Saturday, April 27, 2013

Protonger : Universe 8 - Evil Protonger! Please Wake Up, Friends!



---- sambungan episode sebelumnya -----

Mendapat serangan itu, membuat Mercury masih bisa untuk berusaha bangkit. Eris yang melihatnya semakin geram, " Benar-benar, serangga pengganggu!" Eris berjalan menghampiri Blue Mercury, sambil mengambil pedangnya yang tergeletak di tanah, " Hahaha.. Serangan kalian..*uhuk* tidak ada apa-apanyaa...hehe." Dengan badan yang sempoyongan, Blue Mercury berdiri, " C'mon guys! Give me your best shots!" Mercury menantang para Jendral-Jendral Anubis, sampai pada akhirnya, *Zreeeebbb!!!* dari helm yang pecah, terlihat mata Phiand terbelalak.
Ternyata Eris berhasil menusukkan pedangnya ke arah dada kiri Mercury menembus Proton Armornya yang sudah rusak. “Aaaaaarrgghh..” Mercury mengerang menahan rasa sakit di dada kirinya.
" Mati kau, brengseeekk!!!" Eris mencabut pedangnya, dan menendang kuat Mercury, sehingga dia terpental jauh ke belakang. Mercury dalam keadaan kritis setelah mendapat tusukan pedang dari Eris.

" Dasar makhluk lemah! Ini yang kau sebut penyelamat bumi?" Eris berjalan mengelilingi Mercury yang tampak terluka hebat.
" Sekarang..mati kau!!!" Eris mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, dan bersiap untuk menusuk Mercury. Pedang Eris mulai melesat ke arah Mercury.

--------------------------------------------------------------

" Tunggu Eris! " perintah Adramlech. Pedang Eris terhenti tepat ketika menyentuh permukaan Proton armor Blue Mercury. Eris menoleh ke Adramlech, " Kenapa kau menyuruhku berhenti?! Sedikit lagi kita bisa menghabisi bajingan ini. "
Blue Mercury terkapar tidak berdaya. Luka tusukan pedang di dadanya adalah yang terluka paling parah. Helm Mercury juga rusak akibat menerima pukulan keras dari tombak milik Elathan, Pecahan kaca armor pun melukai wajah Blue Mercury  "Tidak.. Begitu sudah cukup, dia sudah cukup menderita, tinggalkan saja dia!" Adramlech memberikan tanda kepada para Demon Army untuk memasukkan kembali tabung-tabung berisi tubuh pada Protonger ke Kapal Perang..

Eris menatap wajah Blue Mercury yang terkapar, melalui lubang dari helmnya yang rusak berat. " Kali ini kau beruntung, lain kali..." Eris menyarungkan kembali pedangnya, "...hmph! Tidak ada lain kali untukmu!" Eris berjalan ke arah Kapal Perang. Elathan membalikkan badannya, dan masuk ke dalam Kapal.
Eris menyusul Elathan memasuki Kapal, sampai tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, *BRUUAKK!!!* satu Demon Army terlempar dari arah belakang mereka dan mendarat tepat di samping kaki Elathan. Sontak hal itu membuat Elathan dan Eris terkejut. Demon Army yang terlempar itu pun langsung hangus terbakar sebagai tanda mereka musnah.
" Kurang ajar ! Kecoa biru itu masih juga belum...." Ucapan Elathan terhenti saat dia membalikkan badannya.
Tampak Cygnus berdiri berada di depan mata mereka, " Mau apa burung jelek ini? " tanya Eris keheranan.

Cygnus mengangkat sayapnya yang sedari tadi dia bentangkan, muncul 5 orang pemuda yang berdiri berjejer dengan gagahnya.
" Huuh..Siapa kalian? Dan mau apa?" geram Elathan.
" Yo! Mister demon blue! Kau yang membuat teman kami jadi seperti ini? " kata pemuda yang berrambut ikal.
"Beraninya keroyokan, kalian sama saja seperti pengecut! ", lanjut pemuda disebelahnya, sambil membetulkan kacamatanya. Para pemuda itu terdiri dari 4 orang pria dan 1 orang wanita. Kesemuanya mengenakan jaket Varsity identitas mereka masing-masing. Yang wanita tampak menyenderkan kepala Blue Mercury di pangkuannya, "Bertahanlah..", kata wanita itu dengan lembut.

" Banyak omong kalian! Katakan siapa kalian?! " Elathan mulai kesal, dia mengacungkan tombaknya, dan para Demon Army segera membentuk barisan pertahanan di depan Elathan.
" Baiklah..baiklah..kami akan katakan siapa kami ini. " Pemuda berambut ikal itu mengangkat tangan kirinya sejajar dengan kepala, diikuti dengan teman-temannya, lalu dibentangkan semua jarinya. Cincin yang tersemat di jari tengah mereka pun bersinar dan sinarnya membungkus pergelangan tangan. Ketika cahayanya memudar, tampak sebuah Brace yang hampir mirip dengan milik Protonger tersemat di pergelangan tangan mereka.
" Brace itu...jangan-jangan kalian..." Eris terkejut melihat Brace yang tampak muncul di pergelangan tangan mereka.

" Vebby, kau siap? " Vebby meletakkan Blue Mercury dengan perlahan di tanah, dan segera bergabung dengan teman-temannya yang lain, " Aku siap! "
" Baiklah semua...saatnya beraksi! PLANET..CHANCE!! " Tuas pada Brace yang mereka kenakan ditarik ke belakang, seketika itu keluar Soul Beast, dan membungkus tubuh mereka masing-masing. 5 Pemuda itu pun berubah wujud menjadi Protonger Outsider, yang terdiri dari Navi Neptune, Violet Pluto, White Saturn, Orange Uranus, dan Gold Sun sebagai pemimpinnya.

" Apa? Protonger? " Elathan terperanjat saat melihat Protonger Outsider berdiri di depan matanya. Adramlech pun tak kalah terkejutnya, " Ini tidak mungkin! " Tampak raut kepanikan di wajah Adramlech. Dilihatnya salah satu Galaxy Brace milik Protonger dalam genggamannya, " Sebenarnya ada berapa kekuatan yang ada di planet terkutuk itu? " Matanya menerawang jauh.

Protonger Outsider pun, mulai memperkenalkan diri,
"The Planet of Silence...White Saturn! "
"The Planet of Steel..Violet Pluto! "
"The Planet of Deep..Navi Neptune! "
"The Planet of Skies..Orange Uranus! "
"The Holy Judgement..Gold Sun! "
"Menjaga, mencintai, dan membela alam semesta adalah sebuah kewajiban!", seru mereka kompak.
" Galaxy Forces...Proootonger!" *Outsider..Teaaaammmm!!*

"Menyerah bukan pilihan.. Ayo semua!!" Gold Sun mengeluarkan Galaxy Blade dan mulai memimpin serangan, "Siap!!"

"Demon Army, Majuu!!!" Elathan memerintah para Demon Army untuk maju menyerang. Pertempuran pun tak terelakkan. Protonger Outsider melawan para Demon Army.

Dari kejauhan, tampak Hermes tiba di tempat kejadian dengan berlari, dan terkejut saat melihat para Outsider, " Itu..Protonger Outsider ! " Namun matanya tertumbuk pada tubuh Blue Mercury yang terkapar, " Oh tidak, Mercury! " Hermes pun berlari menghampiri tubuh Blue Mercury.
Saat dekat dengan Blue Mercury, Hermes menaruh kepala Mercury di pangkuannya, " Apa yang terjadi? Blue, bertahanlah! Blue..Bluee!!! " Blue Mercury masih tergolek lemas.
"Harus segera kubawa pergi dari sini " Hermes lalu menggendong tubuh Blue Mercury dan segera meninggalkan tempat itu.

Outsider masih terlibat pertarungan dengan para Demon Army, mereka lebih mendominasi pertarungan, Demon Army dengan mudahnya dikalahkan.

Melihat hal itu, membuat Eris murka. Sambil mencabut pedangnya, dia maju menyerang Protonger Outsider. Sasaran pertamanya adalah White Saturn, dengan sigap White Saturn menghindar dari tebasan pedang Eris. Kemudian White Saturn mengeluarkan Peacock Scythenya.

"Mereka cukup tangguh. Tak kusangka mereka bisa menjadi penghalang baru kita." Elathan kemudian memberi kode kepada Goblin yang sedari tadi berdiri disampingnya. Goblin pun maju menolong Eris yang mulai tampak kewalahan melawan White Saturn.
Gold Sun yang melihat Goblin maju menyerang White Saturn, dengan sigap maju membantu Saturn. Sebelum pedang Goblin yang berbahaya itu mengenai Saturn, Gold Sun menahannya menggunakan Garuda Katana miliknya. Goblin sempat terkejut, " Apa?? "
"Hehehe...heaaatt!! " Gold Sun memutar katananya dan membuang pedang Goblin, kemudian langsung menebas Goblin tepat mengenai Armor dadanya. Goblin mundur beberapa senti. Gold Sun lalu ikut menyerang Eris.
" Kurang ajar! " Goblin memeriksa armor tubuhnya, tampak goresan kecil akibat tebasan Garuda Katana. Adramlech yang melihat kejadian tersebut dibuat geram, " Kau pasti bercanda! Semuanya mundur!!!! " Adramlech mengeluarkan sihirnya, sambaran kilat yang hampir sama dengan kilat Goblin, membuyarkan pertarungan Outsider dengan para Demon Army. Kesempatan itu digunakan untuk para Jendral Anubis untuk mundur dan masuk kedalam kapal lalu segera pergi dari tempat tersebut.

Outsider melihat Kapal Kerajaan Anubis meninggalkan Bumi. "Cih, mereka kabur!", geram Neptune. Para Outsider lalu mematikan kekuatan.

Vebby teringat pada Blue Mercury yang terkapar. Dia mencari ke segala arah, " Lho? Kemana perginya? "
Agung menghampiri Vebby, " Apa yang kau cari, Veb? "
"Aku mencari Blue Mercury yang sedang terluka, tapi kok hilang ya? " Vebby masih mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari Blue Mercury.
" Mungkin sudah ditolong oleh orang lain. ", jawab Agung lagi. "Mungkin saja...".

Di rumah Eddy, Hermes sedang sibuk merawat luka Phiand. Diatas lemari kecil disamping tempat tidur, tampak Galaxy Brace milik Phiand diletakkan, terlihat rusak berat akibat serangan para Demon tadi siang. Hermes dengan telaten merawat luka-luka ditubuh Phiand. Dengan perlahan dia membalurkan ramuan buatannya ke luka bekas tusukan Pedang Eris di dada kiri Phiand. "Aarrgghhh" Phiand mengerang menahan perih di dadanya. "Bertahanlah..", Hermes lalu membalut semua luka-luka ditubuh Phiand dengan perban. Kepala Phiand di balut perban di sekeliling kening. Tubuhnya juga tidak luput dari balutan perban.
Hermes lalu memandangi Phiand dengan raut wajah cemas. "Semoga saja, ramuan ini bisa menyembuhkan luka-lukanya.", kata Hermes sambil menaikkan selimut Phiand hingga dada. Kemudian dia membereskan peralatan perawatan luka dan obat-obatan lalu pergi meninggalkan kamar.

Saat Hermes meninggalkan kamar, diam-diam Pegasus sudah berada di luar kamar. Pegasus mengintip ke dalam kamar dan melihat Phiand yang terkapar tak berdaya. Pegasus meringkik lemah. Ingin rasanya Pegasus berbuat sesuatu agar bisa menyembuhkan luka-luka di tubuh Phiand. Tak lama, Pegasus beranjak dari tempat dia berdiri, Pegasus berlari kemudian terbang ke angkasa.

Di dalam Istana Kerajaan Anubis, Elathan, Valfare, Eris berdiri di depan 5 tabung kaca berwarna hijau yang berisi tubuh para Protonger didalamnya.
"Jadi ini, bajingan-bajingan yang selama ini menyusahkan kita.", kata Valfare sambil menyeringai.
" Mereka tidak ada apa-apanya ternyata, Goblin lebih hebat dari mereka.", balas Elathan kemudian. Eris menyadari sesuatu datang dari arah pintu. Pintu terbuka dan terlihat Adramlech masuk ruangan diikuti Ukobach yang membawa kotak kaca berisi Galaxy Brace.

Eris memandang curiga terhadap kotak kaca yang di bawa Ukobach, " Apa yang akan kau lakukan dengan Galaxy Brace itu, Adramlech?", tanya Eris kemudian. Adramlech tidak menjawab, dia terus berjalan ke panel instrumen yang letaknya bersebelahan persis dengan tabung yang berisi TJ. Ukobach menaruh kotak kaca tersebut disamping meja dekat panel instrumen.

"Rencana apalagi yang kau inginkan dengan mereka?" Valfare semakin penasaran. Adramlech mengeluarkan salah satu Galaxy Brace dari dalam kotak kaca, " Aku sudah memodifikasi Brace ini. Dengan begitu, mereka bisa menjadi pengikut kita, dan membantu kerajaan Anubis menghancurkan bumi.", jelas Adramlech. Kemudian. Adramlech memasukkan Galaxy Brace satu persatu ke dalam panel instrumen di depannya. Dengan menekan satu tombol, Brace tersebut masuk kedalam pipa saluran dan disalurkan satu persatu ke dalam tabung tempat tubuh Protonger diletakkan. Brace tersebut secara otomatis menempel di tangan kiri mereka masing-masing.
Saat Brace tersebut menempel, para Protonger bereaksi seperti kesakitan, tanda parasit yang berada didalam Brace, sudah masuk kedalam kulit mereka. Eris, Elathan, dan Valfare tampak terpana melihat para pemuda-pemuda Protonger menahan rasa sakit.

Reaksi kesakitan itu berlangsung singkat, lalu mereka tampak normal kembali, tapi mata mereka masih tertutup.
" Apa yang terjadi?? Kenapa mereka?" Elathan keheranan. Adramlech menjelaskan, " Parasitnya sudah masuk kedalam tubuh mereka."
" Parasit?", ujar mereka kompak. Adramlech mengangguk, lalu dia menekan sebuah tombol dan memanggil para Protonger, " Protonger! Keluarlah!" Pintu tabung terbuka dibarengi oleh munculnya asap putih di bawahnya. Mata mereka terbuka satu persatu. Ada yang aneh dengan mata mereka, pupil mata mereka berubah menjadi merah. Kemudian mereka berjalan keluar dari tabung.

" Selamat datang Protonger! Mulai sekarang kalian akan mengikuti perintahku! " Protonger mengangguk dengan wajah dingin. Dengan sikap yang dingin para Protonger menekan tombol di Brace mereka masing-masing dan kemudian mereka berubah wujud menjadi Protonger. Eris, Elathan, dan Valfare sungguh terkejut, Protonger yang seharusnya musuh mereka kini berdiri di depan mereka dan mengikuti semua perintah Adramlech..

" Kau sungguh jenius, Adramlech! Mereka kini menjadi milik kita!" Valfare berseru gembira tak kuasa mengungkapkan perasaan bangganya.
" Jangan senang dulu, ini baru permulaan." Adramlech kemudian berbalik, "Baiklah, kalian semua bersama Goblin, turunlah ke Bumi, hancurkan semua yang ada di Bumi!" Para Protonger mengangguk bersama, dan tampak dibalik visor helm mereka mata mereka menyala kemerahan. Lalu mereka keluar menuju pintu mengikuti Goblin.

Di sebuah rumah besar bergaya tropis ala amerika, tempat para Protonger Outsider team biasa berkumpul. Rumah itu adalah milik Agung Santoso sang Violet Pluto. Rumah tampak sepi, cuma terlihat kegiatan dari arah dapur. Pagi itu, seseorang sedang sibuk membuat sarapan. Dialah Nuansa Herwindo sang Gold Sun.

Karena dia adalah seorang artis terkenal, rumahnya yang berada di tengah kota sudah tidak aman ditinggali, karena banyak sekali wartawan yang menguntit dirinya. Sehingga dia memutuskan untuk pindah ke rumah Agung yang letaknya agak di pinggir kota.
Dodo terlihat sedang menikmati secangkir kopi, sambil melihat foto-foto kejadian sesaat sebelum Protonger Insider di culik oleh para Demon. Foto tersebut berasal dari android Garuda mini yang berasal dari Beast Garuda.

Seseorang masuk ke dapur, dan mendapati Dodo sedang sibuk memperhatikan foto-foto seorang diri, " Tumben udah bangun, do?", sapa orang itu hangat. Dia langsung menuangkankan kopi dari mesin kopi ke dalam cangkir yang sudah dia ambil dari dalam lemari.
Dodo menoleh ke arah orang tersebut, " Oh..kamu toh, Gung. Iya nih, aku lagi liat-liat foto dari Mini Garuda." Agung berjalan menghampiri Dodo. Dilihatnya hamparan foto-foto bergambar kejadian pertempuran Protonger Insider melawan para Demon.

"Lihat deh, kalau aku perhatikan, Demon ini yang diketahui sebagai Goblin, dia mempunyai senjata berbahaya." Dodo menunjuk pada sebuah photo bergambar Goblin yang mengayunkan pedangnya yang tampak bersinar. Gambar tersebut agak kurang jelas, namun terlihat bahwa itu memang Goblin.
" Oh, pedangnya itu ya? " Agung menunjuk kepada gambar pedangnya. Dodo mengangguk, " Yap! Jadi kilatan petir yang tiba-tiba itu mungkin berasal dari pedang itu, dan sepertinya dia mengeluarkan serangannya itu dari jarak jauh."
" Jarak jauh? " Agung mengenyeritkan dahi. " Kenapa mesti dari jarak jauh?"
Dodo mengangkat bahu, " Entahlah. Mungkin serangan tersebut bisa berakibat fatal dan berbalik kepada dirinya."

Agung berpikir keras, sambil berjalan menuju jendela besar, " Kenapa, Gung? Apa kau yang pikirkan? " Tanya Dodo heran.
" Goblin itu...berarti dia bisa dikalahkan dengan serangannya sendiri, atau kita hancurkan saja pedangnya."
" Susah rasanya kalau kita ingin menghancurkan pedangnya. ", kata Dodo pesimis. " Tapi kita bisa memancing dia untuk masuk dalam perangkapnya dia sendiri. Tetapi bagaimana caranya?"
"Itu bisa kupikirkan caranya. "

Di Kota, tampak Pesawat Kerajaan Anubis memasuki atmosfer bumi, dan tepat berhenti di tengah-tengah kota. Tampak beberapa kompi Demon Army diturunkan, diikuti oleh Goblin sebagai pemimpinnya. Orang-orang yang melihat rombongan Demon Army langsung berhamburan menyelamatkan diri.
" Larilah kalian! Selagi bisa!", seru Goblin, sambil mengangkat tinggi-tinggi pedang andalannya. Sekejap dia mengeluarkan jurus rahasianya, sambaran kilat menghujani orang-orang yang sedang panik berlarian menyelamatkan diri. Beberapa ada yang berhasil menyelamatkan diri, ada pula yang terkena serangan kilat.
Dari kerumunan orang menyelamatkan diri, tampak Dhony yang sedang kebetulan lewat situ, melihat para Demon Army berbuat onar, "Huuh...mereka lagi!", ucapnya kesal. Dia pun membantu evakuasi orang-orang menyelamatkan diri, " Ayo semua, lewat sini, pelan-pelan.."

Saat selesai membantu orang-orang evakuasi, Dhony maju di hadapan Goblin, " Kau! Mau apa kau kemari? ", tanya Goblin.
" Hentikan semua ini Goblin! Tak'kan ku biarkan kau mengganggu penduduk bumi! " Dhony menunjukkan Planet Bracenya.
" Brace itu..jadi kau Outsider Team? Baiklah aku hadapi kau sendiri..." Belum selesai Goblin berbicara, datang suara dari arah belakang Dhony, " Dia tidak sendiri! " Dodo dan ke-3 Outsider yang lain berlari menghampiri Dhony, " Teman-teman!"
" Maaf kami terlambat. " Ujar Dodo.
" Tidak apa-apa, keadaannya belum gawat kok. " Dhony tersenyum, "Kalian siap teman-teman?" Yang lain langsung mengangguk mantab.
" Baiklah! Saatnya berubah!! Planet Change!!" Sebuah soul berbentuk beast keluar dari Brace dan langsung membungkus ke-5 pemuda, dan merubah mereka menjadi Protonger Outsider.

Gold Sun memberi perintah sambil menghunuskan Garuda Katana, "Saatnya beraksi!" Protonger Outsider langsung maju melawan Demon Army yang sudah terlihat berlari sambil mengacungkan dagger hitam.
Violet Pluto dan White Saturn bertarung di sisi bagian kiri, Navi Neptune dan Orange Saturn di sisi bagian kanan, dan Gold Sun dengan Garuda Katananya menebas para Demon Army dari arah depan. Duet Pluto dan Saturn merupakan duet combo dalam pertempuran jarak dekat, baik menggunakan senjata GunBlade atau pun tangan kosong.

Goblin yang melihat dari jauh, merasakan gelagat yang tidak enak, Demon Army yang dalam jumlah banyak, perlahan tapi pasti, mulai tumbang satu persatu, " Tidak akan kubiarkan! ", geramnya kesal. Pedangnya diangkat tinggi-tinggi, Pedang Goblin bersinar dan terlihat sedikit sambaran-sambaran petir dimana-mana.
Pluto melihat ke arah Goblin, dia pun memberikan aba-aba kepada Gold Sun. Gold Sun yang memperhatikan Pluto langsung mengangguk mantab. Mereka sudah merencanakan sesuatu untuk memusnahkan Goblin.

Pluto langsung memutar badan menghadap Goblin dan melemparkan Scylla Spear.
Usahanya tampak berhasil. Goblin tidak menyadari serangan Pluto, Scylla Spear langsung menancap didada Goblin tepat di goresan yang beberapa waktu lalu ditebas oleh Gold Sun menggunakan Katana. Pluto langsung melesat ke arah Goblin, dan melayangkan tendangannya tepat di Spear miliknya.
Spear yang tertancap, semakin masuk kedalam, Goblin mengerang kesakitan, "Kurang ajar! Aaaaarrgghh.."
Pedang yang dipegang Goblin terlempar ke udara, Gold Sun lompat dan mengambil pedang milik Goblin.
Pluto yang berada di bawah, mencabut Spear nya. Sebelumnya sebuah tendangan keras Pluto mendarat tepat di wajah Goblin, membuat dia semakin tidak berdaya.

" Gold Sun! Sekarang saatnya! " Teriak Pluto dari bawah.
" Baiklah Heaaat!!!! " Gold menebaskan pedang Goblin dari atas, beserta Garuda Katana nya juga. Tebasan dua pedang membuat Goblin semakin tidak berdaya. Saat pedang Goblin ditebaskan ke tubuhnya, muncul kilatan petir hebat.
Gold Sun lalu mengeluarkan jurus terakhirnya, " Rasakan ini! " Gold Sun mengalirkan energi element ke dalam Garuda Katananya, "HOLY SUNLIGHT " Dan kemudian, Garuda Katana ditebaskan ke arah Goblin, "Heaaaaaattt!!!!" Goblin meledak seketika dan hancur berkeping-keping.

" Berhasiill!!!" Teriak Saturn kegirangan. Gold Sun kemudian menghancurkan pedang Goblin dengan energi element Light miliknya, "Huh, gara-gara ini, kita jadi repot! " Pedang milik Goblin hancur berkeping-keping. Ke-4 outsider berlari menghampiri Gold Sun, " Kau hebat, Sun! " Neptune menepuk pundak Gold Sun..
" Hehehe, terima kasih! Tapi itu semua berkat Pluto juga. " Pluto mengacungkan jempol ke arah Gold Sun.

"Baiklah, bagaimana kalau kita pulang? Aku sudah lapar! ", usul Uranus kemudian, "Hahahaha dasar kau ini!", ledek Gold Sun.
Mereka pun mulai beranjak pergi.

Saat para Outsider baru melangkahkan kaki beberapa langkah, mereka dihadang serangan ledakan yang sangat tiba-tiba, dan membuat mereka tersungkur, " Aaarrrghhh!!!!" Seketika mereka semua tergeletak di tanah.
" Siapa itu? *ugh* apakah...Goblin?"  Neptune mengerang sambil mencoba mencari penyerang mereka..
" Tidak mungkin! Goblin baru saja kita kalahkan. ", balas Pluto kemudian.
" Lalu siapa yang menyerang kita?" Mereka berusaha bangun, dan tampak dibalik kepulan asap, sosok yang mereka sudah kenal.

" Protonger Insider ??? " Uranus terkejut melihatnya.. Kelima Protonger Insider yang berhasil di cuci otaknya oleh Adramlech berdiri tegap di hadapan mereka.
" Kalian sudah kembali? Syukurlah. " Saturn berusaha bangun.

Gold Sun melihat gelagat yang tidak wajar, " Tunggu! Ada yang tidak beres!" Protonger Insider yang sudah berada dalam kekuatan jahat memiliki perbedaan warna visor pada helm mereka. Dibalik visor helm Insider pun tampak mata mereka menyala.

" Apa maksudmu, Sun? ", tanya Pluto heran.
" Mereka bukan yang kita kenal, mereka dalam pengaruh jahat!" Jawab Sun kemudian.

" Hahahahaha!!! Benar sekali, Outsider!" Ada suara yang muncul tiba-tiba.
" Siapa itu? ", seru Neptune. Dari belakang Protonger insider, muncul Adramlech beserta Ukobach.
" Mereka sudah menjadi milik kami! Dengan begitu rencana jahat kami, bisa terlaksana dengan mudah tanpa ada halangan." Protonger Outsider terkejut mendengarnya, " Apa? Tidak mungkin! "

" Tidak! Tidak mungkin!!! " Datang lagi suara dari arah belakang Outsider, dan mereka langsung menengok ke arah datangnya suara itu, "Phiand?", Saturn terkejut sekaligus lega ternyata Blue Mercury masih hidup walau dengan luka disekujur tubuhnya.

Phiand yang dalam keadaan belum pulih sepenuhnya, muncul disana. Dengan wajah penuh balutan perban, " Apa yang kau lakukan terhadap teman-temanku?!!!??" Phiand yang tertatih-tertatih berlari ke depan para Insider..
" Teman-teman! Sadarlah kalian! Ini aku!!",pinta Phiand, sambil mengguncang-guncang tubuh Red Mars kemudian dia beralih ke Black Jupiter. "Adek, ini Mas!! Sadarlah!!",.

"Percuma Blue Mercury! Mereka tidak dapat mendengarmu!" Adramlech menendang Phiand hingga terpental beberapa meter ke belakang.
" Phiand!" Outsider berlari mengerubungi Phiand.
" Kurang ajar kalian, Demon! Apa yang kalian lakukan, sungguh tidak dapat dimaafkan!", teriak Pluto penuh kemarahan.

" Hahahaha! Cukup Outsider! Sekarang matilah kalian semua...Protonger, habisi mereka!" Adramlech berjalan membelakangi Insider. Insider mengangguk. Para Protonger Insider menekan tombol di brace mereka secara bersamaan. Phiand terpekik tertahan "Tidak mungkin!! Itu..." Mereka mengeluarkan senjata pamungkas mereka, yaitu Dragon Cannon.
Phiand sangat terkejut melihatnya, "Tidak! Tidak mungkin mereka bisa menembakkan Dragon Cannon tanpa 6 Protonger."
" Ini bahaya! Cepat semuanya mundur!" Perintah Gold Sun. Mereka berlari menjauh sambil memapah Phiand.

Insider bersiap menembakkan Dragon Cannon yang sudah bersinar, sebagai tanda siap ditembakkan.
"Tembak!!" Dragon Cannon pun ditembakkan. Sinar energinya melesat ke arah Outsider dan Phiand..
" Oh tidak, awas!!!!"
DHUAAAR!!! Sinar energi Dragon Cannon meledak tepat di dekat Outsider, dan mereka semua terpental ke udara, " AaaarrghH!!!!"

"Hahahahahahaha!!! " Adramlech tertawa puas, " Tamat riwayat kalian, Protonger! Hahahahaha!!!"

-bersambung-

Story by Krishna Indraprasta 



No comments:

Post a Comment