Wednesday, March 27, 2013

Protonger : Universe 5 - Terror of The Haunted House!


Eris menatap melalui jendela ruang perkumpulan di markas Kerajaan Anubis. Tatapannya kosong menatap keluar kerajaan. Sesaat pikirannya tertuju kepada Cygnus yang datang ke bumi dan menolong Protonger. " Apa yang dipikirkan oleh Eros, sehingga dia mengirim Cygnus ke bumi." pikirnya. Diangkatnya tangan kanannya, dan dia menatap telapak tangannya, teringat kembali memory saat dia bertempur dengan Eros ketika meninggalkan dan berusaha menghancurkan planet yang dulu dipimpinnya, dan itu kembali mengusik pikirannya. Kemudian dia mencoba mengusir jauh-jauh pikiran tersebut, " Aku tidak mau mengingat ingatan itu kembali!" Dia berdiri membelakangi jendela sambil menghunus pedangnya, " Aku bukan yang dulu lagi, kini mereka adalah musuhku! Aku harus menghancurkan mereka!"

Tanpa sadar ada suara muncul tanpa sosok, " khukhukhuu..simpan amarahmu yang mulia, mari kita bersenang-senang!" Eris terkejut, " Siapa itu!? Tunjukkan wujudmu!" Dia mengacungkan pedangnya. Tatapannya menyapu ke segala arah. " Tunjukkan wujudmu!!" Nada Eris sedikit meninggi, dan dia masih mencari sumber suara tersebut.

" Hehehe...Baiklah yang mulia! Jangan marah-marah.." Sosok tersebut pun muncul, " Perkenalkan, saya Gremlin..saya siap membantu anda yang mulia." Gremlin menunduk sambil memperkenalkan diri. Eris mulai melunak, dan dia menyarungkan kembali pedangnya, " Siapa yang membangkitkan mu?" Tanya Eris penasaran.

" Aku!" Eris menoleh ke arah pintu masuk. Adramlech masuk sambil diikuti Ukobach seperti biasa. " Dia akan menjalankan perintahmu Eris." Dia mengambil posisi di Kursi Kerajaan miliknya. Eris memperhatikan Adramlech, dan kemudian dia menoleh ke arah Gremlin, " Jangan buat aku kecewa! Lakukan tugasmu, hancurkan Protonger!"

" Laksanakan yang mulia." Gremlin menunduk dan kemudian berdiri lalu menghilang. Adramlech tersenyum penuh kemenangan.

Lovely Wind, kafe milik Ambar, Pink Venus. Siang itu kafe mulai ramai oleh pengunjung setianya. Dia terlihat sibuk meracik makanan pesanan salah satu pengunjung. Seorang wanita muda yang berprofesi sebagai Sales Manager sebuah perusahaan besar yang ada di Jakarta, dia biasa mengunjungi Lovely Wind pada saat jam makan siang atau after hour.

Ambar keluar dari arah dapur, membawakan pesanan makanan yang sudah selesai dibuat. Pesanan tersebut berhenti di meja milik wanita sales manager, " Ini pesananmu, Vebby." Wanita Sales manager yang bernama Vebby itu, langsung menarik nampan berisi satu set makan siang chicken katsu dengan nasi putih hangat ditemani dengan teh hijau, " Waaw, kelihatannya enak! Mari makan" Dia mengambil sumpit dari tempat berisi sendok, garpu, dan sumpit.

Ambar mengambil tempat di depan Vebby, " Aku suka kalau kau menyukainya." Ambar tersenyum melihat Vebby melahap makan siangnya. Namun tatapannya tertumbuk pada kertas phamplet yang berada di bawah binder putih yang biasa dibawa Vebby, " Apa ini Veb?" Ambar menarik kertas phamplet dari bawah binder Vebby. " Oh ini?" Vebby menyuapkan nasi ke mulutnya, dan mengangkat binder miliknya, supaya Ambar bisa mengambil kertas Phamplet tersebut.

" Tadi pagi aku kebetulan lewat Happy Land, dan bertemu orang yang menyebarkan phamplet ini. Sepertinya ada wahana baru disana." Jelas Vebby, sambil meneruskan makan siangnya. Happy Land adalah salah satu wahana hiburan yang letaknya tidak jauh dari Lovely Wind. Para warga kota biasa rekreasi di sana, dan kebetulan mereka membuka wahana baru disana.

" Rumah hantu? " Siapkah nyali anda untuk memasuki rumah hantu, yang akan membuat bulu kuduk anda berdiri" " Ambar membaca isi dari phamplet tersebut, " Hah..Ada yang masih takut ama beginian? heheh anda pasti bercanda!" Ambar terkekeh, dan pandangannya tertuju kepada TV di ruangan tersebut yang letaknya di atas sudut ruangan," Hei..itu Nuansa! Artis dan Model terkenal ituu.." Ambar berlari menuju arah TV dan mengeraskan volumenya, " Aku ngefans banget ama dia!" Vebby yang sedang makan pun, menoleh ke arah TV. Sambil tersenyum, dilihatnya Nuansa dilayar TV yang sedang berada di acara sebuah infotainment. " Dia ganteng sekali ya. Aku benar-benar mengidolakan dirinya." Ambar tak melepaskan pandangannya ke arah TV.

Dari arah pintu masuk, seseorang baru saja masuk ke Lovely Wind. " Selamat datang! Silahkan." Ambar memberikan ucapan salam selamat datang kepada pengunjung tersebut, tetapi matanya tak lepas dari TV yang sedang ditontonnya. Pengunjung tersebut ternyata Andri, Black Jupiter. Andri tersenyum mahfum saat melihat Ambar memberikan salam tanpa menoleh ke arah lawan bicara, " Hei, hei..kamu ini kebiasaan ya?" Andri mencubit pipi Ambar pelan, "..apa sih yang kau tonton?" Andri penasaran dengan acara tv yang ditonton Ambar, " Ohh...si Artis itu..Ah aku masih lebih tampan darinya." Dia duduk di kursi di samping Ambar. Mendengar hal tersebut, Ambar menjadi keki dibuatnya. Dia memukul pelan bahu Andri, " Enak saja! Lelaki tampan tuh seperti dia. Tidak seperti dirimu yang playboy ngga jelas seperti ini."

" Enak saja playboy!" Tiba-tiba Andri melihat Vebby yang masih sibuk dengan makan siangnya, " Hei hei hei, siapakah bidadari disana?" Naluri Playboynya timbul. Dia beranjak dari kursinya, dan menghampiri, " Hei mau kemana? Kau mau makan siang apa?" Ambar mencoba menarik lengan jaket Andri, " Ssst..Tenang saja, yang ini tidak boleh lepas." Matanya masih tertuju kepada Vebby.

" Dasar playboy.." Ambar beranjak dari TV, dan menuju dapur. Andri duduk disebelah Vebby. " Hai.." Andri buka suara. Vebby terlihat cuek dengan Andri, dia masih sibuk dengan makan siangnya. Dimasukkan suapan terakhirnya ke dalam mulut. " Boleh kenalan? Aku Andri..." Andri mengulurkan tangannya. Vebby masih cuek dengan Andri, seolah dia tidak ada disampingnya. Dia meminum teh hijaunya.

" Aku Vebby, dan aku tidak tertarik kepada dirimu, mas Andri." Dia beranjak dari kursi, sambil tanpa lupa meninggalkan beberapa lembar uang, " Terima kasih ya, Ambar! Seperti biasa makanannya enak. " Dia berlalu menuju pintu. Merasa serangannya gagal, Andri mengejar Vebby yang sudah menghilang dari balik pintu, " Hei tunggu dulu, nona manis!" Ambar tertawa melihat tingkah Andri.

" Sayang, tunggu donk, aku hanya ingin mengenalmu." Andri masih berusaha mengejar Vebby yang sudah jauh meninggalkan Andri dibelakang. Kemudian Galaxy Brace Andri berbunyi, " Haduuhh.. Harus disaat seperti ini ya? Halo?"

" Andri, Demon mengacak-acak kota!" Terdengar suara Hermes dari Galaxy Brace yang memberitahu ada kemunculan Demon yang sedang mengacau di kota, " Siap bos! Segera kesana!" Andri berbalik arah kembali ke Lovely Wind. Terlihat Ambar juga bergegas keluar, " Ayo Andri." Andri mengangguk, dan dia berlari menuju TKP. Vebby yang awalnya sudah berbelok di tikungan, rupanya sedang menguping kegiatan Andri barusan. Tanpa pikir panjang Vebby bergegas meninggalkan tempat tersebut.

Demon Army terlihat mulai mengacau kedamaian kota, dengan menebar terornya ke semua warga kota. Seluruh warga kota panik dibuatnya, mereka berlarian menyelamatkan diri dari kejaran Demon Army. Beberapa ada yang tidak beruntung, dan mereka ditangkap oleh Demon Army. Terlihat juga Gremlin yang memimpin teror tersebut, " Haaaii warga kota! Mari kita bersenang-senang!" Dia mengangkat tongkat saktinya tinggi-tinggi, dan sedikit putaran dia mengubah orang tersebut menjadi boneka badut, " Hahahaha... Ayo semuaa...." Tiba-tiba sebuah tendangan telak mengarah ke wajah Gremlin, dan membuat Gremlin langsung terjungkal, " Kurang ajar! Siapa itu!?!"

" Kau pasti sudah mengenal kami, demon!" Eddy berdiri dengan gagah di dampingi oleh para Protonger di samping kiri dan kanannya. " Protonger! Kurang ajar kalian! Baiklah mari kita bermain, Demon..majuu!!"

" Kalian siap, kawan-kawan?" Tanya Eddy, " Untuk mereka-mereka ini, aku selalu siap Ed" balas TJ sambil mengepal-ngepalkan kedua tangannya. " Baiklah kalau begitu, saatnya beraksi! Galaxy....Change!" Soul Beast keluar dari dalam Galaxy Brace, dan langsung menyelimuti mereka. " Tanpa berlama-lama lagi, serang mereka Protonger!" Seru Mars, sambil mengeluarkan Phoenix Sword, " Baik!!" Protonger pun ikut maju dan melawan para Demon Army. Tidak jauh dari situ, seseorang berdiri dari balik tembok gedung, menyaksikan pertarungan Protonger melawan para Demon Army.

Mars melompat sambil menembakkan Galaxy Gun ke arah sekumpulan Demon Army yang berada di bawahnya, dan ditutup dengan tebasan dari Phoenix Sword, " Olah raga yang baik saat kita selesai makan siang, heaaatt..." 2 Demon didepan berhasil kena tebas Phoenix Sword dan hancur berkeping-keping. Moon dengan menggunakan Unicorn Rod nya, dia membentangkannya lalu menabrakkan ke sekumpulan Demon Army di depannya. Sekejap dia menggunakan Magic Elemennya, " Rock Thrower!!" Dia mengangkat batu dari ujung seberang dan melempar ke arah para Demon. Saat sebelum batu itu menghujam Demon Army, Mercury datang melesat membekukan kaki-kaki mereka dengan menggunakan Freezing Rain. Batu tersebut berhasil meremukkan para Demon Army.

Selesai menghancurkan Demon Army, Protonger berdiri menghadap Gremlin. Gremlin pun juga terkejut pasukan Demon hancur tak bersisa, " He? He? Tidak mungkin! Bagaimana bisa?"

" Heh, kami terlalu mudah untuk kau lawan dengan pasukan cere-cere milikmu!" Earth berujar dengan sombong sambil mengacung-acungkankan Hipogriff Blade, " Sekarang..tidak usah banyak omong! Akan kuhabisi kau!" TJ maju diikuti oleh Protonger yang lain, " Begitu menurut mu?" Tanpa diduga, Gremlin bergerak maju dengan cepat sambil menebaskan tongkat saktinya. Protonger tumbang dibuatnya.

" Tidak! Gerakannya serupa dengan Werewolf!" Seru Moon, sambil berusaha bangkit dan menahan kesakitannya. " Tenang semuanya, hal seperti ini sudah bisa kita atasi! Mercury!" Mercury pun langsung mengerti. Dia bergerak melesat maju tidak kalah cepat dari Gremlin, dan dia langsung mengeluarkan Freezing Rain yang menghujani Gremlin. Namun usaha tersebut sia-sia, gerakannya masih kalah cepat dengan Gremlin. Gremlin pun berhasil menghindar dari hujan es milik Mercury, " Apa??!! Tidak mungkin, dia bisa menghindar!" Kata Mercury.

" Masih adakah trick murahanmu Protonger?!" Gremlin langsung masuk ke dalam tanah, " Hei!! Dia masuk kedalam tanah!" Seru Moon, dia pun langsung menempelkan kupingnya ke tanah mencari keadaan Gremlin. Tanpa sepengetahuan mereka, Gremlin yang masih berada di dalam tanah, mencoba untuk menarik salah satu Protonger untuk masuk kedalam. Protonger yang menjadi sasarannya adalah Jupiter. Gremlin menarik kaki Jupiter, " Tidak!" Jupiter berusaha menarik keluar kakinya yang ditahan oleh Gremlin.

Badannya semakin masuk, kemudian Venus langsung dengan sigap menarik badan Jupiter. " Keras sekali tarikannya. Jupiter bertahanlah!" Dirasa usahanya tidak berhasil, Venus menyuruh Moon menggunakan jurus terakhirnya. Dia menyuruh Moon untuk  mencoba mengangkat permukaan tanah supaya bisa menarik keluar Gremlin, " Moon gunakan Rock Thrower, untuk mengangkat permukaan tanah ini!" Perintah Venus sambil menunjukan permukaan dibawah kakinya.

" Baiklah! Aku coba! ROCK THROWER...!." Perlahan namun pasti permukaan tanah terangkat, beserta Gremlin, " Ini dia! Blower Kiss!" Tiupan energi angin dari Magic Elemen Venus, seketika menghempaskan Gremlin, dan Mars langsung menangkap badan Jupiter, " Terima kasih, Red!"

" Baiklah kita habisi dia teman-teman!" Mars langsung memberi perintah sambil bersiap mengeluarkan Galaxy Gun dan menggunakan Galaxy Break. Melihat Protonger akan menghabisi nyawanya, Gremlin pun melarikan diri, " Ini belum berakhir, Protonger! Kita akan bertemu lagi! Khikhikhi!" Gremlin melompat jauh dan menghilang.

" Dasar pengecut!!" Teriak Moon. Pink Venus merasakan dari arah belakang, seperti ada yang sedang memperhatikan Protonger bertarung. Pink sempat melihat sosok yang tidak begitu jelas itu dari kejauhan, " Hei..tunggu!" Pink pun langsung mengejar orang tersebut. Ternyata saat menghampiri orang tersebut, dia sudah menghilang.

Andri yang sudah mematikan kekuatannya, langsung menghampiri Venus, " Kenapa? Kau menemukan sesuatu?" Venus mematikan kekuatannya, " Aku seperti melihat sosok berdiri dibalik tembok ini." Ambar mencari ke seluruh penjuru, " Kemana ya dia?" Protonger yang lain pun langsung menghampiri Ambar. " Sosok misterius kah, Ambar?" Tanya Eddy.

" Apakah dia pria? atau wanita?" Phiand menimpali. Ambar menggelengkan kepala lalu mengangkat kedua bahunya, " Mana aku tau? Jaraknya jauh dari sini kesana" jawabnya sambil menunjuk ke arah tadi Protonger bertarung. Yang lain pun mengangguk setuju, " Baiklah. Aku duluan ya, aku ada janji dengan kepala perawat di Synergi. Ada pasien yang akan menjalankan operasi. Sampai bertemu dirumah." Eddy pun meninggalkan Protonger menuju mobilnya yang terparkir di ujung jalan.

" Aku juga ada janji dengan untuk benerin komputer. Sampai nanti teman." TJ pun pamit dan meninggalkan teman-temannya langsung menuju kantor temannya. Andri pun teringat kembali dengan Vebby, " Oh iya!" Dia menepuk jidatnya, " Tadi'kan aku sedang mengejar Vebby! Maaf ya teman-teman aku permisi juga mau mencari bidadari ku. Mas, permisi ya, hehe.." Dia berlari ke arah selatan. Semuanya menggeleng-gelengkan kepalanya, dibuat heran oleh Andri, " Dasar playboy." Ujar Phiand.

Di perjalanan pulang menuju kafenya, Ambar sengaja melewati Happy Land untuk memotong jalan supaya lebih sampai menuju kafenya. Kebetulan dia bertemu dengan seorang bapak-bapak yang sedang menyebarkan phamplet wahana baru yaitu Rumah Hantu di Happy Land, " Oh, jadi dia pemilik wahana baru itu." Ambar mendekati bapak-bapak tersebut, dan dia menyerahkan selembar phamplet kepada Ambar, " Selamat datang nona! Silahkan coba wahana baru kami, dijamin bisa membuat bulu kuduk anda berdiri!" Ujar bapakIbapak tersebut yang berpakaian cerah ala pemain sirkus dengan ramah.

" Kapan Wahana ini dibuka?" Tanya Ambar penasaran. " Wahana kami sudah dibuka, silahkan kalau nona ingin mencoba." Rasa ingin tahu Ambar pun terpicu. Kemudian dia berjalan menuju wahana tersebut. Dari belakang pria itu terkekeh-kekeh, " Silahkan masuk, Pink." Pria itu ternyata adalah samaran Gremlin, kemudian menuntun Ambar masuk kedalam wahana. Ambar duduk didalam kereta yang akan membawa dirinya selama mengarungi wahana tersebut. " Mungkin hanya tipuan kacangan saja, mana mungkin aku takut." Ambar mengencangkan ikat pengaman setelah duduk didalam kereta. " Kau siap?" Tanya seorang pemuda yang menjadi operator kereta, " Siap!" Ambar memberi tanda, dan pemuda tersebut menutup pintu kereta, keretapun mulai bergerak masuk ke dalam.

Suasana ruangan gelap gulita, musik-musik menyeramkan mulai menggema di udara, " Tuh kan, apa kubilang? Begini mah mana mungkin aku takut?" Boneka-boneka yang dibuat menyerupai wujud hantu mulai bergerak untuk menakuti Ambar. Namun Ambar adalah wanita yang tak kenal takut, semua diabaikan begitu saja, " Duh! Bener-bener kacangan! Gak menarik." Boneka yang berbentuk tengkorak mulai nampak dari bawah, yang settingannya membentuk suasana kuburan. Kereta mulai bergerak ke arah ruangan yang lebih dalam, " Okeh, tantangan selanjutnya apa lagi nih?" Secara tiba-tiba di dalam Ambar sudah disergap oleh sosok yang tidak dikenal, " Hei! Apa-apaan ini! Lepaskan!" Ambar meronta-ronta dan dia tidak bisa melihat sosok orang yang menyergapnya. Kemudian sosok tersebut membuat Ambar pingsan ketika melihatnya.

Di Rumah Sakit Synergi, Eddy sedang sibuk memperhatikan hasil foto X-Ray. Tiba-tiba pintu ruangannya diketuk, " Masuk." Seorang pria masuk ke dalam, dialah sang Kepala Perawat, " Oh, ternyata kamu, Gung! Gimana hasilnya?" Eddy kembali duduk di kursi kerjanya. Kepala perawat yang diketahui bernama Agung Santoso itu, memberikan hasil laporan kepada Eddy, " Pasien kamar 215, besok sudah siap untuk menjalankan operasi yang kedua, keadaan pasien sudah mulai stabil, dan siap untuk menjalani operasi esok hari." Eddy membaca dan membolak balik kertas laporan yang dijepit di clipboard, " Baik kalo gitu, terima kasih laporannya, Agung, besok kita sudah mulai menjalankan operasinya. Apakah pasien sudah diberikan obat?"
" Sudah Dokter Eddy."

" Bagus kalau begitu, terima kasih Agung." Eddy tersenyum ramah, " Kalau begitu saya permisi dulu,dok."
" Silahkan." Saat Agung meninggalkan ruangan, Galaxy Brace berbunyi. Ternyata dari Andri, " Halo Dokter, apakah kau melihat Ambar? Sudah jam segini dia belum kembali ke kafenya?" Andri ternyata memanggil dari luar Lovely Wind, " Ambar? Tidak tuh. Memangnya kau sudah menghubungi dia?"

" Sudah, tapi dia tidak menjawab. Aku takut sesuatu terjadi pada dirinya."
" Baiklah sebentar aku akan pulang, dan aku akan mencari dia." Agung yang tidak sengaja menguping dari balik pintu segera bergegas pergi karena dia melihat Eddy bergerak menuju pintu. Agung masuk ke ruangan arsip pasien, sambil melihat keadaan di depan ruangan dokter Eddy. Terlihat Dokter Eddy bergegas menuju lobby. Setelah dia melihat Dokter Eddy pergi keluar rumah sakit, dia melihat arsip tentang Dokter Eddy yang di pegangnya. Sebuah senyum mengembang di wajahnya, " Ternyata benar dia." Sambil membetulkan kacamatanya, diangkatnya tangan kirinya, dan terlihat cincin bertahtakan batu berwarna ungu, " Hmm.. Suatu hari pasti akan tiba saatnya." Batu ungu itu pun berkilau.

Ambar terlihat terkapar di sebuah tempat antah berantah. Kesadarannya mulai pulih. Perlahan dia membuka kedua matanya, " Dimana ini?" Matanya menyapu ke segala arah. Terlihat warna biru muda di seluruh penjuru ruangan. " Ruangan apa ini?" Ambar berdiri dan mulai menjelajahi ruangan aneh tersebut. Kemudian dia mencoba memanggil teman-temannya lewat Galaxy Brace, " Teman-teman, kalian dengar aku?" Tidak terdengar apa-apa, " Andri? Phiand? Eka? Seseorang tolong jawab..TJ? Eddy? Ck, kok gak dibales sih?" Ambar kecewa. Dia kembali menjelajah ke sekeliling ruangan, " Ini tempat apa sih?"

Tiba-tiba muncul sosok boneka teddy bear berwarna putih di ujung ruangan, " He? Boneka Teddy Bear siapa nih?" Dia memungut boneka tersebut. Diperhatikannya boneka beruang sudah sedikit agak lusuh itu. Seketika boneka itu membesar dan kontan Ambar membuangnya ke lantai.

Kini boneka itu sudah seukuran dirinya, " Kenapa boneka ini tiba2 bisa membesar sendiri?" Dilihatnya wajah sang beruang. Ada yang aneh, mata beruang itu tiba2 berubah jadi merah, raut mukanya berubah, ditampakkannya gigi-gigi tajam dari dalam mulutnya, dan cakar-cakar tajam dari kedua tangannya. Beruang itu berdiri dan ukurannya hampir dua kali ukuran tubuh Ambar, " Oh tidak! Ini pasti bercanda! Kyaaa tolong!!" Dia kembali mencoba memanggil semua teman2nya, " Teman-teman! Tolong aku, aku butuh bantuan kalian!" Tetap tidak ada jawaban.

Boneka beruang itu mengejar Ambar. Diayunkannya cakar besar ke arah Ambar, namun dia masih bisa menghindarinya, " Baiklah, boneka besar! Kalau kau ingin bermain, aku akan melayanimu!" Ambar memencet Galaxy Bracenya, " Galaxy...Change!" Ambar merubah dirinya menjadi Pink Venus, dan dia juga mengeluarkan Pink Ribbon, " Ayo bermain, bocah besar!"

Di rumah Eddy, para Protonger kecuali TJ sudah berkumpul di ruangan tempat biasa mereka berkumpul didampingi oleh Hermes, " Jadi tidak ada yang tau kemana perginya Ambar?" Eka buka suara. Phiand menggelengkan kepala, " Sudah seharian aku mencoba memanggilnya, namun seperti tidak ada jaringan yang masuk ke Galaxy Brace nya."

" Apa ada yang melihat suatu kejadian sesuatu hari ini?" Eddy tampak penasaran. Andri kemudian berpikir sejenak, " Kalau tidak salah, tadi siang aku melihat ada phamplet tentang wahana baru di Happy Land di meja salah satu pelanggan Ambar, cuma aku tidak tahu pasti wahana apa itu." Jelas Andri kemudian

" Apa jangan-jangan dia kesana?" Eka bertanya. Eddy lalu bertanya kepada Hermes, " Mungkinkah ini kerjaan Demon, Hermes?" Hermes yang berdiri di samping kursi Eddy, tampak sedang berpikir, " Aku juga tidak yakin." Dia berjalan menyusuri meja, " Bisakah kita meminta Griffin untuk melacak keberadaan Ambar?" Eka semakin penasaran.

Eddy beranjak dari kursinya, " Mungkin kita bisa mulai mencari dari Happy Land." Terlihat TJ masuk ruangan, " Teman-teman, Griffin menangkap sinyal Venus dari suatu tempat." Ujarnya sambil berjalan menuju jendela, dan tampak di luar, Griffin berdiri di pekarangan belakang rumah Eddy. Griffin mengangguk pertanda apa yang dikatakan TJ adalah benar.

" Baiklah kalau begitu, kita mulai cari di Happy Land, ayo semua." Semua beranjak dari jendela dan bergegas keluar ruangan. Griffin mulai mengepakkan sayap dan pergi menuju angkasa.

Ambar yang sudah berubah menjadi Pink Venus, masih berusaha melawan terjangan monster Teddy Bear. Dia menghunuskan Galaxy Bladenya. Sebuah tebasan mendarat di badan Teddy Bear, namun sobek tubuhnya terlihat menutup kembali, " Apa?? Kau pasti bercanda!" Beruang itu kembali mengejar Venus. Ambar terus menghindar dari kejaran beruang raksasa itu. Lalu dia mulai mengeluarkan Magic Elementnya, " Rasakan ini, Blower Kiss!" Angin berhembus kencang, dan merobohkan monster Teddy Bear. Kesempatan itu digunakan oleh Venus dengan menghabisinya menggunakan Galaxy GunBlade, " Galaxy..Break!!" Tembakan sinar laser menghujam badan monster Teddy Bear, dan langsung hancur berantakan.

Bangkai monster tersebut lenyap seketika. Venus menyarungkan kembali Galaxy Gun nya. Tampak dari belakang sosok tinggi besar, berdiri kokoh. Venus memalingkan wajahnya kebelakang, dan dia terkejut, " Griffin?? Syukurlah kau disini." Venus pun menghampiri Griffin untuk memeluk Griffin. Akan tetapi Griffin langsung mengangkat kedua kaki depannya, sehingga Venus terjengkang ke belakang, " Ada apa Griffin? Ada apa denganmu?" Venus keheranan melihat tingkah laku Griffin yang tiba2 berubah.

Mata Griffin yang semula hijau berubah merah, dan sikapnya menjadi agresif, dia langsung menyerang Venus, " Kyaa..tunggu Griffin! Apa kau lupa dengan diriku?" Venus berusaha berlari menghindari terjangan Griffin.

Protonger yang lain sudah berada di Happy Land. Keadaan sudah gelap, Happy Land sudah tutup dari sejam yang lalu, menyisakan booth-booth penjaja makanan dan merchandise khas Happy Land yang sudah tertutup rapat, " Lihat, ternyata sudah tutup, mana mungkin Ambar terjebak di salah satu wahana disini?" Ujar Eka sangsi.

" Aura Ambar terasa di sekitar sini, Eka..Mungkin ini memang ulah Kerajaan Anubis." Jelas TJ. " Hati-hati teman, siapa tahu para Demon berjaga-jaga disekitar sini." Protonger mulai membentuk formasi siaga, mereka mengawasi sekeliling mereka, " Baiklah ayo kita cari wahana mencurigakan itu." Tambah Eddy, lalu mereka berjalan menyusuri pinggiran geladak, dan melewati komidi putar yang diam juga gelap.

" Kok aku malah jadi merinding ya?" Phiand mengusap tangan dan tengkuknya. " Haha.. Ksatria kok melempem gitu sih lewat tempat gelap ginian." Ledek Andri sang adik. Merasa di ejek, Phiand memukul lengan Andri, " Aduh.." Andri mengusap lengannya sambil menyengir ke arah kakaknya. " Hei, jangan banyak becanda. Kita harus fokus dan waspada." Perintah Eddy.

Akhirnya mereka sampai di depan wahana yang dicari. Dan betul saja, sama seperti wahana-wahana yang ada disekitarnya, wahana ini juga sudah gelap dan sepi. " Tuh kan! Apa kubilang, mending kita pulang yuk." Eka juga ikut ketakutan dan bersiap meninggalkan wahana Rumah Hantu. TJ langsung menarik kerah jaket Eka, " Kita harus selamatkan Ambar." Ujarnya. " Oke, baiklah." Eka pasrah lalu dia bersembunyi dibalik badan TJ, " Ayo kita periksa, Galaxy Brace ku mendeteksi aura Ambar dari dalam." Eddy berjalan lebih dulu, diikuti oleh Andri, Phiand, dan TJ juga Eka dibelakangnya.

Saat hampir mendekati pintu wahana, mereka dicegat oleh sekumpulan pemuda, " Mau ada apa ya mas?" Tanya salah satu pemuda ramah yang badannya agak tinggi sedikit dari Eddy, " Eumm... Kita mau cari teman kita didalam mas." Jawab Phiand sambil menunjuk ke dalam.

" Wahana ini sudah tutup, tidak mungkin masih ada orang didalam." Kata pemuda satu lagi yang rambutnya agak cepak, " Lebih baik kalian pergi aja." Tambahnya lagi sambil mendorong badan TJ. Merasa diperlakukan kasar seperti itu, TJ yang mudah tempramen, langsung emosi, " Kita akan pergi, tapi gak usah kasar donk!" TJ membalas mendorong pemuda cepak itu. Eddy segera meredakan TJ, " Sudah tenang TJ, kita cuman mau cari teman kita kok, mas. Terakhir dia ada didalam sana."

" Dibilangin kok ngeyel ya! Pergi sana kalian." Mereka mendapat perlakuan kasar. " Kurang ajar nih orang ya!" TJ semakin emosi. Namun ada yang aneh pada pemuda-pemuda tersebut. Mereka tiba-tiba berubah bentuk menjadi Demon Army. Protonger terkejut, " Tuh kan! Apa kubilang, ada yang aneh sama tempat ini.." Ujar Eka sambil masih tetap berada di belakang badan TJ. Demon Army yang berada di depan Andri langsung menyerang, dan Andri sigap menghindar.

" Mereka gak main-main, teman! Saatnya berubah!" Seru Eddy. Protonger dan Eddy langsung mengambil posisi. " GALAXY...CHANGE!!" pertempuran antara Protonger dan Demon Army tak terelakkan, menggunakan Phoenix Sword, Mars menebas 2 Demon Army di depannya, dan menembakkan Galaxy Gun ke Demon Army yang ada di belakang.

Mercury melawan 2 Demon yang menyergap nya dari belakang, dan satu yang mengayunkan tongkat dari depan. Dia menendang dari arah depan, dan menjatuhkan Demon yang ada di sebelah kanan, lalu menebakkan Galaxy Gun ke Demon di kirinya. Earth dan Moon bersama bahu membahu melawan terjangan Demon Army.

Kembali ke Venus, dia masih menghindar kejaran GrIffin palsu. Griffin tersebut kemudian menebakkan sinar dari kedua matanya dan meledakkan lantai sehingga membuat Venus terpental. " Seseorang tolong keluarkan aku." Venus terlihat semakin terpojok. " Jangan dekati aku!" Tak disangka dari luar Silver menerima sinyal bahaya dari Venus, " Teman-teman! Aku baru saja menerima sinyal bahaya dari Venus." Silver menendang keras Demon Army yang sedang dilawannya.

" Baiklah, serahkan semua ini pada kami, kau masuk ke dalam, Silver!" Perintah Mars, " Baiklah! Tolong ya..minggir kau jelek." Sebuah pukulan telak mendarat di demon yang mencoba menghalangi Earth. Akhirnya Earth berhasil masuk ke dalam. Didalam wahana tampak gelap. Dengan menggunakan cahaya sinar X dari visor helmnya, Earth bisa leluasa melihat dalam kegelapan. Ternyata didalam, pasukan Demon berwujud Badut juga sudah menunggu dalam kegelapan, " Mereka ini gigih sekali ya?" Earth membasmi para Demon Badut yang ada didalam dengan menggunakan Galaxy Blade. Demon Badut pun tumbang, namun alangkah terkejutnya saat melihat para Demon Badut itu. Ternyata itu bukan Demon, melainkan orang-orang yang menjadi korban Gremlin yang tadinya diubah menjadi boneka-boneka badut.

" Ini pasti ulah Gremlin." Para korban-korban tersebut mencoba memberitahu Silver Earth supaya membebaskan mereka, namun mereka disihir suaranya, hingga Earth tidak mengerti apa yang diucap oleh para korban tersebut. " Te..tenanglah, aku akan kembali untuk menyelamatkanmu." Earth lalu bergegas mencari sinyal yang dikirim Venus.

Pencariannya berhenti pada sebuah pintu besar berwarna merah khas sirkus dengan bulatan berwarna emas di tengahnya yang juga sebagai tempat membuka pintu gerbang itu. " Pasti disini!" Earth mendekatkan telinganya ke pintu besar tersebut. Diamati ke seluruh pintu, " Sepertinya susah untuk ditembus, aku butuh bantuan Yellow!" Kemudian Earth menhubungi Moon melalui telekomunikasi di helmnya, " Yellow! Aku butuh bantuanmu disini! Aku berhasil menemukan tempat Pink Venus disekap."

Moon yang sedang sibuk melawan Demon, segera menjawab, " He?? Masuk kedalam?" Dilihatnya wahana yang gelap, " Emm..tapi aku disini masih sibuk."

" Cepat kemari!!" Earth sedikit menghardik, " Bb..Baiklah!" Yellow Moon memberanikan diri untuk masuk kedalam, " Heeee..ge..ge..gelap sekali didalam.."
" Gunakan sinar X dari helmmu!" Terdengar suara Silver Earth memberi perintah, " Oh..okeh.." Yellow Moon mengaktifkan penglihatan dengan sinar X dari helmnya. Dia sungguh terkejut saat masuk, Demon Badut yang menjadi korban Gremlin langsung menyergap Moon yang mulai memasuki ruangan.

" Huuuaaaa!!! Apa ituuu.." Moon dengan spontan menghajar Badut-Badut tersebut. " Badut-badut itu adalah korban Gremlin, jangan sakiti mereka.."
" Apa?" Moon menarik salah satu badut dan badut itu kesakitan setelah dipukul oleh Moon, " Haduuh..maaf ya, aku tidak sengaja! Itu reflek..maaf..maaf..maaf" Berulang-ulang kali Yellow menunduk2an badannya sambil meminta maaf. Dan dilewatinya para badut-badut itu, kini dia lebih berhati-hati.

Akhirnya Moon menemukan Earth yang berada di depan sebuah pintu besar, " Datang juga kau! Lama sekali?!"
" M..maaf...woooww..benarkah Venus berada didalam?" Yellow Moon mengamati bagian-bagian pintu tersebut.

" Jangan berlama-lama! Kasihan Venus didalam."
" Baiklah! Aku butuh koordinasi dari magic elemen ku dan Hippogrif Blade." Terang Yellow Moon. " Maksudmu?"

" Aku akan mengalirkan energi Earth Pillar ke Hippogrif Blade, dan dengan demikian pintu besar ini, bisa hancur dengan mudah." Earth kemudian mengangguk setuju, " Baiklah ayo kita coba." Lalu Silver mengeluarkan Hippogrif Blade. " Bersiaplah!" Yellow Moon mulai mentransfer energi ke Hippogrif Blade, dan tampak menyala kekuningan.

"Baiklah... Heaaattttt!!!!" Silver mengayunkannya dan benar saja, pintu itu hancur. Setelah pintu itu hancur, mereka terlempar keluar, namun mereka melihat Venus di dalam tidak sadarkan diri. " Itu Ambar! Cepat raih dia!" Perintah Yellow Moon. Ternyata selama ini yang dirasakan oleh Ambar adalah permainan pikiran dibawah alam sadar yang diciptakan oleh Gremlin. Saat berubah menjadi Protonger, bertemu boneka Teddy, dan juga Griffin hanyalah hasil ilusi pikiran Ambar. Pada kenyataannya Ambar masih terbaring lemah.

Yellow Moon pun berhasil membawa Ambar keluar. Mercury yang pertama kali melihat mereka keluar dari wahana tersebut, " Mereka berhasil Mars!" Mars dan yang lain mendatangi Silver Earth dan Yellow Moon. Earth menaruh pelan Ambar yang tadi di dekapnya. Waktu sudah menunjukkan pagi hari, dan Silver Earth berusaha menyadarkan Ambar, " Ambar, bangunlah, kau tidak apa-apa?" Ambar perlahan membuka matanya, dilihat nya para Protonger di depannya.

" Kalian! Syukurlah aku selamat!" Ambar tidak sengaja memeluk Silver, dan membuat dia gelagap, " Oh,emm..umm..ya tidak apa-apa, kau sekarang sudah selamat Ambar." Sedetik Ambar tersadar dan melepaskan pelukannya. Dia mencoba berdiri, Yellow Moon membantunya, karena dia yakin Ambar masih belum pulih benar. " Syukurlah kau selamat Ambar" Kata Yellow Moon.

" Terima kasih teman-teman, berkat kalian aku selamat." Ambar tersenyum bahagia bisa melihat kembali teman-temannya. " Yang penting kau selamat, itu bisa melegakan kami, Ambar!" Jupiter mengusap kepala Ambar. Gremlin muncul terhuyung-huyung, " Kurang ajar kalian Protonger! Uhuk.. Bagaimana kalian bisa melepaskan sihirku?!" Gremlin yang berjalan terhuyung-huyung itu pun langsung ambruk. Ruang dimensi waktu itu adalah perwujudan dari sosok Gremlin. Setelah Silver Earth menghancurkan pintu tersebut, Gremlin terlihat luka parah.

" Jadi kau yang membuatku ketakutan selama berada didalam?"
" Hah? Ketakutan? Kau bisa takut juga?" Ujar Jupiter heran, " Diam kamu" Ambar menginjak kaki Jupiter, " adudududuh.." Jupiter mengerang kesakitan sambil memegang kakinya. " Semuanya, kita habisi dia! Galaxy..Change!" Ambar berubah menjadi Pink Venus.

" Mars, saatnya Dragon Cannon!" Mars mengangguk, " Baik, Pink!" Dan kali ini Pink yang memanggil Dragon Cannon, " Summon! Dragon Cannon!!" Sebuah canon keluar saat 6 Protonger memutar Galaxy Brace. Pink yang memegang kendali, dan Mars bertukar tempat dengan Pink. " Blue, aku butuh kekuatan mu!"

" Baik Pink!" Mercury mengacungkan jempol, " Mercury Ice!"
"Venus Wind!" Energi disalurkan ke Dragon Cannon, dan terdengar suara suara dari canon " Pink Wind, Blue Ice" Venus dan Mercury bersama-sama meneriakkan, " GREAT BLIZZARD!!!" Sebuah tembakan energi gabungan Pink dan Blue melesat menuju Gremlin.

Di luar dugaan Gremlin masih bisa berusaha untuk menghindar, " Hahahahaha!!! Coba saja kalau bisa Protonger!" Gremlin bergerak ke samping. " Dia mencoba menghindar!" Teriak Silver Earth. " Belokkan arahnya!" Yellow Moon menambahkan.

" Tidak bisa!" Kata Mars " Energi nya terlalu besar untuk dibelokkan!" Gremlin yang bergerak ke samping ternyata dihadang oleh sesuatu yang gerakannya juga cepat. Dia langsung mengembalikan posisi Gremlin semula supaya tembakan Dragon Canon mengenai dirinya, " Siapa kau?!" Teriak Gremlin.

" Hmphf!" Sosok misterius itu juga menebaskan pedangnya ke arah kaki Gremlin, dan membuat dia terluka. Gremlin pun berhasil dihancurkan dengan tembakan Great Blizzard. " Berhasil!!" Sorak Venus. Tetapi Mars terfokus pandangannya ke arah sosok misterius yang menolong mereka. Mercury juga menyadari, " Ha? Itu kan!" Sosok misterius sama dengan sosok mereka. Dia juga salah satu ksatria Protonger berwarna Orange.

" Protonger?!" Seru Mars. Sosok Protonger Orange itu berdiri diam saat Mars memanggil. Kemudian dia beranjak meninggalkan Protonger, " Tunggu!!" Seru Venus. Di kejauhan tampak dari atas wahana kincir angin, Ukobach berdiri dan dia mengacungkan tongkat sihirnya untuk membangkitkan Gremlin dan mengubahnya jadi raksasa, " Huahahaha...sekarang aku bisa menghancurkan kalian Protonger!"

Disaat yang sama, Protonger langsung memanggil para Beast, " Summon! Beast Guardian!! Galaxy Combine!" Dan para Beast langsung menggabungkan diri menjadi ProtonKing. " Rasakan ini Protonger!" Gremlin membuka serangan dengan tembakan sinar dari tongkat nya, dan berhasil membuat ProtonKing kelimpungan. Belum selesai dengan serangan pertama, Gremlin langsung menggunakan jurus menghilang ke dalam tanah, " Oh tidak! Jurus itu lagi!" Teriak Moon. ProtonKing mengawasi pergerakan dari dalam tanah.

Gremlin melompat muncul tiba-tiba dan menyerang ProtonKing dari dalam tanah. " Hahahaha! Kalian tidak bisa menyaingi kekuatanku Protonger!"
" Sekarang!" Seru Mars. Gremlin yang masih melayang itu langsung ditusuk menggunakan tanduk Unicorn. " Apa?? Jadi kalian telah merencanakan sesuatu!?" Gremlin masih tertancap tubuhnya di tanduk Unicorn. Protonger langsung menggunakan jurus pamungkas ProtonKing. Sayap Pegasus pun dibentangkan dan ProtonKing bersiap menembakkan serangan terakhirnya. Sebuah energi mengalir dari dada ke tangan Unicorn, " ProtonKing...Victory Arrow!!"

" Tidaaaakkk!!!" Gremlin terpental mundur karena akibat dorongan tembakan Victory Arrow, dan langsung hancur berkeping-keping. ProtonKing kemudian melakukan pose kemenangan, " Berhasil!!!" Sorak Venus.

Siang harinya, Wahana tersebut kembali ke semula, bedanya ini tidak dikelola oleh Anubis, tetapi manusia biasa. Tampak Protonger bersama-sama mengantri untuk masuk ke wahana tersebut, dan Eka lah yang paling tidak berani masuk ke dalam wahana tersebut, " Tidak! Tidak tidak tidak! Aku tidak mau masuukkk.." TJ menarik Eka yang mau mencoba melarikan diri, " aaaa...lepaskan aku TJ! Aku tidak mau masuukk."

" Ayolah! Kau ini lelaki! Kau harus berani main wahana ini." TJ mendudukan Eka ke dalam kereta dan menahan dia supaya tidak kabur. Ambar tertawa melihat tingkah laku temannya itu. Kereta pun bergerak maju dan mulai memasuki wahana, " Waaaaa...ada tengkoraaakk.." Suara teriakan Eka membahana hingga keluar wahana.

Di lain tempat, sosok Protonger berwarna orange itu berjalan menyusuri lorong di belakang sebuah gedung, " Jadi, kau akhirnya menolong mereka?" Suara tersebut membuat Protonger Orange berhenti. Lalu dia mematikan kekuatannya. Terlihat sosok familiar, dialah Dhony Prasetia, Kepala Dokumen dari Eka si Yellow Moon.

" Hmph.. Aku tidak tahan untuk menolong mereka, musuh yang mereka hadapi cukup rumit." Dia duduk diatas sebuah peti buah yang tidak terpakai. " Kudengar, kau juga telah bertemu dengan mereka juga, Vebby?" Vebby muncul dari balik tumpukan kardus-kardus yang disusun tinggi, dia mengenakan jaket varsity berwarna putih dengan huruf S di dada kirinya. S untuk Saturnus.

" Yap aku sudah bertemu 2 dari mereka di Lovely Wind." Vebby mengangguk, " Jadi? Apakah kita akan terang-terangan muncul dihadapan mereka atau.." Dhony memotong kalimat Vebby, " Tinggal menunggu waktu untuk kita muncul bersamaan dihadapan mereka." Dhony tersenyum, dan beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut. Vebby tersenyum dan langsung mengikuti Dhony dari belakang. Tampak bulu-bulu merak berwarna putih muncul saat Vebby menjejakkan kakinya.

- bersambung -

Story by Krishna Indraprasta

Thursday, March 21, 2013

Protonger Art Fourth


Protonger : Universe 4 - Imposter! YellowMoon in Big Trouble!


"Silahkan dimakan, teman-teman!" Ambar menaruh nampan perak berisi 6 piring berisi potongan tart strawberry yang dia bawa dari cafenya saat menuju rumah Dr. Eddy. "Wah..wah! Enak nih kayaknya!" Andri tidak sabar untuk segera mencicipinya, sehingga tangannya bertabrakan dengan tangan Phiand, " Hei..antri donk mas! Ini bagianku.."

" Huuss...yang kecil harus ngalah ama yang tua." Phiand merebut piring dari tangan Andri, " Eits, tidak bisa! Yang tua harus ngalah ama yang muda." Sedang seru-serunya mereka rebutan piring berisi potongan kue, Eddy yang saat itu baru saja masuk ke ruang berkumpul, langsung merebut piring tersebut, " Ya sudah daripada rebutan, ini buat aku saja." Kemudian Eddy  mengambil tempat di meja kerjanya untuk memakan kuenya. " Ed! Apa-apaan kau ini?!" Andri kesal dan beranjak untuk mengambil piring yang direbutnya, tetapi Ambar langsung menahan pundak Andri untuk duduk, " Gitu aja rebutan sih kayak anak kecil." Ambar memberikan 1 piring yang ukuran kuenya sedikit lebih besar kepada Andri," ..Nih buatmu." Andri tersenyum jumawa kepada abangnya setelah melihat ukuran kuenya lebih besar dari kue yang dimakan Phiand.

Ambar langsung mengamati ke seluruh ruangan, " Eka ama TJ mana?" Dengan mulut masih penuh, Phiand menjawab pertanyaan Ambar," Eka masih nganter-nganter surat, bentar lagi dateng."

" Lalu TJ?" Tanya Ambar lagi. Hermes yang saat itu masuk sambil membawakan teh langsung menjawab pertanyaan Ambar, " TJ dibelakang sedang mengadakan percobaan." Eddy yang sedang memasukkan suapan besar kue ke mulutnya, langsung terhenti sesaat, " Percobaan? Percobaan apaan?" Dari arah luar, tepatnya di pekarangan belakang rumah yang luas, terdengar suara dentuman keras. Kontan membuat para Protonger langsung berhamburan ke arah jendela.

" Suara apa itu barusan?" Tanya Andri penasaran. Tampak dari agak kejauhan TJ sedang berkutat di depan sebuah alat besar dan dikelilingi oleh peralatan komputer canggih, " Hei..Alat apa itu?" Tanya Andri makin penasaran. Sebuah alat berbentuk pipa besar dan berasap, yang sepertinya habis meledak yang terlihat oleh mereka dari kejauhan, TJ berdiri tepat didepan alat tersebut dan menghalangi pandangan.

" Aku mau lihat!" Andri langsung berlari berhamburan keluar ruangan, " Hei aku ikut!" Ambar tak kalah penasaran dibuatnya, sehingga dia mengikuti Andri dari belakang. Tak lama Eddy, Phiand, dan Hermes mengikuti dibelakangnya. Setelah mereka keluar dari pintu teras belakang, dan berlari menghampiri TJ, baru terlihat wujud alat itu. Andri yang pertama melihatnya langsung antusias dibuatnya, " Heee..itu...itu.." TJ yang menyadari temannya berada dibelakang, langsung menghentikan pekerjaannya, " Yo! Perkenalkan hasil ciptaanku..Inilah Dragon Cannon!" TJ mundur beberapa senti dan tampak wujud utuh, namun masih dalam tahap pengembangan, jadi masih belum terlihat wujud sempurna.

Andri tak mampu berkata-kata. Diamati canon tersebut, " Dragon..Canon katamu?" TJ mengangguk, " Ya, semenjak kejadian pertempuran dengan Werewolf tempo hari, kita tidak bisa terus mengandalkan Galaxy Break. Aku melihat mereka semakin kuat, Galaxy Break bisa ditepis dengan mudah oleh mereka" Diambil nya Galaxy GunBlade miliknya yang sedari tadi diletakkan di samping Dragon Canon dan terlihat kabel menjuntai dari Galaxy GunBlade ke Dragon Canon, " Aku mengadopsi mekanisme Galaxy GunBlade untuk diterapkan ke Dragon Canon ini." Hermes yang sedari tadi juga ikut mengamati canon buatan TJ, langsung mengagumi kerja TJ, " Ini sungguh luar biasa TJ! Kau memang jenius." Kata Hermes sambil memegang pundak TJ. TJ membalasnya dengan senyuman dan acungan jempol, " Haha, terima kasih! Tapi ini belum selesai, energinya masih belum stabil, masih butuh keseimbangan input dari elemen Protonger." Jelas TJ, sambil memencet dari komputer tabletnya, dan yang lain memperhatikan.

" Untuk saat ini aku butuh energi dari kristal Galaxy Brace kalian untuk percobaan input canon ini." Jelasnya lagi sambil menatap Eddy yang sedang serius mengamati canon. " Okeh...no problemo, demi kepentingan kita bersama juga kan." Eddy tersenyum sambil mengambil energi kristal dari Galaxy Brace, lalu diikuti oleh yang lain. Tetapi tak lama berselang, Hermes tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang tidak beres, " Protonger! Anubis menyerang kota!" Semua tampak terkejut. " Lagi?" Tanya Ambar, lalu dia memasukan kembali energi kristalnya kembali ke Galaxy Brace. " Baiklah teman, tugas memanggil. TJ, kita teruskan pekerjaanmu nanti saja." TJ mengangguk, dan dia kemudian menutup Dragon Canon dengan kain berwarna putih, " Ayo semua, kita berangkat."

" Hati-hati, Protonger!" Hermes mengingatkan. " Jangan khawatir Hermes." Jawab Eddy tersenyum. Kemudian mengambil posisi dan yang lain mengambil di tempat disisi kiri dan kanan Eddy, " Baiklah semuanya berubah, Galaxy..Change!!" Setelah mereka berubah, mereka langsung menuju TKP dengan menaiki Beast, karena mereka mendapat kabar bahwa Beast sudah dalam ukuran raksasa.

Saat tiba di TKP, betapa terkejutnya Protonger saat menemukan salah satu Demon Army yang telah berubah menjadi raksasa, " Heeee...Demon Army?" Venus terkejut sambil menunjuk ke arah Demon Army yang sedang merusak gedung-gedung dengan sinar laser yang berasal dari tongkat kecil yang dipegangnya. " Hum..Tidak biasanya mereka mengirimkan Demon Army dan mengubah menjadi raksasa." Tak lama kemudian Yellow Moon pun datang bergabung sambil mengendarai Unicorn, " Maaf aku terlambat!" Dan Moon ikut terkejut saat melihat Demon Army menjadi raksasa tepat didepan matanya, " huee...Demon Army!?!"

" Cukup teman2, kita habisi dia! Galaxy Combine!"
" Baik!" Ke-6 Beast langsung merubah tubuh mereka, melipat dan menggabungkan diri menjadi ProtonKing. Setelah bergabung, ProtonKing langsung berdiri tegap di depan Demon Army yang masih sibuk merusak gedung-gedung, " Hei..Sudah selesai?" Ledek Jupiter. Demon Army pun perhatiannya langsung teralih kepada sosok ProtonKing yang sudah berdiri di belakangnya. Tidak melewatkan kesempatan, sebuah tebasan dilayangkan dari tanduk Unicorn langsung mengenainya. Demon Army pun tumbang, dan langsung bisa berdiri lagi dan kemudian dia melancarkan pukulan dan tendangan secara bertubi-tubi kearah dada ProtonKing. " Wooww..lumayan juga dia." Seru Mars sambil berusaha mengendalikan ProtonKing yang sempat tumbang. " Rasakan ini!" ProtonKing mengangkat tangan Pegasusnya, dan langsung menembakkan laser secara beruntun. Tembakan tersebut membuat Demon Army tumbang dan menimpa gedung yang ada dibelakangnya. Kesempatan itu digunakan ProtonKing untuk menghampiri Demon Army yang sedang terkapar sambil mengangkat pedang Unicornnya.

Akan tetapi Demon Army itu segera sadar, dan kemudian bergerak cepat memutar kebelakang ProtonKing, dan dia nebaskan pedang ke arah punggung ProtonKing. Saat ProtonKing membalikkan badan, mereka melihat Werewolf berdiri di belakang mereka, " Werewolf!? Bagaimana mungkin, dia sudah mati!" Mars terkejut melihat sosok Werewolf berdiri kokoh sambil memainkan pedangnya.

" Ini tidak mungkin!" Kata Mercury heran. Werewolf melesat cepat dan langsung menebas ProtonKing bertubi-tubi, sehingga tidak memberikan kesempatan ProtonKing membalas. Werewolf menutup serangannya dengan sebuah tendangan keras ke dada ProtonKing, yang membuat ProtonKing terhuyung-huyung dan jatuh ke atas puing-puing yang tadinya menjadi tempat Demon Army tumbang.

Keadaan ProtonKing semakin terdesak. Werewolf perlahan bergerak maju. Dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, dan siap untuk menebas ProtonKing yang sedang terbaring tak berdaya. Saat jaraknya dekat dengan ProtonKing, dari arah kiri Werewolf suatu tembakan misterius mengenai tubuh Werewolf dan membuat perhatiannya teralih, sehingga dia mencari arah tembakan tersebut. Kesempatan itu digunakan oleh ProtonKing dengan menembak Werewolf menggunakan Pegasus. Tembakan beruntun tersebut membuat Werewolf cukup terluka, dan secepat kilat dia menghilang dari hadapan ProtonKing.

ProtonKing langsung berdiri dan menengok ke arah datangnya tembakan. Terlihat ada sesosok pria yang mengacungkan pistol laser dari atas gedung berlantai 10. Yellow Moon yang pertama kali menyadari sosok tersebut, " Hai teman, liat itu disana!" Menunjuk ke sebuah gedung berlantai 10 dengan warna biru di pinggiran atas gedung. Moon melompat keluar dari ProtonKing dan mendarat di atas gedung tersebut, segera dia mencari ke seluruh penjuru mencari sosok misterius tersebut, namun tidak ditemukannya siapapun disana, karena sosok tersebut sudah menghilang ketika Moon memergokinya.

Protonger yang lain ikut melompat keluar dari ProtonKing dan menyusul Yellow Moon. " Kau menemukannya?" Earth langsung melemparkan pandangannya ke segala arah. Eka mematikan kekuatannya, " Tidak." Dia menggelengkan kepalanya, " Tadi aku yakin ada orang disini." Sambil menunjuk dibawah kakinya, " Dia sudah membantu kita." Eddy menghampiri TJ dan Eka, " Sudahlah, yang penting kita terselamatkan, dan Werewolf itu tidak memangsa Unicornmu, Eka." Eka mengangguk setuju.

Ambar mengamati cincinnya. Dia merasakan ada Elemen lain yang erat kaitannya dengan Protonger. Karena setiap cincin yang digunakan oleh Protonger, mampu mendeteksi Elemen lain yang sama digunakan oleh Protonger. " Cincin ini mendeteksi adanya Elemen lain disini. Ada benarnya juga si Eka, bahwa orang itu tadi disini." Mendengar kata elemen, membuat Eddy menjadi penasaran, " Elemen?" Ambar mengangguk. Sambil berjalan ke tepian gedung yang dibatasi pagar, Eddy berpikir keras, " Elemen lain?"

" Apakah ada elemen lain, atau Protonger lain selain kita ber-6 ini Hermes?" Tanya Eddy penasaran saat mereka tiba kembali ke rumah Eddy. Hermes yang saat itu duduk di kursi kerja Eddy sambil membaca buku ensiklopedia mengenai Protonger, langsung menutup bukunya. Dia beranjak berdiri dan memutar meja lalu berdiri di depan Eddy, Andri, Phiand, Ambar, TJ.

" Ada banyak elemen-elemen di alam semesta ini. Mereka sebagai penyeimbang kelangsungan hidup planet-planet di dalam jaga raya. Elemen-elemen tersebut berada di dalam setiap Planet, Asteroid bahkan Bintang yang menjadi penghuni jagat raya." Mendengar penjelasan tersebut, membuat Phiand semakin penasaran, " Jadi..apakah mungkin akan ada anggota Protonger yang lain?" Hermes menyilangkan tangannya,dan tangan kanannya menyentuh dagu sambil berpikir, " Aku belum pernah tau soal itu. Karena yang pernah terdengar hanyalah 6 ksatria Protonger, yaitu kalian ini"

Eddy berjalan menuju sofa, sambil berfikir. " Ada apa, Ed?" Tanya TJ penasaran. " Aku merasa, kalau Beast Cygnus kemarin adalah summon dari salah seorang Protonger juga. Tapi apakah mungkin?" Phiand mengangkat ke dua bahunya, " Entahlah. Tidak ada yang tidak mungkin."
" Baiklah, aku permisi dulu, aku ingin meneruskan Dragon Canon." TJ pamit dan meninggalkan ruangan. " Aku ikut membantu ya~!" Ambar menyusul TJ di belakang, " Boleh~"

Di sebuah kantor pos terbesar di Kota Jakarta, tempat Eka bekerja sebagai pengantar surat. Eka sedang sibuk mensortir surat-surat yang harus dia kirim. Saking seriusnya dia mensortir surat, dia sampai tidak sadar ada orang berdiri di belakangnya dan menepuk pundaknya, " Permisi Eka?" Orang itu buka suara. Karena Eka terkejut, surat-surat yang dipegangnya sampai jatuh berhamburan, " Ya?" Eka menjawab sambil mengatur irama napasnya. Dia melihat sosok pria yang umurnya tidak jauh lebih tua dari dirinya, mengenakan celana hitam panjang, setelan jas tanpa dasi, rambutnya tersisir rapi.

 " Sebelumnya, saya bereskan ini dulu." Eka memunguti amplop-amplop yang berserakan, " Ada apa ya pak?" Orang itu membetulkan jasnya, " Hari ini kau yang bertanggung jawab untuk pengiriman?" Eka berdiri setelah berhasil memungut amplop-amplop yang tercecer, " Iya pak, shift saya sampai sore nanti. Ada yang bisa saya bantu?" Pria tersebut ternyata adalah Kepala bagian Dokumen. Bisa dikatakan dialah bos Eka.

Pria tersebut yang juga diketahui bernama Dhoni Prasetya, mengeluarkan selembar amplop berwarna coklat dari dalam kantong jasnya, " Bisa tolong kirimkan ini? Alamatnya..sebentar ya" Pria tersebut merogoh kantong celananya. Eka memperhatikan amplop coklat yang diberikan kepadanya. Amplop tersebut tidak ditempeli perangko sama sekali.
" ..Ini alamatnya" Setelah menemukan alamat yang dituju yang tertulis dalam secarik kertas, Dhoni menyerahkannya kepada Eka.
Eka menerima secarik kertas dari tangan Dhoni, " Baik pak."

" Baiklah saya permisi dulu, saya masih ada pekerjaan." Dhoni pamit permisi dan beranjak meninggalkan Eka yang sedang memperhatikan alamat yang tertulis di kertas kecil tersebut. Dhoni berbelok di ujung tikungan. Dilihatnya ke kiri dan ke kanan, untuk memastikan tidak ada siapa-siapa. Setelah dirasa aman dia pun terkekeh, " Hehehe...tak kusangka dia itu Protonger." Dhoni merubah wujudnya. Ternyata dia adalah Dhoni palsu yang merupakan samaran salah satu prajurit kerajaan Anubis yang mempunyai kekuatan meniru sosok orang yang pernah dijumpainya, Chameleon.

"hмм.... Aku punya ide yang sangat bagus." Lalu Chameleon pun mengubah sosok dirinya menjadi sosok Eka. " "Bagus sekali.." Terdengar suara dari arah tangga. Ternyata kegiatan Chameleon diawasi oleh Elathan yang sedari tadi berdiri diatas anak tangga, " Oh, Tuan Elathan." Chameleon menunduk.

" Kau memang prajurit yang dapat diandalkan. Dengan kekuatanmu, kita bisa memecah belah Protonger." Elathan berjalan menuruni anak tangga, " Sekarang, segera menuju tempat Protonger berada."
" Baik yang mulia." Chameleon yang sudah merubah dirinya menjadi Eka, kemudian berjalan meninggalkan Elathan dan berbelok di persimpangan. Elathan pun kemudian menghilang. Kejadian tersebut, rupanya juga diawasi oleh sosok misterius yang dari tadi berdiri dari kejauhan. Sosok itu kemudian beranjak meninggalkan tempat dia berdiri.

Rumah besar bergaya kuno milik seorang dokter Eddy, kini telah menjadi tempat berkumpul dan tempat tinggal bagi ke-6 anggota Protonger. Sebelum menjadi Protonger, Eddy tinggal sendiri di rumah besar tersebut. Orang tuanya kini tinggal dan menetap di Amerika sebagai Ahli Medis. Bakat tersebut menurun kepada Eddy. Kini sudah tidak sendiri lagi, rumah besar itu sudah diisi oleh 6 anggota Protonger dan Hermes.

Saat itu mereka sedang menguji Dragon Canon yang hampir rampung. Eddy, Andri, Phiand, dan Ambar yang masing-masing sudah berubah menjadi Protonger, mengambil posisi di sekitar Dragon Canon. TJ yang masih menggunakan baju laboratorium, mengawasi dari kejauhan. Komputer tabletnya tidak lepas dari genggamannya, " Baiklah teman, sasarannya ada batu besar di depan itu." TJ menunjuk sebuah batu besar yang diapit oleh 2 lempengan baja. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tembakan yang lurus serta akurat.

" Okeh siap!" Balas Jupiter sambil mengacungkan jempolnya. TJ lalu menuju panel instumen. Dia menyalakan sistem, dengan menaikkan panel indikator, " Oke Red, Black..Kapanpun kalian siap!" Eddy memusatkan konsentrasinya, " Baiklah.. Ready...Mars Fire! Jupiter Thunder!" Dragon Canon mulai aktif, saat Eddy dan Andri menaruh kedua tangannya ke dalam suatu tempat berisi kristal yang menjadi sumber tembakan. Tempat itu mulai berputar, karena menerima sumber energi Mars dan Jupiter serta perlahan mulai memancarkan arus listrik. Venus dan Mercury berkonsentrasi untuk menahan Canon supaya tidak berubah posisi.

Setelah dirasa cukup, Mars memusatkan pikiran untuk memulai tembakan, " BURNING LIGHTNING!!!!" Sinar energi dari laras canon mulai menyeruak dan mengarahkan ke target sasaran. Entah karena tidak cukup orang yang menahan Canon, atau energinya yang memang belum stabil dan terlalu besar, Canon menjadi liar. Venus dan Mercury kesusahan menjaga keseimbangan Canon sehingga Canon tersebut berbelok arah dan sinar tembakan energinya yang mengenai plat baja tebal dan kemudian memantul ke arah tempat TJ berdiri bersama Hermes, " TJ..Hermes, Awass!!" Teriak Mars memperingatkan. Sedetik yang genting kemudian, tiba-tiba ada sebuah medan energi yang menyelimuti TJ, Hermes beserta peralatan elektronik milik TJ dan melindungi mereka dari pantulan tembakan Dragon Canon. Tembakan tersebut terpantul kembali mengarah ke daerah hutan-hutan yang letaknya memang berada di belakang rumah Eddy.

" Fyuuhh..Hampir saja.." Venus segera terduduk setelah meletakkan Dragon Canon ke sebuah pegangan. " Kau tidak apa-apa Hermes?" TJ membantu Hermes berdiri, " Aku tidak apa-apa, TJ. Kalian tidak apa-apa Protonger?" Protonger yang tadi melakukan percobaan, langsung mematikan kekuatan dan menghampiri TJ dan Hermes. Orang yang menyalakan medan energi itu adalah Eka yang baru saja datang.

" Timing yang tepat Eka, Terima kasih." Eddy menepuk lengan Eka, " Ah tidak apa-apa, kita ini satu tim, sudah seharusnya saling menolong." Eka tersenyum. Lalu dia melihat kondisi dari kejadian yang baru saja terjadi. Dilihatnya Dragon Canon yang larasnya masih mengepulkan asap, dan dua buah plat baja yang mengapit target sasaran, salah satunya gosong karena terkena pantulan sinar energi, " Wow..Apa yang sedang terjadi kawan?"

" TJ menyempurnakan Dragon Canon, tetapi energi yang dihasilkan terlalu besar dan belum stabil, jadinya Canon menjadi liar tak tentu arah." Jelas Andri. Eka mengangguk-angguk tanda mengerti, " Darimana saja kau, kawan?" Tanya Phiand.

" Aku baru saja dari kantor, dan kebetulan shiftku baru saja berakhir siang ini."
" Begitu ya? Oh iya, bagaimana kalau kita makan? Aku lapar sekali." Phiand meringis sambil memegang perutnya.
" Tentu saja, hari ini aku sudah memasak enak sekali lho! Ayam goreng yang disiram kuah keju dan ditambah brokoli diatasnya, waaahh...kalian pasti suka!" Jelas Ambar dengan semangat, dan membuat yang mendengarnya menjadi lapar termasuk Eka, " Waaahh..pasti lezat! Ayo cepat, aku juga sudah lapar." Eka sudah berlari duluan masuk ke dalam rumah.

" Baiklah, percobaannya istirahat dulu, mari kita makan." TJ memasukan tangannya ke saku baju laboratorium dan berjalan mengikuti Eka, lalu diikuti yang lain, dan meninggalkan Phiand sendirian. Dia terlihat berpikir, dan sesaat senyum mengembang di bibirnya, dan dia mengikuti yang lainnya yang sudah masuk ke dalam lebih dulu.

Keadaan di meja makan sungguh meriah. Masing-masing sibuk menyantap hidangan yang dihidangkan Ambar. Kakak beradik Andri dan Phiand seperti biasa berebut makan, Ambar tersenyum geli melihat tingkah laku kedua sahabatnya itu, " Hei mas! Itu kan punyaku! Kalo mau ambil sendirilah."
" Masa, ama mas mu sendiri, aja pelit, Dek." Sedang asik memperhatikan 2 sahabatnya bertengkar memperebutkan makanan, Ambar tidak sadar, Eka menancapkan garpu nya kepiringnya, dan mengambil sepotong brokoli, " Kamu juga, kalo mau ambil sendiri donk." Ambar jadi cemberut melihat Eka mencuri makanan dari piringnya. Eka hanya terkekeh dan memasukkan Brokoli itu ke mulutnya.

" Kau suka sekali brokoli ya Eka?" Tanya TJ, dan kemudian dia memberikan seluruh brokolinya ke piring Eka, " Ini untukmu saja."
" Haha, terima kasih TJ!" Eka melahap semua brokoli pemberian TJ. Dan semua nya larut dalam kebahagiaan makan malam di rumah Eddy.

~####~

Di dalam sebuah Gua di bukit dalam hutan yang letaknya sangat terpencil, terlihat ada sosok pemuda yang di ikat erat menggunakan rantai. Dia baru saja sadar dari pingsannya, setelah dia diculik oleh gerombolan orang tidak dikenal. Setelah sadar, dia melemparkan pandangannya ke kiri dan kanan, " Ugh..di mana aku?" Dia menarik rantai yang membelenggu kedua tangannya. " Uuhh...Keras sekali! Haaah..Apa yang sebenarnya terjadi?"

" Kau sudah sadar ternyata!" Suara yang tiba-tiba datang dari arah mulut Goa, membuat pria itu terkejut, dan melemparkan pandangannya menuju sosok pemilik suara tersebut. " Ternyata kau, Elathan! Apa yang kau lakukan kepadaku?!"

Elathan berjalan masuk ke dalam Gua," Yellow Moon, kini kau tidak bisa apa-apa dengan rantai yang membelenggu tanganmu." Ternyata sosok yang terikat rantai tersebut adalah Eka. Eka menjadi korban penculikan siang tadi saat bertugas mengantar surat. Demon Army menyiapkan jebakan untuk menculik dirinya. Eka masih berusaha membuka rantai tersebut. " Sia-sia saja, rantai ini tidak akan mudah rusak begitu saja."

" Tamat riwayatmu, pengikut Anubis! Begitu kupanggil teman-temanku, dan kau akan mati!" Eka langsung berusaha meraih Galaxy Bracenya untuk memanggil bantuan teman-temannya. Tetapi alangkah terkejutnya, saat diketahuinya Galaxy Brace miliknya hilang dari tangannya, " Apa?? Kemana Galaxy Brace nya??" Elathan mengeluarkan sesuatu dari belakang, " Kau mencari ini?" Dipegangnya Galaxy Brace milik Eka, " Itu Galaxy Brace ku! Kembalikan Elathan!" Dia berusaha meraihnya disaat tangannya masih terikat rantai.

" Kau tidak perlu khawatir, aku akan segera mengirimkan pengganti dirimu." Elathan memberikan kode supaya sosok yang menunggu di depan mulut Gua, untuk segera masuk. Terlihat sosok Demon Chameleon memasuki Gua. Eka melihat sosok prajurit baru Kerajaan Anubis berjalan menghampiri Elathan. Chameleon berdiri di depan Eka, dan langsung merubah dirinya menjadi sosok dirinya. Eka sungguh terkejut karena Demon itu bisa merubah menjadi sosok dirinya.

" Dia akan menggantikan sosok dirimu.." Elathan memberikan Galaxy Brace kepada Chameleon, " ..dan kau akan menggantikan posisi Chameleon!"
" Apa??!! Tidak!! Lepaskan aku!!" Elathan mengambil tongkat yang biasa digunakan oleh Ukobach, dan segera merubah Eka menjadi Chameleon. Proses perubahannya yang menyakitkan membuat Eka mengerang kesakitan.

Setelah selesai, Eka kini dengan sosok barunya yaitu Chameleon, " Silahkan kau kembali ke Protonger, Chameleon..dan kau Yellow Moon, silahkan kau mengamuk di kota!" Elathan memakaikan gelang khusus ke Eka, dan membuat dirinya menjadi lepas kendali tidak mengenal siapapun.

Keesokan harinya, para Protonger bersiap untuk melakukan percobaan yang kedua. Kini semua anggota sudah lengkap, dan TJ tetep tidak ambil bagian di canon, karena dia masih harus mengawasi dari bagian panel instrumen, " Okeh, kawan-kawan, kita akan memulai percobaan yang kedua. Kita berharap percobaan kali ini tidak akan menemui kendala." TJ segera bersiap dari balik kotak panel instrumen. Kini sudah ada Eka yang berubah menjadi Yellow Moon, yang membantu untuk memegang Dragon canon.

" Baiklah! Kapanpun kau siap Mars!" TJ memberi kode siap. Mars mengangguk tanda mengerti. Semua bersiap, Venus, Mercury, dan Moon mendapatkan bagian memegang kendali canon, serta Mars dan Jupiter, mendapatkan tugas untuk mengalirkan energi untuk tembakan Dragon Canon. Mars dan Jupiter memasukan tangannya ke tempat kristal energi. "Ready...Mars Fire! Jupiter Thunder!" Energi mulai masuk, dan canon mulai bereaksi, "BURNING LIGHTNING !!!" Dan sinar energi melesat keluar menuju target yang sama. Namun lagi-lagi mereka menemui kegagalan. Kejadian kemarin terulang kembali, Canon kembali tidak dapat dikendalikan dan tembakan menjadi tak terarah. Sinar energi melesat menuju lempengan baja. Tapi kali ini baja tersebut hancur akibat terkena sinar yang diluar dugaan sungguh besar.

TJ pun mematikan panel instrumen, " Kalian tidak apa-apa?" TJ berlari menghampiri Protonger yang terlihat kewalahan dan ada yang tumbang, " Tidak kusangka, energi nya semakin besar." Kata Mars, kemudian dia mematikan kekuatannya.
" Ini benar-benar diluar dugaan. Aneh.. Seperti ada energi lain yang tidak sinkron dengan Dragon Canon." Jelas TJ sambil membantu membangunkan Venus dan Moon. " Energi lain? Apa maksudmu?"

TJ pun berjalan menghampiri Mars, sambil mengutak-atik tabletnya, " Lihat ini, seperti aliran energi lain yang masuk ke dalam Dragon Canon." Eddy kemudian mengambil tablet dari tangan TJ. Hermes tiba-tiba mendapat firasat, " Protonger, Demon kembali mengacau kota!" Mars kemudian mengembalikan tablet kepada TJ, " Kau tetap disini, sempurnakan Dragon Canon. Biar Demon kami yang urus."
" Baiklah." Jawab TJ, " Teman2, ayo kita berangkat!"
" Baik." Para Protonger pergi menuju tempat munculnya demon, dan TJ tetap disana sambil terus menyempurnakan Dragon Canon.

Sementara itu di pusat kota, orang-orang sedang ramai berlarian. Mereka menyelamatkan diri dari amukan Chameleon yang sesungguhnya adalah Eka asli yang sedang dalam pengaruh sihir jahat, " Itu dia pelakunya kawan." Eka yang sebenarnya Chameleon yang menyamar pun mengepal-ngepalkan tangannya, " Tunggu apa lagi? Kita hajar dia!"

" Ide bagus Eka! Semuanya, Galaxy Change!"
" Baik!" Semuanya mengambil posisi di kiri dan kanan Eddy.
" Galaxy..Change!!" Sebuah soul berbentuk Beast dari masing-masing anggota, dan menyelimuti tubuh mereka, dan mereka telah berubah jadi Protonger. Chameleon yang menyamar sebagai Eka palsu berubah menjadi Protonger, merasa badannya seperti ditusuk ribuan jarum kecil sebagai efek berubah menjadi Protonger. Namun agar samarannya tidak terbongkar, dia menahan rasa sakit tersebut.

Eka asli yang berubah menjadi Chameleon, mengamuk tak terkendali, " Graaaauughhh..." Eka yang melihat sosok Yellow Moon berdiri di depannya,  melunturkan sedikit pengaruh sihirnya, rasa sakit menjalar kepala Eka dan dia mulai teringat sosok Chameleon yang menggantikan posisinya. Eka maju menyerang, " Semuanya, bersiaplah!" Perintah Mars yang sudah siap menggenggam Galaxy Blade di tangan kanannya.

Akan tetapi betapa terkejutnya, saat melihat Eka mendekat, dia malah menyerang Yellow Moon, " He?? Kok aneh sekali? Ada dendam apa dia dengan Yellow Moon?" Jupiter tampak kebingungan.

" Graaauughh..." Yellow Moon berusaha melepaskan terjangan Eka dalam wujud Chameleon, " Tamat riwayatmu, Chameleon! Hahahah..hyaaattty!!!" Sebuah tendangan telak, membuat Chameleon terpental jauh. Yellow Moon segera bangkit dan menghampiri Protonger yang lain. Eka Chameleon pun berdiri setelah mendapat tendangan keras, dia mengamuk. Sihirnya semakin lama semakin luntur, dan rasa sakit dikepalanya terasa lagi.

" Ugh.." Dia melihat sosok Protonger, dan mulai mengingatnya, " Teman-teman!" Selama dia menjadi monster, gelang itu juga membuat dia tidak bisa berbahasa manusia.

Protonger tidak dapat mendengar ucapan Eka Chameleon, karena yang terdengar adalah geraman seekor monster, " Ngomong apa sih dia? Kita gak ngerti!" Kata Venus, " Teman-teman, kita gunakan senjata kita."
" Ide bagus, Pink!" Yellow Moon palsu mengacungkan jempol, dan dia mengeluarkan Unicorn Rod dari tangan kirinya. Yellow Moon palsu mengarahkan tebasan Rod nya ke arah Eka Chameleon yang membuat dirinya semakin kewalahan.

" Entah mengapa hari ini, Yellow bersemangat sekali." Kata Jupiter heran, sambil mengangkat kedua bahunya. " Kita juga jangan kalah semangat, ayo semua!" Perintah Mars sambil bergerak maju dan mengeluarkan Phoenix Sword.

Pertarungan antara Eka yang berubah menjadi Chameleon, dengan para Protonger berlangsung tidak seimbang, terlihat Eka Chameleon semakin kewalahan menerima serangan demi serangan dari Protonger. Tebasan pedang, dagger dan rod yang mengarah pada dirinya, ternyata berpengaruh untuk melunturkan pengaruh sihir. Terlihat Eka sudah hampir sepenuhnya sadar.

Ketika melihat Venus di depannya, dan mengayunkan Griffin Ribbon, dia mencoba untuk berkomunikasi dengan Venus, " Ambar! Ini aku Eka!! Kalian salah orang!" Eka Chameleon memegang kedua tangan Venus, yang langsung ditepis oleh Venus dan mendaratkan pukulan ke arah Eka Chameleon, "Iiiiishhh... Jangan pegang-pegang ya!" Sabetan Griffin Ribbon membuat Eka Chameleon terpental beberapa senti.

" Kalian dengarkan aku! Ini aku Eka yang sesungguhnya! Kalian jangan terpengaruh monster jelek itu." Beragam cara dilakukan Eka Chameleon supaya dia bisa dimengerti oleh teman-temannya. Melihat Eka yang sudah luntur pengaruh sihirnya, Yellow Moon palsu menyerang Eka Chameleon dengan tebasan dari Unicorn Rod nya. Eka yang mempunyai basic bela diri china, Wushu, mempraktekkan gerakan menghindarinya dengan gerakan wushu, dan hal tersebut ditangkap oleh mata Mercury.

Silver Earth pun muncul dan bergabung dengan para Protonger. Dia menembakkan Galaxy Gun nya ke arah Eka Chameleon, " Arrghh...tunggu Silver! Kau salah orang!"
" Maaf aku terlambat!" Kata Earth yang langsung bergabung dengan formasi Protonger.
" Silver, bagaimana dengan Dragon Canonnya? Apakah sudah rampung?" Tanya Yellow Moon palsu penasaran. Silver membalikkan badannya, dan memegang pundak Yellow, " Tenang saja Yellow, semua siap untuk membasmi Demon jelek ini"

" Apa?? Hei tunggu dulu!! Ini aku!" Eka Chameleon masih berusaha meyakinkan teman-temannya. " Baiklah teman-teman, kalian siap?"
" Siap Yellow!" Jawab Blue Mercury. Silver melirik Blue dan menganggukan kepalanya sebagai kode.

" Baiklah! Dragon Canon!" Tiba-tiba, Blue mencengkram tangan kiri Yellow Moon palsu, dan Silver bersiap dibelakangnya dengan sebuah tendangan keras. Saat Silver menendang Yellow Moon palsu, Blue bertugas mencabut Galaxy Brace. Ketika Galaxy Brace dicabut, Yellow Moon otomatis mematikan kekuatannya. Eka palsu tampak kebingungan, " Hei! Apa-apaan ini?!"

Silver dan Blue maju ke depan barisan, " Maaf teman, peranmu sebagai Eka telah usai!" Blue mengangkat tinggi-tinggi memainkan Galaxy Brace milik Eka. " Kami sudah tau siapa kau sebenarnya." Tambah Silver.
" Tidak mungkin! Kalian bohong!" Venus maju, " Kami punya beberapa bukti yang mengarahkan kalau kau adalah Eka palsu!"

" Teman-teman!" Eka asli yang masih dalam wujud Chameleon tampak bahagia, karena usahanya ternyata berhasil. " Apa buktinya? Aku lah yang asli." Teriak Eka palsu..
" Ckckckck...kau salah teman! Kami bisa membedakan mana Eka asli dan mana Eka palsu!"

" Yang pertama, medan energi yang kau gunakan untuk menyelamatkan kami saat kegagalan dalam percobaan Dragon Canon, adalah medan energi yang tidak pernah Eka gunakan." Jelas Silver. " Yang kedua, Eka tidak akan serta merta menggunakan energi semacam itu untuk menyelamatkan orang, karena dia lebih menguasai elemen tanah, karena itulah elemen yang digunakan Eka!" Blue ikut menambahkan.
" Yang ketiga, saat tadi percobaan Canon yang kedua, ada sebuah energi yang tidak dikenal masuk ke dalam canon, dan aku melihat itu berasal dari bagian penerima energi canonmu." Tambah Mars.
" Dan yang terpenting,,Eka tidak suka brokoli!" Venus menutup penjelasan. Eka Chameleon yang mendengarnya sampai terheran-heran terutama yang disampaikan Ambar, " Haduh, Ambar. Sejak kapan aku gak suka brokoli?"

" Hahahahah...usaha bagus Protonger! Tapi sia-sia saja, semua terlambat! Dia tidak akan bisa kembali ke wujud manusia seperti sedia kala!"

" Siapa bilang?" Balas Blue, sambil menunjuk ke arah belakang Eka palsu. Disana sudah ada Hermes yang sedang membuka gelang sihir yang menjadikan Eka Demon yang tidak terkendali. Saat gelang terlepas, perlahan wujud Chameleonnya hilang dan dia kembali ke wujud manusianya, lengkap dengan jaket bertuliskan MOON yang terlihat kusam dan lusuh. " Tidaaaakk!!!!!" Chameleon pun kembali ke wujud asalnya.

" Terima kasih Hermes." Eka bahagia, dan kemudian memeluk erat Hermes, " Jangan khawatir, sekarang habisi dia!" Eka mengepal-ngepalkan tangannya, dan bergerak maju. Saat dekat dia melompat dan langsung menedang Chameleon hingga terjatuh. Sampai diseberang, Eka langsung disambut gembira oleh Protonger yang lain.

" Selamat datang kembali, Eka!" Kata Silver Earth sambil menyentuh pundak Eka. Blue Mercury lalu memberikan Galaxy Brace kepada Eka, " Siap menghabisi dia?" Eka tersenyum jumawa, " Tentu saja!" Eka langsung melingkarkan Galaxy Bracenya di lengan kirinya, " Dasar peniru, bedebah! Kau sudah membuat kami susah! GALAXY...CHANGE!" Eka langsung berubah menjadi Yellow Moon.

" Biar kuberitahu kau, bahwa kami ini adalah ksatria yang diutus untuk melindungi bumi! The Strongest Moon..Yellow Moon!!"
" The Bravest Planet...Red Mars!"
" The Amaze Planet...Black Jupiter!"
" The Coolest Planet...Blue Mercury!"
" The Lovely Planet...Pink Venus!"
" The Living Planet...Silver Earth!"

Yellow Moon, menutup role call, " Galaxy Forces...Protonger!! (Insideeerrr Teaaamm!!!)

" Yellow, mari kita coba Dragon Canon!" Kata Silver, " Baiklah! Summon, Dragon Canon!" Dengan memutar tombol yang sama saat digunakan untuk berubah, Protonger memanggil Dragon Canon. Semua sudah siap di posisi masing-masing, " Yellow! Gabungkan kekuatanmu dengan kekuatanku!" Kata Silver

" Baik!" Yellow menyalurkan energi elemennya, " MOON EARTH!" Silver juga mengalirkan energi elemennya, " EARTH GRAVITY!" Kemudian terdengar suara pertanda penggabungan 2 elemen diketahui, " (Yellow Earth, Silver Gravity!)"

" Tembak!" Mars memberi perintah, dan serentak Protonger menembakkan sinar energi dari Dragon Canon, " HYPER QUAAAKE!!" Tembakan Hyper Quake menghujam Chameleon, " Tidaaa...kkk!!!" Dan suara ledakan menggema keras.

" Sudah kuduga, Ukobach lakukan tugasmu!" geram Elathan. Ukobach mengacungkan tongkat saktinya, dan keluarlah sinar yang menyelimuti puing-puing serpihan Chameleon. Seketika langsung Chameleon berubah menjadi raksasa.

Tanpa berpikir lama, Hermes sudah memanggil Beast lebih dulu, dan para Protonger langsung melompat masuk ke dalam Beast. Mars juga langsung memberikan perintah untuk bergabung, " Galaxy Combine" ke-6 Beast langsung melakukan formasi penggabungan, dan ProtonKing pun muncul.

ProtonKing berjalan sambil mengacungkan pedang Unicorn. Chameleon yang melihat ProtonKing mendekat, langsung mengeluarkan jurusnya menghilang seperti bunglon, " He? He?" Venus kebingungan, dia mencari seluruh arah. Tanpa disangka, Chameleon muncul dari belakang. ProtonKing yang terlambat menyadari, langsung melindungi diri dari tebasan pedang Chameleon menggunakan tangan kanannya. ProtonKing membalas serangan dengan tembakan dari Beast Pegasus, dan sempat membuat Chameleon terpukul mundur. Saat itu juga dia menghilang lagi dari pandangan ProtonKing.

" Hadeuh hilang lagi!" Keluh Mercury. Chameleon kembali muncul di depan ProtonKing dengan mengambil wujud Siren, " He?? Siren? Tidak mungkin!" Blue Mercury teringat saat dirinya melawan Siren. " Chameleon mengambil wujud dari rasa takut kita! Berhati2lah teman-teman!" Perintah Mars, dan ProtonKing maju sambil menembakkan laser Pegasus. Siren pun juga menembakkan dari harpa yang dia pegang. Tembakan tersebut rupanya membuat ProtonKing kewalahan.

Sementara itu Cygnus yang berada di orbit bumi, langsung menangkap sinyal darurat, dan langsung terbang menuju bumi membantu ProtonKing. Tak butuh waktu berapa lama, Cygnus datang dan menyerang Siren dengan menggunakan cakar di bagian ekornya, " Itu Cygnus!" Teriak Yellow Moon histeris. Siren tumbang mendapat serangan dari Cygnus dan mengembalikan wujud aslinya sebagai Chameleon. Mars pun memerintahkan Cygnus untuk bergabung, " Cygnus, Galaxy Armament!" Mata Cygnus berkilau, kemudian melipat tubuhnya dan segera bergabung dengan ProtonKing setelah Unicorn melepaskan diri.

ProtonKing terbang ke angkasa. Dan saat berada diatas, energi dari bagian dada mengalir ke tangan Cygnus. ProtonKing terbang menukik tajam lalu menganyunkan cakar Cygnus, " ProtonKing..Heavenly Slasher!" Chameleon pun meledak dan hancur berkeping-keping. ProtonKing menutup pertarungan dengan  melakukan pose kemenangan.

Orang misterius yang tempo hari mengintai dari balik pohon, kini muncul lagi dia memperhatikan pertarungan ProtonKing. Terlebih lagi dia sebenarnya memperhatikan pertarungan Cygnus.
" Suatu saat kita akan bertarung bersama, Cygnus."

Hermes tiba-tiba muncul dibelakang pria tersebut. "Jadi elemen yang ditangkap oleh cincin Venus adalah elemen milikmu?" Pria itu terkejut tapi tetap berusaha membelakangi Hermes Ditanya seperti itu oleh Hermes, membuat pria itu gelagapan. " Apa yang kau bicarakan?" Balas pria itu.
" Mereka adalah Protonger, ksatria yang menguasai elemen-elemen yang sama seperti dirimu." Pria yang berpakaian rapi memakai celana jeans, dan kaos putih serta memakai jas diluarnya itu, masih membelakangi Hermes. " Buktinya adalah cincin yang kau pakai itu. Semua Ksatria Protonger yang menguasai elemen masing-masing akan menggunakan cincin seperti itu." Pria tersebut mengamati cincin yang dia kenakan di jari tangan kirinya. Sebuah batu berwarna orange.

Perlahan pria itu membalikkan badannya, " Selamat datang, Uranus!" Sapa Hermes.  Senyumnya mengembang di bibirnya, " Perkenalkan..aku Dhoni Prasetya, aku Orange Uranus." Dhoni mengulurkan tangannya, dan langsung disambut hangat oleh Hermes.

-bersambung-

Story by Krishna Indraprasta

Wednesday, March 20, 2013

Protonger Art Third


Protonger : Universe 3 - The Flame of Courage! Heavenly Slash!


Dewa EROS, penguasa Planet Eris mendapat kabar bahwa, ke-6 Beast yang dahulu kala pergi untuk menyelamatkan dan melindungi Bumi telah berhasil bangkit kembali. Semua ini berkat ksatria terpilih Protonger yang telah membangkitkan mereka dari tidur panjangnya. Dewa Eros juga mendengar kabar bahwa legenda ProtonKing juga telah muncul. Dia melihat semua ini dari sebuah bola kristal raksasa yang dikirim sinyalnya oleh salah satu Beast penghuni planet Eris, yaitu Cygnus. Dengan menggunakan kekuatannya, Cygnus mampu menangkap sinyal energi dari beast lain, dan menghubungkannya dengan sebuah bola kristal raksasa. Seperti yang saat ini dia lakukan bersama Dewa Eros. Cygnus berdiri dihadapan Dewa Eros, meneruskan sinyal energi dari ke-6 Beast yang ada di Bumi.

"Jadi bumi selamat tanpa kerusakan parah yang berarti. Dan para Beast sudah bangkit dari tidur panjang mereka, begitu juga legenda ProtonKing. Aku lega rasanya melihat semua ini." Dewa Eros tersenyum menatap Cygnus yang masih berdiri dihadapannya. Cygnus menundukkan kepalanya sedikit memberikan rasa hormat kepada Dewa Eros. " Pekerjaan yang bagus Protonger!"

Merasa tugasnya telah usai, Cygnus pamit kepada Dewa Eros untuk pergi keluar Istana sejenak. Dewa Eros mempersilahkan, Cygnus menundukkan kepala sedikit, dan dia berjalan keluar istana, kemudian terbang bebas ke angkasa. Namun ada sesuatu yang mengganjal hati Cygnus, ingin rasanya dia pergi menuju bumi, untuk menjumpai kawan-kawan lamanya. Tanpa pikir panjang, dia melesat cepat meninggalkan Planet Eris untuk menuju Bumi.

Rumah Sakit Synergi, rumah sakit terbesar di Kota Jakarta, dengan beragam fasilitas didalamnya, mampu mengakomodir kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat kota. Rumah Sakit ini juga mempunyai dokter terbaiknya, Dr. Edward Dala tetapi dia lebih dikenal dengan panggilan Dr. Eddy. Eddy sebagai Protonger Red Mars, dahulu adalah lulusan Universitas terbaik di Amerika Serikat. Berkat keahliannya, dia juga pernah dikirim untuk menangani masalah medis di medan perang Afganistan. Kini dia menetap dan bertugas di Jakarta.

Saat itu Dr. Eddy sedang menangani pasiennya. Seorang anak laki-laki berumur 10 tahun. Ditemani ibunya, dia diperiksa oleh Dr. Eddy, " Coba dibuka mulutnya?" Anak kecil itu membuka mulutnya, dan dengan senter kecilnya, dia memeriksa bagian dalam mulut anak itu. Dengan menggunakan stetoskop, Eddy memeriksa detak jantung, dan juga memeriksa bagian perut. Dirasa cukup, dia menyuruh suster untuk membantu anak itu turun dari tempat tidur, dan dia beranjak ke meja prakteknya. " Kamu ini hanya flu saja, dokter kasih resep obat, jangan lupa diminum ya. " Dia tersenyum simpatik kepada anak itu. Setelah selesai menulis resep, dia memberikan kepada ibunya, " Obatnya jangan lupa dihabiskan 3 kali sehari."

" Baik, Dok." Ibu itu tersenyum seraya menerima secarik resep obat. Lalu Ibu dan anak itu pun pamit permisi, " Terima kasih banyak, Dok. Saya permisi dulu." Sebelum anak itu meninggalkan ruangan, dia sempat mengucapkan perpisahan dengan sang Dokter, " Dokter hebat, kalau aku besar nanti, aku ingin seperti dokter." Anak itu melambaikan tangannya dan pergi menyusul ibunya. Ucapan barusan, membuat Eddy teringat kejadian yang sudah lama terjadi saat dia ditugaskan di Afganistan.

Ketika di Afganistan Eddy pernah mempunyai pasien seorang anak kecil warga setempat. Orang tua anak tersebut mati terbunuh, dan menyebabkan anak itu menjadi yatim piatu. Anak tersebut dekat dengan Eddy. Namun ada kejadian mengerikan yang tidak pernah bisa dilupakan oleh Dr. Eddy mengenai anak kecil itu. Saat itu pasukan pemberontak sempat menyerang kamp pengungsian tempat Eddy ditugaskan, dan saat itu anak itu hampir saja menjadi korban peluru nyasar para pemberontak. Eddy segera berinisiatif untuk menlindumgi anak kecil itu dengan cara memeluk erat agar anak tersebut tidak terluka. Eddy terluka parah terkena peluru tersebut, tetapi anak kecil sahabatnya yang ada didalam dekapannya yang coba dilindunginya ternyata malah sudah tidak bernyawa. Penyebabnya adalah kekuatan Elemen Api yang dimilikinya melalui cincin itu yang secara tidak sengaja keluar terlalu besar sehingga bukannya dia berhasil menolong anak tersebut, tetapi malah mencelakainya. Hal tersebut membuat Eddy sangat terpukul. Karena dia merasa telah gagal melindungi orang yang di cintainya.

Sejak saat itu dia berusaha untuk
mengendalikan kekuatan elemen yang sudah dia miliki sejak dirinya masih berumur 12 tahun. Cincin elemen api itu adalah pemberian ayahnya yang secara turun termurun didapat dari leluhurnya, yang dulu juga sempat berkomunikasi dengan Phoenix.

Eddy menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. Dia teringat ucapan anak itu barusan, yang mengingatkan dia kepada kejadian suram waktu di Afganistan dulu. Dalam lamunannya, dia menengok ke arah cincin di jari tangan kirinya dan bergumam. " Kau bisa menjadi dokter yang hebat seperti aku, nak."
Pintu ruangan Eddy diketuk, " Silahkan masuk." Tampak Andri melongokkan kepalanya di pintu, " Halo dokter, kau siap untuk latihan?"

" Ternyata kau Andri. Tunggu aku diluar, aku siap-siap dulu." Eddy beranjak dari kursinya dan membereskan barang-barang miliknya, " Beres dok! Aku tunggu di mobil." Andri mengacungkan jempol, dan pergi setelah menutup pintu. Andri menunggu Eddy di mobil SUV berwarna orange di pelataran parkir Rumah Sakit. Tak lama, Eddy keluar dari lobby. Eddy sempat kebingungan mencari lokasi Andri menunggunya. Andri pun membunyikan klakson, dan Eddy pun bergegas menuju mobil Andri, " Bagus juga mobilnya. Beli dimana kau?"

" Di tempat penjualan mobil bekas, yang dipinggir kota. Tapi ada yang aneh saat aku membeli mobil ini." Eddy heran, " Aneh? Maksudnya?"

" Waktu aku memilih mobil yang bagus dari mobil ini, tiba-tiba saja semua mobil yang ada disitu mesinnya mati! Bahkan ada yang meleduk!" Eddy mengerenyitkan dahinya, " Hah? Masa sih? Kenapa bisa begitu?"

" Entahlah mana aku tahu? Cuma mobil ini saja yang tidak mati atau bahkan meleduk mesinnya." Eddy masih heran dengan cerita Andri barusan. Diperhatikannya ke arah jok belakang dan seluruh interior mobil, " Apa mobil ini jangan-jangan.."

" Aaaahh..Apa maksudmu? Hari gini masih percaya gituan! Ayolah nanti kita terlambat, semua sudah menunggu disana." Andri menyalakan mesin, dan mobil bergerak meninggalkan pelataran parkir Rumah Sakit.

Di Istana Kerajaan Anubis, Valfare sedang duduk di kursi kebesarannya. Dia sedang kesal, karena rencana besar Kerajaan Anubis selalu digagalkan oleh Protonger. Elathan yang juga sedang duduk di kursi kebesarannya bersebelahan dengan kursi Valfare, " Sejak dulu, penghuni Planet itu selalu saja menghalangi rencana kita!" Valfare angkat bicara, " Semestinya kita hancurkan Planet itu sejak dulu, jadi tidak ada yang menghalangi kita."

" Protonger semakin kuat dengan munculnya ProtonKing! Mereka semakin tidak terkalahkan!" Mendengar ucapan Elathan, emosi Valfare semakin menjadi-jadi. Dia beranjak dari kursinya, dan menghujamkan cakarnya ke tanah, " Mereka tidak boleh dibiarkan begitu saja!! Kita harus memusnahkan mereka! Adramlech! Beritahu rencanamu!" Adramlech masuk ke ruangan, diikuti insinyur terhebat Kerajaan Anubis, Ukobach, " Tenang Valfare, tahan emosimu" Adramlech berusaha menenangkan Valfare, namun kesabarannya sudah habis, dia menepis tangan Adramlech, " Jangan banyak basa-basi! Tunjukkan rencanamu, untuk menghancurkan Protonger dan ProtonKing!"

Adramlech memutar badannya menghadap Ukobach, seakan mengerti Ukobach mengambil bungkusan dari dalam jubahnya, dan memberikannya kepada Adramlech, " Ini Valfare, kau pasti senang menerimanya." Valfare merebut bungkusan tersebut dengan paksa, lalu segera dia menumpahkan semua isinya ke tanah. Lalu dengan cakarnya, Adramlech tiba-tiba menggores tubuh Valfare.

" Hei!!" Valfare terkejut saat Adramlech menggores sedikit tubuhnya untuk mengambil sample darah yang akan digabungkan dengan pasir monster ciptaannya. Pasir itu berputar, dan meninggi, lama kelamaan membentuk sosok utuh, Werewolf.
" Selamat datang prajurit terkuat! Kau akan kuberi amanat untuk menghancurkan Protonger sampai habis tak tersisa!" Valfare berjalan memutar kebelakang Werewolf, " Jangan sampai gagal!"
" Baik paduka!" Werewolf tersebut menghilang dengan cepat dari hadapan para Jendral, " Hahahaha! Bagus! Laksanakan.." Valfare tampak puas.

Di sebuah area pebukitan yang dahulu digunakan sebagai tempat tambang, dan kini sudah tidak lagi digunakan, para Protonger, Ambar, Phiand, TJ, dan Eka sudah berkumpul untuk melakukan rutinitas latihan sehari-hari, " Mereka itu lama sekali sih?" keluh Eka sambil melihat jam tangannya, " Seharusnya mereka sudah ada disini setengah jam yang lalu." Tak lama kemudian sebuah mobil SUV orange memasuki area mereka berkumpul. TJ yang saat itu sedang membantu Ambar untuk melakukan gerakan pemanasan, menyadarinya pertama kali, " Hei lihat, mobil siapa itu?" Mobil tersebut berhenti didepan mereka. Andri muncul dari dalam, " Maaf kami terlambat!"

"Adek?" Phiand terheran melihat adiknya membawa mobil baru, " Kamu beli mobil?" Eddy juga keluar dari dalam mobil. " Iya, lumayan buat mobilisasi kita kalo mau ke suatu tempat." Phiand mengitari mobil, dia seperti menyadari ada yang berbeda dengan mobil tersebut.
" Sudah..sudah, ayo kita latihan. " Kemudian mereka pun mulai melakukan latihan yang biasa mereka lakukan.

Dari dalam bekas tambang tak jauh dari tempat para Protonger latihan, Werewolf berjalan keluar diikuti oleh para Demon Army, mereka merencanakan sesuatu dari dalam bekas tambang tersebut," Mari kita lihat kekuatan daya ledaknya, dengan menggunakan bom ciptaanku ini." Tangan kanannya sudah memegang sebuah pemicu. Bom tersebut pun meledak sesaat setelah Werewolf menekan pemicunya dan tambang pun seketika runtuh, " Hahahahaha!! Ledakan yang hebat sekali! Target selanjutnya adalah kota Jakarta! Demon, ayo berangkat!"

Ledakan tersebut ternyata memancing perhatian Protonger, dan mereka pun segera berubah wujud dan siap menunggu dan menghadang dibelakang Werewolf dan para Demon Army, " Haaaii!! Kalian tidak bisa kemana-mana." Venus menyapa sang Werewolf sambil melambaikan tangan, " Kurang ajar! Siapa kalian? Dan mau apa kalian!?" Mars pun bersiap, " Kami para ksatria yang telah diutus untuk menjaga bumi."

" The Bravest Planet, Red Mars!" Disusul Jupiter yang memperkenalkan diri, " The Amaze planet, Black Jupiter!"
" The Coolest Planet, Blue Mercury!"
" The Strongest moon, Yellow Moon!"
" The Lovely Planet, Pink Venus"
" The Living Planet, Silver Earth!"
" Galaxy Forces...Protonger!" Mereka menutup perkenalan dengan pose andalan masing-masing, " Hah! Aku tidak takut dengan kalian, Demon maju!!"

" Well teman-teman, itung-itung buat pemanasan sesi latihan hari ini, bersiaplah!" Red Mars mengeluarkan Galaxy GunBlade, " Baiklah, teman-teman maju!" Silver Earth mengajak para Protonger untuk menyerang para Demon yang sudah dekat. Pertarungan antara Protonger dan para Demon Army tak terelakkan. Para Protonger berusaha sekuat tenaga untuk melawannya, namun jumlah mereka yang terlalu banyak, jadi mereka kalah imbang, " Inilah yang aku tidak suka dari mereka. Hiiaaatt.. Mereka selalu kroyokan jumlah besar!" Keluh Yellow Moon sambil melepaskan cengkraman Demon Army dari belakang setelah melepaskan tendangan ke arah demon yang dari datang dari arah depan.

" Tidak masalah kawan, karena kita tim yang solid, heeaaat.." Blue Mercury menebas demon dengan Galaxy GunBlade Blade modenya.
"Guys, ini mereka gak abis-abis...mereka curang!" Black Jupiter menembak dengan menggunakan Galaxy Gunblade Gun mode ke arah depan, belakang serta memutar badannya untuk menebak ke seluruh arah. " Aku benci mengakuinya, tapi Black benar!" Earth yang saat itu menolong Venus yang kewalahan, sambil memakai Galaxy Gunblade milik Venus, dia menggunakan Galaxy GunBlade Gun mode, dan Galaxy Gunblade Blade mode untuk menghalau para Demon.

" Tenang teman-teman! Kita harus fokus, kita gak boleh kalah!" Mars lalu melompat sambil menembakkan Galaxy GunBlade Gun mode ke segala arah, dan ditutup dengan melayangkan pukulan telak. Di saat Protonger kewalahan, tiba-tiba terdengar suara pekikan suara burung dengan kencang, " Hah? Phoenix?" Eddy yang mengira itu suara Phoenix, langsung melihat langit mencari keberadaan Phoenix. Saat itu kilatan cahaya keemasan menghujam para Demon army dan menghancurkan mereka. Sontak membuat Protonger terkejut, " Hei?! Apa itu barusan!?!" Moon melihat sekeliling, dan melihat para Demon. Army sudah hancur terkapar. Werewolf pun juga tidak kalah terkejut dan langsung marah melihat pasukannya tumbang semua. " Pasukanku!!!??! Kurang ajar kaliaaann!!!" Werewolf bergerak maju sambil mengayunkan pedangnya.

Protonger membentuk formasi pertahanan dan bersama-sama menembakan laser dari GalaxyGunblade. Tembakan sinar laser itu masih bisa ditepis oleh Werewolf, membuat para Protonger terkesima dibuatnya, " Apa?? Itu tidak mungkin!" Earth terkejut lalu bergerak maju dan berusaha untuk menembakkan lasernya berulang-ulang kali. Namun usaha tersebut sia-sia, Werewolf seperti tak terkalahkan, malah dia yang mencengkram leher Earth dan langsung menebas ke arah dada. Earth terpental dan terkapar setelah mendapat serangan tersebut, dan membuat Protonger langsung menghampiri Earth. Tetapi sebelum mereka menolong Earth, Werewolf sudah bersiap untuk mengayunkan pedangnya ke arah Protonger. Niatnya pun batal, karena kilauan cahaya itu muncul lagi dan menghujam Werewolf, membuat Werewolf tumbang karena menerima serangan yang maha dahsyat.

Dengan kekuatan tersisa, Werewolf mencoba untuk berdiri. Dilihatnya armor dadanya rusak seperti terkena cakar yang sangat tajam, " Ini belum berakhir Protonger!" Werewolf menghilang dan meninggalkan Protonger, " Earth!!" Para Protonger berlari menyelamatkan Silver Earth yang masih pingsan terkapar. Red Mars termenung memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Jupiter yang pertama kali menangkap ekspresi bingung Mars, " Ada apa, Red? Kenapa kau bengong?"

" Saat cahaya itu muncul, aku mendengar suara pekikan burung, persis seperti Phoenix, dan armor Werewolf saat terkena sinar itu, armornya seperti dicakar." Jupiter termenung mendengar penjelasan Mars, sesaat dia melihat mayat Demon yang tersisa terkapar tidak jauh dari Mars berdiri. Jupiter pun menghampiri mayat para Demon. Dilihatnya pada bagian dada hingga kepala terdapat bekas tebasan yang cukup dalam, " Kau benar Red, lihat Demon army ini" Red Mars pun menghampiri Jupiter yang sedang mengamati mayat Demon army.

Phiand, Ambar dan Eka yang menggendong TJ, menghampiri Eddy dan Andri, " Dok, TJ terluka parah, kita harus merawatnya." jelas Eka.

" Baiklah, ayo kita pulang." Eddy menolong Eka dan Phiand menggotong TJ, " Aku akan mengambil mobil." Andri berlari menuju lokasi diparkirnya mobilnya yang letaknya tidak begitu jauh. Sungguh terkejutnya saat dia melihat mobil nya sudah tidak ada di parkiran, " Hei!! Kemana mobilku?!" Dia melemparkan pandangannya ke segala arah untuk mencari mobilnya. Dia pun kembali kepada teman-temannya, " Mobilku hilang! Ada yang mencurinya, sial!"

Teman-temannya terkejut mendengarnya, " Apa? Hilang?" Eddy pun segera memanggil Phoenix sebagai kendaraan untuk mereka pulang. Saat mereka tiba dirumah, alangkah terkejut mereka karena mobil Andri sudah ada di rumah, " Lho?? Kenapa ada disini? Siapa yang memulangkannya?" Andri menghampiri mobilnya, dan diamatinya sekeliling body mobil, " Sungguh aneh? Siapa yang memulangkan mobil ini?"

TJ yang dibawa ke ruangan biasa Protonger berkumpul, dan segera diobati oleh Eddy yang memang seorang dokter. Dia membalut tubuh TJ dengan perban, lukanya cukup parah, " Nah, selesai. Semoga dia cepat sembuh" Eddy membereskan perban-perban dan peralatan obat bekas dia merawat luka TJ. " Werewolf adalah makhluk mitology yang cukup kuat, sekaligus lincah. Namun aku tertarik dengan kemunculan sinar yang kau bicarakan itu Eddy." Hermes yang saat itu berdiri dibelakang sofa memperhatikan Eddy merawat luka TJ.

" Aku pikir itu Phoenix, cuman aku gak yakin itu dia, apalagi powernya berbentuk seperti cakaran, aku yakin itu bukan Phoenix." Eddy duduk di sofa yang berada di seberang sofa panjang, tempat TJ berbaring. Mendengar tentang cakaran, Hermes menjadi terkejut, " Cakar?"

Andri masuk, dan melihat teman-temannya sudah selesai mengobati TJ, " Hermes, kau lihat siapa yang memulangkan mobilku? Tadi mobilku hilang di tempat aku memarkirkannya, tapi saat tiba dirumah,  kok sudah ada di depan rumah." Andri mengambil tempat di sandaran sofa tempat Eddy duduk. Hermes menggelengkan kepalanya, " Tidak mungkin mobil itu jalan sendiri, kecuali mobil siluman" Ambar tertawa mendengar jawaban Hermes. Hermes masih memikirkan tentang kejadian aneh saat pertarungan tadi. Entah mengapa dia mengaitkan kejadian tersebut dengan para Beast. " Apakah ini ulah Beast?"

Mendengar hal tesebut, membuat Ambar antusias, " Beast? Apakah ada Beast lain selain milik kita?" Hermes mengangguk, " Di tempat kami, ada banyak Beast yang menjaga planet Eris. 6 diantaranya adalah milik kalian. Tapi tidak menutup kemungkinan, kalau salah satu dari mereka bisa datang ke bumi dan membantu kalian jika dalam kesulitan." Semua mendengarkan penjelasan dari Hermes, dan mereka baru mengetahui bahwa Beast itu jumlah sangat banyak. Hermes berjalan ke depan meja pendek yang letaknya ditengah-tengah antara sofa kecil dan panjang, " Aku akan memberikan kekuatan baru untuk memudahkan kalian mengalahkan musuh kali ini." Hermes mengepalkan tangan kanannya, serta merapatkannya ke arah dada. Hermes memusatkan konsentrasi dan sekejap, batu-batu di cincin para Protonger berkilau. Dalam batin masing-masing tergambar jelas sebuah bentuk senjata, " Ini adalah senjata kalian, kekuatannya melebihi Galaxy GunBlade. Senjata ini berasal dari kekuatan para Beast kalian."

" Wah, punyaku paling kuat sepertinya." TJ tampaknya sudah siuman dari pingsannya. Semuanya terkejut dan berkumpul mengelilingi sofa tempat TJ berbaring, begitu juga Hermes, " Kau sudah sadar? Cepat sekali." TJ perlahan membuka matanya, dan melihat teman-temannya berkumpul mengelilingi dirinya. " Satu hal yang agak aneh dari monster itu, letak kelemahan monster itu adalah di bagian armor dadanya. Dan cahaya itu berhasil mengenai posisi itu." TJ mencoba bangun dan mengambil posisi duduk.

" Jangan dipaksakan TJ, kau masih sakit kan?" Kata Eka cemas, karena melihat TJ berusaha bangun, " Cerewet." Dia mengambil jaket miliknya yang tersandar di sofa tidak jauh dari posisi dia duduk, dan dia memakai jaket tersebut, " Aku tidak apa-apa. Hanya lecet sedikit. Terima kasih kepada armor Protonger." Dia tesenyum kecut ke arah Eka, dan berdiri dari sofa. " Sekarang kita harus waspada teman. Aku mengkhawatirkan dia akan menebar teror di kota. Dan aku permisi dulu aku ada janji." Sambil menaikkan restleting jaketnya dia beranjak keluar ruangan, " TJ tunggu! Lukamu belum sembuh benar!" Cegah Eddy, sambil mengejar TJ yang sudah beranjak jauh dari ruangan.

Di markas Anubis, Werewolf tertatih-tatih memasuki ruangan, " Jendral Valfare..maafkan hamba! Uurghh.." Werewolf tumbang dihadapan Valfare. " Dasar bodoh! Kenapa kau bisa kalah?!" Valfare menjadi murka, dan dia menendang Werewolf yang masih kesakitan, " Ampuni hamba, ada sesuatu yang menyerang hamba, dan mengenai tepat mengenai armor ini." Dia menunjuk kepada armornya yang terlihar rusak berat. Adramlech yang berada disitu langsung mengamati kerusakan armor milik Werewolf, " Ini adalah armor paling kuat, kenapa bisa rusak seperti ini?" Adramlech memperhatikan garis panjang seperti cakar.

" Kita harus menebar teror lagi dibumi! Adramlech segera beri dia kekuatan yang tidak akan terkalahkan oleh apapun, bahkan oleh para Protonger sekalipun." Valfare lalu berjalan ke arah jendela, " Serahkan saja padaku Valfare, dia akan segera siap untuk kembali menjalankan misi kita. Ayo Werewolf, ikut denganku." Adramlech membantu Werewolf berdiri, dan mengajaknya keluar dari ruangan. Eris yang juga berada disitu, mengetahui sesuatu setelah dia mendengarkan cerita Werewolf. Dia teringat salah satu Beast yang berada di planet Eris, yang sesuai dengan serangan yang dialami Werewolf, " Apakah ada Beast yang datang ke bumi?" Eris membantin dalam hati, " Serangan tiba-tiba dan cakar itu, hanya Cygnus yang bisa berbuat seperti itu."

Andri jongkok di depan mobil SUV miliknya, dan masih memikirkan mengenai misteri yang melibatkan mobilnya, " Bagaimana kau bisa kembali sendiri ha? Ini aneh sekali." Dia beranjak bangun dan masuk ke dalam mobilnya. Cincinnya tiba-tiba menyala, seperti merespon sesuatu. Andri merapatkan tangannya dan mengamati cincinnya yang berpendar, " Kenapa tiba-tiba berpendar?" Tiba-tiba Galaxy Bracenya berbunyi, " Teman-teman! Aku butuh bantuan, demon army menyerang kota!" Rupanya dari TJ. Dia mengirimkan pesan bantuan ke seluruh anggota Protonger, " Apa? Baiklah aku segera kesana! Eddy, Phiand, Eka, Ambar segera menuju ke TKP!" Andri langsung menyalakan mobilnya dan pergi meluncur meninggalkan garasi rumah.

Demon army mengacak-acak kota. Menyebarkan teror kepada orang-orang yang tidak berdosa. Para penduduk berlarian ketakutan ke segala arah untuk menyelamatkan diri mereka. Eka, Ambar, dan Phiand sudah tiba lebih dulu, dan membantu orang-orang untuk evakuasi, " Semuanya cepat lari!" Phiand menolong seorang ibu yang bersama anaknya berlari menyelamatkan diri dari para Demon Army.

" Hati2, jangan saling dorong." Werewolf muncul di belakang gerombolan Demon army. Ambar terkejut melihat sosok Werewolf yang muncul dari belakang Demon army, " Werewolf..kau lagi ternyata!"

" Hahaha!! Kali ini tamat kalian Protonger! Dengan armor baru ini, kalian tidak akan bisa mengalahkanku." Dari arah atas gedung, Silver Earth muncul melompat dari Hipogriff sambil menembakkan Galaxy Gunbladenya. Beberapa demon army pun tumbang terkena tembakan tersebut, dan sebagai penutup tembakan diarahkan ke Werewolf.  Werewolf pun sempat terpukul mundur mendapat tembakan beruntun dari Silver Earth, dan pertarungan adu pedang dengan pistol antara Werewolf dan Silver Earth pun terjadi. Eddy, dan Andri pun tak lama tiba dan bergabung bersama Eka, Phiand, dan Ambar, " TJ sungguh keras kepala sekali, luka dia belum sembuh benar kan?" Andri mengeluh melihat TJ yang sudah berubah menjadi Protonger turun langsung terlibat pertarungan. Eddy memperhatikan armor milik Werewolf, " Armornya berbeda dari sebelumnya. Baiklah!! Semuanya, saatnya berubah!" Andri, Phiand, Eka, dan Ambar mengambil posisi di samping Eddy, " Galaxy Change!" Teriak mereka serempak, kemudian mereka pun berubah menjadi Protonger dan langsung membantu Silver Earth.

Werewolf yang terlibat pertarungan dengan Protonger, sempat mengalami kewalahan melawan kekompakan Protonger. Disaat genting ketika Werewolf terdesak, tiba-tiba dari atas muncullah Jendral Valfare, dengan menggunakan kapaknya, sekali menebas Protonger mental beberapa meter, " Kalian tidak akan bisa mengalahkan prajurit terbaikku."

" Valfare!!" Red Mars berusaha bangun, " Hentikan teror ini Valfare! Kami tidak akan membiarkan Kerajaan Anubis menguasai planet kecil dan indah ini." Valfare berlari menghampiri Mars yang masih tertatih untuk bangkit, dan langsung mencengkram leher Red Mars, " Kalian pasukan cere dari Planet Eris, bukanlah tandingan kami." Sebuah pukulan mendarat di perut Red Mars, dan Valfare menghempaskan tubuh Red Mars. Protonger yang lain segera menghampiri Red Mars. Yellow Moon dan Blue Mercury membentuk formasi pertahanan.

Tak jauh dari situ, ada seorang anak yang menangis karena terpisah dari ibunya. Valfare segera memberi kode kepada Demon Army untuk mengambil anak itu. Demon Army segera menarik anak malang itu dan mengikat kedua tangannya. Dia sempat berontak dan berteriak minta tolong, " Tolooongg!! Lepaskan aku! Ibuuu, huhuhu.." Anak malang itu menangis dan tidak berdaya saat dibawa pasukan Demon. Red Mars sempat melihat anak itu, dan mengenali bahwa dialah anak kecil yang menjadi pasiennya pagi ini, " Tidak!! Jangan bawa dia!" Dengan tenaga tersisa dia bangun dan berusaha mengejar demon army yang menggendong anak itu, " Red Mars! Kalau mau anak ini selamat, datanglah ke bekas pabrik di daerah utara sendirian! Hahahaha!" Valfare menghilang bersama Werewolf dan para pasukan demon.

" Tidaaaakkk!!!!" Red Mars berusaha mengejar Valfare, " Jangan bawa dia, pengecut!!" Red Mars terjatuh. Masa lalunya yang suram terlintas di ingatannya. Ingatannya saat bertugas di Afganistan. Ingatannya yang gagal menyelamatkan teman kecilnya, " Kenapa harus anak itu? Aku tidak mau kejadian itu terulang kembali!" Red Mars mengepalkan kedua tangannya. Silver Earth menghampiri Mars yang masih berlutut. Dia membantu Mars berdiri, " Tidak ada gunanya kau bersedih. Kita harus menyelamatkan anak itu." Mars memandang helm Silver Earth, dari ujung matanya terbit sebutir air mata, " Tidak! Aku tidak bisa! Aku akan gagal menyelamatkan anak itu." Para Protonger yang melihat adegan tersebut, merasa iba. Earth menjadi emosi melihat Mars berkelakuan seperti, " Kuatkan dirimu! Kau ini Red Mars! Jangan mudah menyerah, kau pasti bisa, Red!" Mars menggelengkan kepalanya, " Tidak! Aku tidak mau anak itu celaka seperti waktu dulu." Mars melepaskan tangan Earth, dan menutup kedua telinganya sambil menggelengkan kepalanya. Kekalutan dirinya akan kejadian dulu itu membuat dia menjadi gentar.

Melihat Mars seperti itu, membuat Silver Earth semakin emosi, " Dasar bodoh!! Kuatkan dirimu!!" Earth melayangkan tinju keras ke Mars, dan sejenak tampak menyadarkan keberanian Mars, " Memalukan sekali kau menggunakan jabatan pemimpin, bila begitu saja kau sudah gentar! Dasar pengecut kau Red!" Red Mars terkejut dengan tindakan Silver Earth barusan. Dia memegang pipi kanannya. Sekejap keberaniannya muncul. Lalu dia berdiri dan menatap Earth yang masih berdiri di depannya, " Jangan mudah menyerah! Yakinlah akan kekuatan Protonger." Mars melihat Protonger yang berada dibelakang, dan melihat Venus mengangguk seakan memberikan semangat. Semangat dan keberanian Mars langsung muncul setelah melihat wajah teman-temannya, " Terima kasih, aku akan berusaha." Dia membalikkan badan dan berlari meninggalkan teman-temannya.

Di sebuah pabrik tua di kawasan utara, Werewolf menahan anak kecil yang tadi ditangkapnya. Anak itu dipakaikan sebuah rompi yang berisi bom dengan sistem mekanik canggih. Valfare sedari tadi mondar-mandir, tidak tenang menunggu kehadiran Red Mars, " Kemana dia? Mengapa lama sekali datangnya? Apakah dia menginginkan anak ini mati?" Ditendangnya drum besar yang didekatnya, hingga terpental jauh.

" Tenang saja Jendral Valfare, dia pasti akan datang menyelamatkan anak ini." Tanpa diduga dari arah pintu gudang, Eddy muncul berdiri menantang para Demon, " Aku disini! Lepaskan anak itu!" Mereka serempak terkejut mendengar suara Eddy, " Red Mars akhirnya kau datang juga!" Kata Valfare sambil mengeluarkan kapak andalannya.

" Lepaskan anak itu Demon! Akulah lawanmu!" Anak tersebut langsung mengenali suara itu, dan segera memanggil nama Eddy, " Dokter! Tolong aku!" Mendengar suara mungil tersebut, kembali membuat Eddy gentar. Memory kelamnya kembali terlintas di pikirannya. Kejadian yang sama yang dialaminya, " Akbar.. Tidak! Ini tidak mungkin!" Dia memanggil nama kecil yang dulu dia kenal saat bertugas di Afganistan.

" Hahahaha, ada apa Red Mars? Kau takut? Demon, serang dia!" Pasukan Demon menyerang Eddy dari depan. Eddy teringat kembali semangat yang ditularkan oleh TJ. Rasa sakit di pipi kanannya akibat pukulan TJ, seakan membangkitkan semangatnya. Eddy bersiap untuk berubah. Dia menekan Galaxy Bracenya, " Galaxy...Change,!"

Setelah berubah menjadi Protonger, Red Mars teringat senjata yang diberikan Hermes, " Phoenix Sword!" Sekumpulan api yang membentuk sebuah pedang keluar dari tangan kirinya, " Jadi inilah senjata yang dimaksud oleh Hermes." Red Mars menggenggam Phoenix Swordnya erat-erat. Seketika semangatnya membara seperti Phoenix, " Bersiaplah Demon!" Red Mars bergerak maju dan menghadapi Demon army yang bergerak semakin dekat.

Red Mars berjuang seorang diri menghadapi Demon Army yang jumlahnya cukup banyak. Tapi hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya. Dengan Phoenix Sword, Red Mars menumpas seluruh Demon Army. Melihat kekalahan akan terjadi, Werewolf bergerak maju menghadapi Red Mars dalam duel pedang. Valfare pun ikut membantu Werewolf melawan Red Mars. Eddy sempat kewalahan ketika Valfare ikut dalam pertarungan. Dengan sekali ayunan, kapak Valfare berhasil mengenai Red Mars, dan membuatnya terpental cukup jauh. Red Mars berusaha bangkit, namun dari arah belakang tiba-tiba ada sebuah mobil yang dikenalnya, datang dengan kecepatan tinggi menabrak Valfare, dan membuatnya terpental jauh, " Kurang ajar! Werewolf, ku serahkan semua kepadamu!"

" Baiklah jendral!" Valfare kemudian menghilang, " Black, kau datang juga!" Mars melihat ke arah dalam mobil dari kejauhan. Tetapi dia tidak menemukan orang yang mengemudikannya. Werewolf kemudian mengeluarkan pemicu bom, " Berani macam-macam, aku ledakan anak itu!" Eddy melihat ke arah kiri, dan dia melihat anak itu masih terikat di tiang dengan menggunakan rompi yang penuh berisi bom.

" Oh tidak! Dia menggunakan bom! Dasar pengecut! Lepaskan dia, dia hanya anak kecil!" Werewolf mengeluarkan pedangnya, " Bersiaplah Red Mars!!" Secepat kilat, Werewolf bergerak cepat kearah Red Mars, sambil menebaskan pedangnya. Red Mars teringat ucapan Hermes, "..Werewolf adalah makhluk mytology yang cukup kuat dan lincah." Dan dia juga teringat ucapan TJ, " ..kelemahan dia ada pada armornya" Sambil menggenggam erat Phoenix Swordnya, Red Mars berkonsentrasi untuk menyerang bagian armor Werewolf, sekaligus menghancurkan pemicu bom.

Werewolf bergerak maju dengan cepat, dan tidak kalah sigap, Mars menebaskan Phoenix Swordnya. Saat berada di sisi seberang, Werewolf menyadari armor nya sedikit tergores, " Hahaha! Bagus sekali Red Mars, goresan kecil ini, tidak berarti apa-apa." Saat dia ingin menekan tombol, pemicu bom tersebut hancur berkeping-keping, " Apa?? Tidak mungkin!"

" Maaf ya, tapi sepertinya kau kalah cepat denganku!" Werewolf kemudian menyeringai, " Bom tersebut bisa meledak tanpa harus melalui pemicu ini." Red Mars terkejut mendengarnya. Kemudian dia menjentikkan jarinya. Bom pada rompi yang dikenakan anak itu, menyala merah pertanda diaktifkan, " Tidaaakk!!" Eddy berlari menghampiri anak tersebut. Namun sepertinya terlambat bom itu meledak hebat, dan meluluh-lantakkan pabrik itu bersama Red Mars didalamnya, Dengan kecepatannya Werewolf berhasil keluar dari ledakan hebat tersebut " Hahaha tamat riwayatmu, Red Mars!" Tak lama 5 Protonger yang lain muncul, dan melihat pabrik itu sudah terbakar, " Eddy!!" Ambar histeris memanggil nama Eddy.

" Kurang ajar kau Demon! Kau harus mati! Teman-teman bersiaplah!" Phiand mengambil posisi dan mengajak teman-temannya untuk berubah, " Galaxy...Change!" Sebuah soul dan elemen dari para Beast membungkus tubuh mereka, dan langsung mengubahnya menjadi Protonger, " Bersiaplah Demon!" Black Jupiter mengacungkan ke depan Galaxy GunBlade nya, dan langsung bergerak maju diikuti Protonger yang lainnya. Pertarungan pun terjadi. Jupiter, Mercury, dan Earth menggunakan Galaxy GunBlade Blade mode, dan Moon, juga Venus menggunakan Galaxy GunBlade Gun mode. Kombinasi keduanya kompak untuk melawan Werewolf. Mendapat serangan tersebut, membuat Werewolf tidak gentar dibuatnya, sekuat tenaga dia melawan para Protonger.

" Kalian tidak akan bisa mengalahkanku." Tebasan pedangnya diarahkan ke Venus dan Mercury, sehingga membuat mereka terpental. Jupiter dan Moon membentuk formasi pertahanan, " Kalian tidak apa-apa?" Earth maju melawan Werewolf dengan Galaxy GunBladenya. Werewolf mengeluarkan jurus andalannya. Dengan secepat kilat, dia maju dan menebas pedangnya ke arah Silver Earth. Earth sempat terpental, namun Jupiter dan Moon sudah bersiap menembakkan Galaxy GunBlade Gun modenya. Tembakan tersebut sempat membuat Werewolf terpental.

Sementara itu Red Mars mulai membuka matanya perlahan, dan berusaha untuk bangun. Dia melihat sekeliling, tidak ada yang bisa dilihatnya, karena keadaan gelap gulita. Dari kejauhan dia melihat 2 buah sinar bulat berwarna putih ke arah dirinya. Bulatan putih itu berubah bentuk, dan menanjak naik. Bentuk tersebut meruncing dan warnanya berubah menjadi hijau. Perlahan, wujud tersebut mulai jelas di depan mata Red Mars, " Siapa kau?"

Wujud tersebut bergerak perlahan mendekati Red Mars, sekaligus menyempurnakan wujudnya. Sebuah bentuk angsa berwarna putih. Seperti Beast. Red Mars terkejut melihat lagi sosok Beast muncul didepan matanya, " Ternyata kau adalah Beast!" Cygnus mengangguk dan melalui kontak batin dia berkomunikasi dengan Mars. Cygnus berkata dalam batin Red Mars,"Jangan khawatir, kau belum mati. Aku yang menyelamatkanmu dari ledakan bom."

" Kau yang menyelamatkanku? Tapi..aku tidak melihat kau datang." Cygnus menjelaskan bahwa selama ini dia merubah wujudnya menjadi mobil milik Andri. " Mobil SUV orange itu adalah kau?" Red Mars tiba-tiba teringat dengan anak kecil itu, " Dimana anak itu?" Red Mars mencari ke sekeliling. Cygnus membuka sayapnya, dan terlihat itu masih sehat tanpa kurang satupun, dia hanya pingsan.

" Syukurlah dia tidak apa-apa!" Mars menghampiri anak tersebut, dan mendekapnya erat, " Bagaimana caranya kita keluar dari sini?" Cygnus kemudian merubah dirinya menjadi sebuah kapak, dan dia berbicara kepada Eddy, untuk menggunakan kapak tersebut sebagai senjata untuk melawan Werewolf. Seketika Cygnus mengembalikan Red Mars ke kesadarannya. Terlihat pabrik porak poranda. Eddy yang masih menjadi Red Mars, melihat ke arah anak kecil yang masih terlelap, digendong di tangan kanannya, dan di depannya sebuah kapak yang merupakan jelmaan Cygnus, melayang berputar di udara. Mars meraih kapak itu. Sejenak dia melihat kembali ke arah anak itu, " Tidak apa-apa, kau sudah selamat nak." Red Mars pun berjalan keluar dari reruntuhan pabrik.

Di luar pabrik, keadaan sudah berbalik. Protonger sudah tumbang terkapar dan masih berusaha untuk bangkit, " Sudah kubilang, kalian bukan tandinganku! Hahahahaha..."

" Tak kusangka, kita bisa kalah darinya." Jupiter berusaha bangkit, " Kita jangan mau kalah dari dia.." Tambah Moon, " Karena kita adalah Protonger!" Lanjut Venus. Tiba-tiba dari dalam reruntuhan, terdengar suara yang sangat keras. Reruntuhan pabrik tersebut berhamburan keluar, " Siapa itu!?!" Werewolf dan juga Protonger terkejut dan dari arah pabrik, terlihat sosok yang keluar terbalut api.

" Red Mars!! Dia masih hidup!!" Venus histeris saat melihat sosok itu ternyata adalah Red Mars yang berjalan keluar dari reruntuhan sambil menggendong anak kecil. Para Protonger langsung menghampiri Red Mars, " Syukurlah kau selamat Red!" Venus terharu saat melihat sosok Red Mars berdiri dihadapannya, " Kau memang hebat dok! Heheh!" Moon menepuk pundak Mars. Mercury mengacungkan jempolnya, " Tak kusangka kau memang hebat!"

Red Mars lalu melihat sosok Earth. Earth lalu menghampiri Mars, " Hmph.. Bagus sekali! Itu baru namanya RED MARS!" Mars melihat sosok teman-temannya. Teman-teman yang telah memberikan semangat untuk terus hidup, " Terima kasih Silver Earth..teman-teman!" Earth memukul pundak Mars pelan, " Tidak masalah! Kita ini tim." Dari kejauhan terlihat Hermes berlari menghampiri Protonger, "Biar aku urus anak ini." Red Mars menyerahkan anak itu yang dalam gendongannya kepada Hermes, " Tolong ya"

" Kuucapkan selamat Red Mars! Kau berhasil selamat dari maut ciptaanku!" Mars yang mendengar ucapan Werewolf, kontan saja membuat Red Mars marah, " Mengorbankan anak kecil yang tidak berdosa, sungguh tidak dapat dimaafkan!" Werewolf tertawa mendengar amarah Red Mars, " Hahahaha! Memangnya kalian ini siapa? Hah?"

" Kami adalah Ksatria yang diutus untuk melindungi bumi! The Bravest Planet, Red Mars!"
" The Amaze Planet...Black Jupiter!"
" The Coolest Planet...Blue Mercury!"
" The Strongest Moon..Yellow Moon!"
" The Lovely Planet...Pink Venus!"
" The Living Planet...Silver Earth!"

" Galaxy Forces Protonger!! ( Insider Teaaamm!!!)"

" Gunakan kekuatan baru kita teman-teman!", perintah Red Mars. Protonger segera mengeluarkan senjata-senjata baru mereka dari arah tangan kanan mereka, " Semuanya serang dia!"
" Siap!" Teriak mereka serempak. Protonger dengan menggunakan kekuatan baru nya untuk melawan Werewolf. Melihat hal tersebut tidak membuatnya gentar sedikitpun. Werewolf dengan menggunakan pedang andalannya dia menangkis semua serangan.

Kemudian Werewolf mundur mengambil jarak. Pedang ditangan kanannya, dia bersiap untuk melakukan gerakan andalannya, " Bersiaplah, Protonger!!" Red Mars terkejut, karena dia sudah hapal benar, apa yang akan dilakukan oleh Werewolf, " Semuanya hati-hati!" Mars terlambat memberitahu Protonger, karena secepat kilat Werewolf sudah bergerak maju menghampiri Protonger. Mereka tidak kuasa atas serangan tebasan pedang Werewolf. Akhirnya mereka pun tumbang.

Protonger pun mencoba bangkit. Dengan kekuatan tersisa, Red Mars memberikan aba-aba, " Fokuskan pada target serangan.." Protonger bersiap sambil memegang senjata andalan mereka. Terlihat Werewolf akan melakukan gerakannya yang cepat itu, dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, " Bersiaplah menemui ajal kalian, Protonger!" Werewolf mulai bergerak maju lagi. Protonger mengambil posisinya masing-masing, " Blue! Bekukan dia!!" Teriak Red Mars memberi perintah kepada Blue Mercury.

" Baik! BLIZZARD!!" menggunakan kekuatan elemen es nya, Blue memegang permukan tanah sehingga mengubahnya menjadi es, yang langsung menyelimuti kaki Werewolf sehingga dia tidak bisa bergerak kemana-mana, " Apa?! Kalian curang!" Dia berusaha melepaskan diri dari es yang mulai menyelimuti tubuhnya. " Ini bukan curang, tapi taktik! Black, Silver, sekarang!!" Black dan Silver menggunakan Dragon Dagger, dan Hippogrif Blade bergantian menebas bagian yang yang terpusat yaitu armor dada milik Werewolf. Kemudian ditutup oleh tebasan dari kapak jelmaan Cygnus, " Rasakan ini..CYGNUS SLASH!!!" Satu tebasan terakhir membuat es nya pecah dan Werewolf terpental.

" Arrgghh...ini tidak mungkin!!" Werewolf tertatih mencoba untuk berdiri, " Armor ini tidak mungkin hancuuurrrr.." Dan dia jatuh kemudian meledak. Kapak yang digunakan Red Mars pun hilang. Dari kejauhan, Ukobach berjalan sambil membawa tongkat sihirnya. Tongkat itu kemudian diangkat tinggi-tinggi, dan diarahkan ke puing-puing tubuh Werewolf. Werewolf bangkit dengan wujud raksasa.

" Baiklah, kita mulai lagi." Kata Jupiter, " Summon! Beast Guardian!!" Red Mars lalu memanggil para Beast. Dan tidak lama para Beast pun muncul, " Baiklah, ayo!" Seru Red Mars kepada yang lain, dan mereka melompat masuk kedalam Beast mereka masing-Masing. Red Mars langsung memerintahkan untuk bergabung, " Galaxy Combine!" Para Beast matanya menyala, dan langsung masuk proses bergabung. ProtonKing telah hadir.

" Apapun kekuatan kalian, aku tidak kalah dari kalian.." Belum selesai dia berbicaran, ProtonKing menembakkan sinar laser dari Beast Pegasus, " Cukup omong kosongmu Demon!" Kata Blue Mercury. ProtonKing bergerak maju, dan menggunakan tanduk Unicorn sebagai pedangnya, dia menebas Werewolf. Tebasan itu sempat ditahan oleh Werewolf, dan dia membalas dengan tebasan pedang miliknya ke arah dada. ProtonKing sempat mundur beberapa meter karena mendapat serangan itu. Tidak melewatkan kesempatan tersebut, Werewolf bergerak maju, dan melancarkan beberapa ayunan pedang ke arah ProtonKing, yang langsung membuat ProtonKing kewalahan. Namun ada satu serangan yang cukup fatal sehingga mengenai bagian tangan kanan ProtonKing, dan membuat Unicorn terluka, " Kalau begini terus, Unicorn bisa hancur!" Moon berusaha mengendalikan Unicorn.

Dari arah bawah, muncul sebuah mobil SUV orange milik Andri yang melaju cepat menghampiri medan pertempuran. Mobil tersebut melaju sambil menyalakan klakson berulang-ulang dan menyalakan lampu. Andri si Black Jupiter sampai heran dibuatnya, " Hei itu mobilku kan?? Siapa yang mengendarainya!" Mobil tersebut berhasil menarik perhatian para Protonger, dan juga Red Mars. Mars langsung paham tentang mobil itu. Alangkah terkejutnya para Protonger, setelah mobil itu dekat berubah wujud menjadi Beast Cygnus, dan langsung terbang mengitari angkasa.

" Mobilku..ternyata adalah Beast??!!!" Andri tidak percaya dengan pemandangan yang barusan terjadi. Hermes pun tak kalah terkejut melihat sahabatnya dari Planet Eris, datang ke Planet Bumi, " Cygnus! Ternyata kau disini!" Cygnus terbang menukik ke arah Werewolf, dan menggunakan ekornya, dia menebas Werewolf. Usahanya berhasil, armornya terlihat rusak berat, " Dasar sialan kalian Protonger, rasakan ini!" Werewolf mulai lagi dengan jurus andalannya. Secepat kilat dia menyerang ProtonKing sampai tidak berdaya. Serangan tersebut membuat Unicorn kesakitan dan terluka parah, " Oh tidak, Unicorn!!" teriak Moon. Unicorn pun mengerang kesakitan.

" Kalau begini, kita tidak bisa menggunakan Victory Arrow!" Keluh Silver Earth. Cygnus yang masih terbang lansung melakukan kontak batin dengan Red Mars, dia berkata, dia bisa menggantikan posisi Unicorn, " Apa? Menggantikan posisi Unicorn? Apa kau yakin Cygnus?" Cygnus memekik sambil terbang menukik tajam dan menebas Werewolf dengan ekornya, " Apa mungkin Unicorn bisa diganti dengan Cygnus?" Tanya Moon kepada Mars.

" Aku tidak tau, tapi tidak salahnya kita coba, Yellow lepaskan Unicorn dan kita akan memakai Cygnus!"
" Baik Red!" Red Mars lalu memanggil Cygnus, " Cygnus! Bersiaplah! Galaxy Armament!" Mata Cygnus menyala2. Unicorn sudah melepaskan diri dari gabungan ProtonKing, dan Cygnus memulai perubahan untuk mengisi posisi tangan kanan menggantikan Unicorn, " Ini dia..ProtonKing Claw!" ProtonKing dalam wujud baru, dengan Cygnus mengisi posisi tangan kanan, menggantikan Unicorn yang terluka.

" Tidak ada bedanya, kalian mengganti wujud" Werewolf sambil mengayunkan pedangnya dia maju menyerang ProtonKing. Ketika dia menebaskan pedangnya, pedangnya berhasil ditangkap dengan tangan Cygnus yang berupa cakar. Pedang Werewolf langsung dipatahkan menggunakan cakar dari Cygnus, dan langsung menembakkan sinar dari Pegasus. Werewolf pun mundur beberapa senti mendapat tembakan seperti itu, dan langsung ditebas menggunakan cakar Cygnus. Melihat Werewolf yang masih sempoyongan, Red Mars memerintahkan untuk segera menghabisi Werewolf, " Kita habisi dia teman-teman! Blue.."

Mengerti dengan perintah tersebut, Blue Mercury dengan mengeluarkan elemen es nya dari Pegasus dan membeku kaki Werewolf, supaya dia tidak bergerak lincah lagi. ProtonKing mengembangkan sayapnya, dan terbang ke angkasa. Ketika diatas, sebuah energi dari dada ProtonKing mengalir ke Cygnus, dan ProtonKing terbang menukik kebawah, " ProtonKing...Heavenly Slasher!!" Cakar Cygnus yang sudah dialiri energi langsung menghujam Werewolf yang tidak bisa bergerak karena es dari Pegasus. Werewolf pun langsung langsung hancur berkeping-keping. ProtonKing menutup pertarungan dengan pose kemenangan.

Sore harinya, Para protonger dan Hermes berkumpul di atas bukit. Disana sudah ada Cygnus yang berdiri didepan para Protonger, " Tak kusangka kita akan bertemu lagi disini, Cygnus!" Hermes tersenyum gembira melihat kembali sahabat lamanya, " Terima kasih atas bantuanmu, Cygnus. Kau memang sahabat kami yang setia." Eddy menambahkan.
" Lalu, apakah kau akan terus berada disini?" Tanya Ambar penasaran. Cygnus menggelengkan kepala, dan dia mulai mengibas2kan sayapnya. " Cygnus akan berada di orbit bumi menjaga keamanan disana, Ambar" jelas Hermes sambil tersenyum, " Tidak usah khawatir Protonger, dia akan tetap menolong kita, selama masa pemulihan Unicorn. Selama masa tersebut dia akan berada di orbit bumi sambil mengawasi pergerakan Anubis." Cygnus tampak menganggukan kepalanya dan dia berteriak bahagia.

Phiand melihat raut kesedihan di wajah adiknya, " Hei, kenapa Dek? Kok kelihatan sedih? Dia tidak akan meninggalkan kita kok."
" Aku bukan sedih karena itu, tapi sedih harus kehilangan mobil kesayanganku." Andri terduduk, dan semuanya tertawa melihat tingkah laku Andri. Cygnus pun pamit, dan dia mulai terbang ke angkasa, meninggalkan Protonger dan Hermes lalu langsung terbang meninggalkan bumi dan menuju orbit bumi, " Sampai jumpa Cygnus" Ambar tersenyum melambaikan Cygnus yang terbang meninggalkan bumi.

Dari kejauhan dari tempat mereka, berdiri seseorang mengawasi kegiatan para Protonger dan Hermes. Dia mengintai dari balik pohon besar. Kemudian orang itu mengangguk dan dari tangan kirinya yang memegang pohon terlihat cincin yang sudah sangat familiar, " Akhirnya ketemu juga." Orang itu tersenyum puas, dan cincinnya terlihat bersinar.

- bersambung -

Story by Krishna Indraprasta