Wednesday, May 29, 2013

Protonger : Universe 12 - Vice Versa! Unbreakable Guts!



Salah satu kapal perang armada Kerajaan Anubis, terlihat mendarat di  suatu daerah hutan terpencil di bumi. Para Jendral Anubis sedang dalam ekspedisi mencari kekuatan Demon yang terkubur di Bumi. Ekspedisi ini dipimpin oleh Elathan. Valvare pun tampak pada Ekspesisi tersebut, dan tentu saja Adramlech, sebagai ilmuwan hebat Kerajaan Anubis.
Mereka tiba di sebuah reruntuhan  kota tua yang sudah lama ditinggalkan. Kapal di sandarkan di dekat pintu masuk utama kota. Pintu kapal terbuka, dan para Jendral-Jendral besar turun dari kapal. Elathan turun lebih dulu, diikuti Valvare, lalu kemudian Adramlech beserta anak buahnya Ukobach.
Elathan menengok kearah kompas elektroniknya, “Disini lah tempatnya.”- ia menengok kearah pasukannya-“ Hancurkan pintu depan!” perintahnya.
Pesawat penghancur, yang selalu bergerak di sekeliling kapal perang besar, segera memutarkan meriamnya kearah pintu depan sebuah reruntuhan bangunan besar yang tertutup bebatuan.
Satu tembakan dilepaskan, dan menghancurkan bebatuan tersebut, Membentuk sebuah lubang besar yang disinyalir sebagai pintu masuk ke dalam reruntuhan itu. Para Jendral Anubis  pun masuk kedalam. Beberapa Demon Army ikut masuk berjaga melindungi para Jendral.

            Mereka pun sudah berada di dalam ruang utama. Sebuah ruangan besar yang gelap dan berdebu. Adramlech segera menyisir ke segala arah. Demon Army menjaga di setiap sudut ruangan.
Perhatian Elathan tertuju kepada batu besar yang terletak di tengah ruangan, “Adramlech! Kemarilah.” Adramlech segera menghampiri Elathan, “Kau menemukannya, Elathan?”, tanya Valvare.
“Seperti nya begitu, lihatlah.” Elathan menunjuk batu besar yang ia maksud. Adramlech dan Valvare mengelilingi batuan besar yang ada di tengah ruangan.
“Ah, simbol ini-”, desis Adramlech. Jarinya menyusuri simbol-simbol di atas batuan tersebut.
Adramlech, mengeluarkan sesuatu dari balik jubahnya. Sebuah kunci yang bentuknya sangat aneh, “Mungkin ini cocok!” Adramlech menancapkan kunci tersebut ke dalam lobang dalam salah satu simbol itu.

            Kunci tersebut cocok, karena dia bisa masuk kedalam lubang tersebut. Adramlech menatap Elathan, dan Valvare, “Tunggu apa lagi, Adramlech?” ujar Valvare tidak sabar, “Segera putar kuncinya!” Adramlech pun memutar anak kunci tersebut.
Begitu anak kunci diputar, tanah yang mereka injak, seketika bergetar hebat. Mereka kemudian mundur beberapa langkah, karena di sekitar batuan besar itu, tanahnya bergeser dan terbuka, sehingga membentuk lubang lingkaran besar yang menganga.
Agak dibagian kanan, tepatnya dekat dengan Adramlech, ada sebuah anak tangga dari bebatuan yang menempel langsung pada dinding lubang, “ Lihat semua!” Adramlech menunjuk ke barisan anak tangga di bawahnya, “ Ada anak tangga! Mari kita periksa kebawah.”
“Baik!“, jawab Valvare, “ Demon Army! Kalian tetap berjaga disekitar sini!” perintah Valvare kemudian, yang langsung di balas dengan anggukan. Para Jendral pun segera menuruni anak tangga tersebut.

            Setelah menuruni anak tangga tersebut, mereka menemukan sebuah ruangan berbentuk lingkaran. Saat itu, ruangan terlihat gelap. Adramlech, dengan cahaya yang temaram meraba dinding ruangan, dan menemukan batang obor yang tergantung di dinding. Segera saja dia menyalakan obor tersebut dengan api dari jarinya. Adramlech memeriksa dinding ruang bulat itu, ada jalur api yang berfungsi sebagai pencahayaan ruangan. Dinding dinyalakan dengan api dari obornya, dan seketika, ruangan tersebut terang dipenuhi cahaya dari api yang membentuk jalur dari bawah, melingkar hingga ke atas.
Betapa terkejutnya mereka, saat melihat di sudut ruangan ada sebuah peti besar berwarna emas, yang tertutup debu dan menempel di dinding, “Kita menemukan nya!” teriak Elathan gembira. Adramlech pun menghampiri peti tersebut. Lagi-lagi jari jemarinya menyusuri simbol-simbol yang ada di peti itu. Ada sebuah simbol yang langsung menarik perhatiannya. Simbol dengan bentuk dua wajah orang dari samping yang saling membelakangi.
“Gemini!”, desis Adramlech pelan.
“Apa katamu, Adramlech?”, tanya Valvare.
Adramlech menoleh kearah Valvare, “Gemini! Ini yang kita cari, ini pasti dia!” Adramlech bergerak menjauhi peti. Ukobach segera memberikan sebuah buku kepada Adramlech, “Kita harus segera mencari cara untuk membuka petinya!” kata Adramlech  sambil membalik-balikkan halaman dari buku yang sedang dia bacanya.

            “Terlalu lama, Adramlech!” kata Valvare tidak sabar, “Kita hancurkan saja peti nya!” Valvare mengangkat Kapak kebesarannya, dan bersiap untuk menghancurkan peti tersebut.
“Tunggu Valvare!” cegah Adramlech, “Kita tidak akan mendapatkan apa-apa, bila kau hancurkan peti tersebut.” Mata Adramlech tidak lepas dari halaman yang sedang dia baca.
Di buku di sebutkan, jika ingin membangunkan Gemini, maka harus dilakukan upacara pengorbanan, “Kita harus mengorbankan sesuatu.”, kata Adramlech lagi.
“Mengorbankan sesuatu?” Elathan memicingkan matanya. Pandangan Adramlech tertuju kepada 2 Demon Army yang mengikuti mereka sampai ke bawah, “Kalian! Kemari!” Adramlech menunjuk kepada 2 Demon Army yang berdiri di belakang Elathan.
Merasa nyawanya akan terancam, 2 Demon Army itu segera menggelengkan kepala, dan bersiap untuk naik keatas melarikan diri.
Saat mereka baru menaiki beberapa anak tangan, langkah mereka dihadang oleh Ukobach yang terbang cepat bagai angin. 2 Demon Army itu terkejut bukan main. Segera Ukobach mencekik kedua Demon Army itu dan membawa mereka ke hadapan Adramlech.
“Dasar sial! Kalian berani membangkang ya?”, teriak Adramlech marah. Matanya terlihat bersinar.  Ditariknya kedua Demon Army dan didekatkan wajah mereka kepada peti tersebut.

Tiba-tiba tubuh kedua Demon Army itu hancur dan terhisap seperti debu kedalam peti tersebut dan lenyap tanpa sisa. Para Jendral yang melihat hal tersebut juga seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, “Kemana hilangnya mereka?”, tanya Elathan kepada Adramlech.
“Aku juga tidak tahu!” Adramlech maju mendekati petinya. Tanpa diduga peti tersebut bergerak keluar dari dinding.

            Akhirnya peti itu berhasil keluar dari dinding, “Cepat! Buka petinya!”, perintah Valvare. Adramlech pun maju untuk membuka peti tersebut.
Saat peti terbuka, terlihat sosok Demon yang tertidur lama akibat dikurung oleh seseorang.

Ketika Adramlech hendak menyentuh tubuh Demon itu, tiba-tiba matanya terbuka, Demon itu terbangun, dan bertindak agresif menyerang Adramlech.
Dengan sigap, Adramlech melompat menghindari serangan Demon itu dengan menghunus pedangnya, “ Tenang Gemini! Aku kemari atas nama Raja Anubis, untuk membangkitkanmu!” Demon Gemini terlihat mulai tenang, dan mundur, “Anubis?” Mata Gemini terlihat bersinar.
“Ya, kami orang kepercayaan Raja Anubis!” jawab Adramlech cepat. Gemini menoleh kearah Elathan dan Valvare, “Maafkan aku kalau begitu, aku pikir, kalian ini musuh!” Adramlech segera menyarungkan kembali pedangnya.
“Perkenalkan aku Gemini. Aku adalah prajurit Demon kepercayaan Raja Anubis. Salah satu dari 12 Demon paling berbahaya.” Gemini memperkenalkan diri.
“Lalu, kenapa kau bisa terkurung di kuburan laknat ini?”, tanya Elathan.
“Aku adalah salah satu prajurit penghancur! Aku bersama Goblin melawan Dewa Eros, saat Raja Anubis memerintahkan kami untuk menghancurkan Planet Eris! Sayangnya saat itu kami kalah, sehingga aku dan Goblin dikurung didalam peti bersegel dan dikirimkan oleh Dewa Eros  dalam 2 lokasi berbeda.”, jelas Gemini kemudian.
“Apakah kalian sudah membangkitkan Goblin?”, tanya Gemini kemudian. Para Jendral pun terdiam saat ditanya seperti itu.

            Valvare akhirnya buka suara, “Goblin sudah lebih dulu dibangkitkan oleh Elathan, dan kini dia-“ ucapannya terhenti.
“Kenapa? Ada apa dengan Goblin?”  Gemini terlihat penasaran.
“Dia sudah mati, dihancurkan oleh para Protonger.”, jawab Adramlech. Mendengar hal tersebut, membuat Gemini marah. Kepalan tangan besarnya segera dipukulkan ke dinding, “Para Ksatria dari Planet Eris!?! Kurang ajar!”
“Walaupun begitu, kami terus berusaha untuk menghancurkan mereka.”, ujar Elathan, “Untuk itulah, kami membangkitkanmu kembali, Gemini.”
Gemini menatap tajam kearah Elathan, “Demi membalaskan dendam Goblin, aku akan membantu kalian.” Para Jendral tersenyum senang, karena Gemini mau membantu mereka.
“Kalau begitu, segera kita pergi dari sini, dan kita mulai untuk membuat rencana menghancurkan mereka!” ajak Adramlech kemudian.
Mereka pun beranjak meninggalkan tempat tersebut keluar dari reruntuhan.
Saat mereka berada di pintu masuk, mereka mendapati para Demon Army sudah tergeletak tak bernyawa. Kapal tempur pun hancur berantakan, “Apa-apaan ini?”, teriak Elathan sambil melemparkan pandangannya kearah kapal perang yang hancur terbakar, “Siapa yang melakukannya !?”

            Di depan mereka, terlihat Space Commander dan ProtonKing berdiri, “Protongeerrr…” Adramlech menatap tajam kearah Space Commander.
“Sudah kuduga kalian berada disini.”, kata Red Mars dari dalam ProtonKing, “Rencana apalagi yang akan kalian siapkan?”
“Jadi ini, Ksatria dari Planet Eris!”, geram Gemini kesal, dia pun segera maju untuk melawan ProtonKing, namun dicegah oleh Adramlech, “Tunggu, Gemini.”
“ Kenapa? Ada apa?”
“ Percuma saja kau melawan 2 robot besar itu dengan kondisi mu saat ini.”
“Maksudmu?” Adramlech pun memberi kode kepada Ukobach. Lalu dengan tongkat sihirnya, Ukobach  merubah Gemini menjadi raksasa.
Melihat Gemini yang sudah menjadi raksasa, membuat Protonger terkejut, “Wah, belum di hancurkan sudah lebih dulu menjadi raksasa.”, kata Navi Neptune.
“Jangan lengah, teman-“, timpal Gold Sun, “-Sepertinya yang satu ini agak berbahaya.” Space Commander mengambil posisi di depan ProtonKing.
"Hati-Hati, Outsider!" Red Mars berusaha memperingatkan para Outsider.
"Tenang saja, Red Mars!", jawab Gold Sun.
"Kalian sudah memusnahkan Goblin! Sekarang, rasakan pembalasanku!!" Kepala Gemini yang mempunyai 4 wajah, dapat berputar berganti wajah, dan kini berputar ke wajah dengan ekspresi marah.

Gemini mulai maju menyerang Space Commander, mendaratkan kepalan tangannya yang besar, tepat ke arah Space Commander. Serangan itu kemudian ditangkis Space Commander dengan menggunakan Cygnus Claw, dan kemudian dibalas dengan tebasan Peacock Fanblade. Gemini berhasil terpukul mundur.
"Kurang ajar!-", geram Gemini marah, "-Aku tidak akan kalah begitu saja!!!" Seketika tubuh Gemini memancarkan aura energi berwarna kuning. Sebuah bola energi keluar dari tubuhnya, dan mengumpul di tengah.
"Sekarang...kalian rasakan ini!! *Heaaattt!!!*" Sinar energi melayang menuju Space Commander.
ProtonKing yang merasakan Space Commander dalam bahaya, segera bergerak maju melindungi Space Commander, " Outsider, awas!!!", teriak Red Mars. ProtonKing mengambil formasi bertahan di depan Space Commander.
"Aaaaaggghh!!" Karena tembakan energi nya terlalu kuat, sehingga kedua robot itu terpental, dan membuat Space Commander membubarkan gabungan Beast.
"Cukup Gemini!", seru Adramlech " Kita pergi dari sini." Gemini dan para Jendral Anubis pergi meninggalkan tempat tersebut dengan salah 1 kapal perang yang masih tersisa.

Akibat ledakan itu, tidak hanya mebubarkan penggabungan Space Commander, tetapi para Outsider terlempar keluar.
Dodo yang pertama kali sadar dari pingsannya, sambil merintih Dodo menyentuh pelipisnya. Begitu kesadarannya pulih, ia segera berlari ke arah ProtonKing yang masih dalam bentuk utuh. Hanya sedikit rusak di bagian dada, "Insider!!", teriak Dodo berlari mencari pintu masuk. Tak lama, Outsider yang lain pun siuman. Mereka mengikuti Dodo, untuk memeriksa kondisi Insider.
Outsider berhasil masuk ke dalam kokpit ProtonKing. Dodo menemukan Insider tergeletak tak sadarkan diri, " Teman-teman!", teriak Dodo.
Dodo mencoba menyadarkan para Insider, "Red Mars, bangun! Sadarlah! Eddy sadarlah!" Outsider yang lain juga berusaha menyadarkan Insider yang lain, "Ambar! Sadarlah, Ambar!" Vebby mengguncang-guncang tubuh Venus..
" Andri..hei bangunlah!"
" TJ! TJ bangun!"
"Hei, Eka sadarlah!" Dhony berusaha membangunkan anak buahnya.
"Hei Phiand, ayo sadarlah!"

Dodo masih berusaha menyadarkan Eddy, "Hei Eddy, sadarlah kawan!" Usahanya tampak berhasil. Para Protonger Insider mulai siuman, mereka kemudian mematikan kekuatannya.
"Syukurlah kau sadar, Ed!" Dodo gembira melihat teman-temannya terlihat baik-baik saja.
"Yah, aku tidak apa2, terima kasih Do." Eddy membalas. Hanya saja ada keanehan yang terjadi. Eddy membalas ucapan tetapi mulut yang berbicara adalah mulut Andri. Dodo menoleh ke arah Andri. "Lah?"
Agung terkejut melihat hal tersebut, "Lho? Eddy?"
"Ya?", jawab Eddy, tetapi raga Andri yang menjawab, "Lho? Aku kira Dodo." , kata Eddy lagi. Dia terlihat linglung.
Terdengar suara teriakan keras, “Tidak mungkiiinn!!!” Victor langsung menghampiri TJ, “Ada apa, TJ?” Victor kemudian bertanya.
TJ langsung terkejut, “ TJ? Aku ini Ambar!” Victor lebih terkejut lagi, “Ambar ???”
“Sebenarnya kalian ini kenapa sih?” Vebby semakin terlihat panik. Para Insider saling bertatapan.
“Itu kan tubuhku!” teriak mereka bersahutan sambil saling menunjuk. Dodo terkesima melihat pemandangan yang tidak biasa itu, “ Kalian…bertukar jiwa??” mulutnya menganga.
Insider serentak menoleh ke arah Dodo, “ Tidaaaakkkkk!!!!!” Suara bergema di dalam ProtonKing.

“Apa?? Kalian bertukar jiwa ???” pekik Hermes mendengar cerita Dodo, saat mereka sudah tiba kembali di rumah Eddy.
Hermes memperhatikan satu per satu member Insider yang tergeletak lemas di sofa ruang utama. Hermes menghampiri Phiand, “Phiand?” panggil Hermes kemudian.
“Aku TJ, Hermes!” TJ cemberut. Hermes terperanjat, dan dia beralih ke Ambar, “Ambar?” Panggil Hermes kemudian.
Ambar cemberut, sambil menggelengkan kepala, “ Bukaan! Ini aku Andri.” Hermes lagi-lagi terperanjat, “ Ya ampun, ndri..aku turut berduka kau terkurung di tubuh wanita.” Andri menjatuhkan tubuhnya ke sofa.
“Bagaimana ini jadinya? Hari ini aku harus kembali ke café, tetapi aku terperangkap dalam tubuh TJ.”, keluh Ambar.
“Apalagi aku.” Andri menambahkan, “Hari ini aku ada kencan, tetapi masa iya aku harus dengan tubuhmu ?” Andri menunjuk Ambar
“Aku juga ada tugas di rumah sakit, siang nanti ada yang janji untuk melakukan operasi, tetapi-“ Kini Dokter Eddy di dalam tubuh Andri, yang merenung.

            Victor menghampiri Hermes, “ Lalu, apakah ada penyembuhan untuk penyakit mereka ini, Hermes?” .
Hermes menghela napas panjang, “ Sepertinya hampir tidak ada.” Insider semakin lemas mendengar jawaban Hermes, “Lalu, kita harus bagaimana ini?”, tanya Andri cemas.
Hermes berjalan menuju rak buku yang ada di belakangnya. Diambilnya buku yang biasa dia baca, “ Sindrom seperti ini-“ katanya sambil membalikkan halaman buku tersebut, “-adalah ulah dari Demon Gemini.” Hermes memperlihatkan halaman buku yang dipegangnya, kepada para Outsider.
“ Iya benar! Ini Demon yang tadi kita lawan.”, tunjuk Victor ke gambar yang ada di buku.
 “Memangnya, siapa dia ?” tambahnya lagi.

Hermes membaca halaman yang memuat info tentang Gemini. Sambil mengambil posisi di kursi meja Eddy, dia pun mulai bercerita, “Gemini ini adalah salah satu prajurit kepercayaan Raja Anubis. Sebenarnya dia mempunyai partner, yaitu Goblin. Yang mana sudah kalian musnahkan lebih dulu. Goblin dan Gemini adalah duet Demon penghancur. Mereka diperintah oleh Raja Anubis, untuk menghancurkan Planet Eris. Namun saat itu, rencana itu diketahui kepada Dewa Eros. Dewa Eros pun mempersiapkan pasukan terkuatnya, akhirnya pertempuran pun tak bisa di hindari. Para Demon pun kalah, dan Dewa Eros menangkap mereka, mengurung mereka di dalam peti, dan membuang mereka jauh-jauh di orbit angkasa. Namun Dewa Eros tidak menyangka, kalau peti Gemini, masuk dan kembali berada dalam orbit Bumi. Sehingga peti tersebut terpendam di Bumi.” Jelas Hermes.
“Lalu, kemampuan apa yang dimilikinya?”, tanya Victor lagi. Hermes membalikkan halaman selanjutnya.
“Disini tertulis, dia adalah pengendali jiwa dan pikiran.” Para Outsider mengelilingi Hermes, dan ikut membaca.
Hermes pun kembali melanjutkan penjelasannya, “Dari bentuk kepalanya, terdapat 4 wajah, yang dapat berganti-ganti, dan mempunyai kekuatan yang berbeda-beda.”

            Dodo teringat lagi, pertempuran tadi. Gemini sempat memutarkan kepalanya, “Iya, itu benar sekali, aku ingat jelas kejadian tadi.” Hermes menoleh kearah Dodo, “Gemini sempat memutarkan kepalanya, dan merubah bentuk wajah menjadi ekspresi marah. Disaat itu pulalah, kemampuannya untuk mengendalikan jiwa menjadi sangat luar biasa.”, lanjutnya lagi. Hermes mengangguk, “Kalau begitu, Insider menerima akibat dari serangan itu. Sebagai pengendali jiwa dan pikiran, dia mampu menukar jiwa seseorang.”
“Kasihan sekali mereka.” Vebby menatap para Insider yang masih termenung di sofa.
Kemudian, terdengar suara dering telepon selular. Eddy yang saat itu merasuki tubuh Andri, merasakan suara tersebut berasal dari dalam jaketnya, “ Hei, Ndri. Ini ada sms masuk.” Eddy pun membaca sms yang masuk itu.
“Sms??” Andri terperanjat, “ Sini, biar aku baca!” Andri berusaha mengambil HPnya dari tangan Eddy. Andri pun segera membaca sms yang masuk itu.
Sekejap wajahnya langsung cemas, “ Kenapa? “, tanya Eddy penasaran.
“ Ini dari gebetan aku, dia minta ketemuan nanti siangan jam 2an di kafe Ambar.”, jawab Andri kemudian.
“ Wah, bagus donk!” balas Eddy antusias. Namun bukannya senang, Andri malah makin pusing, “ Bagus apanya? Memangnya aku bisa ketemuan, sedangkan aku sedang terperangkap di tubuh Ambar.”
“ Oh, iya benar.” Balas Eddy, “ Lalu kita harus bagaimana?”
TJ yang saat itu sedang terperangkap dalam tubuh Phiand, terlintas sebuah ide pintar, “Aku punya akal.” TJ berdiri dari sofa, dan beralih ke meja kabinet kecil di belakang kursi kerja Eddy. Dibukanya lemari disitu, dan dia mengeluarkan sebuah kotak kayu. Ditaruhnya di atas meja kerja Eddy, “ Kemarin aku sempat membuat sebuah alat komunikasi, yaa..kayak secret agent gitu lah.” TJ lalu mengeluarkan alat komunikasi yang ukurannya sangat kecil, yang hanya muat di telinga. Eddy yang saat itu sedang berada di tubuh Andri, menghampiri TJ, “ Buat apa kamu repot-repot? Kan kita bisa komunikasi melalui Galaxy Brace?”, tanya Eddy heran.
“ Iya sih, memang lebih praktis kalo pake Galaxy Brace. Cuma memangnya kalau didepan umum, kau mau identitas kita terbongkar?” TJ berbalik bertanya.
“ Em..iya sih bener juga.” Eddy  mengangguk.
TJ kemudian memberikan alat komunikasi tersebut, kepada Andri, “ Andri, ini gunakanlah.” Andri kemudian menerima dari tangan TJ, “ Dan Dokter, demi tercipta keadaan yang kondusif, kita tidak mau merusak rencana kencan Andri gagal, ini kau gunakan.” Eddy pun menerima alat tersebut dari TJ.

            “Lalu, bagaimana dengan ku?” Ambar mengangkat tangan, “ Ingat aku punya kafe, dan aku masih punya tanggung jawab disana.”, ujar Ambar yang saat itu berada di tubuh TJ.
Ambar menghampiri TJ, dan dia menoleh kearah Andri, “Ingat lho, Ndri. Kau tidak boleh berbuat seenaknya di kafeku. Soalnya yang datang di kafe aku itu rata-rata perempuan.” Ambar mengingatkan sambil melotot.
“ Oh iya! Waaahh..itu pasti menjadi surga dunia!” seru Andri dalam hati. Dia membayangkan bisa dekat dengan para pengunjung wanita, mumpung dia terperangkap dalam tubuh Ambar.
Ambar langsung membuyarkan lamunan Andri, “Heh! Awas ya kamu! Jangan coba-coba untuk menggunakan tubuhku sembarangan!”, ancam Ambar.
“E..iya! iya! Tenang saja! Baiklah kalau gitu. Dok!” Andri bersembunyi di belakang tubuh Eddy.
Eddy yang saat itu dirasuki jiwanya oleh Eka, ikut buka suara, “ Baiklah kalau begitu, lebih baik kita bekerja sama, supaya tidak berantakan, dan kita tidak terbongkar kalau kita sedang bertukar jiwa.”
“ Ide bagus-“ Dodo menimpali, “ Biar kami menolong kalian juga. Urusan Demon, serahkan saja kepada kami.”, tambahnya lagi.
            “Terima kasih, Do” balas Eddy.
            “Baiklah kalau gitu-“ Ambar menghampiri Andri, “Kau segera kembali ke café, nanti orang-orang disana mencariku.” Ambar mendorong Andri keluar.
            “Iya-iya! Baiklah!” Andri tidak kuasa didorong oleh Ambar keluar dari ruangan. Agung yang melihat tubuh Eddy, langsung menghampirinya, “ Oke..emm..” Agung tampak kebingungan menebak siapa yang berada di tubuh Eddy.
            “Ini aku, Eka..” balas Eka cepat.
            “Oh, baiklah, Eka. Sekarang kau ikut aku ke Synergi, karena hari ini, Dokter Eddy ada jadwal Operasi hari ini.” Eka tampak terperanjat, “O..Operasi??”, serunya tidak percaya, “ Tetapi aku tidak mengetahui seluk-beluk kedokteran.”
            Agung tersenyum simpatik, “ Tenang saja. Aku akan membimbingmu. Serahkan saja semua kepadaku.” Eka mengangguk, “Baiklah ayo kita berangkat! Semuanya, aku permisi dulu.”
            “Oke, Gung, hati-hati ya!” balas Vebby. Agung dan Eddy pun segera pergi meninggalkan ruangan.
            “Ambar, hari ini aku ada janji di kantor marketing untuk mengurus komputer mereka, mungkin kau bisa pergi denganku.”, kata TJ sambil membereskan kotak kayu yang tadi dia keluarkan, “Jangan khawatir, segalanya aku yang urus. Sehabis itu kita bisa kembali ke kafemu.”
            “Baiklah kalau begitu.” Ambar  menyanggupi. TJ dan Ambar pun bergegas meninggalkan ruangan utama. "Dan aku harus mengantarkan surat?", keluh Phiand yang terperangkap di tubuh Eka.

            Andri yang saat itu terperangkap dalam tubuh Ambar, sudah tampak berada di Lovely Wind. Saat memasuki pintu masuk, Nita salah satu teman kerja Ambar, memergoki Andri masuk, “Kamu dari mana saja, Mbar?” Andri celingukan seperti orang ling-lung, “ Kafe lagi sibuk nih, kamu malah baru nongol.”
            “Anu..aku dari..” Andri tampak bingung untuk menjawab pertanyaan Nita.
            “Sudahlah kalau begitu-“ Nita menyeret Andri masuk ke dalam dapur, ”-Cepat kau masak, karena saat ini pelanggan sedang penuh.” Andri pasrah saat Nita menarik masuk dirinya ke dalam dapur.
            Andri sudah berada di depan peralatan dapur, dia  bingung apa yang harus dilakukan, “Haduuuhhh….apa yang harus aku lakukan?” Dia pun menengok ke belakang, memeriksa apakah ada orang di sekitarnya. Kemudian, dia mengeluarkan Galaxy Brace nya, “Aku akan menghubungi Ambar.”, pikirnya. Andri pun segera memencet tombol yang ada di Galaxy Brace.
           
            Ambar yang saat itu bersama TJ yang berada di tubuh Phiand, sudah berada di sebuah perkantoran. TJ sudah ada janji dengan perusahaan tersebut untuk mengurusi database. TJ mengajak Ambar masuk kedalam ruangan, “ Sebelah sini.”
            Tiba-tiba, Galaxy Brace Ambar berbunyi. TJ sudah gelagapan karena kaget, untung saja tidak terdengar oleh orang lain, “ Siapa sih, yang memanggil brace mu?”
            “ Entahlah.”, jawab Ambar singkat. Kemudian dia menjawab Bracenya, “ Disini Ambar-“
            “Ambar!! Syukurlah kau menjawab cepat-cepat!” terdengar suara dari seberang sana.
            “Siapa ini?” jawab Ambar heran.
            “Kau ini bagaimana? Masa sama suara sendiri tidak hapal?” TJ yang saat itu sedang sibuk mengutak-atik komputer, langsung mengenali suara tersebut, “Ambar! Itu Andri yang terperangkap di tubuhmu. Kenapa dia tidak pakai alat yang aku kasih ya? Dasar bodoh.”
            Ambar langsung menyadari kesalahannya, “Oh iya, aku lupa. Ada apa, Ndri?”
            “Temanmu menyuruhku bekerja di dapur saat aku tiba di kafemu-“ Andri memperhatikan keadaan sekeliling, ”-dan dia menyuruhku untuk masak! Kau tau kan, aku tidak bisa memasak!”
            Ambar terlihat bingung dan panik, “Aduh, bagaimana ini??”
            “Dasar Demon sialan! Kita jadi repot begini, Ugh!”, geram Andri kesal. Lalu Ambar teringat sesuatu.

            Di dapur, Ambar menyimpan buku yang berisi resep masakan. Setiap dia menemukan sebuah resep baru, atau dia menciptakan sebelum di buat, dia selalu menulis di buku tersebut. Buku resep itu, selalu dia simpan di bawah meja pantry. Alasannya dia menyimpan buku itu disana, agar mudah saat dia ingin menulis menu baru.
            “Di bawah meja yang berseberangan dengan kompor, meja yang ada rak susun, dibawahnya ada sebuah buku berwarna pink.”, jelas Ambar kemudian. Andri pun, segera mencari buku yang dimaksud oleh Ambar. Tangannya meraih segala penjuru.
            Buku tersebut akhirnya ditemukan, “Ketemu!” Andri mengeluarkan buku itu, sambil tak lupa mengamati keadaan di sekitar. Dibukanya buku tersebut, dan di bacanya halaman per halaman.
            “Kau menemukannya?” Tanya Ambar.
            “Ya, aku menemukannya. Tapi, aku harus bagaimana sesudah ini?”
            “Kau coba masak salah satu dari resep itu!” Andri sekejap terperanjat,  “Apa? Masak??” Diperhatikan resep-resep dalam buku tersebut. Dalam setiap resep cukup banyak, dan metode masaknya cukup rumit. Ambar adalah tipe chef yang mampu menghidangkan masakan yang tingkat kesulitan tinggi.
            “Ambar! Kau ini tidak salah ya? Metode masaknya tidak ada yang semudah memasak mie!”
            “Tentu saja, bodoh! Sudah kau ikutin saja mana yang paling mudah untukmu. Nanti aku hubungimu lagi, takut ada orang lain yang memergoki kita.” Ambar pun memutuskan pembicaraan.
            Andri memasukan kembali brace Ambar ke dalam jaketnya. Di perhatikan halaman demi halaman buku resep tersebut, “Haduuuhh..ini mana yang gampang sih? Susah semua!” ujar Andri lemas.

            Di tempat lain, Adramlech bersama Valvare dan Elathan sedang berada di ruangan utama mereka. Gemini juga berada di sana.
            “Paduka-“ Gemini mulai buka suara, “-hamba ingin menyampaikan satu hal.”
            “Apa itu, Gemini” Elathan tampak penasaran.
            “Sebenarnya, Yang Mulia Raja Anubis, memiliki seorang putra.” Adramlech menoleh cepat kearah Gemini, “Putra?”
            “Ya-“ lanjut Gemini, “-dia dijuluki Anak Iblis Anubis.”
            Semua Jendral tampak terkejut, tak terkecuali Adramlech, “Anak Iblis Anubis??”
            “Benar, karena dia adalah makhluk paling mengerikan di jagat raya. Terakhir yang kudengar, dia sempat menebar teror di banyak planet.”
            “Lalu, apakah kau tahu, sekarang dia berada dimana?” desak Valvare kemudian.
            “Mohon maaf, Paduka! Karena Raja Eros lebih dulu menangkap hamba, dan saudara hamba yaitu Goblin, Hamba tidak mengetahui keberadaan Anak tersebut.”, jelas Gemini lagi.

            Elathan bangkit dari kursinya, dan menghampiri Gemini, “Kalau kita bisa menemukan Anak itu, kita bisa lebih mudah menguasai Bumi, dan juga menghancurkan Protonger.”
            “Kita harus segera menemukan anak itu! Kalau tidak, kita akan kalah dengan Protonger! Mereka selalu menghalangi tujuan kita!” Valfare menghentakkan kapaknya.
            “Untuk sementara, kau pergilah hancurkan kota! Sebelum Protonger mengetahui.” Perintah Elathan kemudian. “Baik Paduka!” Gemini memberi hormat dan segera meninggalkan ruangan.
            Elathan melihat Adramlech sedang berpikir, “Apa lagi yang kau pikirkan Adramlech? Kenapa kau bisa melewatkan tentang Anak ini?”
            “Aku pernah mendengar tentang Anak itu. Tetapi aku tidak mengetahui kalau legenda itu benar!” Adramlech meraih bukunya yang ia taruh persis di sampingnya.
            “Anak itu-“ katanya sambil membolak-balikkan halaman buku yang ia baca, “-memang diberi gelar ‘makluk mengerikan seantero jagat’ karena kekuatannya yang dimilikinya, sangat mengerikan!” jelasnya lagi.
            “Lalu apakah kau juga tahu dimana keberadaan anak itu sekarang?”, tanya Elathan lagi. Adramlech menggelengkan kepala, “Anak itu hanya mitos belaka awalnya, sehingga tidak ada yang pernah tahu keberadaannya, apakah dia masih hidup, atau mati.”
            “Atau dia di kurung di sebuah tempat, seperti layaknya Gemini dan Goblin!” Valvare menimpali.
            “Itu masuk akal, Valvare.”, jawab Elathan. Dia menatap ke luar jendela.
            “Aku akan segera mencari tahu keberadaannya.” Valvare berjalan menuju pintu, “Jangan tunggu aku pulang.”, ujarnya sambil menatap kedua Jendral tersebut.
            “Apa maksud Valvare barusan?” Elathan mengernyitkan dahinya. Adramlech tidak menggubris pertanyaan Elathan, perhatiannya masih tertuju kepada buku yang dia baca. Dia masih mencari kebenaran dan keberadaan tentang Anak Iblis Anubis ini.

            Andri masih tepaku menatap buku resep yang dia pegang, tampak kecemasan diwajahnya, “ Apa yang harus aku lakukan?”
            Tiba-tiba saja, ada suara yang menyadarkannya, “Ambar? Ambar?”
            “Ya?” jawabnya kemudian. Andri berdiri dari persembunyiannnya, “ Sedang apa kamu disitu?” Tanya suara tersebut. Ternyata suara itu adalah Nita, teman kerja Ambar.
            “Oh ini-” Andri langsung menyembunyikan buku tersebut di belakang tubuhnya. “-aku..sedang mengambil ini! Tadi terjatuh.”, jawab Andri sambil menunjukkan sendok kayu.
            “Ouw begitu. Jangan terlalu lama, sudah banyak pengunjung mulai datang.” Nita kemudian meninggalkan Ambar sendirian, “Haduuh..mampus gue~!”
            Andri kembali membuka buku resep milik Ambar, “Ini demi Ambar. Aku tidak boleh mengecewakannya.” Andri kemudian mulai bergerak. Buku resepnya di taruh terbuka di atas meja, membuka jaketnya, mengambil apron yang letaknya tidak begitu jauh, dan dia pun memulai untuk memasak, “Harus percaya pada diri sendiri.” Andri kemudian beranjak ke lemari pendingin besar untuk mengambil beberapa bahan makanan.

            Para Outsider, Victor, Vebby, dan Dodo, sedang berjalan-jalan di sebuah sudut kota Jakarta. Mereka sedang refreshing dan juga sekaligus berpatroli berjaga-jaga kalau saja Demon tiba-tiba muncul dan mengacau kota.
            Mereka tiba di sebuah kios penjual minuman. Dodo yang saat itu ingin membeli minuman, melihat seorang anak laki-laki yang sedang menggendong kucingnya.
            “Wah, kucingnya lucu.” Dodo mengelus kucing si anak tersebut, “Siapa namanya?” Dodo kemudian bertanya kepada anak itu.
            Namun sungguh terkejutnya dia, saat mendengar jawaban suara anak itu, “Meong~” Dodo terkejut, “Ha?” lebih terkejutnya lagi, saat kucing yang dipegang anak itu bisa berbahasa manusia, “Tolong aku! Kembalikan aku seperti semula!” Vebby dan Victor yang berada dekat Dodo juga tidak kalah terkejutnya. "Demon!"
            “Do-“kata Vebby, “-jangan-jangan, ini..” Dodo dan Victor segera menyebarkan pandangannya ke segala arah, “Mereka pasti tidak jauh dari sini!” seru Victor.
            “Nak, dimana terakhir bertemu monster?”, tanya Dodo.
            “Aku bertemu di taman belakang situ.”, jawab si anak yang terperangkap dalam tubuh kucing.
            “Kau dan kucingmu, segera cari tempat perlindungan, ya?” Dodo, Victor, dan Vebby segera berlari menuju tempat yang ditunjukkan anak itu.

            Saat mereka tiba di sana, benar saja. Gemini dan beberapa pasukan Demon Army berada di sana, “Hentikan, Gemini!” teriak Dodo.
            Gemini dan Demon Army menengok kearah Dodo dan kawan-kawan, “Protonger! Ternyata kalian berada di disini juga.”
            “Apa lagi yang kalian ingin perbuat? Kalian sudah memangsa anak kecil yang tidak berdosa! Kembalikan anak itu seperti semula dan juga teman kami!” teriak Victor kesal.
            “Hahahahah! Jadi ternyata teman kalian sudah bertukar jiwa ya? Jadi kalian sudah tau’kan, seperti apa kehebatanku! Hahahaha!”
            Tak lama kemudian, Outsider yang lain dan beberapa Insider kecuali Ambar tiba disitu.
            “Maaf kami terlambat.”, kata Eddy yang berada di raga Andri kemudian kepada Dodo.
            “Tidak apa-apa” balas Dodo tersenyum.
            “Ternyata kalian semua sudah berada disini, Protonger! Kalau begitu, hadapi akhir kalian! Demon Army!” Demon Army pun bergerak maju.
            “Teman-teman, bersiaplah!” teriak Dodo.
            “Oke! Planet!”
            “Galaxy…”
            “Change!” mereka langsung bersiap untuk berubah.
           
            Tetapi ada keanehan yang terjadi. Outsider berhasil untuk melakukan perubahan, namun Insider masih dalam wujud manusia. Galaxy Brace mereka mengeluarkan bunyi, “ [ Soul Reader Error.. ] ”
            “Apa? Error?” Eddy terperanjat sambil menatap kearah Galaxy Bracenya. Eddy dan yang lainnya berusaha untuk melakukan perubahan sekali lagi, “Galaxy..Change!” namun mereka tetap tidak berubah. Mereka masih dalam wujud manusia.
            “Oh tidak! Kita tidak bisa berubah!” teriak Ambar yang terperangkap dalam tubuh TJ.
            Outsider yang melihatnya, juga ikut terkejut, “Apa yang terjadi pada kalian?”, tanya Gold Sun heran.
            “Ini pasti karena kita terperangkap dalam tubuh yang bukan dari tubuh dan jiwa kita yang asli.”, kata TJ, “Galaxy Brace hanya merespon kepada Jiwa dan Tubuh yang seharusnya.”
            “Lalu, apa yang harus kita lakukan?”  Eka terlihat cemas.
            Gold Sun yang melihat Demon Army semakin dekat, langsung mengambil posisi formasi bertahan, “Kalian mundurlah! Biar kami urus mereka.” Outsider kemudian bersiap dengan senjata mereka, Garuda Katana, Schylla Spear, Cygnus Axe, Dolphin Trident, dan Peacock Schyte.
            “Tapi Gold Sun..” ujar Eddy.
            “Tenanglah, serahkan semuanya kepada kami.”, balas Gold Sun.
            TJ yang terperangkap dalam tubuh Phiand, langsung maju di depan Gold Sun, “Tidak Gold Sun! Walaupun kami tidak bisa berubah, kami akan tetap bertarung, ya kan semua?”
            Eddy mengangguk, “TJ, benar! Walaupun kami tidak bisa bertarung, kami tetap adalah ksatria Protonger! Semuanya..Outsider! Maju!!” Outsider dan Insider yang dalam wujud manusia pun maju melawan Demon Army.
            “Hahaha...sungguh menyedihkan sekali kalian Protonger!”, cemooh Gemini.
            Protonger pun terlibat pertarungan dengan Demon Army. Insider walaupun dalam keadaan wujud manusia, namun mereka tidak gentar sedikitpun untuk menyerah apalagi takut.

            Di Lovely Wind, Andri masih berkutat dengan bahan masakan. Wajahnya belepotan tepung. Sepertinya dia sedang bereksperimen dengan masakan yang akan dia sajikan untuk pelanggan kafe Ambar. Sesekali, dia menoleh kearah buku resep. Dia bereksperimen resep baru, namun masih mengacu dari resep yang ada, “ Aku tidak boleh menyerah!” serunya sambil terus memotong bawang bombay, “Aku tidak boleh mempermalukan Ambar , sahabatku.”
            “Selamat datang!” salam pembuka yang biasa diucapkan di kafe ini, setiap ada pengunjung yang datang, “Selamat datang!” Andri juga mengikuti memberikan salam, sambil menengok kearah pengunjung tersebut, melalui jendela dapur.
            Betapa terkejutnya Andri, saat dia melihat pengunjung tersebut, “Shinta!?! Dia sudah datang!! Mati aku!!” Andri menjauhi jendela. Dengan keadaan panik dia menghubungi temannya, “Eddy!” Andri memanggil Eddy yang kini sedang terperangkap dalam tubuhnya, “Eddy jawablah!”
            Eddy yang sedang melawan 2 Demon Army, merespon panggilan dari Andri, “Ada apa Ambar, maksudku Andri?”
            “Ada bahaya! Shinta sudah ada disini!” balas Andri panik.
            “Shinta?”, tanya Eddy heran, “ Siapa Shinta?” Eddy menendang keras Demon Army yang berada di kiri, sedangkan tangan kanannya mencengkram leher Demon Army dari belakang.
            “Shinta, teman kencanku! Kau ini lupa atau bagaimana sih?” Sesekali Andri melongok ke arah jendela yang langsung bisa terlihat ke arah meja pengunjung. Shinta terlihat duduk sambil memperhatikan buku menu.
            “Oh begitu ya?-“ Eddy menendang jauh Demon Army yang sedari tadi dia cengkram dari belakang, “-Bukannya aku tidak mau menolongmu, kami disini juga sedang sibuk. Demon Army sedang mengacau di kota.”
            “Haduh! Bagaimana ini?” Andri menoleh ke arah buku resep lalu kemudian, ke mangkuk besar berisi adonan yang dia pegangnya, “ Aku ada akal!” kata Andri. Dia pun segera merampungkan masakannya.

            Outsider berhasil mengalahkan beberapa Demon Army. Gold Sun dengan Garuda Katana, maju menyerang Gemini.
            Gold Sun menebas kearah kiri dan kanan. Di barengi dengan kombinasi pukulan dan tendangan. Gemini masih bisa menghindari serangan-serangan Gold Sun.
            Dari arah belakang, Orange Uranus maju dengan Cygnus Axenya. Uranus menebas armor di bagian bahu Gemini. Armornya yang berbentuk seperti wajah manusia itu rusak sedikit akibat tebasan Cygnus Axe.

            Akibat dari tebasan itu, para anggota Insider merasa sedikit pusing, “Insider! Kalian tidak apa-apa?”, tanya White Saturn. Kemudian dia menendang Demon yang berada di depannya, dan mengayunkan Peacock Scythe ke segala arah, sehingga membuat Demon Army terpental.
            White Saturn menghampiri Ambar, “Ambar? Kau tidak apa2?”
            “Ya. Aku tidak apa-apa, tenang saja.”
            Andri yang sedang memasak di dapur Lovely Wind, juga merasa kepalanya pusing, “Agh! Apa yang terjadi?”, bisik nya sambil memegang pelipisnya.
            “Aku harus meneruskan masakan ini.” Andri pun kembali menyelesaikan masakan yang sedang dia buat.
            Gold Sun menebas armor Gemini sebelah kiri, dengan menggunakan kekuatan elementalnya yang mengaliri Garuda Katana, “Spark Cauldron!”
            Disusul oleh Orange Uranus dengan Cygnus Axe yang sudah dialiri oleh elemental magic nya, “Meteor Strike!”
            “Tidak mungkin!” Armor bahu Gemini terlihat rusak, dan dia memutuskan untuk mundur dari pertarungan tersebut, “Ini belum berakhir Protonger! Aku akan kembali lagi.”
            “Kami akan tunggu.”, balas Gold Sun dingin.

            Outsider segera menghampiri Insider sambil mematikan kekuatan mereka, “ Kalian tidak apa-apa?”, tanya Victor.
            “Ya, kami tidak apa-apa, terima kasih Outsider.”, jawab Eddy.
            “Kau tidak apa-apa, Ambar?”, tanya Vebby .
            “Ya, tenang saja. Kami tidak apa-apa kok.” Vebby terlihat lama memandang wajah TJ, yang saat itu memang diisi oleh jiwa Ambar.
            Ambar yang merasa Vebby memperhatikan dirinya cukup lama, langsung tersadar, “Ada apa kau menatapku sepertiku?”
            Vebby langsung tersadar dari lamunannya, “Ah tidak kok! Ayo kita ke kafemu, mungkin Andri sedang kesusahan menghadapi teman kencannya.”
            “Oh iya! Kau benar, Veb! Ayo semua kita tolong Andri.” Outsider dan Insider pun bergegas meninggalkan tempat mereka berdiri.

            Nita berjalan menghampiri Shinta, untuk mengambil pesanan, “ Mau pesan apa?”, tanya Nita ramah.
            “Aku mau pesan..” belum sempat Nita mengutarakan pesanannya, Andri datang membawa nampan berisi 1 set paket makanan.
            “Hari ini, aku bereksperimen makanan baru, dan kamu orang yang beruntung untuk mencicipinya.” Andri  meletakkan nampan tersebut di hadapan Shinta.
            “Wah, makasih.”, balas Shinta kemudian dengan tanpa lupa memberikan senyum manisnya. Andri menjadi deg-degan dibuatnya. Shinta pun segera menyantap hidangan yang di berikan oleh Andri. Andri pun terlihat sedikit gugup, takut kalau masakan buatannya tidak enak.
            “Humm.. Enak!” puji Shinta kemudian.
            Andri terkejut, dia tidak percaya, kalau percaya kalau masakan bikinannya bisa enak, “Be..benarkah?”, tanya Andri tidak percaya.
            “Iya” Shinta mengangguk, mulutnya masih penuh dengan makanan.
            Andri lalu mengambil posisi duduk di sebrang Shinta, “Syukurlah kau menyukainya.” Andri mengusap pipinya yang belepotan tepung.
            Shinta pun kemudian bercerita tentang tujuannya hari ini datang ke Lovely Wind, “Hari ini aku ada janji kencan dengan seorang pria disini.” Shinta mulai buka cerita.
            “Oh ya? Siapa pria beruntung itu?”
            “Namanya Andri, kau mengenalnya? Kudengar kalian berteman baik.”
            “Yah, begitulah. Aku dengan Andri, adalah teman baik dari sejak kita masih kecil.”, balas Andri berbohong.
            “ Oh ya?” Shinta terlihat antusias. Andri mengangguk.
            “ Berarti, kau mengenal dia sekali donk? Ceritakan kepadaku, Andri itu seperti apa orangnya?”, tanya Shinta penasaran.
            Ditanya dengan pertanyaan seperti itu, membuat Andri terkejut sampai menelan ludah, “Andri ya? Dia itu..” Andri kemudian melihat kearah jendela sebelah kanan. Disana dia melihat teman-temannya Protonger Insider. Andri terperanjat, temannya sedari tadi sudah berada disana.
            “Haduh gawat! Andri sudah eye-contact duluan dengan teman kencannya.”, ujar Eddy cemas.
            “Mana-mana?” Phiand yang berada dalam tubuh Eka terlihat penasaran. Dia mendorong tubuh Eddy kesamping untuk mengintip ke dalam lewat jendela, “Wuih iya benar! Rambutnya panjang tergerai, pasti cantik.”
            “Tau dari mana sih?”, lanjut Eka sangsi, “Keliatan belakang doank, siapa tau mukanya jelek.”
            Phiand menepuk pundak Eka yang saat itu berada di tubuh Eddy, “Yee..Adekku tuh playboy wahid! Cewe pilihannya dia, mana ada yang gak cakep.”, balas Phiand lagi, matanya masih mengawasi gerak-gerik adiknya.
            Andri yang dari dalam, melihat ulah teman-temannya di luar, langsung memberi kode untuk segera menjauh. Shinta yang menangkap gerak-gerik Andri, menjadi bertanya-tanya, “Kamu kenapa?”, tanya Shinta, sambil melihat kearah pandangan Andri.
            “Oh ngga apa-apa kok!” Andri segera membalikkan pandangan Shinta, “ Benar kok, tidak ada apa-apa, hehe..”
            Saat itu, Outsider menemukan Insider sedang asyik mengintip dari luar jendela, “ Hei..sedang apa kalian? Ngintip apaan sih?”, tanya Dodo penasaran.
            “ Sssttt…jangan berisik! Sini-sini” Eddy menarik lengan Dodo. Dan dodo pun ikut mengintip kedalam, “Lho? Itu kan si Andri ya?” seru Dodo tanpa sadar suaranya begitu keras.
            “Ssssttt…pelankan suaramu!” Eddy menempel telunjuknya ke bibirnya.
            “Kalian ini bagaimana sih?” kata Agung kemudian, “ Andri kan hari ini ada janji kencan, sedangkan kalian sedang bertukar tubuh.”
            Ambar langsung buka suara, “ Tadinya kita juga mau nolong dia! Cuma si teman kencannya ini yang datang kepagian.” Tiba-tiba pandangan Ambar tertuju kepada 1 set menu makan siang yang berada di depan Shinta. Ambar memincingkan matanya, untuk mengenali 1 set menu tersebut, “ Itu resep yang mana yah? Kok kayaknya aku belum pernah liat.”
            “Kita harus segera menghubungi alat komunikasi yang tadi aku kasih.” Usul TJ sambil mengeluarkan sebuah alat komunikasi dari dalam jaket Phiand. Namun mereka tidak tahu, bahwa alat komunikasi yang diberikan kepada Andri, tertinggal di jaket Ambar, sedangkan saat ini Andri melepas jaket tersebut karena pada saat itu, dia harus memasak, dan saat menemui Shinta, dia lupa untuk mengenakannya lagi.
            “Bagaimana?”, tanya Eka penasaran. TJ masih menunggu respon dari Andri.
            “Tidak ada jawaban.”, balas Tj kemudian.
            “Haduh gawat! Bagaimana ini?” kata Ambar cemas. TJ hanya mengangkat kedua bahunya, “ Yah, kita hanya bisa berharap kepada keajaiban saja.”
            “Kalau begitu, kita gunakan Mini Garuda.”, usul Dodo kemudian.
            “Mini Garuda?” ujar Insider serempak. Dodo mengangguk mantap. Kemudian Dodo mengeluarkan Planet Bracenya, ditekan tombol di tengah, dan di tarik tuas yang ada di situ. Lalu dari batu kristal Planet Brace, muncul makhluk kecil berupa Garuda yang menjadi Beast Gold Sun, tetapi ukurannya lebih kecil atau mini.
            “ Waaaaawww…kereeennn!!!”, seru Eka antusias.
            “ Nah Mini Garuda-“ Dodo berbicara kepada Mini Garuda yang menatap Dodo, “-lakukan tugasmu, kawan.” Mini Garuda menggerakkan badannya, pertanda mengerti, dan Mini Garuda mengepakkan sayap dan terbang ke dalam menembus jendela dalam keadaan tak terlihat. Mini Garuda mengambil posisi berdiri di atas rak sendok di meja makan tempat Andri dan Shinta berbicara.

            Andri pun kemudian segera bercerita tentang dirinya di hadapan Shinta, “ Aku orangnya, maksudnya Andri itu orangnya, baik, ceria, lebih mengutamakan persahabatan, dan dia sangat sangat dekat dengan Kakaknya.” Eddy langsung menyikut Phiand.
            “Ceria? Lebih tepatnya trouble maker!” timpal Ambar sambil mencibir.
            “ Ssstt..sudah jangan berisik, sudah dengarkan saja.”, bisik TJ sambil terus memperhatikan layar dari Planet Brace Dodo.

            “ Oh ya? Lalu kudengar, dia itu cewe nya banyak ya?”, tanya Shinta lagi. Andri kembali tercekat saat Shinta menyatakan pernyataan demikian. Dia merasa reputasinya sebagai playboy ketahuan oleh cewe idaman yang berada di depan mata, “Haduh, mati aku! Tau dari mana dia ya?” ujar Andri dalam hati.
            “Andri? Cewenya banyak? T-t-tau darimana? Ngga kok, selama ini aku tidak pernah tau dia kalau dia playboy atau cewenya banyak.”, jawab Andri diplomatis, “ Haduh, yang penting menyelamatkan diri dulu.”, bisiknya lagi dalam hati.
            “ Masa sih? Kata Lovy, dia itu playboy.” Kata Shinta lagi. Kontan hal tersebut membuat persendian Andri serasa lepas, dan teman-temannya Protonger di luar kaget, “ Lovy???” suara berisik itu hampir saja memancing perhatian pengunjung, dan mereka langsung saja menunduk supaya tidak terlihat.
            “ Lovy?”, tanya Andri, “ Kau kenal Lovy?” Shinta mengangguk, “ Iya, aku kenal Lovy, dia teman kuliahku dulu.”
            “ Ya Tuhan! Aku tidak pernah tahu, kalau dia itu teman Lovy, berarti Shinta ini juniorku!” Andri menjadi semakin panik, “ Em..ya kalau itu sih aku tidak pernah tahu, sungguh.”
            “ Tapi yang jelas, biarpun Andri itu seorang playboy, seperti yang dikatakan Lovy, tetapi aku yakin, dia itu sebenarnya masih punya hati untuk wanita yang dia sayangi, mungkin saja, dia belum menemukan yang pas untuknya, sehingga dia suka ganti-ganti pacar, jadinya dia di cap playboy deh.”, lanjut Andri.
           
            “Ini bahaya! Kalau begini, Andri bisa ketahuan!”, bisik Ambar cemas.
            Sedang asik mereka mengintai Andri, Protonger terutama Victor, tidak menyadari ada seseorang yang datang dari belakang mereka, dan ikut mengawasi Andri. Victor kemudian menoleh kearah orang tersebut. “Kasihan ya, si Andri.”, bisik Victor kepada sosok tersebut. Sosok tersebut yang ternyata adalah Demon Army hanya mengangguk. Victor tidak menyadari kalau sosok tersebut adalah Demon Army. Sedetik kemudian, dia baru menyadarinya, “DEMON ARMY!!!” sontak membuat Protonger terkejut, “ Apa?? “ dan kemudian Demon Army yang keberadaannya di ketahui Victor langsung menebaskan daggernya.
            Keributan di luar berhasil memancing perhatian Andri dan Shinta. Andri melihat Protonger di luar menarik Demon Army menjauh dari Lovely Wind, “ Ada suara ribut-ribut apa sih?”, tanya Shinta heran sambil menengok kearah jendela.
            Andri pun segera menetralisir keadaan, “ Em, tidak ada apa-apa kok~ sudah kau habiskan saja makananmu, biar aku liat ada apa.” Andri langsung bergegas ke dapur untuk mengambil jaket Ambar, dan segera pergi meninggalkan Lovely Wind. Saat berlari keluar, Andri melihat benda kecil terbang di atas kepalanya. Benda itu adalah Mini Garuda, “Garuda?” Garuda pun terbang menjauh mencari posisi Dodo.

            Andri pun menemukan Protonger yang lain, “Teman-teman~!!”
            “Hei, Dek! Bagaimana? Sukses tadi?”, tanya Phiand. Kemudian Garuda yang tadi di lihat Andri, terbang menuju Dodo, dan mendarat di telapak tangan Dodo, “ Hei, itu kan-“
            “ Terima kasih teman. Tugas mu sudah selesai.”, ucap Dodo kepada Mini Garuda, dan kemudian Mini Garuda masuk kedalam bracenya.
            “ Bentuk kecil seperti itu, seperti spy kit. Jangan-jangan kalian mengawasiku saat berbicara dengan Shinta ya?” seru Andri.
            “ Iya, hehehe..habis teman-temanmu pada penasaran.” Dodo hanya bisa nyengir. Mendengar jawab Dodo, membuat Ambar sedikit jengkel, “ Enak saja! Tapi kau juga ikut mendengarkan’kan?” Ambar meninju pelan lengan Dodo.
            “ Hehe..iya maaf.”
            “Fokus teman!” seru Eddy , “ Mereka disini!” Eddy menunjuk ke segerombolan Demon Army.
            Andri meneliti Demon Army tersebut, dan segera menoleh kearah kiri dan kanan, “Aneh, kenapa cuman kroco-kroco nya doank yang nongol? Bos nya mana?” Andri masih mengedarkan pandangannya ke seluruh taman.
            “Disini!“ tiba-tiba ada suara menggelegar yang diikuti dengan petir yang menyambar dari arah atas. Protonger terpental tak kuasa mendapat serangan mendadak tersebut.
           
            Dari arah kepulan asap, muncullah 2 sosok Demon, yaitu Elathan dan Gemini, “ Protonger!” seru Elathan, “ Kalian tidak akan mungkin bisa menang, melawan kami, sementara kalian tidak bisa berubah!” Elathan menunjuk Insider.
            “ Tidak bisa berubah?”, tanya Andri heran. Dia menatap kearah Galaxy Brace yang dia kenakan.
            “ Benar, karena kita berada di tubuh yang bukan milik kita, Galaxy Brace tidak bisa merespon Jiwa dan Raga yang seharusnya.”, jelas TJ.
            “ Begitu ya?” Andri mengangguk mengerti.
            “ Sekarang, hadapilah akhir riwayat kalian! Gemini! Demon Army! Serang mereka!!” Demon Army pun langsung maju sambil mengayunkan dagger hitam mereka.
            “ Jangan sombong dulu, Demon! Walaupun kami tidak bisa berubah, kami masih Ksatria Protonger!” teriak Andri, sambil maju mengayunkan tongkat besi yang dia temukan disekitar situ.
            “Hei, itukan kalimatku.”, ujar Eddy sambil menggelengkan kepalanya. Protonger Insider yang tidak bisa berubah, maju menyerang Demon Army.
            “Ayo semua, mari kita bantu mereka.”, ajak Dodo kemudian, sambil menyiapkan Planet Bracenya, “ Outsider! Saatnya berubah!”
            “ SIAP!”
            “Planet…CHANGE!” tuas brace ditarik kebelakang dan Soul dari Beast mereka masing-masing, keluar dari dalam Brace mereka, dan menyelimuti tubuh Outsider.
            Setelah berubah, mereka sudah siap dengan senjata mereka masing-masing, “Menyerah bukanlah pilihan!” seru Gold Sun. Kemudian Outsider pun maju membantu Insider.

            Walaupun Insider tidak bisa berubah, mereka tetap gigih berjuang melawan Demon dan pasukan Demon Army.
            “Demon!-” teriak Andri, “ -biarpun kami kehilangan kekuatan kami!-” Andri memukul kepala Demon Army dengan pipa besi yang dipegangnya, sehingga Demon Army tersebut pusing hingga terjatuh, “-kami adalah Ksatria Planet Eris yang diutus untuk menjaga Bumi!-“ Andri membanting Demon Army yang berada dalam genggamannya, “-The Amaze Planet..Black Jupiter!” Andri melakukan pose role call walaupun terperangkap dalam tubuh Ambar.
            “The Bravest Planet…Red Mars!” Eddy yang terperangkap dalam tubuh Andri, menendang Demon Army yang datang dari arah depan.
            “The Coolest Planet…Blue Mercury!” Phiand yang berada di dalam tubuh Eka, melompat dan kemudian memukul Demon Army dan ditutup dengan tendangan kearah Demon Army di sebelah kiri.
            “The Strongest Moon..Yellow Moon! *haiyaaahh!!!*” Eka dengan tubuh Eddy melompat kearah Demon Army dan memukul wajah mereka berulang kali.
            “The Lovely Planet..Pink Venus!” Ambar dalam tubuh TJ melempar Demon Army dan kemudian melompat sambil menendang kearah mereka.
            “The Living World..Silver Earth!” TJ yang walaupun terperangkap dalam tubuh Phiand, namun kekuatannya tetap tidak hilang. Dia mendorong segerombolan Demon Army yang menyerang dirinya.
            “Galaxy Forces!-“ teriak Eddy mengambil posisi di tengah, kemudian yang lain mengikuti mengambil posisi di samping kiri dan kanan Eddy, “Protonger!!” walaupun tidak bisa berubah, namun tetap ada suara yang selalu keluar, saat mereka memperkenalkan diri, “Insiiderrr… Teaaammm!!!!”

            “Outsider! Demon Army bagian kami-“ teriak Eddy, “ Gemini bagian kalian!” Eddy masih sibuk melawan Demon Army yang masih tidak mau menyerah.
            “ Baiklah!” Gold Sun dan para Outsider maju menyerang Gemini.
            “ Kalian berlima bukanlah tandingan ku! Rasakan ini!” dari sekujur tubuh Gemini, mengeluarkan aura berwarna merah, yang sebelumnya dia merubah posisi wajah di mukanya menjadi wajah kemarahan.
            Aura dari tubuh Gemini, melesat maju kearah Outsider, dan seketika Outsider pun terpental sedikit saat meledak di dekat mereka.
            Orange Uranus melihat ke arah armor bahu Gemini. Retak akibat serangan waktu itu masih terlihat jelas disitu. Gemini tidak membetulkan kerusakan pada bahunya, “ Mungkin wajah-wajah pada seluruh armor ditubuhnya itu, adalah titik kelemahannya.”, bisik Uranus dalam hati.
            Kemudian Uranus menyuruh Outsider untuk memusatkan serangan pada armor-armor yang berbentuk wajah manusia di sekujur tubuh Gemini, “Teman-teman! Wajah yang ada pada tubuh Gemini adalah pusat kekuatan dan juga sekaligus kelemahan dia.”
            “Betulkah begitu?”, tanya Violet Pluto.
            “ Ya! Karena serangan barusan agak melemah, dibanding saat dia pertama kali kita bertarung dengannya, itu karena armor bahunya sedikit rusak akibat serangan kombinasi aku dengan Gold Sun!” Uranus menunjuk kearah armor bahu Gemini.
            “Ide bagus, Uranus!” seru Gold Sun, “Baiklah, semuanya! Fokuskan serangan pada armor-armor wajah Gemini!” dan Outsider bergerak maju menyerang menggunakan senjata-senjata mereka.
            “ Percuma saja Protonger!” Gemini lagi-lagi mengeluarkan aura dari dalam armor-armor tubuhnya.
            Outsider dengan sigap mengantisipasi serangan tersebut. Pluto dan Neptune menyerang armor yang berada di dengkul Gemini. Terlihat Gemini sedikit tumbang mendapat serangan tersebut, “ Kurang ajar kalian!!!” Gemini berusaha bangkit, namun Uranus dan Saturn sudah siap menyerang bahu Gemini. Sehingga armor bahu tersebut hancur berkeping-keping.
            Saat armor bahu tersebut hancur, muncul aura berwarna hijau keluar dari tubuh Gemini. Hal tersebut berimbas kepada Insider yang merasa sedikit pusing, pertanda mereka mulai untuk kembali ke tubuh mereka masing-masing.
            “ Kalian pasukan Planet Eris tidak akan bisa mengalahkanku!!” Gemini masih bisa menyerang Uranus dan Saturn yang sudah merusak armor bahunya, dan mereka pun tumbang dengan 1 kali sapuan pukulan Gemini.
            “ Ini belum usai Gemini!” Gold Sun terbang melesat dari belakang dengan Garuda Katana yang menyala karena sudah mengalir Magic Element Light.
            Gold Sun saat hampir dekat dengan Gemini, dia terbang keatas. Dan dari atas, dia nebaskan Garuda Katananya kebawah tepat ke arah kepala Gemini, “ Mati kau, Gemini! Spark!!! CAULDRON!!!!!”
            Garuda Katan tepat menebas wajah kemarahan Gemini, hingga hancur berkeping-keping, “ Tidak…Tidak mungkin! Wajahku!” Gemini memegang wajahnya yang hancur berkeping-keping.
            “ Outsider! Let's finish him!” perintah Gold Sun.
            “ Ready!”
            “Sonic Horn!” White Saturn mengeluarkan elemental magic nya dari Peacock Schyte
            “Seven Sword Slasher!” Violet Pluto dari Scylla Spearnya.
            “TidalWave!” Dolphin Trident mengeluarkan elemental magicnya Navi Neptune.
            “Comet Rush!!” Orange Uranus mengayunkan Cygnus Axe nya.
            Semua kekuatan elemental itu bersatu membentuk bola energy raksasa. Gold Sun yang mengambil posisi di tengah, langsung terbang sambil mendorong bola energy raksasa itu, “ Heaaaattt!!! Gigantic Galaxy Blast!!!” Tebasan Garuda Katana mengirim bola energy tersebut tepat mengenai Gemini, “ Paduka! Maafkan aku!! Aaarrrghhhh!!!!!” Gemini pun meledak.
           
            “ Kurang ajar kau, Protongeeerrr…”, teriak Elathan kesal. Dari arah belakang tampak Ukobach berjalan ke depan Elathan, sambil membawa tongkat saktinya. Tongkat tersebut di angkat tinggi-tinggi dan di arahkan ke puing-puing armor Gemini, sehingga kemudian Gemini berubah menjadi raksasa, “Aku akan menghancurkan kalian, Protonger!” Gemini menghentakkan kakinya kearah Outsider.

            “ Summon! Beast Guardian!” teriak Gold Sun memanggi para Beast melalui Planet Bracenya. Beast mereka pun datang, dan langsung menyerang Gemini.
            “ Ayo semua!” seru Violet Pluto. Outsider melompat masuk kedalam Beast mereka masing-masing.
            “ Semuanya, Planet Combine!” Beast Outsider bergerak mengambil posisi masing-masing dan bersiap untuk melakukan penggabungan.
            “ Space Commander, Ready!” Space Commander terbang melesat kearah Gemini, dengan menebaskan Cygnus Claw. Gemini tampak kelimpungan. Namun dia tidak menyerah, Gemini pun menyerang Space Commander dengan tembakan sinar energi dari kepalan tangannya yang besar, sehingga membuat Space Commander terjatuh ke tanah. Gemini segera maju menyerang Space Commander.
            Dengan menggunakan senjata andalannya yaitu armor tangannya yang besar, cukup kuat untuk memukul dan dengan efek kerusakan yang lumayan besar yang diakibatkan membuat Space Commander kini berbalik keadaan menjadi kelimpungan menerima serangan tersebut.
            Insider yang memperhatikan dari atas gedung, tidak bisa berbuat banyak. Selain mereka tidak bisa berubah, beberapa Beast juga tidak bisa bertarung maupun menggabungkan diri menjadi ProtonKing akibat kerusakan yang dialami setelah menerima sinar energy dari Gemini.
            “Seandainya kita bisa menolong mereka.” Kata Eka murung. Dari belakang Hermes datang menghampiri Insider, “Insider! Kalian tidak apa-apa?”
            “ Hermes! Ya, kami tidak apa-apa. Tetapi kami belum kembali ke tubuh kami masing-masing.”, jawab Ambar.
            Hermes melihat kearah pertempuran antara Space Commander dan Gemini, “ Gemini masih terlalu kuat meskipun, armor-armor di tubuhnya yang menjadi sumber kekuatannya sudah hancur.” Kemudian Hermes merasakan sesuatu di dalam batinnya. Seperti ada yang memanggil.
            “ Panggilan ini..Pegasus!” Phiand terkejut saat Hermes menyebutkan Pegasus, “ Apa? Pegasus? Ada apa dengan Pegasus, Hermes?”
            “ Mereka tidak mengalami kerusakan, dan mereka ingin membantu..tunggu sebentar! Unicorn juga!” teriak Hermes kemudian.
            “ Heee?? Unicorn juga??” Eka kali ini yang bersemangat saat Hermes menyebutkan Unicorn. Tak lama kemudian dari arah kiri, Unicorn dan Pegasus terbang kearah pertempuran Space Commander dan Gemini. Unicorn menyerang dengan tanduk swordnya, dan Pegasus dengan tembakan dari kedua matanya.
           
            Outsider tampak terkejut sekaligus gembira, karena 2 Beast Insider datang membantu, “Unicorn! Pegasus!” Teriak Uranus.
            Gold Sun mendengar telepati dari Unicorn, “ Apa? Penggabungan?”
            “ Penggabungan?” balas Hermes terheran.
            “ Iya benar! Outsider! Gabungkan Unicorn dan Pegasus dan Unicorn dengan Space Commander!” Teriak Hermes.
            “ Dan kita akan mendapatkan kekuatan baru lagi! Bagus! Uranus, Saturn, segera lepaskan Cygnus dan Peacock untuk menggabungkan Pegasus dan Unicorn.”, perintah Gold Sun kepada Uranus dan Saturn.
            “ Baik, Gold Sun!” kemudian Cygnus dan Peacock pun melepaskan formasi gabungan dan diganti dengan Unicorn dan Pegasus. Uranus dan Saturn pun keluar dari Beast mereka, dan masuk kedalam Pegasus dan Unicorn. "Planet Armament!!", teriak Gold Sun.
            Kini Space Commander dalam formasi gabungan baru, dengan Unicorn dan Pegasus sebagai tangan kanan dan kiri, “ Space Commander Archer!”
            “ Wahahahahay! Kereeennn… ayo Space Commander Archer!!!” teriak Eka gembira. Space Commander setelah mendapat kekuatan baru, langsung menebas menggunakan tanduk Unicorn. Kemudian dengan tangan Pegasus, dia menembakkan sinar bertubi-tubi kearah Gemini.
            Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Space Commander segera menghabisi Gemini. Pegasus segera merentangkan sayapnya dan merubah dirinya menjadi busur panah, dan Unicorn sebagai anak panah. Sebuah energi yang keluar dari Beast Dolphin memusat ditengah. Space Commander bersiap melepaskan tembakan anak panah dari Unicorn yang di tambah dengan energi dari Beast Dolphin, “ Space Commander…Judgement Impulse!!” sebuah tembakan panah yang dialiri energi dari Beast Dolphin melesat kearah Gemini.
            Pada awalnya Gemini sempat menahan energi tersebut, “ Hahahahaha! Serangan kacangan seperti ini tidak akan bisa mengalahkanku!”
            “ Kurang ajar!” Violet tampak kesal.
            “ Tembak lagi!!” perintah Gold Sun. Space Commander lagi-lagi melepaskan busur panah kearah Gemini, sehingga dari dorongan tersebut, membuat Gemini tidak bisa berkutik, “Apa??? Tidaaakk!!!!!!” Gemini pun hancur berkeping-keping.

            Saat Gemini hancur, sebuah pancaran aura energi berwarna kehijauan keluar dari tubuh Gemini, dan langsung menyelimuti Insider. Sesaat kemudian, Insider sudah kembali ke tubuh mereka yang asli.
            Eka melihat telapak tangan dan kemudian menyentuh wajahnya, “ Aku kembali! Aku kembali!!! Yeaaayyy!!” Eka langsung tanpa sengaja melompat kearah TJ.
            “ Hei! Apa-apaan kau ini?! Turun kau!!!” TJ langsung melepaskan gendongan Eka, “ Kau juga sudah kembali TJ! Huaaahh senangnyaa!!!!” Eka kembali melompat ke tubuh TJ kembali, “Hei! Sudah lepaaas! Eka!!!” TJ misuh-misuh.
            “ Aku kembali!!” Andri juga tidak kalah gembira.
            Kemudian dari arah bawah, ada seorang anak kecil yang menggendong kucing yang tadi di jumpai oleh Dodo, Vebby dan Victor, “ Protonger! Terima kasih!” Anak itu melambaikan tangannya kearah Space Commander.
            “ Huaa..dadaaahh!! iya sama-sama!” Gold Sun membalas lambaian dari dalam kokpit Space Commander.
            Kemudian Space Commander melakukan pose kemenangan.

            Andri teringat dengan Shinta, teman kencannya yang dia temui di Lovely Wind, “ Aku harus kembali ke Lovely Wind” Andri melesat berlari meninggalkan teman-temannya, “ Hei, Ndri! Tunggu!!” cegat Ambar, namun dia sudah keburu jauh.
            Saat berada di Lovely Wind, Andri hanya menemukan meja kosong yang tadi di tempati oleh Shinta, “ Oh tidak, dia sudah pulang.”, kata Andri lemas. Dia pun berjalan mendekati meja tersebut.
            Tak lama kemudian, Insider yang lain tiba disana, dan menemukan Andri duduk sendirian di sana.
            “ Kemana Shinta?”, tanya Eddy penasaran, sambil mencari keseluruh ruangan.
            “ Mungkin dia sudah pulang.”, jawab Phiand.
            “ Andri- “ Ambar menghampiri Andri yang duduk sendirian termenung,”-sudahlah, jangan dipikirin lagi. Masih banyak Shinta-Shinta yang lain.”, hibur Ambar kemudian.
            “ Aku merasa sudah salah ngomong kepadanya.” Tatapannya mengarah kearah nampan bekas Shinta makan, masih berada di situ, “ Tapi satu hal, dia menyukai masakanku.” Andri tersenyum.
            “ Memang kau masak apa sih, dek?”, tanya Phiand penasaran.
            “ Aku eksperimen, mas. Gara-gara Demon, semua menjadi ajaib! Aku yang gak bisa masak, jadi mau tidak mau harus memasak.”
            “ Sudah jam kafeku tutup, bagaimana kalau Andri memasakkan lagi buat kita-kita?” usul Ambar kemudian.
            “ Waaahh ide bagus tuh! Kebetulan kita sudah lapar.” Eddy menyetujui pendapat Ambar.
            “ Baiklah kalau begitu, aku akan memasak buat kalian.” Andri beranjak dari tempat duduknya.
            Dari arah pintu, muncul para Outsider, “ Hei kalian! Ayo masuk! Waktunya tepat sekali, kami ingin mengadakan pesta kecil-kecilan, sekaligus terima kasih karena kalian sudah berjasa menolong kami.”, panggil Andri yang melihat para Outsider berdiri di ambang pintu.
            “ Waah..boleh juga tuh! Ayo semua.”, ajak Dodo kemudian.
           
            Eddy dan TJ langsung mengatur posisi meja, hingga muat untuk makan bersama, “ Aku dan Andri akan siap-siap dulu di dapur ya.” Kata Ambar sambil meninggalkan teman-temannya sibuk menata meja.
            “ Aku akan menyiapkan minumnya.” Usul Phiand sambil beranjak mengikuti Ambar dari belakang.
            “ Aku tutup dulu pintu depan, kau duluan saja ke dapur.”, kata Andri yang bersiap untuk menutup Lovely Wind.
            Setelah berada di dapur, alangkah terkejutnya Ambar menemukan dapur dalam keadaan berantakan, “ Ya ampun..apa yang terjadi disini?” Ambar terkejut melihat kondisi dapur yang seperti kapal pecah.
            Phiand yang datang dari arah belakang langsung ikut terperanjat melongok keadaan dapur. “ Waw..abis ada badai nih? Ampe berantakan gini?” Phiand menganga heran.
            “ Ini pasti..ulah Andri!” Ambar mulai tampak kesal.
            “ ANDRI!!! KAU APAKAN DAPURKU!!!!????!!!!” Ambar teriak dari dalam dapur. Andri yang sedang menutup pintu depan, terkejut mendengar teriakan Ambar yang terdengar dari luar, “ Ya Tuhan! Aku lupa membereskan dapur!”
            Ambar keluar dari dapur sambil menenteng sendok panci aluminium. Melihat Ambar yang marah, Andri berusaha meredakan emosi Ambar, “ Eh..em..sabar dulu, Mbar. Tadi itu kan..aku..” Ambar menatap tajam kearah Andri, “ Tadi apaan?? Kau kan memasak mengacu pada buku resepku, tidak perlu sampai membuat dapurku berantakan seperti itu! Sekarang, kau bereskan dapurku, atau aku kemplang jidatmu, pake ini!” Ambar bersiap untuk memukul Andri menggunakan sendok panci yang di pegangnya.
            “ Aku memilih…untuk…lariiiii~!!!” Andri melesat berlari keluar, dan saat itu dia berpapasan dengan Hermes yang baru saja datang, “ Hei, ada apa ini?”
            “ Tolong aku Hermes, ada wanita mengamuk di dalam.”
            “ Jangan lari kamu Andri!!!” Hermes melihat Andri berlari sambil mengayunkan sendok panci yang di pegangnya.
            “ Huaaa…ampun! Toloonggg!!” lalu Andri dan Ambar terlibat kejar-kejaran, dan membuat seisi Lovely Wind tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan mereka berdua.
            “ Andri..SINI KAMU~!!!!”

-bersambung-


No comments:

Post a Comment