsune…maafkan..aku!” Baphomet
kemudian menjatuhkan dirinya kebelakang, diikuti dengan ledakan besar.
Kitsune yang
menyaksikan kejadian ini, merasa sangat marah. Dia merasa lagi-lagi rencananya
berhasil di gagalkan oleh Protonger, “ Kurang ajar…” Kitsune mengepalkan tangan
kanannya.
“ Ini belum
berakhir, Protonger!” Kemudian Kitsune menghilang bersama dengan tubuh Arnot.
“ Tunggu Kitsune!”
seru Dodo sambil berusaha mengejar Kitsune yang keburu hilang.
“ Oh iya, TJ!” Agung dan Dhony langsung menghampiri TJ.
Eddy kemudian
menghampiri Protonger Misterius itu, “ Kau berhasil mengalahkan Baphomet. Aku
ucapkan terima kasih” Eddy mengulurkan tangannya untuk bersalaman, sebagai rasa
ucapan terima kasih kepada Protonger misterius itu.
Namun Protonger
Misterius itu tidak menggubris ajakan salaman dari Eddy, malah dia membalikkan
badannya, dan berjalan
pergi meninggalkan para
Protonger.
“ Tunggu! Kau ini
siapa? Apakah Dewa Eros yang menyuruhmu datang kemari?” tanya Eddy kemudian.
Protonger itu terus berjalan tanpa menghiraukan pertanyaan dari Eddy.
Victor berjalan ke depan Eddy, “ Kalau kau memang Ksatria
Protonger, seharusnya kita bersama-sama memberantas para Kerajaan Demon!
Tolong, katakan siapa dirimu.” Protonger itupun kemudian menghentikan
langkahnya.
“ Kalau tiba
saatnya, aku akan memberitahu, siapa diriku sebenarnya. Satu hal yang pasti,
ada ancaman besar yang akan menghampiri kalian, Protonger.” Para Insider dan
Outsider terperanjat, karena pada akhirnya, Protonger itu buka suara.
“ Ancaman besar?
Ancaman besar seperti apa?” tanya Eddy penasaran.
“ Kalian akan
segera mengetahuinya. Yang terpenting, kalian harus bersiap menghadapi ancaman
tersebut.”, tutup Protonger Misterius tersebut. Lalu dia melompat dan terbang menghilang ke angkasa.
Para Insider dan
Outsider menatap kepergian sang Protonger Misterius itu.
“Cih,
cool sekali gayanya..”, dengus Andri
Eddy terlihat
berpikir keras, mengenai ucapan Protonger itu, tentang ancaman besar yang akan
datang menghampiri Protonger, “ Ancaman besar? Apakah itu..”
Entah mengapa, di
pikirannya, terlintas kembali mimpi buruk yang pernah di alaminya.
“ Jangan-jangan,
mimpi itu…”
-bersambung-
Story by Krishna
Indraprasta
PS : Sorry folks
for the delay. I’ve been busy lately, cos right now, i’m already got a
job..tapi gua usahakan sebisa mungkin untuk episode-episode selanjutnya, tidak
akan delay…terima kasih untuk tetap terus dukung Galaxy Forces Protonger ^___^