---- sambungan
episode sebelumnya -----
Mendapat serangan
itu, membuat Mercury masih bisa untuk berusaha bangkit. Eris yang melihatnya
semakin geram, " Benar-benar, serangga pengganggu!" Eris berjalan
menghampiri Blue Mercury, sambil mengambil pedangnya yang tergeletak di tanah, "
Hahaha.. Serangan kalian..*uhuk* tidak ada apa-apanyaa...hehe." Dengan
badan yang sempoyongan, Blue Mercury berdiri, " C'mon guys! Give me your
best shots!" Mercury menantang para Jendral-Jendral Anubis, sampai pada
akhirnya, *Zreeeebbb!!!* dari helm yang pecah, terlihat mata Phiand terbelalak.
Ternyata Eris berhasil menusukkan pedangnya ke arah dada kiri Mercury menembus Proton Armornya yang
sudah rusak. “Aaaaaarrgghh..” Mercury mengerang
menahan rasa sakit di dada kirinya.
" Mati kau,
brengseeekk!!!" Eris mencabut pedangnya, dan menendang kuat Mercury,
sehingga dia terpental
jauh ke belakang. Mercury
dalam keadaan kritis setelah mendapat tusukan pedang dari Eris.
" Dasar
makhluk lemah! Ini yang kau sebut penyelamat bumi?" Eris berjalan
mengelilingi Mercury yang tampak terluka hebat.
"
Sekarang..mati kau!!!" Eris mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, dan
bersiap untuk menusuk Mercury. Pedang Eris mulai melesat ke arah Mercury.
--------------------------------------------------------------
" Tunggu
Eris! " perintah Adramlech. Pedang Eris terhenti
tepat ketika menyentuh permukaan Proton armor Blue Mercury. Eris menoleh ke
Adramlech, " Kenapa kau menyuruhku berhenti?! Sedikit lagi kita bisa menghabisi
bajingan ini. "
Blue Mercury
terkapar tidak berdaya. Luka tusukan pedang di dadanya adalah yang terluka
paling parah. Helm Mercury juga rusak akibat menerima pukulan keras dari tombak
milik Elathan, Pecahan kaca armor pun melukai wajah Blue Mercury "Tidak.. Begitu sudah cukup, dia sudah
cukup menderita, tinggalkan saja dia!" Adramlech
memberikan tanda kepada para Demon Army untuk memasukkan kembali tabung-tabung berisi
tubuh pada Protonger ke Kapal Perang..
Eris menatap wajah
Blue Mercury yang terkapar, melalui lubang dari helmnya yang rusak berat.
" Kali ini kau beruntung, lain kali..." Eris menyarungkan kembali
pedangnya, "...hmph! Tidak ada lain kali untukmu!" Eris berjalan ke
arah Kapal Perang. Elathan membalikkan badannya, dan masuk ke dalam Kapal.
Eris menyusul
Elathan memasuki Kapal, sampai tiba-tiba terdengar suara
yang sangat keras, *BRUUAKK!!!* satu Demon Army
terlempar dari arah belakang mereka dan mendarat tepat di samping kaki Elathan.
Sontak hal itu membuat Elathan dan Eris terkejut. Demon Army yang terlempar itu
pun langsung hangus terbakar sebagai tanda mereka musnah.
" Kurang ajar
! Kecoa biru itu masih juga belum...." Ucapan Elathan terhenti saat dia membalikkan
badannya.
Tampak Cygnus berdiri
berada di depan mata mereka, " Mau apa burung jelek ini? " tanya Eris keheranan.
Cygnus mengangkat
sayapnya yang sedari tadi dia bentangkan, muncul 5 orang pemuda yang berdiri
berjejer dengan gagahnya.
" Huuh..Siapa
kalian? Dan mau apa?" geram Elathan.
" Yo! Mister demon
blue! Kau yang membuat teman kami jadi seperti ini? " kata pemuda yang berrambut ikal.
"Beraninya
keroyokan, kalian sama saja seperti pengecut! ", lanjut pemuda disebelahnya,
sambil membetulkan kacamatanya. Para pemuda itu terdiri dari 4 orang pria dan 1
orang wanita. Kesemuanya mengenakan jaket Varsity identitas mereka
masing-masing. Yang wanita tampak menyenderkan kepala Blue Mercury di
pangkuannya, "Bertahanlah..", kata wanita itu dengan lembut.
" Banyak
omong kalian! Katakan siapa kalian?! " Elathan mulai kesal, dia
mengacungkan tombaknya, dan para Demon Army segera membentuk barisan pertahanan
di depan Elathan.
"
Baiklah..baiklah..kami akan katakan siapa kami ini. " Pemuda berambut ikal
itu mengangkat tangan kirinya sejajar dengan kepala, diikuti dengan teman-temannya, lalu dibentangkan semua jarinya. Cincin
yang tersemat di jari tengah mereka pun bersinar dan sinarnya membungkus
pergelangan tangan. Ketika cahayanya memudar, tampak sebuah Brace yang hampir
mirip dengan milik Protonger tersemat di pergelangan tangan mereka.
" Brace
itu...jangan-jangan kalian..." Eris terkejut melihat Brace yang tampak
muncul di pergelangan tangan mereka.
" Vebby, kau
siap? " Vebby meletakkan Blue Mercury dengan perlahan di tanah, dan segera bergabung dengan teman-temannya yang
lain, " Aku siap! "
" Baiklah
semua...saatnya beraksi! PLANET..CHANCE!! " Tuas pada Brace yang mereka kenakan ditarik
ke belakang, seketika
itu keluar Soul Beast, dan
membungkus tubuh mereka masing-masing. 5 Pemuda itu pun berubah wujud menjadi Protonger
Outsider, yang terdiri dari Navi Neptune, Violet Pluto, White Saturn, Orange
Uranus, dan Gold Sun sebagai pemimpinnya.
" Apa?
Protonger? " Elathan terperanjat saat melihat Protonger Outsider berdiri di depan matanya. Adramlech pun tak kalah terkejutnya,
" Ini tidak mungkin! " Tampak raut kepanikan di wajah Adramlech.
Dilihatnya salah satu Galaxy Brace milik Protonger dalam genggamannya, " Sebenarnya
ada berapa kekuatan yang ada di planet terkutuk itu? " Matanya menerawang
jauh.
Protonger Outsider
pun, mulai memperkenalkan diri,
"The Planet
of Silence...White Saturn! "
"The Planet
of Steel..Violet Pluto! "
"The Planet
of Deep..Navi Neptune! "
"The Planet
of Skies..Orange Uranus! "
"The Holy
Judgement..Gold Sun! "
"Menjaga,
mencintai, dan membela alam semesta adalah sebuah kewajiban!", seru mereka
kompak.
" Galaxy Forces...Proootonger!"
*Outsider..Teaaaammmm!!*
"Menyerah
bukan pilihan.. Ayo semua!!" Gold Sun mengeluarkan Galaxy Blade dan mulai
memimpin serangan, "Siap!!"
"Demon Army,
Majuu!!!" Elathan memerintah para Demon Army untuk maju menyerang.
Pertempuran pun tak terelakkan. Protonger Outsider melawan para Demon Army.
Dari kejauhan,
tampak Hermes tiba di tempat kejadian dengan berlari, dan terkejut saat melihat
para Outsider, " Itu..Protonger Outsider ! " Namun matanya tertumbuk
pada tubuh Blue Mercury yang terkapar, " Oh tidak, Mercury! " Hermes
pun berlari menghampiri tubuh Blue Mercury.
Saat dekat dengan
Blue Mercury, Hermes menaruh kepala Mercury di pangkuannya, " Apa yang
terjadi? Blue, bertahanlah! Blue..Bluee!!! " Blue Mercury masih tergolek
lemas.
"Harus segera
kubawa pergi dari sini " Hermes lalu menggendong tubuh Blue Mercury dan
segera meninggalkan tempat itu.
Outsider masih
terlibat pertarungan dengan para Demon Army, mereka lebih mendominasi
pertarungan, Demon Army dengan mudahnya dikalahkan.
Melihat hal itu,
membuat Eris murka. Sambil mencabut pedangnya, dia maju menyerang Protonger
Outsider. Sasaran pertamanya adalah White Saturn, dengan sigap White Saturn
menghindar dari tebasan pedang Eris. Kemudian White Saturn mengeluarkan Peacock
Scythenya.
"Mereka cukup
tangguh. Tak kusangka mereka bisa menjadi penghalang baru kita." Elathan
kemudian memberi kode kepada Goblin yang sedari tadi berdiri disampingnya.
Goblin pun maju menolong Eris yang mulai tampak kewalahan melawan White Saturn.
Gold Sun yang
melihat Goblin maju menyerang White Saturn, dengan sigap maju membantu Saturn.
Sebelum pedang Goblin yang berbahaya itu mengenai Saturn, Gold Sun menahannya
menggunakan Garuda Katana miliknya. Goblin sempat terkejut, " Apa?? "
"Hehehe...heaaatt!!
" Gold Sun memutar katananya dan membuang pedang Goblin, kemudian langsung
menebas Goblin tepat mengenai Armor dadanya. Goblin mundur beberapa senti. Gold
Sun lalu ikut menyerang Eris.
" Kurang
ajar! " Goblin memeriksa armor tubuhnya, tampak goresan kecil akibat
tebasan Garuda Katana. Adramlech yang melihat kejadian tersebut dibuat geram,
" Kau pasti bercanda! Semuanya mundur!!!! " Adramlech mengeluarkan
sihirnya, sambaran kilat yang hampir sama dengan kilat Goblin, membuyarkan
pertarungan Outsider dengan para Demon Army. Kesempatan itu digunakan untuk
para Jendral Anubis untuk mundur dan masuk kedalam kapal lalu segera pergi dari tempat tersebut.
Outsider melihat
Kapal Kerajaan Anubis meninggalkan Bumi. "Cih, mereka kabur!", geram
Neptune. Para Outsider lalu mematikan kekuatan.
Vebby teringat pada
Blue Mercury yang terkapar. Dia mencari ke segala arah, " Lho? Kemana
perginya? "
Agung menghampiri
Vebby, " Apa yang kau cari, Veb? "
"Aku mencari
Blue Mercury yang sedang terluka, tapi kok hilang ya? " Vebby masih
mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari Blue Mercury.
" Mungkin
sudah ditolong oleh orang lain. ", jawab Agung lagi. "Mungkin saja...".
Di rumah Eddy,
Hermes sedang sibuk merawat luka Phiand. Diatas lemari kecil disamping tempat
tidur, tampak Galaxy Brace milik Phiand diletakkan, terlihat rusak berat akibat
serangan para Demon tadi siang. Hermes dengan telaten merawat luka-luka ditubuh
Phiand. Dengan perlahan dia membalurkan ramuan buatannya ke luka bekas tusukan
Pedang Eris di dada kiri Phiand. "Aarrgghhh" Phiand mengerang menahan
perih di dadanya. "Bertahanlah..", Hermes lalu membalut semua
luka-luka ditubuh Phiand dengan perban. Kepala Phiand di balut perban di
sekeliling kening. Tubuhnya juga tidak luput dari balutan perban.
Hermes lalu
memandangi Phiand dengan raut wajah cemas. "Semoga saja, ramuan ini bisa
menyembuhkan luka-lukanya.", kata Hermes sambil menaikkan selimut Phiand
hingga dada. Kemudian dia membereskan peralatan perawatan luka dan obat-obatan lalu
pergi meninggalkan kamar.
Saat Hermes
meninggalkan kamar, diam-diam Pegasus sudah berada di luar kamar. Pegasus
mengintip ke dalam kamar dan melihat Phiand yang terkapar tak berdaya. Pegasus
meringkik lemah. Ingin rasanya Pegasus berbuat sesuatu agar bisa menyembuhkan
luka-luka di tubuh Phiand. Tak lama, Pegasus beranjak dari tempat dia berdiri,
Pegasus berlari kemudian terbang ke angkasa.
Di dalam Istana
Kerajaan Anubis, Elathan, Valfare, Eris berdiri di depan 5 tabung kaca berwarna
hijau yang berisi tubuh para Protonger didalamnya.
"Jadi ini,
bajingan-bajingan yang selama ini menyusahkan kita.", kata Valfare sambil menyeringai.
" Mereka
tidak ada apa-apanya ternyata, Goblin lebih hebat dari mereka.", balas
Elathan kemudian. Eris menyadari sesuatu datang dari arah pintu. Pintu terbuka
dan terlihat Adramlech masuk ruangan diikuti Ukobach yang membawa kotak kaca
berisi Galaxy Brace.
Eris memandang
curiga terhadap kotak kaca yang di bawa Ukobach, " Apa yang akan kau
lakukan dengan Galaxy Brace itu, Adramlech?", tanya Eris kemudian.
Adramlech tidak menjawab, dia terus berjalan ke panel instrumen yang letaknya
bersebelahan persis dengan tabung yang berisi TJ. Ukobach menaruh kotak kaca
tersebut disamping meja dekat panel instrumen.
"Rencana
apalagi yang kau inginkan dengan mereka?" Valfare semakin penasaran.
Adramlech mengeluarkan salah satu Galaxy Brace dari dalam kotak kaca, "
Aku sudah memodifikasi Brace ini. Dengan begitu, mereka bisa menjadi pengikut
kita, dan membantu kerajaan Anubis menghancurkan bumi.", jelas Adramlech. Kemudian.
Adramlech memasukkan Galaxy Brace satu persatu ke dalam panel instrumen di
depannya. Dengan menekan satu tombol, Brace tersebut masuk kedalam pipa saluran
dan disalurkan satu persatu ke dalam tabung tempat tubuh Protonger diletakkan. Brace
tersebut secara otomatis menempel di tangan kiri mereka masing-masing.
Saat Brace
tersebut menempel, para Protonger bereaksi seperti kesakitan, tanda parasit
yang berada didalam Brace, sudah masuk kedalam kulit mereka. Eris, Elathan, dan
Valfare tampak terpana melihat para pemuda-pemuda Protonger menahan rasa sakit.
Reaksi kesakitan
itu berlangsung singkat, lalu mereka tampak
normal kembali, tapi mata mereka masih tertutup.
" Apa yang
terjadi?? Kenapa mereka?" Elathan keheranan. Adramlech menjelaskan, "
Parasitnya sudah masuk kedalam tubuh mereka."
"
Parasit?", ujar mereka kompak. Adramlech mengangguk, lalu dia menekan
sebuah tombol dan memanggil para Protonger, " Protonger! Keluarlah!"
Pintu tabung terbuka dibarengi oleh munculnya asap putih di bawahnya. Mata
mereka terbuka satu persatu. Ada yang aneh dengan mata mereka, pupil mata mereka
berubah menjadi merah. Kemudian mereka berjalan keluar dari tabung.
" Selamat
datang Protonger! Mulai sekarang kalian akan mengikuti perintahku! "
Protonger mengangguk dengan wajah dingin. Dengan sikap yang dingin para
Protonger menekan tombol di Brace mereka masing-masing dan kemudian mereka
berubah wujud menjadi Protonger. Eris, Elathan, dan Valfare sungguh terkejut, Protonger
yang seharusnya musuh mereka kini berdiri di depan mereka dan mengikuti semua
perintah Adramlech..
" Kau sungguh
jenius, Adramlech! Mereka kini menjadi milik kita!" Valfare berseru
gembira tak kuasa mengungkapkan perasaan bangganya.
" Jangan
senang dulu, ini baru permulaan." Adramlech kemudian berbalik, "Baiklah,
kalian semua bersama Goblin, turunlah ke Bumi, hancurkan semua yang ada di
Bumi!" Para Protonger mengangguk bersama, dan tampak dibalik visor helm
mereka mata mereka menyala kemerahan. Lalu mereka keluar menuju pintu mengikuti
Goblin.
Di sebuah rumah
besar bergaya tropis ala amerika, tempat para Protonger Outsider team biasa
berkumpul. Rumah itu adalah milik Agung Santoso sang Violet Pluto. Rumah tampak
sepi, cuma terlihat kegiatan dari arah dapur. Pagi itu, seseorang sedang sibuk
membuat sarapan. Dialah Nuansa Herwindo sang Gold Sun.
Karena dia adalah
seorang artis terkenal, rumahnya yang berada di tengah kota sudah tidak aman ditinggali,
karena banyak sekali wartawan yang menguntit dirinya. Sehingga dia memutuskan
untuk pindah ke rumah Agung yang letaknya agak di pinggir kota.
Dodo terlihat
sedang menikmati secangkir kopi, sambil melihat foto-foto kejadian sesaat
sebelum Protonger Insider di culik oleh para Demon. Foto tersebut berasal dari
android Garuda mini yang berasal dari Beast Garuda.
Seseorang masuk ke
dapur, dan mendapati Dodo sedang sibuk memperhatikan foto-foto seorang diri,
" Tumben udah bangun, do?", sapa orang itu hangat. Dia langsung
menuangkankan kopi dari mesin kopi ke dalam cangkir yang sudah dia ambil dari
dalam lemari.
Dodo menoleh ke
arah orang tersebut, " Oh..kamu toh, Gung. Iya nih, aku lagi liat-liat
foto dari Mini Garuda." Agung berjalan menghampiri Dodo. Dilihatnya
hamparan foto-foto bergambar kejadian pertempuran Protonger Insider melawan para
Demon.
"Lihat deh,
kalau aku perhatikan, Demon ini yang diketahui sebagai Goblin, dia mempunyai
senjata berbahaya." Dodo menunjuk pada sebuah photo bergambar Goblin yang
mengayunkan pedangnya yang tampak bersinar. Gambar tersebut agak kurang jelas,
namun terlihat bahwa itu memang Goblin.
" Oh, pedangnya
itu ya? " Agung menunjuk kepada gambar pedangnya. Dodo mengangguk, "
Yap! Jadi kilatan petir yang tiba-tiba itu mungkin berasal dari pedang itu, dan
sepertinya dia mengeluarkan serangannya itu dari jarak jauh."
" Jarak jauh?
" Agung mengenyeritkan dahi. " Kenapa mesti dari jarak jauh?"
Dodo mengangkat
bahu, " Entahlah. Mungkin serangan tersebut bisa berakibat fatal dan
berbalik kepada dirinya."
Agung berpikir
keras, sambil berjalan menuju jendela besar, " Kenapa, Gung? Apa kau yang
pikirkan? " Tanya Dodo heran.
" Goblin
itu...berarti dia bisa dikalahkan dengan serangannya sendiri, atau kita
hancurkan saja pedangnya."
" Susah
rasanya kalau kita ingin menghancurkan pedangnya. ", kata Dodo pesimis. "
Tapi kita bisa memancing dia untuk masuk dalam perangkapnya dia sendiri. Tetapi
bagaimana caranya?"
"Itu bisa
kupikirkan caranya. "
Di Kota, tampak Pesawat
Kerajaan Anubis memasuki atmosfer bumi, dan tepat berhenti di tengah-tengah
kota. Tampak beberapa kompi Demon Army diturunkan, diikuti oleh Goblin sebagai
pemimpinnya. Orang-orang yang melihat rombongan Demon Army langsung berhamburan
menyelamatkan diri.
" Larilah
kalian! Selagi bisa!", seru Goblin, sambil mengangkat tinggi-tinggi pedang
andalannya. Sekejap dia mengeluarkan jurus rahasianya, sambaran kilat
menghujani orang-orang yang sedang panik berlarian menyelamatkan diri. Beberapa ada yang berhasil menyelamatkan
diri, ada pula yang terkena serangan kilat.
Dari kerumunan
orang menyelamatkan diri, tampak Dhony yang sedang kebetulan lewat situ,
melihat para Demon Army berbuat onar, "Huuh...mereka lagi!", ucapnya
kesal. Dia pun membantu evakuasi orang-orang menyelamatkan diri, " Ayo
semua, lewat sini, pelan-pelan.."
Saat selesai
membantu orang-orang evakuasi, Dhony maju di hadapan Goblin, " Kau! Mau
apa kau kemari? ", tanya Goblin.
" Hentikan
semua ini Goblin! Tak'kan ku biarkan kau mengganggu penduduk bumi! "
Dhony menunjukkan Planet Bracenya.
" Brace
itu..jadi kau Outsider Team? Baiklah aku hadapi kau sendiri..." Belum
selesai Goblin berbicara, datang suara dari arah belakang Dhony, " Dia
tidak sendiri! " Dodo dan ke-3 Outsider yang lain berlari menghampiri
Dhony, " Teman-teman!"
" Maaf kami
terlambat. " Ujar Dodo.
" Tidak
apa-apa, keadaannya belum gawat kok. " Dhony tersenyum, "Kalian siap
teman-teman?" Yang lain langsung mengangguk mantab.
" Baiklah!
Saatnya berubah!! Planet Change!!" Sebuah soul berbentuk beast keluar dari
Brace dan langsung membungkus ke-5 pemuda, dan merubah mereka menjadi Protonger
Outsider.
Gold Sun memberi
perintah sambil menghunuskan Garuda Katana, "Saatnya beraksi!"
Protonger Outsider langsung maju melawan Demon Army yang sudah terlihat berlari
sambil mengacungkan dagger hitam.
Violet Pluto dan
White Saturn bertarung di sisi bagian kiri, Navi Neptune dan Orange Saturn di sisi bagian kanan, dan Gold Sun dengan Garuda Katananya menebas para Demon Army dari
arah depan. Duet Pluto dan Saturn merupakan duet combo dalam pertempuran jarak
dekat, baik menggunakan senjata GunBlade atau pun tangan
kosong.
Goblin yang
melihat dari jauh, merasakan gelagat yang tidak
enak, Demon Army yang dalam jumlah banyak, perlahan tapi pasti, mulai tumbang
satu persatu, " Tidak akan kubiarkan! ", geramnya kesal. Pedangnya
diangkat tinggi-tinggi, Pedang Goblin bersinar dan terlihat sedikit
sambaran-sambaran petir dimana-mana.
Pluto melihat ke
arah Goblin, dia pun memberikan aba-aba kepada Gold Sun. Gold Sun yang
memperhatikan Pluto langsung mengangguk mantab. Mereka sudah merencanakan
sesuatu untuk memusnahkan Goblin.
Pluto langsung
memutar badan menghadap Goblin dan melemparkan Scylla Spear.
Usahanya tampak
berhasil. Goblin tidak menyadari serangan Pluto, Scylla Spear langsung menancap
didada Goblin tepat di goresan yang beberapa waktu lalu ditebas oleh Gold Sun
menggunakan Katana. Pluto langsung melesat ke arah Goblin, dan melayangkan
tendangannya tepat di Spear miliknya.
Spear yang
tertancap, semakin masuk kedalam, Goblin mengerang kesakitan, "Kurang
ajar! Aaaaarrgghh.."
Pedang yang
dipegang Goblin terlempar ke udara, Gold Sun lompat dan mengambil pedang milik
Goblin.
Pluto yang berada
di bawah, mencabut Spear nya. Sebelumnya sebuah tendangan keras Pluto mendarat tepat
di wajah Goblin, membuat dia semakin tidak berdaya.
" Gold Sun!
Sekarang saatnya! " Teriak Pluto dari bawah.
" Baiklah
Heaaat!!!! " Gold menebaskan pedang Goblin dari atas, beserta Garuda
Katana nya juga. Tebasan dua pedang membuat Goblin semakin tidak berdaya. Saat
pedang Goblin ditebaskan ke tubuhnya, muncul kilatan petir hebat.
Gold Sun lalu
mengeluarkan jurus terakhirnya, " Rasakan ini! " Gold Sun mengalirkan
energi element ke dalam Garuda Katananya, "HOLY SUNLIGHT " Dan
kemudian, Garuda Katana ditebaskan ke arah Goblin, "Heaaaaaattt!!!!"
Goblin meledak seketika dan hancur berkeping-keping.
" Berhasiill!!!"
Teriak Saturn kegirangan. Gold Sun kemudian menghancurkan pedang Goblin dengan
energi element Light miliknya, "Huh, gara-gara ini, kita jadi repot!
" Pedang milik Goblin hancur berkeping-keping. Ke-4 outsider berlari
menghampiri Gold Sun, " Kau hebat, Sun! " Neptune menepuk pundak Gold
Sun..
" Hehehe,
terima kasih! Tapi itu semua berkat Pluto juga. " Pluto mengacungkan
jempol ke arah Gold Sun.
"Baiklah,
bagaimana kalau kita pulang? Aku sudah lapar! ", usul Uranus kemudian,
"Hahahaha dasar kau ini!", ledek Gold Sun.
Mereka pun mulai
beranjak pergi.
Saat para Outsider
baru melangkahkan kaki beberapa langkah, mereka dihadang serangan ledakan yang
sangat tiba-tiba, dan membuat mereka tersungkur, " Aaarrrghhh!!!!" Seketika mereka semua tergeletak
di tanah.
" Siapa itu?
*ugh* apakah...Goblin?" Neptune
mengerang sambil mencoba mencari penyerang mereka..
" Tidak
mungkin! Goblin baru saja kita kalahkan. ", balas Pluto kemudian.
" Lalu siapa
yang menyerang kita?" Mereka berusaha bangun, dan tampak dibalik kepulan
asap, sosok yang mereka sudah kenal.
" Protonger
Insider ??? " Uranus terkejut melihatnya.. Kelima Protonger Insider yang
berhasil di cuci otaknya oleh Adramlech berdiri tegap di hadapan mereka.
" Kalian
sudah kembali? Syukurlah. " Saturn berusaha bangun.
Gold Sun melihat
gelagat yang tidak wajar, " Tunggu! Ada yang tidak beres!" Protonger Insider
yang sudah berada dalam kekuatan jahat memiliki perbedaan warna visor pada helm
mereka. Dibalik visor helm Insider pun tampak
mata mereka menyala.
" Apa
maksudmu, Sun? ", tanya Pluto heran.
" Mereka
bukan yang kita kenal, mereka dalam pengaruh jahat!" Jawab Sun kemudian.
"
Hahahahaha!!! Benar sekali, Outsider!" Ada suara yang muncul tiba-tiba.
" Siapa itu?
", seru Neptune. Dari belakang Protonger insider, muncul Adramlech beserta
Ukobach.
" Mereka
sudah menjadi milik kami! Dengan begitu rencana jahat kami, bisa terlaksana
dengan mudah tanpa ada halangan." Protonger Outsider terkejut mendengarnya,
" Apa? Tidak mungkin! "
" Tidak!
Tidak mungkin!!! " Datang lagi suara dari arah belakang Outsider, dan
mereka langsung menengok ke arah datangnya suara itu, "Phiand?",
Saturn terkejut sekaligus lega ternyata Blue Mercury masih hidup walau dengan
luka disekujur tubuhnya.
Phiand yang dalam
keadaan belum pulih sepenuhnya, muncul disana. Dengan wajah penuh balutan
perban, " Apa yang kau lakukan terhadap teman-temanku?!!!??" Phiand
yang tertatih-tertatih berlari ke depan para Insider..
"
Teman-teman! Sadarlah kalian! Ini aku!!",pinta Phiand, sambil mengguncang-guncang
tubuh Red Mars
kemudian dia beralih ke Black Jupiter. "Adek, ini Mas!! Sadarlah!!",.
"Percuma Blue
Mercury! Mereka tidak dapat mendengarmu!" Adramlech menendang Phiand
hingga terpental beberapa meter ke belakang.
"
Phiand!" Outsider berlari mengerubungi Phiand.
" Kurang ajar
kalian, Demon! Apa yang kalian lakukan, sungguh tidak dapat dimaafkan!", teriak
Pluto penuh kemarahan.
" Hahahaha!
Cukup Outsider! Sekarang matilah kalian semua...Protonger, habisi mereka!"
Adramlech berjalan membelakangi Insider. Insider mengangguk. Para Protonger Insider
menekan tombol di brace mereka secara bersamaan. Phiand terpekik tertahan
"Tidak mungkin!! Itu..." Mereka mengeluarkan senjata pamungkas
mereka, yaitu Dragon Cannon.
Phiand sangat
terkejut melihatnya, "Tidak! Tidak mungkin mereka bisa menembakkan Dragon
Cannon tanpa 6 Protonger."
" Ini bahaya!
Cepat semuanya mundur!" Perintah Gold Sun. Mereka berlari menjauh sambil
memapah Phiand.
Insider bersiap
menembakkan Dragon Cannon yang sudah bersinar, sebagai tanda siap ditembakkan.
"Tembak!!"
Dragon Cannon pun ditembakkan. Sinar energinya melesat ke arah Outsider dan
Phiand..
" Oh tidak,
awas!!!!"
DHUAAAR!!! Sinar
energi Dragon Cannon meledak tepat di dekat Outsider, dan mereka semua terpental
ke udara, " AaaarrghH!!!!"
"Hahahahahahaha!!!
" Adramlech tertawa puas, " Tamat riwayat kalian, Protonger!
Hahahahaha!!!"
-bersambung-
No comments:
Post a Comment