Salah satu kapal
perang armada Kerajaan Anubis, terlihat mendarat di suatu daerah hutan terpencil di bumi. Para Jendral
Anubis sedang dalam ekspedisi mencari kekuatan Demon yang terkubur di Bumi.
Ekspedisi ini dipimpin oleh Elathan. Valvare pun tampak pada Ekspesisi tersebut,
dan tentu saja Adramlech, sebagai ilmuwan hebat Kerajaan Anubis.
Mereka tiba di
sebuah reruntuhan kota tua yang sudah
lama ditinggalkan. Kapal di sandarkan di dekat pintu masuk utama kota. Pintu
kapal terbuka, dan para Jendral-Jendral besar turun dari kapal. Elathan turun
lebih dulu, diikuti Valvare, lalu kemudian Adramlech beserta anak buahnya
Ukobach.
Elathan
menengok kearah kompas elektroniknya, “Disini lah tempatnya.”- ia menengok
kearah pasukannya-“ Hancurkan pintu depan!” perintahnya.
Pesawat
penghancur, yang selalu bergerak di sekeliling kapal perang besar, segera
memutarkan meriamnya kearah pintu depan sebuah reruntuhan bangunan besar yang
tertutup bebatuan.
Satu tembakan
dilepaskan, dan menghancurkan bebatuan tersebut, Membentuk sebuah lubang besar
yang disinyalir sebagai pintu masuk ke dalam reruntuhan itu. Para Jendral
Anubis pun masuk kedalam. Beberapa Demon
Army ikut masuk berjaga melindungi para Jendral.
Mereka pun sudah berada di dalam ruang utama. Sebuah
ruangan besar yang gelap dan berdebu. Adramlech segera menyisir ke segala arah.
Demon Army menjaga di setiap sudut ruangan.
Perhatian
Elathan tertuju kepada batu besar yang terletak di tengah ruangan, “Adramlech!
Kemarilah.” Adramlech segera menghampiri Elathan, “Kau menemukannya, Elathan?”,
tanya Valvare.
“Seperti nya
begitu, lihatlah.” Elathan menunjuk batu besar yang ia maksud. Adramlech dan
Valvare mengelilingi batuan besar yang ada di tengah ruangan.
“Ah, simbol
ini-”, desis Adramlech. Jarinya menyusuri simbol-simbol di atas batuan
tersebut.
Adramlech, mengeluarkan
sesuatu dari balik jubahnya. Sebuah kunci yang bentuknya sangat aneh, “Mungkin
ini cocok!” Adramlech menancapkan kunci tersebut ke dalam lobang dalam salah
satu simbol itu.
Kunci tersebut cocok, karena dia bisa masuk kedalam
lubang tersebut. Adramlech menatap Elathan, dan Valvare, “Tunggu apa lagi,
Adramlech?” ujar Valvare tidak sabar, “Segera putar kuncinya!” Adramlech pun
memutar anak kunci tersebut.
Begitu anak
kunci diputar, tanah yang mereka injak, seketika bergetar hebat. Mereka
kemudian mundur beberapa langkah, karena di sekitar batuan besar itu, tanahnya
bergeser dan terbuka, sehingga membentuk lubang lingkaran besar yang menganga.
Agak dibagian
kanan, tepatnya dekat dengan Adramlech, ada sebuah anak tangga dari bebatuan
yang menempel langsung pada dinding lubang, “ Lihat semua!” Adramlech menunjuk
ke barisan anak tangga di bawahnya, “ Ada anak tangga! Mari kita periksa
kebawah.”
“Baik!“, jawab
Valvare, “ Demon Army! Kalian tetap berjaga disekitar sini!” perintah Valvare
kemudian, yang langsung di balas dengan anggukan. Para Jendral pun segera
menuruni anak tangga tersebut.
Setelah menuruni anak tangga tersebut, mereka menemukan
sebuah ruangan berbentuk lingkaran. Saat itu, ruangan terlihat gelap.
Adramlech, dengan cahaya yang temaram meraba dinding ruangan, dan menemukan
batang obor yang tergantung di dinding. Segera saja dia menyalakan obor
tersebut dengan api dari jarinya. Adramlech memeriksa dinding ruang bulat itu,
ada jalur api yang berfungsi sebagai pencahayaan ruangan. Dinding dinyalakan
dengan api dari obornya, dan seketika, ruangan tersebut terang dipenuhi cahaya
dari api yang membentuk jalur dari bawah, melingkar hingga ke atas.
Betapa
terkejutnya mereka, saat melihat di sudut ruangan ada sebuah peti besar
berwarna emas, yang tertutup debu dan menempel di dinding, “Kita menemukan
nya!” teriak Elathan gembira. Adramlech pun menghampiri peti tersebut.
Lagi-lagi jari jemarinya menyusuri simbol-simbol yang ada di peti itu. Ada
sebuah simbol yang langsung menarik perhatiannya. Simbol dengan bentuk dua
wajah orang dari samping yang saling membelakangi.
“Gemini!”,
desis Adramlech pelan.
“Apa katamu,
Adramlech?”, tanya Valvare.
Adramlech
menoleh kearah Valvare, “Gemini! Ini yang kita cari, ini pasti dia!” Adramlech
bergerak menjauhi peti. Ukobach segera memberikan sebuah buku kepada Adramlech,
“Kita harus segera mencari cara untuk membuka petinya!” kata Adramlech sambil membalik-balikkan halaman dari buku
yang sedang dia bacanya.
“Terlalu lama, Adramlech!” kata Valvare tidak sabar, “Kita
hancurkan saja peti nya!” Valvare mengangkat Kapak kebesarannya, dan bersiap
untuk menghancurkan peti tersebut.
“Tunggu
Valvare!” cegah Adramlech, “Kita tidak akan mendapatkan apa-apa, bila kau
hancurkan peti tersebut.” Mata Adramlech tidak lepas dari halaman yang sedang
dia baca.
Di buku di
sebutkan, jika ingin membangunkan Gemini, maka harus dilakukan upacara
pengorbanan, “Kita harus mengorbankan sesuatu.”, kata Adramlech lagi.
“Mengorbankan
sesuatu?” Elathan memicingkan matanya. Pandangan Adramlech tertuju kepada 2
Demon Army yang mengikuti mereka sampai ke bawah, “Kalian! Kemari!” Adramlech
menunjuk kepada 2 Demon Army yang berdiri di belakang Elathan.
Merasa
nyawanya akan terancam, 2 Demon Army itu segera menggelengkan kepala, dan
bersiap untuk naik keatas melarikan diri.
Saat mereka
baru menaiki beberapa anak tangan, langkah mereka dihadang oleh Ukobach yang
terbang cepat bagai angin. 2 Demon Army itu terkejut bukan main. Segera Ukobach
mencekik kedua Demon Army itu dan membawa mereka ke hadapan Adramlech.
“Dasar sial!
Kalian berani membangkang ya?”, teriak Adramlech marah. Matanya terlihat
bersinar. Ditariknya kedua Demon Army
dan didekatkan wajah mereka kepada peti tersebut.
Tiba-tiba
tubuh kedua Demon Army itu hancur dan terhisap seperti debu kedalam peti
tersebut dan lenyap tanpa sisa. Para Jendral yang melihat hal tersebut juga
seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, “Kemana hilangnya mereka?”,
tanya Elathan kepada Adramlech.
“Aku juga
tidak tahu!” Adramlech maju mendekati petinya. Tanpa diduga peti tersebut
bergerak keluar dari dinding.
Akhirnya peti itu berhasil keluar dari dinding, “Cepat!
Buka petinya!”, perintah Valvare. Adramlech pun maju untuk membuka peti
tersebut.
Saat peti
terbuka, terlihat sosok Demon yang tertidur lama akibat dikurung oleh
seseorang.
Ketika
Adramlech hendak menyentuh tubuh Demon itu, tiba-tiba matanya terbuka, Demon
itu terbangun, dan bertindak agresif menyerang Adramlech.
Dengan sigap, Adramlech melompat
menghindari serangan Demon itu dengan menghunus pedangnya, “ Tenang Gemini! Aku
kemari atas nama Raja Anubis, untuk membangkitkanmu!” Demon Gemini terlihat
mulai tenang, dan mundur, “Anubis?” Mata Gemini terlihat bersinar.
“Ya, kami
orang kepercayaan Raja Anubis!” jawab Adramlech cepat. Gemini menoleh kearah
Elathan dan Valvare, “Maafkan aku kalau begitu, aku pikir, kalian ini musuh!”
Adramlech segera menyarungkan kembali pedangnya.
“Perkenalkan
aku Gemini. Aku adalah prajurit Demon kepercayaan Raja Anubis. Salah satu dari
12 Demon paling berbahaya.” Gemini memperkenalkan diri.
“Lalu, kenapa
kau bisa terkurung di kuburan laknat ini?”, tanya Elathan.
“Aku adalah
salah satu prajurit penghancur! Aku bersama Goblin melawan Dewa Eros, saat Raja
Anubis memerintahkan kami untuk menghancurkan Planet Eris! Sayangnya saat itu kami
kalah, sehingga aku dan Goblin dikurung didalam peti bersegel dan dikirimkan
oleh Dewa Eros dalam 2 lokasi berbeda.”,
jelas Gemini kemudian.
“Apakah kalian
sudah membangkitkan Goblin?”, tanya Gemini kemudian. Para Jendral pun terdiam
saat ditanya seperti itu.
Valvare akhirnya buka suara, “Goblin sudah lebih dulu
dibangkitkan oleh Elathan, dan kini dia-“ ucapannya terhenti.
“Kenapa? Ada
apa dengan Goblin?” Gemini terlihat penasaran.
“Dia sudah
mati, dihancurkan oleh para Protonger.”, jawab Adramlech. Mendengar hal
tersebut, membuat Gemini marah. Kepalan tangan besarnya segera dipukulkan ke
dinding, “Para Ksatria dari Planet Eris!?! Kurang ajar!”
“Walaupun
begitu, kami terus berusaha untuk menghancurkan mereka.”, ujar Elathan, “Untuk
itulah, kami membangkitkanmu kembali, Gemini.”
Gemini menatap
tajam kearah Elathan, “Demi membalaskan dendam Goblin, aku akan membantu
kalian.” Para Jendral tersenyum senang, karena Gemini mau membantu mereka.
“Kalau begitu,
segera kita pergi dari sini, dan kita mulai untuk membuat rencana menghancurkan
mereka!” ajak Adramlech kemudian.
Mereka pun beranjak
meninggalkan tempat tersebut keluar dari reruntuhan.
Saat mereka
berada di pintu masuk, mereka mendapati para Demon Army sudah tergeletak tak
bernyawa. Kapal tempur pun hancur berantakan, “Apa-apaan ini?”, teriak Elathan
sambil melemparkan pandangannya kearah kapal perang yang hancur terbakar, “Siapa
yang melakukannya !?”
Di depan mereka, terlihat Space Commander dan ProtonKing
berdiri, “Protongeerrr…” Adramlech menatap tajam kearah Space Commander.
“Sudah kuduga
kalian berada disini.”, kata Red Mars dari dalam ProtonKing, “Rencana apalagi
yang akan kalian siapkan?”
“Jadi ini,
Ksatria dari Planet Eris!”, geram Gemini kesal, dia pun segera maju untuk
melawan ProtonKing, namun dicegah oleh Adramlech, “Tunggu, Gemini.”
“ Kenapa? Ada
apa?”
“ Percuma saja
kau melawan 2 robot besar itu dengan kondisi mu saat ini.”
“Maksudmu?”
Adramlech pun memberi kode kepada Ukobach. Lalu dengan tongkat sihirnya, Ukobach
merubah Gemini menjadi raksasa.
Melihat Gemini
yang sudah menjadi raksasa, membuat Protonger terkejut, “Wah, belum di
hancurkan sudah lebih dulu menjadi raksasa.”, kata Navi Neptune.
“Jangan
lengah, teman-“, timpal Gold Sun, “-Sepertinya yang satu ini agak berbahaya.”
Space Commander mengambil posisi di depan ProtonKing.
"Hati-Hati,
Outsider!" Red Mars berusaha memperingatkan para Outsider.
"Tenang
saja, Red Mars!", jawab Gold Sun.
"Kalian
sudah memusnahkan Goblin! Sekarang, rasakan pembalasanku!!" Kepala Gemini
yang mempunyai 4 wajah, dapat berputar berganti wajah, dan kini berputar ke
wajah dengan ekspresi marah.
Gemini mulai
maju menyerang Space Commander, mendaratkan kepalan tangannya yang besar, tepat
ke arah Space Commander. Serangan itu kemudian ditangkis Space Commander dengan
menggunakan Cygnus Claw, dan kemudian dibalas dengan tebasan Peacock Fanblade.
Gemini berhasil terpukul mundur.
"Kurang
ajar!-", geram Gemini marah, "-Aku tidak akan kalah begitu
saja!!!" Seketika tubuh Gemini memancarkan aura energi berwarna kuning.
Sebuah bola energi keluar dari tubuhnya, dan mengumpul di tengah.
"Sekarang...kalian
rasakan ini!! *Heaaattt!!!*" Sinar energi melayang menuju Space Commander.
ProtonKing
yang merasakan Space Commander dalam bahaya, segera bergerak maju melindungi
Space Commander, " Outsider, awas!!!", teriak Red Mars. ProtonKing
mengambil formasi bertahan di depan Space Commander.
"Aaaaaggghh!!"
Karena tembakan energi nya terlalu kuat, sehingga kedua robot itu terpental,
dan membuat Space Commander membubarkan gabungan Beast.
"Cukup
Gemini!", seru Adramlech " Kita pergi dari sini." Gemini dan
para Jendral Anubis pergi meninggalkan tempat tersebut dengan salah 1 kapal
perang yang masih tersisa.
Akibat ledakan
itu, tidak hanya mebubarkan penggabungan Space Commander, tetapi para Outsider
terlempar keluar.
Dodo yang
pertama kali sadar dari pingsannya, sambil merintih Dodo menyentuh pelipisnya.
Begitu kesadarannya pulih, ia segera berlari ke arah ProtonKing yang masih
dalam bentuk utuh. Hanya sedikit rusak di bagian dada, "Insider!!", teriak
Dodo berlari mencari pintu masuk. Tak lama, Outsider yang lain pun siuman.
Mereka mengikuti Dodo, untuk memeriksa kondisi Insider.
Outsider
berhasil masuk ke dalam kokpit ProtonKing. Dodo menemukan Insider tergeletak
tak sadarkan diri, " Teman-teman!", teriak Dodo.
Dodo mencoba
menyadarkan para Insider, "Red Mars, bangun! Sadarlah! Eddy sadarlah!"
Outsider yang lain juga berusaha menyadarkan Insider yang lain, "Ambar!
Sadarlah, Ambar!" Vebby mengguncang-guncang tubuh Venus..
"
Andri..hei bangunlah!"
" TJ! TJ
bangun!"
"Hei, Eka
sadarlah!" Dhony berusaha membangunkan anak buahnya.
"Hei
Phiand, ayo sadarlah!"
Dodo masih
berusaha menyadarkan Eddy, "Hei Eddy, sadarlah kawan!" Usahanya
tampak berhasil. Para Protonger Insider mulai siuman, mereka kemudian mematikan
kekuatannya.
"Syukurlah
kau sadar, Ed!" Dodo gembira melihat teman-temannya terlihat baik-baik
saja.
"Yah, aku
tidak apa2, terima kasih Do." Eddy membalas. Hanya saja ada keanehan yang
terjadi. Eddy membalas ucapan tetapi mulut yang berbicara adalah mulut Andri.
Dodo menoleh ke arah Andri. "Lah?"
Agung terkejut
melihat hal tersebut, "Lho? Eddy?"
"Ya?",
jawab Eddy, tetapi raga Andri yang menjawab, "Lho? Aku kira Dodo." ,
kata Eddy lagi. Dia terlihat linglung.
Terdengar
suara teriakan keras, “Tidak mungkiiinn!!!” Victor langsung menghampiri TJ,
“Ada apa, TJ?” Victor kemudian bertanya.
TJ langsung
terkejut, “ TJ? Aku ini Ambar!” Victor lebih terkejut lagi, “Ambar ???”
“Sebenarnya
kalian ini kenapa sih?” Vebby semakin terlihat panik. Para Insider saling
bertatapan.
“Itu kan
tubuhku!” teriak mereka bersahutan sambil saling menunjuk. Dodo terkesima
melihat pemandangan yang tidak biasa itu, “ Kalian…bertukar jiwa??” mulutnya
menganga.
Insider serentak menoleh
ke arah Dodo, “ Tidaaaakkkkk!!!!!” Suara bergema di dalam ProtonKing.
“Apa?? Kalian
bertukar jiwa ???” pekik Hermes mendengar cerita Dodo, saat mereka sudah tiba
kembali di rumah Eddy.
Hermes
memperhatikan satu per satu member Insider yang tergeletak lemas di sofa ruang
utama. Hermes menghampiri Phiand, “Phiand?” panggil Hermes kemudian.
“Aku TJ,
Hermes!” TJ cemberut. Hermes terperanjat, dan dia beralih ke Ambar, “Ambar?”
Panggil Hermes kemudian.
Ambar
cemberut, sambil menggelengkan kepala, “ Bukaan! Ini aku Andri.” Hermes
lagi-lagi terperanjat, “ Ya ampun, ndri..aku turut berduka kau terkurung di
tubuh wanita.” Andri menjatuhkan tubuhnya ke sofa.
“Bagaimana ini
jadinya? Hari ini aku harus kembali ke café, tetapi aku terperangkap dalam
tubuh TJ.”, keluh Ambar.
“Apalagi aku.”
Andri menambahkan, “Hari ini aku ada kencan, tetapi masa iya aku harus dengan
tubuhmu ?” Andri menunjuk Ambar
“Aku juga ada
tugas di rumah sakit, siang nanti ada yang janji untuk melakukan operasi,
tetapi-“ Kini Dokter Eddy di dalam tubuh Andri, yang merenung.
Victor menghampiri Hermes, “ Lalu, apakah ada penyembuhan
untuk penyakit mereka ini, Hermes?” .
Hermes
menghela napas panjang, “ Sepertinya hampir tidak ada.” Insider semakin lemas mendengar
jawaban Hermes, “Lalu, kita harus bagaimana ini?”, tanya Andri cemas.
Hermes
berjalan menuju rak buku yang ada di belakangnya. Diambilnya buku yang biasa
dia baca, “ Sindrom seperti ini-“ katanya sambil membalikkan halaman buku
tersebut, “-adalah ulah dari Demon Gemini.” Hermes memperlihatkan halaman buku
yang dipegangnya, kepada para Outsider.
“ Iya benar!
Ini Demon yang tadi kita lawan.”, tunjuk Victor ke gambar yang ada di buku.
“Memangnya, siapa dia ?” tambahnya lagi.
Hermes membaca
halaman yang memuat info tentang Gemini. Sambil mengambil posisi di kursi meja
Eddy, dia pun mulai bercerita, “Gemini ini adalah salah satu prajurit
kepercayaan Raja Anubis. Sebenarnya dia mempunyai partner, yaitu Goblin. Yang
mana sudah kalian musnahkan lebih dulu. Goblin dan Gemini adalah duet Demon
penghancur. Mereka diperintah oleh Raja Anubis, untuk menghancurkan Planet
Eris. Namun saat itu, rencana itu diketahui kepada Dewa Eros. Dewa Eros pun
mempersiapkan pasukan terkuatnya, akhirnya pertempuran pun tak bisa di hindari.
Para Demon pun kalah, dan Dewa Eros menangkap mereka, mengurung mereka di dalam
peti, dan membuang mereka jauh-jauh di orbit angkasa. Namun Dewa Eros tidak
menyangka, kalau peti Gemini, masuk dan kembali berada dalam orbit Bumi.
Sehingga peti tersebut terpendam di Bumi.” Jelas Hermes.
“Lalu,
kemampuan apa yang dimilikinya?”, tanya Victor lagi. Hermes membalikkan halaman
selanjutnya.
“Disini
tertulis, dia adalah pengendali jiwa dan pikiran.” Para Outsider mengelilingi
Hermes, dan ikut membaca.
Hermes pun
kembali melanjutkan penjelasannya, “Dari bentuk kepalanya, terdapat 4 wajah,
yang dapat berganti-ganti, dan mempunyai kekuatan yang berbeda-beda.”
Dodo teringat lagi, pertempuran tadi. Gemini sempat
memutarkan kepalanya, “Iya, itu benar sekali, aku ingat jelas kejadian tadi.”
Hermes menoleh kearah Dodo, “Gemini sempat memutarkan kepalanya, dan merubah
bentuk wajah menjadi ekspresi marah. Disaat itu pulalah, kemampuannya untuk
mengendalikan jiwa menjadi sangat luar biasa.”, lanjutnya lagi. Hermes
mengangguk, “Kalau begitu, Insider menerima akibat dari serangan itu. Sebagai
pengendali jiwa dan pikiran, dia mampu menukar jiwa seseorang.”
“Kasihan
sekali mereka.” Vebby menatap para Insider yang masih termenung di sofa.
Kemudian, terdengar suara
dering telepon selular. Eddy yang saat itu merasuki tubuh Andri, merasakan
suara tersebut berasal dari dalam jaketnya, “ Hei, Ndri. Ini ada sms masuk.”
Eddy pun membaca sms yang masuk itu.
“Sms??” Andri
terperanjat, “ Sini, biar aku baca!” Andri berusaha mengambil HPnya dari tangan
Eddy. Andri pun segera membaca sms yang masuk itu.
Sekejap
wajahnya langsung cemas, “ Kenapa? “, tanya Eddy penasaran.
“ Ini dari gebetan aku,
dia minta ketemuan nanti siangan jam 2an di kafe Ambar.”, jawab Andri kemudian.
“ Wah, bagus
donk!” balas Eddy antusias. Namun bukannya senang, Andri malah makin pusing, “
Bagus apanya? Memangnya aku bisa ketemuan, sedangkan aku sedang terperangkap di
tubuh Ambar.”
“ Oh, iya
benar.” Balas Eddy, “ Lalu kita harus bagaimana?”
TJ yang saat
itu sedang terperangkap dalam tubuh Phiand, terlintas sebuah ide pintar, “Aku
punya akal.” TJ berdiri dari sofa, dan beralih ke meja kabinet kecil di
belakang kursi kerja Eddy. Dibukanya lemari disitu, dan dia mengeluarkan sebuah
kotak kayu. Ditaruhnya di atas meja kerja Eddy, “ Kemarin aku sempat membuat
sebuah alat komunikasi, yaa..kayak secret agent gitu lah.” TJ lalu mengeluarkan
alat komunikasi yang ukurannya sangat kecil, yang hanya muat di telinga. Eddy
yang saat itu sedang berada di tubuh Andri, menghampiri TJ, “ Buat apa kamu
repot-repot? Kan kita bisa komunikasi melalui Galaxy Brace?”, tanya Eddy heran.
“ Iya sih,
memang lebih praktis kalo pake Galaxy Brace. Cuma memangnya kalau didepan umum,
kau mau identitas kita terbongkar?” TJ berbalik bertanya.
“ Em..iya sih
bener juga.” Eddy mengangguk.
TJ kemudian
memberikan alat komunikasi tersebut, kepada Andri, “ Andri, ini gunakanlah.”
Andri kemudian menerima dari tangan TJ, “ Dan Dokter, demi tercipta keadaan
yang kondusif, kita tidak mau merusak rencana kencan Andri gagal, ini kau
gunakan.” Eddy pun menerima alat tersebut dari TJ.
“Lalu, bagaimana dengan ku?” Ambar mengangkat tangan, “
Ingat aku punya kafe, dan aku masih punya tanggung jawab disana.”, ujar Ambar
yang saat itu berada di tubuh TJ.
Ambar menghampiri TJ, dan
dia menoleh kearah Andri, “Ingat lho, Ndri. Kau tidak boleh berbuat seenaknya
di kafeku. Soalnya yang datang di kafe aku itu rata-rata perempuan.” Ambar
mengingatkan sambil melotot.
“ Oh iya!
Waaahh..itu pasti menjadi surga dunia!” seru Andri dalam hati. Dia membayangkan
bisa dekat dengan para pengunjung wanita, mumpung dia terperangkap dalam tubuh
Ambar.
Ambar langsung membuyarkan
lamunan Andri, “Heh! Awas ya kamu! Jangan coba-coba untuk menggunakan tubuhku
sembarangan!”, ancam Ambar.
“E..iya! iya!
Tenang saja! Baiklah kalau gitu. Dok!” Andri bersembunyi di belakang tubuh Eddy.
Eddy yang saat
itu dirasuki jiwanya oleh Eka, ikut buka suara, “ Baiklah kalau begitu, lebih
baik kita bekerja sama, supaya tidak berantakan, dan kita tidak terbongkar
kalau kita sedang bertukar jiwa.”
“ Ide bagus-“
Dodo menimpali, “ Biar kami menolong kalian juga. Urusan Demon, serahkan saja
kepada kami.”, tambahnya lagi.
“Terima kasih, Do” balas Eddy.
“Baiklah kalau gitu-“ Ambar menghampiri Andri, “Kau
segera kembali ke café, nanti orang-orang disana mencariku.” Ambar mendorong
Andri keluar.
“Iya-iya! Baiklah!” Andri tidak kuasa didorong oleh Ambar
keluar dari ruangan. Agung yang melihat tubuh Eddy, langsung menghampirinya, “
Oke..emm..” Agung tampak kebingungan menebak siapa yang berada di tubuh Eddy.
“Ini aku, Eka..” balas Eka cepat.
“Oh, baiklah, Eka. Sekarang kau ikut aku ke Synergi,
karena hari ini, Dokter Eddy ada jadwal Operasi hari ini.” Eka tampak
terperanjat, “O..Operasi??”, serunya tidak percaya, “ Tetapi aku tidak
mengetahui seluk-beluk kedokteran.”
Agung tersenyum simpatik, “ Tenang saja. Aku akan
membimbingmu. Serahkan saja semua kepadaku.” Eka mengangguk, “Baiklah ayo kita
berangkat! Semuanya, aku permisi dulu.”
“Oke, Gung, hati-hati ya!” balas Vebby. Agung dan Eddy
pun segera pergi meninggalkan ruangan.
“Ambar, hari ini aku ada janji di kantor marketing untuk
mengurus komputer mereka, mungkin kau bisa pergi denganku.”, kata TJ sambil
membereskan kotak kayu yang tadi dia keluarkan, “Jangan khawatir, segalanya aku
yang urus. Sehabis itu kita bisa kembali ke kafemu.”
“Baiklah kalau begitu.” Ambar menyanggupi. TJ dan Ambar pun bergegas
meninggalkan ruangan utama. "Dan aku harus mengantarkan surat?",
keluh Phiand yang terperangkap di tubuh Eka.
Andri yang saat itu terperangkap dalam tubuh Ambar, sudah
tampak berada di Lovely Wind. Saat memasuki pintu masuk, Nita salah satu teman
kerja Ambar, memergoki Andri masuk, “Kamu dari mana saja, Mbar?” Andri
celingukan seperti orang ling-lung, “ Kafe lagi sibuk nih, kamu malah baru
nongol.”
“Anu..aku dari..” Andri tampak bingung untuk menjawab
pertanyaan Nita.
“Sudahlah kalau begitu-“ Nita menyeret Andri masuk ke dalam
dapur, ”-Cepat kau masak, karena saat ini pelanggan sedang penuh.” Andri pasrah
saat Nita menarik masuk dirinya ke dalam dapur.
Andri sudah berada di depan peralatan dapur, dia bingung apa yang harus dilakukan,
“Haduuuhhh….apa yang harus aku lakukan?” Dia pun menengok ke belakang,
memeriksa apakah ada orang di sekitarnya. Kemudian, dia mengeluarkan Galaxy
Brace nya, “Aku akan menghubungi Ambar.”, pikirnya. Andri pun segera memencet
tombol yang ada di Galaxy Brace.
Ambar yang saat itu bersama TJ yang berada di tubuh
Phiand, sudah berada di sebuah perkantoran. TJ sudah ada janji dengan
perusahaan tersebut untuk mengurusi database. TJ mengajak Ambar masuk kedalam
ruangan, “ Sebelah sini.”
Tiba-tiba, Galaxy Brace Ambar berbunyi. TJ sudah
gelagapan karena kaget, untung saja tidak terdengar oleh orang lain, “ Siapa
sih, yang memanggil brace mu?”
“ Entahlah.”, jawab Ambar singkat. Kemudian dia menjawab
Bracenya, “ Disini Ambar-“
“Ambar!! Syukurlah kau menjawab cepat-cepat!” terdengar
suara dari seberang sana.
“Siapa ini?” jawab Ambar heran.
“Kau ini bagaimana? Masa sama suara sendiri tidak hapal?”
TJ yang saat itu sedang sibuk mengutak-atik komputer, langsung mengenali suara
tersebut, “Ambar! Itu Andri yang terperangkap di tubuhmu. Kenapa dia tidak
pakai alat yang aku kasih ya? Dasar bodoh.”
Ambar langsung menyadari kesalahannya, “Oh iya, aku lupa.
Ada apa, Ndri?”
“Temanmu menyuruhku bekerja di dapur saat aku tiba di
kafemu-“ Andri memperhatikan keadaan sekeliling, ”-dan dia menyuruhku untuk
masak! Kau tau kan, aku tidak bisa memasak!”
Ambar terlihat bingung dan panik, “Aduh, bagaimana ini??”
“Dasar Demon sialan! Kita jadi repot begini, Ugh!”, geram
Andri kesal. Lalu Ambar teringat sesuatu.
Di dapur, Ambar menyimpan buku yang berisi resep masakan.
Setiap dia menemukan sebuah resep baru, atau dia menciptakan sebelum di buat,
dia selalu menulis di buku tersebut. Buku resep itu, selalu dia simpan di bawah
meja pantry. Alasannya dia menyimpan buku itu disana, agar mudah saat dia ingin
menulis menu baru.
“Di bawah meja yang berseberangan dengan kompor, meja
yang ada rak susun, dibawahnya ada sebuah buku berwarna pink.”, jelas Ambar
kemudian. Andri pun, segera mencari buku yang dimaksud oleh Ambar. Tangannya
meraih segala penjuru.
Buku tersebut akhirnya ditemukan, “Ketemu!” Andri
mengeluarkan buku itu, sambil tak lupa mengamati keadaan di sekitar. Dibukanya
buku tersebut, dan di bacanya halaman per halaman.
“Kau menemukannya?” Tanya Ambar.
“Ya, aku menemukannya. Tapi, aku harus bagaimana sesudah
ini?”
“Kau coba masak salah satu dari resep itu!” Andri sekejap
terperanjat, “Apa? Masak??” Diperhatikan
resep-resep dalam buku tersebut. Dalam setiap resep cukup banyak, dan metode
masaknya cukup rumit. Ambar adalah tipe chef yang mampu menghidangkan masakan
yang tingkat kesulitan tinggi.
“Ambar! Kau ini tidak salah ya? Metode masaknya tidak ada
yang semudah memasak mie!”
“Tentu saja, bodoh! Sudah kau ikutin saja mana yang
paling mudah untukmu. Nanti aku hubungimu lagi, takut ada orang lain yang
memergoki kita.” Ambar pun memutuskan pembicaraan.
Andri memasukan kembali brace Ambar ke dalam jaketnya. Di
perhatikan halaman demi halaman buku resep tersebut, “Haduuuhh..ini mana yang
gampang sih? Susah semua!” ujar Andri lemas.
Di tempat lain, Adramlech bersama Valvare dan Elathan
sedang berada di ruangan utama mereka. Gemini juga berada di sana.
“Paduka-“ Gemini mulai buka suara, “-hamba ingin
menyampaikan satu hal.”
“Apa itu, Gemini” Elathan tampak penasaran.
“Sebenarnya, Yang Mulia Raja Anubis, memiliki seorang
putra.” Adramlech menoleh cepat kearah Gemini, “Putra?”
“Ya-“ lanjut Gemini, “-dia dijuluki Anak Iblis Anubis.”
Semua Jendral tampak terkejut, tak terkecuali Adramlech,
“Anak Iblis Anubis??”
“Benar, karena dia adalah makhluk paling mengerikan di
jagat raya. Terakhir yang kudengar, dia sempat menebar teror di banyak planet.”
“Lalu, apakah kau tahu, sekarang dia berada dimana?”
desak Valvare kemudian.
“Mohon maaf, Paduka! Karena Raja Eros lebih dulu
menangkap hamba, dan saudara hamba yaitu Goblin, Hamba tidak mengetahui
keberadaan Anak tersebut.”, jelas Gemini lagi.
Elathan bangkit dari kursinya, dan menghampiri Gemini, “Kalau
kita bisa menemukan Anak itu, kita bisa lebih mudah menguasai Bumi, dan juga
menghancurkan Protonger.”
“Kita harus segera menemukan anak itu! Kalau tidak, kita
akan kalah dengan Protonger! Mereka selalu menghalangi tujuan kita!” Valfare
menghentakkan kapaknya.
“Untuk sementara, kau pergilah hancurkan kota! Sebelum
Protonger mengetahui.” Perintah Elathan kemudian. “Baik Paduka!” Gemini memberi
hormat dan segera meninggalkan ruangan.
Elathan melihat Adramlech sedang berpikir, “Apa lagi yang
kau pikirkan Adramlech? Kenapa kau bisa melewatkan tentang Anak ini?”
“Aku pernah mendengar tentang Anak itu. Tetapi aku tidak
mengetahui kalau legenda itu benar!” Adramlech meraih bukunya yang ia taruh
persis di sampingnya.
“Anak itu-“ katanya sambil membolak-balikkan halaman buku
yang ia baca, “-memang diberi gelar ‘makluk mengerikan seantero jagat’ karena
kekuatannya yang dimilikinya, sangat mengerikan!” jelasnya lagi.
“Lalu apakah kau juga tahu dimana keberadaan anak itu
sekarang?”, tanya Elathan lagi. Adramlech menggelengkan kepala, “Anak itu hanya
mitos belaka awalnya, sehingga tidak ada yang pernah tahu keberadaannya, apakah
dia masih hidup, atau mati.”
“Atau dia di kurung di sebuah tempat, seperti layaknya
Gemini dan Goblin!” Valvare menimpali.
“Itu masuk akal, Valvare.”, jawab Elathan. Dia menatap ke
luar jendela.
“Aku akan segera mencari tahu keberadaannya.” Valvare
berjalan menuju pintu, “Jangan tunggu aku pulang.”, ujarnya sambil menatap
kedua Jendral tersebut.
“Apa maksud Valvare barusan?” Elathan mengernyitkan
dahinya. Adramlech tidak menggubris pertanyaan Elathan, perhatiannya masih
tertuju kepada buku yang dia baca. Dia masih mencari kebenaran dan keberadaan
tentang Anak Iblis Anubis ini.
Andri masih tepaku menatap buku resep yang dia pegang,
tampak kecemasan diwajahnya, “ Apa yang harus aku lakukan?”
Tiba-tiba saja, ada suara yang menyadarkannya, “Ambar?
Ambar?”
“Ya?” jawabnya kemudian. Andri berdiri dari
persembunyiannnya, “ Sedang apa kamu disitu?” Tanya suara tersebut. Ternyata
suara itu adalah Nita, teman kerja Ambar.
“Oh ini-” Andri langsung menyembunyikan buku tersebut di
belakang tubuhnya. “-aku..sedang mengambil ini! Tadi terjatuh.”, jawab Andri
sambil menunjukkan sendok kayu.
“Ouw begitu. Jangan terlalu lama, sudah banyak pengunjung
mulai datang.” Nita kemudian meninggalkan Ambar sendirian, “Haduuh..mampus
gue~!”
Andri kembali membuka buku resep milik Ambar, “Ini demi
Ambar. Aku tidak boleh mengecewakannya.” Andri kemudian mulai bergerak. Buku
resepnya di taruh terbuka di atas meja, membuka jaketnya, mengambil apron yang
letaknya tidak begitu jauh, dan dia pun memulai untuk memasak, “Harus percaya
pada diri sendiri.” Andri kemudian beranjak ke lemari pendingin besar untuk mengambil
beberapa bahan makanan.
Para Outsider, Victor, Vebby, dan Dodo, sedang
berjalan-jalan di sebuah sudut kota Jakarta. Mereka sedang refreshing dan juga
sekaligus berpatroli berjaga-jaga kalau saja Demon tiba-tiba muncul dan
mengacau kota.
Mereka tiba di sebuah kios penjual minuman. Dodo yang
saat itu ingin membeli minuman, melihat seorang anak laki-laki yang sedang
menggendong kucingnya.
“Wah, kucingnya lucu.” Dodo mengelus kucing si anak
tersebut, “Siapa namanya?” Dodo kemudian bertanya kepada anak itu.
Namun sungguh terkejutnya dia, saat mendengar jawaban
suara anak itu, “Meong~” Dodo terkejut, “Ha?” lebih terkejutnya lagi, saat
kucing yang dipegang anak itu bisa berbahasa manusia, “Tolong aku! Kembalikan
aku seperti semula!” Vebby dan Victor yang berada dekat Dodo juga tidak kalah
terkejutnya. "Demon!"
“Do-“kata Vebby, “-jangan-jangan, ini..” Dodo dan Victor
segera menyebarkan pandangannya ke segala arah, “Mereka pasti tidak jauh dari
sini!” seru Victor.
“Nak, dimana terakhir bertemu monster?”, tanya Dodo.
“Aku bertemu di taman belakang situ.”, jawab si anak yang
terperangkap dalam tubuh kucing.
“Kau dan kucingmu, segera cari tempat perlindungan, ya?”
Dodo, Victor, dan Vebby segera berlari menuju tempat yang ditunjukkan anak itu.
Saat mereka tiba di sana, benar saja. Gemini dan beberapa
pasukan Demon Army berada di sana, “Hentikan, Gemini!” teriak Dodo.
Gemini dan Demon Army menengok kearah Dodo dan
kawan-kawan, “Protonger! Ternyata kalian berada di disini juga.”
“Apa lagi yang kalian ingin perbuat? Kalian sudah
memangsa anak kecil yang tidak berdosa! Kembalikan anak itu seperti semula dan
juga teman kami!” teriak Victor kesal.
“Hahahahah! Jadi ternyata teman kalian sudah bertukar
jiwa ya? Jadi kalian sudah tau’kan, seperti apa kehebatanku! Hahahaha!”
Tak lama kemudian, Outsider yang lain dan beberapa
Insider kecuali Ambar tiba disitu.
“Maaf kami terlambat.”, kata Eddy yang berada di raga
Andri kemudian kepada Dodo.
“Tidak apa-apa” balas Dodo tersenyum.
“Ternyata kalian semua sudah berada disini, Protonger!
Kalau begitu, hadapi akhir kalian! Demon Army!” Demon Army pun bergerak maju.
“Teman-teman, bersiaplah!” teriak Dodo.
“Oke! Planet!”
“Galaxy…”
“Change!” mereka langsung bersiap untuk berubah.
Tetapi ada keanehan yang terjadi. Outsider berhasil untuk
melakukan perubahan, namun Insider masih dalam wujud manusia. Galaxy Brace
mereka mengeluarkan bunyi, “ [ Soul Reader Error.. ] ”
“Apa? Error?” Eddy terperanjat sambil menatap kearah
Galaxy Bracenya. Eddy dan yang lainnya berusaha untuk melakukan perubahan
sekali lagi, “Galaxy..Change!” namun mereka tetap tidak berubah. Mereka masih
dalam wujud manusia.
“Oh tidak! Kita tidak bisa berubah!” teriak Ambar yang
terperangkap dalam tubuh TJ.
Outsider yang melihatnya, juga ikut terkejut, “Apa yang
terjadi pada kalian?”, tanya Gold Sun heran.
“Ini pasti karena kita terperangkap dalam tubuh yang
bukan dari tubuh dan jiwa kita yang asli.”, kata TJ, “Galaxy Brace hanya
merespon kepada Jiwa dan Tubuh yang seharusnya.”
“Lalu, apa yang harus kita lakukan?” Eka terlihat cemas.
Gold Sun yang melihat Demon Army semakin dekat, langsung
mengambil posisi formasi bertahan, “Kalian mundurlah! Biar kami urus mereka.”
Outsider kemudian bersiap dengan senjata mereka, Garuda Katana, Schylla Spear,
Cygnus Axe, Dolphin Trident, dan Peacock Schyte.
“Tapi Gold Sun..” ujar Eddy.
“Tenanglah, serahkan semuanya kepada kami.”, balas Gold
Sun.
TJ yang terperangkap dalam tubuh Phiand, langsung maju di
depan Gold Sun, “Tidak Gold Sun! Walaupun kami tidak bisa berubah, kami akan
tetap bertarung, ya kan semua?”
Eddy mengangguk, “TJ, benar! Walaupun kami tidak bisa
bertarung, kami tetap adalah ksatria Protonger! Semuanya..Outsider! Maju!!”
Outsider dan Insider yang dalam wujud manusia pun maju melawan Demon Army.
“Hahaha...sungguh menyedihkan sekali kalian Protonger!”, cemooh
Gemini.
Protonger pun terlibat pertarungan dengan Demon Army.
Insider walaupun dalam keadaan wujud manusia, namun mereka tidak gentar
sedikitpun untuk menyerah apalagi takut.
Di Lovely Wind, Andri masih berkutat dengan bahan
masakan. Wajahnya belepotan tepung. Sepertinya dia sedang bereksperimen dengan
masakan yang akan dia sajikan untuk pelanggan kafe Ambar. Sesekali, dia menoleh
kearah buku resep. Dia bereksperimen resep baru, namun masih mengacu dari resep
yang ada, “ Aku tidak boleh menyerah!” serunya sambil terus memotong bawang
bombay, “Aku tidak boleh mempermalukan Ambar , sahabatku.”
“Selamat datang!” salam pembuka yang biasa diucapkan di
kafe ini, setiap ada pengunjung yang datang, “Selamat datang!” Andri juga
mengikuti memberikan salam, sambil menengok kearah pengunjung tersebut, melalui
jendela dapur.
Betapa terkejutnya Andri, saat dia melihat pengunjung
tersebut, “Shinta!?! Dia sudah datang!! Mati aku!!” Andri menjauhi jendela.
Dengan keadaan panik dia menghubungi temannya, “Eddy!” Andri memanggil Eddy
yang kini sedang terperangkap dalam tubuhnya, “Eddy jawablah!”
Eddy yang sedang melawan 2 Demon Army, merespon panggilan
dari Andri, “Ada apa Ambar, maksudku Andri?”
“Ada bahaya! Shinta sudah ada disini!” balas Andri panik.
“Shinta?”, tanya Eddy heran, “ Siapa Shinta?” Eddy
menendang keras Demon Army yang berada di kiri, sedangkan tangan kanannya
mencengkram leher Demon Army dari belakang.
“Shinta, teman kencanku! Kau ini lupa atau bagaimana
sih?” Sesekali Andri melongok ke arah jendela yang langsung bisa terlihat ke
arah meja pengunjung. Shinta terlihat duduk sambil memperhatikan buku menu.
“Oh begitu ya?-“ Eddy menendang jauh Demon Army yang
sedari tadi dia cengkram dari belakang, “-Bukannya aku tidak mau menolongmu,
kami disini juga sedang sibuk. Demon Army sedang mengacau di kota.”
“Haduh! Bagaimana ini?” Andri menoleh ke arah buku resep
lalu kemudian, ke mangkuk besar berisi adonan yang dia pegangnya, “ Aku ada
akal!” kata Andri. Dia pun segera merampungkan masakannya.
Outsider berhasil mengalahkan beberapa Demon Army. Gold
Sun dengan Garuda Katana, maju menyerang Gemini.
Gold Sun menebas kearah kiri dan kanan. Di barengi dengan
kombinasi pukulan dan tendangan. Gemini masih bisa menghindari
serangan-serangan Gold Sun.
Dari arah belakang, Orange Uranus maju dengan Cygnus Axenya.
Uranus menebas armor di bagian bahu Gemini. Armornya yang berbentuk seperti
wajah manusia itu rusak sedikit akibat tebasan Cygnus Axe.
Akibat dari tebasan itu, para anggota Insider merasa
sedikit pusing, “Insider! Kalian tidak apa-apa?”, tanya White Saturn. Kemudian
dia menendang Demon yang berada di depannya, dan mengayunkan Peacock Scythe ke
segala arah, sehingga membuat Demon Army terpental.
White Saturn menghampiri Ambar, “Ambar? Kau tidak apa2?”
“Ya. Aku tidak apa-apa, tenang saja.”
Andri yang sedang memasak di dapur Lovely Wind, juga
merasa kepalanya pusing, “Agh! Apa yang terjadi?”, bisik nya sambil memegang
pelipisnya.
“Aku harus meneruskan masakan ini.” Andri pun kembali
menyelesaikan masakan yang sedang dia buat.
Gold Sun menebas armor Gemini sebelah kiri, dengan menggunakan
kekuatan elementalnya yang mengaliri Garuda Katana, “Spark Cauldron!”
Disusul oleh Orange Uranus dengan Cygnus Axe yang sudah
dialiri oleh elemental magic nya, “Meteor Strike!”
“Tidak mungkin!” Armor bahu Gemini terlihat rusak, dan
dia memutuskan untuk mundur dari pertarungan tersebut, “Ini belum berakhir
Protonger! Aku akan kembali lagi.”
“Kami akan tunggu.”, balas Gold Sun dingin.
Outsider segera menghampiri Insider sambil mematikan
kekuatan mereka, “ Kalian tidak apa-apa?”, tanya Victor.
“Ya, kami tidak apa-apa, terima kasih Outsider.”, jawab
Eddy.
“Kau tidak apa-apa, Ambar?”, tanya Vebby .
“Ya, tenang saja. Kami tidak apa-apa kok.” Vebby terlihat
lama memandang wajah TJ, yang saat itu memang diisi oleh jiwa Ambar.
Ambar yang merasa Vebby memperhatikan dirinya cukup lama,
langsung tersadar, “Ada apa kau menatapku sepertiku?”
Vebby langsung tersadar dari lamunannya, “Ah tidak kok!
Ayo kita ke kafemu, mungkin Andri sedang kesusahan menghadapi teman kencannya.”
“Oh iya! Kau benar, Veb! Ayo semua kita tolong Andri.”
Outsider dan Insider pun bergegas meninggalkan tempat mereka berdiri.
Nita berjalan menghampiri Shinta, untuk mengambil
pesanan, “ Mau pesan apa?”, tanya Nita ramah.
“Aku mau pesan..” belum sempat Nita mengutarakan
pesanannya, Andri datang membawa nampan berisi 1 set paket makanan.
“Hari ini, aku bereksperimen makanan baru, dan kamu orang
yang beruntung untuk mencicipinya.” Andri meletakkan nampan tersebut di hadapan Shinta.
“Wah, makasih.”, balas Shinta kemudian dengan tanpa lupa
memberikan senyum manisnya. Andri menjadi deg-degan dibuatnya. Shinta pun
segera menyantap hidangan yang di berikan oleh Andri. Andri pun terlihat
sedikit gugup, takut kalau masakan buatannya tidak enak.
“Humm.. Enak!” puji Shinta kemudian.
Andri terkejut, dia tidak percaya, kalau percaya kalau
masakan bikinannya bisa enak, “Be..benarkah?”, tanya Andri tidak percaya.
“Iya” Shinta mengangguk, mulutnya masih penuh dengan
makanan.
Andri lalu mengambil posisi duduk di sebrang Shinta, “Syukurlah
kau menyukainya.” Andri mengusap pipinya yang belepotan tepung.
Shinta pun kemudian bercerita tentang tujuannya hari ini
datang ke Lovely Wind, “Hari ini aku ada janji kencan dengan seorang pria
disini.” Shinta mulai buka cerita.
“Oh ya? Siapa pria beruntung itu?”
“Namanya Andri, kau mengenalnya? Kudengar kalian berteman
baik.”
“Yah, begitulah. Aku dengan Andri, adalah teman baik dari
sejak kita masih kecil.”, balas Andri berbohong.
“ Oh ya?” Shinta terlihat antusias. Andri mengangguk.
“ Berarti, kau mengenal dia sekali donk? Ceritakan kepadaku,
Andri itu seperti apa orangnya?”, tanya Shinta penasaran.
Ditanya dengan pertanyaan seperti itu, membuat Andri
terkejut sampai menelan ludah, “Andri ya? Dia itu..” Andri kemudian melihat
kearah jendela sebelah kanan. Disana dia melihat teman-temannya Protonger
Insider. Andri terperanjat, temannya sedari tadi sudah berada disana.
“Haduh gawat! Andri sudah eye-contact duluan dengan teman
kencannya.”, ujar Eddy cemas.
“Mana-mana?” Phiand yang berada dalam tubuh Eka terlihat
penasaran. Dia mendorong tubuh Eddy kesamping untuk mengintip ke dalam lewat
jendela, “Wuih iya benar! Rambutnya panjang tergerai, pasti cantik.”
“Tau dari mana sih?”, lanjut Eka sangsi, “Keliatan
belakang doank, siapa tau mukanya jelek.”
Phiand menepuk pundak Eka yang saat itu berada di tubuh
Eddy, “Yee..Adekku tuh playboy wahid! Cewe pilihannya dia, mana ada yang gak
cakep.”, balas Phiand lagi, matanya masih mengawasi gerak-gerik adiknya.
Andri yang dari dalam, melihat ulah teman-temannya di
luar, langsung memberi kode untuk segera menjauh. Shinta yang menangkap
gerak-gerik Andri, menjadi bertanya-tanya, “Kamu kenapa?”, tanya Shinta, sambil
melihat kearah pandangan Andri.
“Oh ngga apa-apa kok!” Andri segera membalikkan pandangan
Shinta, “ Benar kok, tidak ada apa-apa, hehe..”
Saat itu, Outsider menemukan Insider sedang asyik
mengintip dari luar jendela, “ Hei..sedang apa kalian? Ngintip apaan sih?”, tanya
Dodo penasaran.
“ Sssttt…jangan berisik! Sini-sini” Eddy menarik lengan
Dodo. Dan dodo pun ikut mengintip kedalam, “Lho? Itu kan si Andri ya?” seru
Dodo tanpa sadar suaranya begitu keras.
“Ssssttt…pelankan suaramu!” Eddy menempel telunjuknya ke
bibirnya.
“Kalian ini bagaimana sih?” kata Agung kemudian, “ Andri
kan hari ini ada janji kencan, sedangkan kalian sedang bertukar tubuh.”
Ambar langsung buka suara, “ Tadinya kita juga mau nolong
dia! Cuma si teman kencannya ini yang datang kepagian.” Tiba-tiba pandangan
Ambar tertuju kepada 1 set menu makan siang yang berada di depan Shinta. Ambar
memincingkan matanya, untuk mengenali 1 set menu tersebut, “ Itu resep yang
mana yah? Kok kayaknya aku belum pernah liat.”
“Kita harus segera menghubungi alat komunikasi yang tadi
aku kasih.” Usul TJ sambil mengeluarkan sebuah alat komunikasi dari dalam jaket
Phiand. Namun mereka tidak tahu, bahwa alat komunikasi yang diberikan kepada
Andri, tertinggal di jaket Ambar, sedangkan saat ini Andri melepas jaket
tersebut karena pada saat itu, dia harus memasak, dan saat menemui Shinta, dia
lupa untuk mengenakannya lagi.
“Bagaimana?”, tanya Eka penasaran. TJ masih menunggu
respon dari Andri.
“Tidak ada jawaban.”, balas Tj kemudian.
“Haduh gawat! Bagaimana ini?” kata Ambar cemas. TJ hanya
mengangkat kedua bahunya, “ Yah, kita hanya bisa berharap kepada keajaiban
saja.”
“Kalau begitu, kita gunakan Mini Garuda.”, usul Dodo
kemudian.
“Mini Garuda?” ujar Insider serempak. Dodo mengangguk
mantap. Kemudian Dodo mengeluarkan Planet Bracenya, ditekan tombol di tengah,
dan di tarik tuas yang ada di situ. Lalu dari batu kristal Planet Brace, muncul
makhluk kecil berupa Garuda yang menjadi Beast Gold Sun, tetapi ukurannya lebih
kecil atau mini.
“ Waaaaawww…kereeennn!!!”, seru Eka antusias.
“ Nah Mini Garuda-“ Dodo berbicara kepada Mini Garuda
yang menatap Dodo, “-lakukan tugasmu, kawan.” Mini Garuda menggerakkan
badannya, pertanda mengerti, dan Mini Garuda mengepakkan sayap dan terbang ke
dalam menembus jendela dalam keadaan tak terlihat. Mini Garuda mengambil posisi
berdiri di atas rak sendok di meja makan tempat Andri dan Shinta berbicara.
Andri pun kemudian segera bercerita tentang dirinya di
hadapan Shinta, “ Aku orangnya, maksudnya Andri itu orangnya, baik, ceria,
lebih mengutamakan persahabatan, dan dia sangat sangat dekat dengan Kakaknya.”
Eddy langsung menyikut Phiand.
“Ceria? Lebih tepatnya trouble maker!” timpal Ambar
sambil mencibir.
“ Ssstt..sudah jangan berisik, sudah dengarkan saja.”,
bisik TJ sambil terus memperhatikan layar dari Planet Brace Dodo.
“ Oh ya? Lalu kudengar, dia itu cewe nya banyak ya?”, tanya
Shinta lagi. Andri kembali tercekat saat Shinta menyatakan pernyataan demikian.
Dia merasa reputasinya sebagai playboy ketahuan oleh cewe idaman yang berada di
depan mata, “Haduh, mati aku! Tau dari mana dia ya?” ujar Andri dalam hati.
“Andri? Cewenya banyak? T-t-tau darimana? Ngga kok,
selama ini aku tidak pernah tau dia kalau dia playboy atau cewenya banyak.”, jawab
Andri diplomatis, “ Haduh, yang penting menyelamatkan diri dulu.”, bisiknya
lagi dalam hati.
“ Masa sih? Kata Lovy, dia itu playboy.” Kata Shinta
lagi. Kontan hal tersebut membuat persendian Andri serasa lepas, dan
teman-temannya Protonger di luar kaget, “ Lovy???” suara berisik itu hampir
saja memancing perhatian pengunjung, dan mereka langsung saja menunduk supaya tidak
terlihat.
“ Lovy?”, tanya Andri, “ Kau kenal Lovy?” Shinta
mengangguk, “ Iya, aku kenal Lovy, dia teman kuliahku dulu.”
“ Ya Tuhan! Aku tidak pernah tahu, kalau dia itu teman
Lovy, berarti Shinta ini juniorku!” Andri menjadi semakin panik, “ Em..ya kalau
itu sih aku tidak pernah tahu, sungguh.”
“ Tapi yang jelas, biarpun Andri itu seorang playboy,
seperti yang dikatakan Lovy, tetapi aku yakin, dia itu sebenarnya masih punya
hati untuk wanita yang dia sayangi, mungkin saja, dia belum menemukan yang pas
untuknya, sehingga dia suka ganti-ganti pacar, jadinya dia di cap playboy deh.”,
lanjut Andri.
“Ini bahaya! Kalau begini, Andri bisa ketahuan!”, bisik
Ambar cemas.
Sedang asik mereka mengintai Andri, Protonger terutama
Victor, tidak menyadari ada seseorang yang datang dari belakang mereka, dan ikut
mengawasi Andri. Victor kemudian menoleh kearah orang tersebut. “Kasihan ya, si
Andri.”, bisik Victor kepada sosok tersebut. Sosok tersebut yang ternyata
adalah Demon Army hanya mengangguk. Victor tidak menyadari kalau sosok tersebut
adalah Demon Army. Sedetik kemudian, dia baru menyadarinya, “DEMON ARMY!!!”
sontak membuat Protonger terkejut, “ Apa?? “ dan kemudian Demon Army yang
keberadaannya di ketahui Victor langsung menebaskan daggernya.
Keributan di luar berhasil memancing perhatian Andri dan
Shinta. Andri melihat Protonger di luar menarik Demon Army menjauh dari Lovely
Wind, “ Ada suara ribut-ribut apa sih?”, tanya Shinta heran sambil menengok
kearah jendela.
Andri pun segera menetralisir keadaan, “ Em, tidak ada
apa-apa kok~ sudah kau habiskan saja makananmu, biar aku liat ada apa.” Andri
langsung bergegas ke dapur untuk mengambil jaket Ambar, dan segera pergi
meninggalkan Lovely Wind. Saat berlari keluar, Andri melihat benda kecil
terbang di atas kepalanya. Benda itu adalah Mini Garuda, “Garuda?” Garuda pun
terbang menjauh mencari posisi Dodo.
Andri pun menemukan Protonger yang lain, “Teman-teman~!!”
“Hei, Dek! Bagaimana? Sukses tadi?”, tanya Phiand.
Kemudian Garuda yang tadi di lihat Andri, terbang menuju Dodo, dan mendarat di
telapak tangan Dodo, “ Hei, itu kan-“
“ Terima kasih teman. Tugas mu sudah selesai.”, ucap Dodo
kepada Mini Garuda, dan kemudian Mini Garuda masuk kedalam bracenya.
“ Bentuk kecil seperti itu, seperti spy kit.
Jangan-jangan kalian mengawasiku saat berbicara dengan Shinta ya?” seru Andri.
“ Iya, hehehe..habis teman-temanmu pada penasaran.” Dodo
hanya bisa nyengir. Mendengar jawab Dodo, membuat Ambar sedikit jengkel, “ Enak
saja! Tapi kau juga ikut mendengarkan’kan?” Ambar meninju pelan lengan Dodo.
“ Hehe..iya maaf.”
“Fokus teman!” seru Eddy , “ Mereka disini!” Eddy
menunjuk ke segerombolan Demon Army.
Andri meneliti Demon Army tersebut, dan segera menoleh
kearah kiri dan kanan, “Aneh, kenapa cuman kroco-kroco nya doank yang nongol?
Bos nya mana?” Andri masih mengedarkan pandangannya ke seluruh taman.
“Disini!“ tiba-tiba ada suara menggelegar yang diikuti
dengan petir yang menyambar dari arah atas. Protonger terpental tak kuasa
mendapat serangan mendadak tersebut.
Dari arah kepulan asap, muncullah 2 sosok Demon, yaitu
Elathan dan Gemini, “ Protonger!” seru Elathan, “ Kalian tidak akan mungkin
bisa menang, melawan kami, sementara kalian tidak bisa berubah!” Elathan
menunjuk Insider.
“ Tidak bisa berubah?”, tanya Andri heran. Dia menatap
kearah Galaxy Brace yang dia kenakan.
“ Benar, karena kita berada di tubuh yang bukan milik
kita, Galaxy Brace tidak bisa merespon Jiwa dan Raga yang seharusnya.”, jelas TJ.
“ Begitu ya?” Andri mengangguk mengerti.
“ Sekarang, hadapilah akhir riwayat kalian! Gemini! Demon
Army! Serang mereka!!” Demon Army pun langsung maju sambil mengayunkan dagger
hitam mereka.
“ Jangan sombong dulu, Demon! Walaupun kami tidak bisa
berubah, kami masih Ksatria Protonger!” teriak Andri, sambil maju mengayunkan
tongkat besi yang dia temukan disekitar situ.
“Hei, itukan kalimatku.”, ujar Eddy sambil menggelengkan
kepalanya. Protonger Insider yang tidak bisa berubah, maju menyerang Demon
Army.
“Ayo semua, mari kita bantu mereka.”, ajak Dodo kemudian,
sambil menyiapkan Planet Bracenya, “ Outsider! Saatnya berubah!”
“ SIAP!”
“Planet…CHANGE!” tuas brace ditarik kebelakang dan Soul
dari Beast mereka masing-masing, keluar dari dalam Brace mereka, dan
menyelimuti tubuh Outsider.
Setelah berubah, mereka sudah siap dengan senjata mereka
masing-masing, “Menyerah bukanlah pilihan!” seru Gold Sun. Kemudian Outsider
pun maju membantu Insider.
Walaupun Insider tidak bisa berubah, mereka tetap gigih
berjuang melawan Demon dan pasukan Demon Army.
“Demon!-” teriak Andri, “ -biarpun kami kehilangan
kekuatan kami!-” Andri memukul kepala Demon Army dengan pipa besi yang
dipegangnya, sehingga Demon Army tersebut pusing hingga terjatuh, “-kami adalah
Ksatria Planet Eris yang diutus untuk menjaga Bumi!-“ Andri membanting Demon
Army yang berada dalam genggamannya, “-The Amaze Planet..Black Jupiter!” Andri
melakukan pose role call walaupun terperangkap dalam tubuh Ambar.
“The Bravest Planet…Red Mars!” Eddy yang terperangkap
dalam tubuh Andri, menendang Demon Army yang datang dari arah depan.
“The Coolest Planet…Blue Mercury!” Phiand yang berada di
dalam tubuh Eka, melompat dan kemudian memukul Demon Army dan ditutup dengan
tendangan kearah Demon Army di sebelah kiri.
“The Strongest Moon..Yellow Moon! *haiyaaahh!!!*” Eka
dengan tubuh Eddy melompat kearah Demon Army dan memukul wajah mereka berulang
kali.
“The Lovely Planet..Pink Venus!” Ambar dalam tubuh TJ
melempar Demon Army dan kemudian melompat sambil menendang kearah mereka.
“The Living World..Silver Earth!” TJ yang walaupun
terperangkap dalam tubuh Phiand, namun kekuatannya tetap tidak hilang. Dia
mendorong segerombolan Demon Army yang menyerang dirinya.
“Galaxy Forces!-“ teriak Eddy mengambil posisi di tengah,
kemudian yang lain mengikuti mengambil posisi di samping kiri dan kanan Eddy, “Protonger!!”
walaupun tidak bisa berubah, namun tetap ada suara yang selalu keluar, saat
mereka memperkenalkan diri, “Insiiderrr… Teaaammm!!!!”
“Outsider! Demon Army bagian kami-“ teriak Eddy, “ Gemini
bagian kalian!” Eddy masih sibuk melawan Demon Army yang masih tidak mau
menyerah.
“ Baiklah!” Gold Sun dan para Outsider maju menyerang
Gemini.
“ Kalian berlima bukanlah tandingan ku! Rasakan ini!”
dari sekujur tubuh Gemini, mengeluarkan aura berwarna merah, yang sebelumnya
dia merubah posisi wajah di mukanya menjadi wajah kemarahan.
Aura dari tubuh Gemini, melesat maju kearah Outsider, dan
seketika Outsider pun terpental sedikit saat meledak di dekat mereka.
Orange Uranus melihat ke arah armor bahu Gemini. Retak
akibat serangan waktu itu masih terlihat jelas disitu. Gemini tidak membetulkan
kerusakan pada bahunya, “ Mungkin wajah-wajah pada seluruh armor ditubuhnya
itu, adalah titik kelemahannya.”, bisik Uranus dalam hati.
Kemudian Uranus menyuruh Outsider untuk memusatkan
serangan pada armor-armor yang berbentuk wajah manusia di sekujur tubuh Gemini,
“Teman-teman! Wajah yang ada pada tubuh Gemini adalah pusat kekuatan dan juga
sekaligus kelemahan dia.”
“Betulkah begitu?”, tanya Violet Pluto.
“ Ya! Karena serangan barusan agak melemah, dibanding
saat dia pertama kali kita bertarung dengannya, itu karena armor bahunya
sedikit rusak akibat serangan kombinasi aku dengan Gold Sun!” Uranus menunjuk
kearah armor bahu Gemini.
“Ide bagus, Uranus!” seru Gold Sun, “Baiklah, semuanya!
Fokuskan serangan pada armor-armor wajah Gemini!” dan Outsider bergerak maju
menyerang menggunakan senjata-senjata mereka.
“ Percuma saja Protonger!” Gemini lagi-lagi mengeluarkan
aura dari dalam armor-armor tubuhnya.
Outsider dengan sigap mengantisipasi serangan tersebut.
Pluto dan Neptune menyerang armor yang berada di dengkul Gemini. Terlihat
Gemini sedikit tumbang mendapat serangan tersebut, “ Kurang ajar kalian!!!”
Gemini berusaha bangkit, namun Uranus dan Saturn sudah siap menyerang bahu
Gemini. Sehingga armor bahu tersebut hancur berkeping-keping.
Saat armor bahu tersebut hancur, muncul aura berwarna
hijau keluar dari tubuh Gemini. Hal tersebut berimbas kepada Insider yang
merasa sedikit pusing, pertanda mereka mulai untuk kembali ke tubuh mereka
masing-masing.
“ Kalian pasukan Planet Eris tidak akan bisa
mengalahkanku!!” Gemini masih bisa menyerang Uranus dan Saturn yang sudah
merusak armor bahunya, dan mereka pun tumbang dengan 1 kali sapuan pukulan
Gemini.
“ Ini belum usai Gemini!” Gold Sun terbang melesat dari
belakang dengan Garuda Katana yang menyala karena sudah mengalir Magic Element
Light.
Gold Sun saat hampir dekat dengan Gemini, dia terbang
keatas. Dan dari atas, dia nebaskan Garuda Katananya kebawah tepat ke arah
kepala Gemini, “ Mati kau, Gemini! Spark!!! CAULDRON!!!!!”
Garuda Katan tepat menebas wajah kemarahan Gemini, hingga
hancur berkeping-keping, “ Tidak…Tidak mungkin! Wajahku!” Gemini memegang
wajahnya yang hancur berkeping-keping.
“ Outsider! Let's finish him!” perintah Gold Sun.
“ Ready!”
“Sonic Horn!” White Saturn mengeluarkan elemental magic
nya dari Peacock Schyte
“Seven Sword Slasher!” Violet Pluto dari Scylla Spearnya.
“TidalWave!” Dolphin Trident mengeluarkan elemental
magicnya Navi Neptune.
“Comet Rush!!” Orange Uranus mengayunkan Cygnus Axe nya.
Semua kekuatan elemental itu bersatu membentuk bola
energy raksasa. Gold Sun yang mengambil posisi di tengah, langsung terbang
sambil mendorong bola energy raksasa itu, “ Heaaaattt!!! Gigantic Galaxy
Blast!!!” Tebasan Garuda Katana mengirim bola energy tersebut tepat mengenai
Gemini, “ Paduka! Maafkan aku!! Aaarrrghhhh!!!!!” Gemini pun meledak.
“ Kurang ajar kau, Protongeeerrr…”, teriak Elathan kesal.
Dari arah belakang tampak Ukobach berjalan ke depan Elathan, sambil membawa
tongkat saktinya. Tongkat tersebut di angkat tinggi-tinggi dan di arahkan ke
puing-puing armor Gemini, sehingga kemudian Gemini berubah menjadi raksasa, “Aku
akan menghancurkan kalian, Protonger!” Gemini menghentakkan kakinya kearah
Outsider.
“ Summon! Beast Guardian!” teriak Gold Sun memanggi para
Beast melalui Planet Bracenya. Beast mereka pun datang, dan langsung menyerang
Gemini.
“ Ayo semua!” seru Violet Pluto. Outsider melompat masuk
kedalam Beast mereka masing-masing.
“ Semuanya, Planet Combine!” Beast Outsider bergerak
mengambil posisi masing-masing dan bersiap untuk melakukan penggabungan.
“ Space Commander, Ready!” Space Commander terbang
melesat kearah Gemini, dengan menebaskan Cygnus Claw. Gemini tampak
kelimpungan. Namun dia tidak menyerah, Gemini pun menyerang Space Commander
dengan tembakan sinar energi dari kepalan tangannya yang besar, sehingga
membuat Space Commander terjatuh ke tanah. Gemini segera maju menyerang Space
Commander.
Dengan menggunakan senjata andalannya yaitu armor
tangannya yang besar, cukup kuat untuk memukul dan dengan efek kerusakan yang
lumayan besar yang diakibatkan membuat Space Commander kini berbalik keadaan
menjadi kelimpungan menerima serangan tersebut.
Insider yang memperhatikan dari atas gedung, tidak bisa
berbuat banyak. Selain mereka tidak bisa berubah, beberapa Beast juga tidak
bisa bertarung maupun menggabungkan diri menjadi ProtonKing akibat kerusakan
yang dialami setelah menerima sinar energy dari Gemini.
“Seandainya kita bisa menolong mereka.” Kata Eka murung.
Dari belakang Hermes datang menghampiri Insider, “Insider! Kalian tidak
apa-apa?”
“ Hermes! Ya, kami tidak apa-apa. Tetapi kami belum
kembali ke tubuh kami masing-masing.”, jawab Ambar.
Hermes melihat kearah pertempuran antara Space Commander
dan Gemini, “ Gemini masih terlalu kuat meskipun, armor-armor di tubuhnya yang
menjadi sumber kekuatannya sudah hancur.” Kemudian Hermes merasakan sesuatu di
dalam batinnya. Seperti ada yang memanggil.
“ Panggilan ini..Pegasus!” Phiand terkejut saat Hermes
menyebutkan Pegasus, “ Apa? Pegasus? Ada apa dengan Pegasus, Hermes?”
“ Mereka tidak mengalami kerusakan, dan mereka ingin
membantu..tunggu sebentar! Unicorn juga!” teriak Hermes kemudian.
“ Heee?? Unicorn juga??” Eka kali ini yang bersemangat
saat Hermes menyebutkan Unicorn. Tak lama kemudian dari arah kiri, Unicorn dan
Pegasus terbang kearah pertempuran Space Commander dan Gemini. Unicorn
menyerang dengan tanduk swordnya, dan Pegasus dengan tembakan dari kedua
matanya.
Outsider tampak terkejut sekaligus gembira, karena 2
Beast Insider datang membantu, “Unicorn! Pegasus!” Teriak Uranus.
Gold Sun mendengar telepati dari Unicorn, “ Apa?
Penggabungan?”
“ Penggabungan?” balas Hermes terheran.
“ Iya benar! Outsider! Gabungkan Unicorn dan Pegasus dan
Unicorn dengan Space Commander!” Teriak Hermes.
“ Dan kita akan mendapatkan kekuatan baru lagi! Bagus!
Uranus, Saturn, segera lepaskan Cygnus dan Peacock untuk menggabungkan Pegasus
dan Unicorn.”, perintah Gold Sun kepada Uranus dan Saturn.
“ Baik, Gold Sun!” kemudian Cygnus dan Peacock pun
melepaskan formasi gabungan dan diganti dengan Unicorn dan Pegasus. Uranus dan
Saturn pun keluar dari Beast mereka, dan masuk kedalam Pegasus dan Unicorn.
"Planet Armament!!", teriak Gold Sun.
Kini Space Commander dalam formasi gabungan baru, dengan
Unicorn dan Pegasus sebagai tangan kanan dan kiri, “ Space Commander Archer!”
“ Wahahahahay! Kereeennn… ayo Space Commander Archer!!!”
teriak Eka gembira. Space Commander setelah mendapat kekuatan baru, langsung
menebas menggunakan tanduk Unicorn. Kemudian dengan tangan Pegasus, dia
menembakkan sinar bertubi-tubi kearah Gemini.
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Space Commander segera
menghabisi Gemini. Pegasus segera merentangkan sayapnya dan merubah dirinya
menjadi busur panah, dan Unicorn sebagai anak panah. Sebuah energi yang keluar
dari Beast Dolphin memusat ditengah. Space Commander bersiap melepaskan
tembakan anak panah dari Unicorn yang di tambah dengan energi dari Beast
Dolphin, “ Space Commander…Judgement Impulse!!” sebuah tembakan panah yang
dialiri energi dari Beast Dolphin melesat kearah Gemini.
Pada awalnya Gemini sempat menahan energi tersebut, “
Hahahahaha! Serangan kacangan seperti ini tidak akan bisa mengalahkanku!”
“ Kurang ajar!” Violet tampak kesal.
“ Tembak lagi!!” perintah Gold Sun. Space Commander
lagi-lagi melepaskan busur panah kearah Gemini, sehingga dari dorongan
tersebut, membuat Gemini tidak bisa berkutik, “Apa??? Tidaaakk!!!!!!” Gemini
pun hancur berkeping-keping.
Saat Gemini hancur, sebuah pancaran aura energi berwarna
kehijauan keluar dari tubuh Gemini, dan langsung menyelimuti Insider. Sesaat
kemudian, Insider sudah kembali ke tubuh mereka yang asli.
Eka melihat telapak tangan dan kemudian menyentuh
wajahnya, “ Aku kembali! Aku kembali!!! Yeaaayyy!!” Eka langsung tanpa sengaja
melompat kearah TJ.
“ Hei! Apa-apaan kau ini?! Turun kau!!!” TJ langsung
melepaskan gendongan Eka, “ Kau juga sudah kembali TJ! Huaaahh senangnyaa!!!!”
Eka kembali melompat ke tubuh TJ kembali, “Hei! Sudah lepaaas! Eka!!!” TJ
misuh-misuh.
“ Aku kembali!!” Andri juga tidak kalah gembira.
Kemudian dari arah bawah, ada seorang anak kecil yang
menggendong kucing yang tadi di jumpai oleh Dodo, Vebby dan Victor, “
Protonger! Terima kasih!” Anak itu melambaikan tangannya kearah Space
Commander.
“ Huaa..dadaaahh!! iya sama-sama!” Gold Sun membalas
lambaian dari dalam kokpit Space Commander.
Kemudian Space Commander melakukan pose kemenangan.
Andri teringat dengan Shinta, teman kencannya yang dia
temui di Lovely Wind, “ Aku harus kembali ke Lovely Wind” Andri melesat berlari
meninggalkan teman-temannya, “ Hei, Ndri! Tunggu!!” cegat Ambar, namun dia
sudah keburu jauh.
Saat berada di Lovely Wind, Andri hanya menemukan meja
kosong yang tadi di tempati oleh Shinta, “ Oh tidak, dia sudah pulang.”, kata
Andri lemas. Dia pun berjalan mendekati meja tersebut.
Tak lama kemudian, Insider yang lain tiba disana, dan
menemukan Andri duduk sendirian di sana.
“ Kemana Shinta?”, tanya Eddy penasaran, sambil mencari
keseluruh ruangan.
“ Mungkin dia sudah pulang.”, jawab Phiand.
“ Andri- “ Ambar menghampiri Andri yang duduk sendirian
termenung,”-sudahlah, jangan dipikirin lagi. Masih banyak Shinta-Shinta yang
lain.”, hibur Ambar kemudian.
“ Aku merasa sudah salah ngomong kepadanya.” Tatapannya
mengarah kearah nampan bekas Shinta makan, masih berada di situ, “ Tapi satu
hal, dia menyukai masakanku.” Andri tersenyum.
“ Memang kau masak apa sih, dek?”, tanya Phiand
penasaran.
“ Aku eksperimen, mas. Gara-gara Demon, semua menjadi
ajaib! Aku yang gak bisa masak, jadi mau tidak mau harus memasak.”
“ Sudah jam kafeku tutup, bagaimana kalau Andri
memasakkan lagi buat kita-kita?” usul Ambar kemudian.
“ Waaahh ide bagus tuh! Kebetulan kita sudah lapar.” Eddy
menyetujui pendapat Ambar.
“ Baiklah kalau begitu, aku akan memasak buat kalian.”
Andri beranjak dari tempat duduknya.
Dari arah pintu, muncul para Outsider, “ Hei kalian! Ayo
masuk! Waktunya tepat sekali, kami ingin mengadakan pesta kecil-kecilan,
sekaligus terima kasih karena kalian sudah berjasa menolong kami.”, panggil
Andri yang melihat para Outsider berdiri di ambang pintu.
“ Waah..boleh juga tuh! Ayo semua.”, ajak Dodo kemudian.
Eddy dan TJ langsung mengatur posisi meja, hingga muat
untuk makan bersama, “ Aku dan Andri akan siap-siap dulu di dapur ya.” Kata
Ambar sambil meninggalkan teman-temannya sibuk menata meja.
“ Aku akan menyiapkan minumnya.” Usul Phiand sambil
beranjak mengikuti Ambar dari belakang.
“ Aku tutup dulu pintu depan, kau duluan saja ke dapur.”,
kata Andri yang bersiap untuk menutup Lovely Wind.
Setelah berada di dapur, alangkah terkejutnya Ambar
menemukan dapur dalam keadaan berantakan, “ Ya ampun..apa yang terjadi disini?”
Ambar terkejut melihat kondisi dapur yang seperti kapal pecah.
Phiand yang datang dari arah belakang langsung ikut
terperanjat melongok keadaan dapur. “ Waw..abis ada badai nih? Ampe berantakan
gini?” Phiand menganga heran.
“ Ini pasti..ulah Andri!” Ambar mulai tampak kesal.
“ ANDRI!!! KAU APAKAN DAPURKU!!!!????!!!!” Ambar teriak
dari dalam dapur. Andri yang sedang menutup pintu depan, terkejut mendengar teriakan
Ambar yang terdengar dari luar, “ Ya Tuhan! Aku lupa membereskan dapur!”
Ambar keluar dari dapur sambil menenteng sendok panci
aluminium. Melihat Ambar yang marah, Andri berusaha meredakan emosi Ambar, “
Eh..em..sabar dulu, Mbar. Tadi itu kan..aku..” Ambar menatap tajam kearah
Andri, “ Tadi apaan?? Kau kan memasak mengacu pada buku resepku, tidak perlu
sampai membuat dapurku berantakan seperti itu! Sekarang, kau bereskan dapurku,
atau aku kemplang jidatmu, pake ini!” Ambar bersiap untuk memukul Andri
menggunakan sendok panci yang di pegangnya.
“ Aku memilih…untuk…lariiiii~!!!” Andri melesat berlari
keluar, dan saat itu dia berpapasan dengan Hermes yang baru saja datang, “ Hei,
ada apa ini?”
“ Tolong aku Hermes, ada wanita mengamuk di dalam.”
“ Jangan lari kamu Andri!!!” Hermes melihat Andri berlari
sambil mengayunkan sendok panci yang di pegangnya.
“ Huaaa…ampun! Toloonggg!!” lalu Andri dan Ambar terlibat
kejar-kejaran, dan membuat seisi Lovely Wind tertawa terbahak-bahak melihat
kelakuan mereka berdua.
“ Andri..SINI KAMU~!!!!”
-bersambung-
No comments:
Post a Comment