Outsider bersama
Phiand, terpental ke udara akibat ledakan tembakan Dragon Cannon. Mereka semua
terkapar di tanah dan berusaha untuk bangkit, " Mereka
*ugh* tidak..main-main *argh* " Neptune berusaha bangkit dengan susah payah.
"Mereka semua
dalam pengaruh jahat Demon! Apa yang harus kita lakukan?" Pluto membantu
Neptune berdiri.
Saturn segera
mencari Phiand, dan setelah menemukannya, dilihatnya Phiand yang terkapar tak
berdaya, "Oh tidak! Phiand!" Mendengar teriakan Saturn, Outsider
langsung berlari dan mengelilingi
Phiand. Gold Sun melihat Insider masih berdiri di depan mereka. "Ini tidak
bisa dibiarkan! Kita harus menyadarkan mereka kembali!", seru Gold Sun.
"Coba saja
kalau bisa Outsider! Mereka sudah dalam pengaruh kami! Hahahahaha", Adramlech tertawa dengan sinis.
Adramlech kemudian
memberi perintah untuk maju menyerang. "Bunuh
mereka semua!"
"Bersiaplah
teman-teman, mereka menuju kesini!" Gold Sun berdiri di depan teman-temannya dengah gagahnya. Garuda Katana sudah berada
dalam genggamannya. " Maju! " Pertarungan antara Outsider dan Insider
pun terjadi.
Yellow Moon
menghadapi Bossnya di kantor, sang Orange Uranus, Dhony. Dengan menggunakan
Unicorn Lance, Yellow Moon menggempur perlawanan Uranus yang hanya menggunakan
Galaxy Blade.
Moon tampak lebih
kuat saat dalam kekuatan jahat, ayunan Unicorn Lance yang diarahkan bertubi-tubi
ke Uranus, cukup membuat Uranus kewalahan. Dia tidak ingin melawan Moon, karena
dia yakin, Yellow Moon tetap Eka yang biasa dia kenal, hanya saja kali ini Eka dalam
kekuasaan jahat.
"Walaupun kau
jahat, tapi aku tidak ingin melawanmu, Moon. Kau tetap orang yang kukenal."
Saturn berhadapan
dengan Venus, "Ambar, sadarlah! Aku ini temanmu! Masa kau tidak ingat?
*heaatt!* " Venus dan Saturn beradu Galaxy Blade. Venus melayangkan
pukulan ke arah Saturn, namun berhasil dihindari. Saturn menangkap pukulan
Venus, menunduk sedikit dan memutar badan membelakangi Venus, sambil memutar
tangan Venus ke belakang. Venus menyerang dengan menyikut menggunakan tangan
kirinya, tapi Saturn berhasil mencegahnya, "Venus! Sadarlah!", teriak
Saturn.
Tanpa disadari
Venus menendang tinggi dengan kaki kirinya, dan berhasil membuat Saturn
terpental.
Venus langsung
menodongkan GalaxyGunnya, Uranus yang sempat melihat Saturn
dalam keadaan genting langsung cepat tanggap. Uranus mengayunkan Cygnus Axenya,
sehingga GalaxyGun yang di pegang oleh Venus terpental ke
atas, dan langsung menendang
Venus sehingga terpental menjauh dari Saturn yang sedang terkapar,
"Kau tidak apa-apa?", tanya Uranus.
"Tidak
apa-apa, terima kasih" Uranus membantu Saturn untuk berdiri.
Gold Sun membentuk
barikade di depan Saturn dan Uranus, "Kita harus berbuat sesuatu untuk
menyadarkan mereka, teman-teman!"
" Kita harus
berbuat apa? *ugh* mereka menjadi semakin kuat!", Neptune ikut berdiri
disamping Gold Sun.
Adramlech maju ke
depan Insider, "Hahahahaha!!! Bagaimana Outsider? Kalian sudah menyerah
melawan kawan kalian sendiri?" Insider berdiri gagah menatap tajam kearah
Outsider yang sudah mulai kehabisan tenaga.
" Harus
bagaimana ini...Sun!", teriak Pluto. Gold Sun terdiam, dia juga tidak tahu harus berbuat apa.
"Kalian
memang menyedihkan Outsider! Habisi mereka!" Adramlech kembali memberikan
aba-aba, para Insider pun memanggil Dragon Cannon. Sontak membuat para Outsider
terkejut, "Oh tidak! Ini bahaya!", pekik Saturn tertahan. Dragon Cannon
mulai bersinar, sebagai tanda siap ditembakkan. Adramlech memberikan tanda
untuk segera menembak, Dragon Cannon pun ditembakkan. "Semuanya
menunduk!!!", teriak Gold Sun memberikan perintah, dan Sinar Energi
tembakan berasal dari Dragon Cannon melesat menuju para Outsider.
Tanpa disadari,
ada sosok bayangan yang datang secara tiba-tiba muncul ke depan para Outsider,
dan dengan kecepatan kilat sebelum sinar energy Dragon Cannon mengenai mereka, sosok itu
langsung membawa semua para Outsider dari tempat tersebut. Sinar Energy
tersebut manghantam sebuah bangunan dan meledak. "BLLAAAAARRR!!!!"
Setelah asap dari
sisa tembakan itu hilang, ternyata Outsider sudah tidak berada disitu.
Adramlech pun terkejut, " Apa? Kemana mereka?" Adramlech menghampiri
tempat Outsider tadi berdiri, "Menghilang kemana mereka?" Adramlech
masih mencari ke segala penjuru. "Dasar sial!" Sambil menghentakkan
kaki, dia lalu pergi meninggalkan tempat yang sudah porak poranda itu, diikuti
oleh para Insider. "Kalian bisa lari, tapi tidak bisa sembunyi..",
geram Adramlech
Di tempat
terpisah, para Outsider tergeletak di sebuah ruangan yang sangat familiar. Dodo
yang yang pertama kali sadar, dia mulai membuka mata, dan menemukan dirinya di
sebuah tempat yang sangat asing baginya, " *ugh* Dimana ini?", tanyanya
lirih, pandangannya disebarkan ke seluruh ruangan. Sebuah ruang keluarga
bergaya klasik. Dia menemukan Agung masih tergeletak tak sadarkan diri di
samping kirinya, dan Vebby di samping kanannya.
Dodo bangkit dari sofa, dan melihat di seberang ruangan, ada
Victor dan Dhony tergeletak pingsan di sofa lain.
Dodo berjalan ke
belakang sofa, yang terdapat sebuah meja kerja. Di meja tersebut terlihat
sebuah foto yang di bungkus pigura ukiran berwarna coklat, terpampang diatas
meja. Dodo mengambil pigura foto tersebut, dilihatnya foto tersebut, ada
Protonger Insider yang berfoto bersama Hermes, dengan pantai Bali sebagai latar
belakangnya, " Oh ini rumah kediaman
mereka toh.", gumam Dodo pelan.
"Kau sudah
siuman, Gold Sun..." Sebuah suara muncul tiba-tiba dari arah belakang.
Dodo menoleh ke arah datangnya suara.
" Iya..",
jawab Dodo singkat sambil tersenyum. Diletakkan kembali pigura foto tersebut ke
atas meja.
"Syukurlah
kalian tidak apa-apa.", balas pemilik suara tersebut. Ternyata pemilik
suara itu adalah Hermes, dia masuk ke ruangan, sambil membawa sebuah nampan dengan
poci berisi teh, dan beberapa buah cangkir. Hermes masuk dan meletakkan nampan
yang di bawanya ke atas meja pendek yang diapit sofa.
Dodo menghampiri
Hermes, "Bagaimana keadaan Phiand?", tanya Dodo ramah.
Hermes menata
cangkir-cangkir tersebut dan sekaligus menuangkan teh dari poci, "Dia
sedang berbaring di kamarnya. Syukurlah keadaannya tidak parah.". Lalu dia
menyerahkan secangkir teh kepada Dodo, " Oh, terima kasih." Dodo
menerima cangkir pemberian Hermes, dan langsung meminumnya.
Hermes
memperhatikan anggota Outsider yang masih berbaring di sofa. Terlihat dia
menghela nafas panjang, seperti menyimpan sesuatu di hatinya. Dodo menangkap
gelagat Hermes, "Ada apa?"
"Aku merasa
tidak enak, dan bersalah kepada kalian, Outsider. Kalian menjadi seperti ini,
karena melawan Insider. Aku tidak mengerti apa yang para Demon lakukan pada
Insider.", jelasnya kemudian. Dodo menaruh cangkir yang dipegangnya ke
atas meja, " Ah, tidak apa-apa kok! Kami merasa tidak dibebani karena
melawan Insider. Kita ini prajurit Protonger, sudah seharusnya saling
bahu-membahu menolong sesama." Hermes terenyuh mendengar penjelasan Dodo.
Tak lama berselang, Victor terlihat mulai siuman dari pingsannya. Dodo segera
menghampiri Victor, "Hai buddy.. Kau sudah sadar rupanya?"
Victor langsung
melihat sekeliling ruangan, "Ini..dimana?", tanya Victor kemudian.
" Kita berada
di rumah kediaman para Insider. " Victor terlihat sedikit terkejut
mendengar penjelasan Dodo, "Rumah Insider?" Dodo mengangguk.
Victor melihat
sosok kelinci humanoid berwarna putih berdiri di depannya. Seakan tidak percaya
dengan matanya, dia langsung ngucek matanya berulang kali, "Aku sedang
tidak bermimpi kan? Aku seperti melihat ada kelinci putih berdiri dengan dua
kaki seperti manusia." Hermes sudah biasa mendengar perkataan seperti itu
mengenai dirinya.
"Aku Hermes,
aku adalah Messenger dari Planet Eris, dan juga yang membantu Insider."
"Yo, salam
kenal.", timpal Victor sambil bersalaman dengan Hermes diselingi dengan
senyuman ramah khasnya.
"Oh..ya...salam
kenal juga.", balas Hermes agak gelagapan.
"Jadi kau
yang menolong Insider selama ini, ya?", ujar Victor kemudian.
"Benar..
Takdir yang mempertemukan aku dengan Eddy sang Red Mars, lalu takdir juga yang kemudian
menuntunku untuk bertemu dengan anggota yang lain."
Lalu
perlahan-lahan, satu-persatu Dhony, Agung, dan Vebby tampak mulai siuman. Dodo
segera menghampiri mereka, " Kalian tidak apa-apa, teman?" Agung
mengangguk sebagai tanda dia merespon pertanyaan Dodo, " Syukurlah! "
Balas Dodo tersenyum.
Hermes menuangkan
teh ke dalam beberapa cangkir dan memberikan kepada Agung, Victor, Dhony,
Vebby, "Ini..kalian minumlah dulu. Ini adalah teh dengan ramuan obat,
semoga kekuatan kalian pulih." Hermes memberikan cangkir pertama kepada
Vebby, lalu Dhony, Victor, dan Agung.
" Terima
kasih." Dhony menerima cangkir dari Hermes dan langsung meminumnya.
Setelah meminum
teh, Vebby melemparkan pandangan ke segala penjuru ruangan, " Ini rumah
siapa? ", tanya Vebby kepada Dodo yang sedari tadi sedang bersender di
perapian.
" Ini rumah
para Insider, dan dia adalah Hermes, aliansi Insider, dan juga messenger dari
Planet Eris.." Jelas Dodo.
" Planet
Eris?", potong Dhony, dia lalu menoleh Hermes, " Planet asal para
Beast kami?" Hermes mengangguk.
"Dan juga
asal kekuatan Protonger.", lanjut Hermes.
" Oh ya,
omong-omong soal Beast, apakah kalian sudah pernah bertemu dengan Beast kalian?
Kecuali kau, Uranus yang sudah bertemu dengan Cygnus." Hermes menunjuk
Dhony.
Agung bangkit dari
sofa, dia berkeliling ruangan, "Kami sudah pernah bertemu bertemu dengan
Beast kami, waktu itu bersamaan dengan pertama kali kami mendapatkan kekuatan
kami.".
Beberapa waktu yang
lalu, para Outsider bertemu dengan para Beast mereka, di sebuah puncak Gunung.
Saat itu mereka sedang mengadakan pendakian ke sebuah Gunung. Acara ini diprakarsai
oleh Dodo, yang sewaktu itu belum menjadi artis idola seperti sekarang ini.
Saat malam hari mereka sedang tertidur didalam tenda, tanpa diduga perkemahan
mereka di serang oleh Demon Army. Saat itu mereka melawan para Demon Army,
karena memang para Outsider mempunyai basic bela-diri.
Ketika mereka
sedang bertarung melawan para Demon, ada sosok besar yang muncul membantu
mereka. Sosok tersebut adalah Beast Garuda.
Beast Garuda
bertatap muka langsung dengan kelima pemuda tersebut, dan Garuda berkomunikasi
melalui telepati mengatakan bahwa, mereka yang pemberani akan diberikan
kekuatan besar yang bisa digunakan untuk melindungi dan menjaga Bumi.
Malam itu
kemunculan Garuda tidak sendiri, Beast Scylla, Beast Dolphin, Beast Cygnus, dan
Beast Peacock turut membantu. Setelah pertarungan hebat dengan para Demon Army
usai, mereka diberikan cincin oleh para Beast. Garuda berjanji pada suatu saat
yang tepat, mereka akan bisa menggunakan kekuatan tersebut. Dan dengan
menggabungkan kekuatan, mereka akan mendapatkan kekuatan yang jauh lebih besar untuk melawan kejahatan.
"Jadi seperti
itu." Hermes mengangguk setelah mendengar cerita Agung.
Vebby kemudian
menyandarkan diri sofa, "Lalu, apakah tidak ada cara untuk menyembuhkan mereka?"
Hermes kemudian
berdiri dan berjalan menuju rak buku yang terletak di samping meja kerja Eddy.
Diambilnya sebuah buku.
" Aku curiga,
ada sebuah kekuatan jahat yang merasuki diri mereka. ", kata Hermes sambil
membolak-balikkan buku yang tadi dia ambil.
" Kekuatan
jahat?", tanya Vebby penasaran, dia bangun dan menghampiri Hermes.
" Iya. Lihat
ini." Hermes membalikkan buku dan memperlihatkan kepada seluruh Outsider.
" Apa itu?
Seram sekali.", timpal Victor sambil menunjuk ke sebuah gambar roh jahat.
" Ini namanya
Core of Goblin. Core of Goblin berasal dari kekuatan Goblin yang sudah kalian
kalahkan." Hermes melihat kembali buku tersebut, " Sebenarnya dia
tidak benar-benar musnah, karena wujud sebenarnya adalah ini, Core of Goblin."
Dhony terlihat
berpikir, "Jadi maksudmu, yang sudah kami kalahkan adalah.."
" Ya..Goblin
yang kalian kalahkan adalah armornya saja!", lanjut Hermes.
"
Apa???", sontak para Outsider terkejut.
"Jadi seperti
itu ya?" Senyum Dodo mengembang, sambil mengepalkan tangannya.
" Tetapi
kalian harus hati-hati! Salah serangan bisa mengakibatkan para Insider
celaka."
Hermes kemudian
membalik satu halaman pada buku itu, " Salah satu sumber penyebabnya
adalah sejenis parasit. Dari situlah Core of Goblin
merasuk ke dalam tubuh Insider."
" Tetapi,
mereka masuk lewat mana? ", tanya Victor kemudian. Dodo tampak berpikir
keras. Dia berusaha mengingat-ingat pertempuran tadi.
"Ada satu hal...yang
diduga sebagai tempat masuknya parasit itu." Dodo menatap ke arah Victor.
"Kalian ingat kan apa yang digenggam terus oleh Adramlech tempo
hari?"
"Ah...aku
tau!", pekik Vebby tiba-tiba. "Galaxy Brace!"
" Itu
diaaaa!!!!" Teriak Dodo sambil menunjuk Vebby. Hermes mengangguk, "
Baiklah! Kalian sudah mengetahui titik kelemahannya, serang Galaxy Brace
mereka. Namun hati-hati, jangan sampai melukai mereka."
"Bereesss!!!"
Dodo tersenyum mantap, sambil mengacungkan jempol.
Air muka Hermes tiba-tiba
berubah, dia merasakan sesuatu. Dia merasakan ada bahaya diluar sana, "Aku
merasakan ada bahaya diluar sana..ini pasti Insider dan para Demon! Outsider
segera bergerak!"
" Baik!
" Balas Outsider kompak. Kemudian mereka berlari keluar ruangan.
"Semoga
kalian berhasil Outsider...Insider, bertahanlah.", kata Hermes dalam hati.
Di luar rumah, Hermes mendengar pekikan suara Pegasus. Hermes segera berlari
menuju jendela, dan benar ada di Pegasus jauh diluar sana berdiri di atas
tebing, " Pegasus!?" Tak lama Pegasus beranjak dan terbang menjauh.
Dipusat kota,
benar saja apa yang dirasakan Hermes, Insider sedang mengacau, bersama para
Demon Army. Para warga kota, dengan panik dan ketakutan berlarian berusaha menyelamatkan
diri.
Outsider tak lama
muncul di sana. "Itu mereka!", seru Victor sambil menunjuk para Insider
yang masih berwujud manusia dan belum berubah menjadi Protonger. Vebby yang
melihat Ambar pertama kali, " Ambar! Hentikan!!" Ambar menoleh
mendengar suara Vebby, dan raut mukanya semakin geram saat melihat Vebby
beserta Outsider berdiri di hadapan para Insider. Para Insider yang sedari tadi
menyerang para penduduk langsung menghentikan kegiatannya dan siap menyerang para
Outsider. Mata mereka terlihat kilauan berwarna merah darah.
" Ambar! Kau
sudah lupa dengan kami?" Vebby masih berusaha menyadarkan Ambar. Mereka
sudah jelas tidak akan mendengarkan perkataan Vebby, malahan mereka maju
menyerang Outsider menggunakan Galaxy Blade. Outsider berusaha menahan
terjangan pedang Galaxy Blade yang diarahkan mereka.
"
Teman-teman, sadarlah! Kami ini teman kalian! Buka mata kaliaan...*ugghh*"
Victor bersusah payah menghindari Galaxy Blade yang diarahkan Andri padanya.
" Teman!
Sepertinya usaha kalian sia-sia! Kita gunakan kekerasan!", perintah Dodo
yang juga bersusah payah menahan Galaxy Blade yang diarahkan oleh Eddy. Dodo
menoleh ke arah Eddy, "Maafkan aku, kawan, hehe" Dodo mendorong Eddy
menggunakan tendangan tepat di perut Eddy, dan membuat dia mundur beberapa senti,
lalu kemudian Dodo memutar badannya dan memberikan tendangan tepat didada Eddy.
Hal tersebut diikuti oleh yang lain.
Insider berhasil
dipukul mundur.
Namun mereka tidak
mudah menyerah, mereka maju lagi siap menyerang Outsider. Kali ini Outsider
lebih siap menghadapinya. Mereka bisa menghindari terjangan pedang mereka,
bahkan Outsider bisa membalikkan keadaan. Kini Outsider menyekap Insider dari
belakang, mengunci gerakan para Insider sehingga tidak bisa bergerak, "
Cabut Brace mereka!", perintah Dodo. Lalu para Outsider bersusah payah
mencabut Brace yang menjadi sumber kekuatan jahat.
"Bracenya
susah untuk dicabut! *uughh* " ujar Dhony, " Ayolah, Eka! Lawan
kekuatan jahat ini! Kau orang yang baik!" Dhony berusaha menyadarkan Eka.
Eka berontak
berusaha melepaskan diri dari cengkraman Dhony.
Tanpa disadari,
saat Outsider berusaha mencabut Brace milik Insider, ada sebuah aliran listrik
yang menyengat tubuh para Outsider yang berasal dari Brace milik Insider,
"Arrrghh!!! Tidaaak!!!" Mereka pun terpental.
" Apa-apaan
itu barusan? Mereka menjaganya dengan aliran listrik, supaya tidak bisa
dicabut! *ugh*" Victor berusaha bangkit sambil menahan sakit dari aliran
listrik yang diterimanya.
" Bertahanlah
teman, dalam melindungi seseorang dari pengaruh jahat, butuh pengorbanan..,hehe.." Dodo berusaha menyemangati
teman-temannya.
Insider
membalikkan badannya dan berjalan menuju Outsider yang masih terkapar sambil
mengacungkan Galaxy Blade ke arah para Outsider. Outsider berusaha bangkit
untuk menyelamatkan diri.
Ada serangan
tiba-tiba, yang membuyarkan Insider. Serangan itu menahan langkah para Insider
"Apa
itu?" Tanya Dhony heran, sambil mencari sumber serangan tersebut.
Terlihat Pegasus
berdiri di atas gedung, "Pegasus?", ujar Dodo heran. Insider menoleh
ke atas gedung.
Momen itu
digunakan Outsider untuk bergerak maju menyerang Insider, dan mencoba sekali
lagi untuk mencabut brace mereka. Namun Insider mengetahui taktik tersebut,
sesaat setelah Outsider mencengkram kedua tangan Insider.
" Cabut
paksa!" Teriak Dodo. Usaha tersebut sepertinya sia-sia, wajah Insider
terlihat tersenyum jahat, dan kemudian Brace mereka bercahaya dan mereka pun berubah
menjadi Protonger.
Vebby kaget bukan
kepalang, " Apa? Tidak!" Efek yang ditimbulkan saat mereka berubah,
membuat Outsider terpental karena dorongan energi dari brace, " Arrrghh!!!
"
" Kita tidak
bisa menyadarkan mereka! *argh*" Agung mulai terlihat putus asa, "
Tenang kawan! Kita pasti mengembalikan mereka!", seru Dodo mengembalikan
semangat para Outsider.
Keadaan semakin
gawat, saat Insider sudah bersiap dengan Dragon Cannon. Outsider terbelalak
kaget melihat Dragon Cannon sudah diarahkan ke mereka.
" Tamat
riwayat kita!", kata Victor kemudian.
Di saat genting
seperti itu, terlihat Dodo maju ke depan, seolah berusaha melindungi
teman-temannya.
" Dodo? Apa
yang kau lakukan?!" Dodo menoleh ke arah Vebby, dan kemudian tersenyum.
Lalu dia menoleh ke arah Insider yang sudah siap dengan Dragon Cannon.
" Kalau
kalian pikir kalian bisa menang melawan kami? Kalian salah besar! " Dodo
membetangkan ke dua tangannya ke samping, " Karena...Menyerah bukan
pilihan!!" Outsider seperti mendapatkan kepercayaan diri kembali setelah
mendengar ucapan Dodo.
" Tembak
saja! Kami tidak akan kalah!" Lanjut Dodo. Red Mars kemudian memberikan
aba-aba untuk menembak, dan energi dari Dragon Cannon melesat ke arah mereka.
"
Sekarang!!", seru Dodo. Kemudian dia berlari maju sambil berubah, "
Planet Change!"
" Dodo! Apa
yang lakukan?!", teriak teman-temannya, namun Dodo tidak mendengarkannya.
Dia terus saja bergerak maju ke arah sinar tembakan Dragon Cannon.
Ada keanehan yang
terjadi. Sinar energi dari Dragon Cannon, terlihat seperti tertahan lajunya,
dan membeku. Kontan hal tersebut membuat Outsider yang lain terkejut, "
Apa yang terjadi?" Insider juga tidak kalah terkejut dibuatnya.
Gold Sun tidak
lengah sedikit pun, dia masih terlihat maju dengan membawa Garuda Katana di
tangan kanannya. Ada sebuah rencana yang dibuatnya.
Gold Sun melompat dan menggunakan elemen Lightnya, yang membuat
mata Insider menjadi
silau dan kesempatan itu
digunakan Gold Sun. Dengan menggunakan Garuda Katana, dia menyerang Brace yang
menjadi sumber kekuatan jahat.
Kejadian
berlangsung sangat cepat, bahkan Insider pun tidak merasakannya. Insider
terlihat tampak menahan sakit akibat kekuatan jahat yang perlahan meninggalkan
tubuh mereka.
Agung melihat
keanehan tersebut, " Apa yang terjadi dengan mereka." Insider
mengerang kesakitan, karena parasit jahat yang mendiami tubuh mereka perlahan
bergerak keluar.
"
Aaaaaaa....rrrgghhh!! Huaaaarrghhh!!!!" Sebuah sinar keluar dari tubuh
mereka, dan sinar tersebut berkumpul, terlihat sebuah sosok yang perlahan tapi pasti
terlihat wujudnya. Sosok itu adalah Goblin tanpa armor yang menutupi tubuhnya.
Insider pun
kembali menjadi manusia, dan langsung tumbang tak sadarkan diri.
Goblin tampak
murka, sekaligus seperti menahan kesakitan karena efek tidak menggunakan
armornya. " Tidak Mungkiiinnn!!!! Aaarrghh...Bagaimana kau bisa tahu?
Kurang ajar Outsider!!!"
" Kau
berhasil, Sun!" Dhony menepuk pundak Gold Sun, " Jangan senang dulu!
Kita belum selesai!" Lanjut Gold Sun kemudian.
" Kalian akan
membayar mahal semua ini! Heeaaaaaattt!!!!!" Goblin memanggil semua armor
yang dulu sudah hancur lebur. Armor datang dari berbagai arah dan menyelimuti
Goblin, dan saat itu juga Goblin berubah menjadi raksasa.
" Aku adalah
Goblin! Raja kehancuran! Tidak akan semudah ini kalian mengalahkanku!!"
Goblin langsung menginjak Outsider, tetapi mereka berhasil mengelak.
" Sudah
saatnya kita mengetahui kekuatan teman kita!", ujar Gold Sun,
"Semuanya, panggil Beast kita!"
" Baik!!!",
jawab mereka serempak. Kemudian mereka bersiap untuk berubah menjadi Protonger,
" Planet..Change!" Sebuah soul keluar dari Brace dan menyelimuti
tubuh mereka.
" Baiklah!
Para kekuatan Beast Outsider, datanglah!!", teriak Gold Sun sambil
mengacungkan Garuda Katana ke atas. Pedang pun bersinar sekaligus terdengar
auman para Beast dari kejauhan.
" Aku
mendengar suara mereka!", kata Saturn senang. Para Beast pun muncul,
Garuda, Cygnus, Scylla, Peacock, dan Dolphin, " Hei! Itu mereka!", teriak
Pluto sambil menunjuk Beast Scylla miliknya.
" Baiklah!
Ayo Outsider!" Gold Sun dan semua anggota Outsider melompat dan masuk ke
dalam Beast mereka.
Dari atas kapal luar
angkasa, para Jendral-Jendral Anubis sedang memperhatikan kondisi di Bumi,
menggunakan bola kristal besar. Saat muncul Beast di layar kristal, membuat
Elathan terkejut, " Apa?? Siapa lagi mahkluk-makhluk itu???" Elathan
sampai bangkit dari kursinya.
" Kurang
ajar! Ini tidak bisa dibiarkan! Kirimkan pesawat perang Anubis menuju Bumi, dan
serang mereka!!!", amuk Elathan. Armada perang Anubis langsung meluncurkan
beberapa peleton pesawat perang menuju Bumi.
Di Bumi, para Outsider
yang sudah mengendarai Beast masing-masing, bersusah payah melawan Goblin yang
kini lebih kuat. Tak lama bahaya lain datang, pesawat perang anubis yang diluncurkan
Elathan, sudah tiba di Bumi.
" Teman, kita
kedatangan tamu lain.", kata Neptunus, dia menunjuk ke arah gerombolan
pesawat perang Anubis.
"Baiklah!
Akan kulawan mereka. Uranus aku butuh bantuanmu, sisanya kalian melawan Goblin",
seru Gold Sun memberi perintah.
" Baik, Gold
Sun!" Cygnus dan Garuda berbalik arah mereka terbang menuju arah pesawat
perang Anubis.
Garuda dan Cygnus
menerjang kerumunan pesawat dan menumbang beberapa. Rombongan pesawat yang lain
memecahkan barisan, terbang berbalik ke arah Garuda dan Cygnus, mengepung dari
berbagai arah.
Garuda dan Cygnus
pun tak mudah dikalahkan rombongan itu berhasil dikalahkan.
Cygnus menggunakan
ekornya yang berbentuk cakar dan menebas ke arah kiri. Garuda terbang keatas,
dan menukik tajam menabrak gerombolan yang tersisa.
"Hahaha..piece of cake!", ujar Uranus sombong.
Goblin melihat itu
marah, dia lagi-lagi mengeluarkan jurus andalan petirnya dan diarahkan ke Cygnus dan Garuda. Serangan itu berhasil ditangkis
Cygnus menggunakan ekornya.
Gold Sun teringat
kejadian dulu, saat di gunung saat mereka diberikan kekuatan oleh para beast,
bahwa mereka bisa menggabungkan kekuatan dan akan mendapatkan kekuatan besar
untuk bisa mengalahkan kejahatan. " Semua nya! Kita gabungkan Beast
kita!"
" Menggabungkan
Beast kita?" Pluto keheranan.
" Benar! Aku
ingat kata Garuda dulu, kalau kita bisa menggabungkan kekuatan Beast, kita akan
dapat kekuatan besar untuk mengalahkan kejahatan."
" Sepertinya
menarik!", kata Uranus setuju, " Ayo kita coba!"
" Baiklah!
Semuanya...Planet Combine!"
Semua Beast
mengaum, dan mata mereka bersinar. Kemudian bejajar untuk bersiap melakukan
formasi penggabungan.
Scylla yang
kebagian menjadi kaki, melipat ekornya, dan kepalanya sehingga membentuk kaki.
Dolphin melipat badannya untuk mengambil posisi di dada dan kepala, lalu Cygnus
dan Peacock melipat sayap untuk membentuk tangan kiri dan kanan. Dan Garuda
terakhir untuk posisi sayap dan ditutup oleh terbukanya helm dari ekor Dolphin.
"SPACE COMMANDER, siap!", teriak Outsider, dan Space Commander turun menginjak
Bumi siap melawan Goblin.
"Tidak akan
ada gunanya kalian menggunakan itu,tetap saja aku tidak bisa kalian
kalahkan!" Goblin langsung maju sambil menganyukan pedangnya. Space
Commander berhasil mengelak, dan membalas serangan menggunakan Cygnus Claw.
Tebasan tersebut berhasil membuat Goblin mundur.
Goblin lagi-lagi
mengeluarkan serangan petir yang maha dahsyat itu. Space Commander menahannya
menggunakan ekor Peacock yang dikembangkan menjadi sebuah kipas dan membalikkan
serangan tersebut ke arah Goblin.
Saat keadaan
Goblin sedang goyah, Space Commander melompat dan menendang menggunakan drill
Scylla dan Goblin pun terjatuh ke belakang.
" Outsider!
Kita habisi dia!" Perintah Gold Sun.
" Baik!"
Space Commander melompat dan terbang ke atas, serta langsung menukik ke arah
Goblin. Terlihat Peacock dan Cygnus bersinar, dan Space Commander mengeluarkan
jurus pamungkasnya, "Judgement...Slash and Blow!!!" Teriak Outsider.
Space Commander menebas menggunakan Peacock kemudian Cygnus, dan Goblin pun
langsung meledak dengan hebatnya, " Tuan Elathan maafkan akuuu.." DUUAAAAAAR!!!!
Space Commander pun
melakukan pose kemenangan, " Berhasil!!", teriak Vebby
" Kau
berhasil ketua!" Pluto menepuk pundak Gold Sun.
"
Hehehe...terima kasih! Kalian juga hebat." Gold Sun mengacungkan jempol ke
Pluto.
Malam harinya di
rumah Eddy, keadaan sudah kembali seperti semula. Para Insider sudah kembali ke
sedia kala. Saat itu Outsider dan Insider sudah berkumpul di ruang yang biasa
di gunakan Insider untuk berkumpul.
" Terima
kasih Outsider! Berkat kalian, kami bebas dari sihir Anubis." TJ buka
suara.
Disusul oleh Andri
yang memberi ucapan selamat, " Iya betul, kami sangat berterima kasih
kepada kalian. Kalau tidak ada kalian, kota sudah hancur karena tindakan jahat
kami. Sekali lagi terima kasih."
Dodo tersenyum
puas, karena berhasil berkumpul kembali dengan para Insider team, " Jangan
dipikirkan! Kita ini ikhlas menolong kalian, karena kita adalah Ksatria
Protonger! Ya'kan?" Dodo menyikut Eddy yang ada di sampingnya.
" Hm..itu
benar! Tetapi kami tetap ingin berterima kasih!" Eddy mengulurkan
tangannya. Dodo langsung menyambut jabatan tangan itu, " Kita ini tim hebat!
Jangan sampai terpecah belah!" Dodo merangkul Eddy. Semua tampak tersenyum
bahagia
Victor kemudian
memotong pembicaraan, " Tunggu dulu! Sepertinya ada anggota yang
kurang?"
" He?
Siapa?" Tanya Ambar heran. Dodo seperti mengerti ucapan Victor, "
Itu! Hehe..." Dia menunjuk ke arah pintu. Telihat Phiand yang masih belum
sembuh benar, dengan perban yang mengelilingi dahinya.
"
Phiand!?" Ambar antusias melihat Phiand yang muncul di ambang pintu, serta
Ambar menghampirinya dan membantu Phiand untuk masuk.
Phiand dengan
jalan yang agak tertatih, dia masuk ke ruangan tersebut, dilihatnya para
Outsider dan Insider berkumpul.
"Hei..kau
sudah sembuh teman?" Sapa hangat Agung, sambil merangkul Phiand.
Tiba-tiba saja,
tongkat yang digunakan untuk berjalan dijatuhkannya, "He?" Vebby
terkejut. Tampak di sudut mata Phiand terbit 2 titik air mata. Tak disadari dia
berlutut.
"Maafkan aku,
aku sudah salah menilai kalian." Phiand terlihat berlutut di depan
Outsider.
"Phiand?"
Ambar merasa iba melihat sahabatnya seperti itu, " Tak seharusnya aku
berkata yang tak seharusnya di depan kalian.." Air matanya mulai turun,
"Kalian korbankan nyawa *hiks* untuk mengembalikan Insider.. Kalian
benar-benar ksatria sejati *hiks* Terima kasih...untuk semua."
Dodo pun
menghampiri Phiand, " Hei..hei sudah! Tak perlu seperti itu! Kami tidak
marah kok dengan dirimu. Sudah kuatkan dirimu teman."
" Iya, kami
ini benar-benar ikhlas menolong Insider, karena kita ini sesama Ksatria Protonger." Agung kembali merangkul Phiand
dan mengusap kepalanya.
Phiand menoleh ke
arah Victor, Vebby dan Dhony. Victor dan Vebby tersenyum, Dhony pun menggangguk, " Semuanya..terima kasih."
Tiba-tiba Agung
teringat sesuatu, " Oh iya! Aku masih belum mengerti, kenapa tembakan
Dragon Cannon sempat membeku ya?"
Dodo tersenyum
lebar, "Sebenarnya yang membekukan
adalah dia ini!" Dodo merangkul Phiand.
" He??
Benarkah?" Outsider terkejut.
" Ya! Aku
melihat Phiand dan Hermes di sudut jalan, dan Phiand merencakan sesuatu, dia
menghentikan tembakan, dan memberiku kesempatan untuk bisa membebaskan dan melepaskan sihir yang ada di brace Insider."
Jelas Dodo kemudian. Phiand mengangguk.
Hermes berjalan ke
arah Phiand dan Dodo, " Aku kini bangga dan senang. Karena Insider dan
Outsider telah berkumpul. Dengan begitu kita lebih mudah mengalahkan teror
Anubis!"
"
Yeaayy!!" Ambar dan Vebby saling tos.
"
Hehehe..." Dodo dengan senyum khas dan mengacungkan jari membentuk V.
" Baiklah
kalo begitu Insider..Outsider dengan ini kita bersama berjuang membasmi
Kerajaan Anubis!" Para Insider dan Outsider berkumpul membentuk lingkaran
dan menyatukan semua tangan.
" Karena kita
ini adalah Galaxy Forces...", ujar Dodo.
"
Protonger!!!!!", teriak kompak semua sambil mengayunkan tangan keatas.
Di Istana Anubis,
terlihat Adramlech sendiri di ruangan.
" Kurang ajar
Protonger!!!!!!!!!" Dia melemparkan bola kristal yang ada di depannya.
PRANG!!!
"Lain kali
kalian semua pasti akan kuhabisi...!!!" Mata Adramlech bersinar penuh kemarahan
-bersambung-
Story by Krishna Indraprasta
Story by Krishna Indraprasta
No comments:
Post a Comment