Wednesday, March 20, 2013

Protonger : Universe 3 - The Flame of Courage! Heavenly Slash!


Dewa EROS, penguasa Planet Eris mendapat kabar bahwa, ke-6 Beast yang dahulu kala pergi untuk menyelamatkan dan melindungi Bumi telah berhasil bangkit kembali. Semua ini berkat ksatria terpilih Protonger yang telah membangkitkan mereka dari tidur panjangnya. Dewa Eros juga mendengar kabar bahwa legenda ProtonKing juga telah muncul. Dia melihat semua ini dari sebuah bola kristal raksasa yang dikirim sinyalnya oleh salah satu Beast penghuni planet Eris, yaitu Cygnus. Dengan menggunakan kekuatannya, Cygnus mampu menangkap sinyal energi dari beast lain, dan menghubungkannya dengan sebuah bola kristal raksasa. Seperti yang saat ini dia lakukan bersama Dewa Eros. Cygnus berdiri dihadapan Dewa Eros, meneruskan sinyal energi dari ke-6 Beast yang ada di Bumi.

"Jadi bumi selamat tanpa kerusakan parah yang berarti. Dan para Beast sudah bangkit dari tidur panjang mereka, begitu juga legenda ProtonKing. Aku lega rasanya melihat semua ini." Dewa Eros tersenyum menatap Cygnus yang masih berdiri dihadapannya. Cygnus menundukkan kepalanya sedikit memberikan rasa hormat kepada Dewa Eros. " Pekerjaan yang bagus Protonger!"

Merasa tugasnya telah usai, Cygnus pamit kepada Dewa Eros untuk pergi keluar Istana sejenak. Dewa Eros mempersilahkan, Cygnus menundukkan kepala sedikit, dan dia berjalan keluar istana, kemudian terbang bebas ke angkasa. Namun ada sesuatu yang mengganjal hati Cygnus, ingin rasanya dia pergi menuju bumi, untuk menjumpai kawan-kawan lamanya. Tanpa pikir panjang, dia melesat cepat meninggalkan Planet Eris untuk menuju Bumi.

Rumah Sakit Synergi, rumah sakit terbesar di Kota Jakarta, dengan beragam fasilitas didalamnya, mampu mengakomodir kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat kota. Rumah Sakit ini juga mempunyai dokter terbaiknya, Dr. Edward Dala tetapi dia lebih dikenal dengan panggilan Dr. Eddy. Eddy sebagai Protonger Red Mars, dahulu adalah lulusan Universitas terbaik di Amerika Serikat. Berkat keahliannya, dia juga pernah dikirim untuk menangani masalah medis di medan perang Afganistan. Kini dia menetap dan bertugas di Jakarta.

Saat itu Dr. Eddy sedang menangani pasiennya. Seorang anak laki-laki berumur 10 tahun. Ditemani ibunya, dia diperiksa oleh Dr. Eddy, " Coba dibuka mulutnya?" Anak kecil itu membuka mulutnya, dan dengan senter kecilnya, dia memeriksa bagian dalam mulut anak itu. Dengan menggunakan stetoskop, Eddy memeriksa detak jantung, dan juga memeriksa bagian perut. Dirasa cukup, dia menyuruh suster untuk membantu anak itu turun dari tempat tidur, dan dia beranjak ke meja prakteknya. " Kamu ini hanya flu saja, dokter kasih resep obat, jangan lupa diminum ya. " Dia tersenyum simpatik kepada anak itu. Setelah selesai menulis resep, dia memberikan kepada ibunya, " Obatnya jangan lupa dihabiskan 3 kali sehari."

" Baik, Dok." Ibu itu tersenyum seraya menerima secarik resep obat. Lalu Ibu dan anak itu pun pamit permisi, " Terima kasih banyak, Dok. Saya permisi dulu." Sebelum anak itu meninggalkan ruangan, dia sempat mengucapkan perpisahan dengan sang Dokter, " Dokter hebat, kalau aku besar nanti, aku ingin seperti dokter." Anak itu melambaikan tangannya dan pergi menyusul ibunya. Ucapan barusan, membuat Eddy teringat kejadian yang sudah lama terjadi saat dia ditugaskan di Afganistan.

Ketika di Afganistan Eddy pernah mempunyai pasien seorang anak kecil warga setempat. Orang tua anak tersebut mati terbunuh, dan menyebabkan anak itu menjadi yatim piatu. Anak tersebut dekat dengan Eddy. Namun ada kejadian mengerikan yang tidak pernah bisa dilupakan oleh Dr. Eddy mengenai anak kecil itu. Saat itu pasukan pemberontak sempat menyerang kamp pengungsian tempat Eddy ditugaskan, dan saat itu anak itu hampir saja menjadi korban peluru nyasar para pemberontak. Eddy segera berinisiatif untuk menlindumgi anak kecil itu dengan cara memeluk erat agar anak tersebut tidak terluka. Eddy terluka parah terkena peluru tersebut, tetapi anak kecil sahabatnya yang ada didalam dekapannya yang coba dilindunginya ternyata malah sudah tidak bernyawa. Penyebabnya adalah kekuatan Elemen Api yang dimilikinya melalui cincin itu yang secara tidak sengaja keluar terlalu besar sehingga bukannya dia berhasil menolong anak tersebut, tetapi malah mencelakainya. Hal tersebut membuat Eddy sangat terpukul. Karena dia merasa telah gagal melindungi orang yang di cintainya.

Sejak saat itu dia berusaha untuk
mengendalikan kekuatan elemen yang sudah dia miliki sejak dirinya masih berumur 12 tahun. Cincin elemen api itu adalah pemberian ayahnya yang secara turun termurun didapat dari leluhurnya, yang dulu juga sempat berkomunikasi dengan Phoenix.

Eddy menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. Dia teringat ucapan anak itu barusan, yang mengingatkan dia kepada kejadian suram waktu di Afganistan dulu. Dalam lamunannya, dia menengok ke arah cincin di jari tangan kirinya dan bergumam. " Kau bisa menjadi dokter yang hebat seperti aku, nak."
Pintu ruangan Eddy diketuk, " Silahkan masuk." Tampak Andri melongokkan kepalanya di pintu, " Halo dokter, kau siap untuk latihan?"

" Ternyata kau Andri. Tunggu aku diluar, aku siap-siap dulu." Eddy beranjak dari kursinya dan membereskan barang-barang miliknya, " Beres dok! Aku tunggu di mobil." Andri mengacungkan jempol, dan pergi setelah menutup pintu. Andri menunggu Eddy di mobil SUV berwarna orange di pelataran parkir Rumah Sakit. Tak lama, Eddy keluar dari lobby. Eddy sempat kebingungan mencari lokasi Andri menunggunya. Andri pun membunyikan klakson, dan Eddy pun bergegas menuju mobil Andri, " Bagus juga mobilnya. Beli dimana kau?"

" Di tempat penjualan mobil bekas, yang dipinggir kota. Tapi ada yang aneh saat aku membeli mobil ini." Eddy heran, " Aneh? Maksudnya?"

" Waktu aku memilih mobil yang bagus dari mobil ini, tiba-tiba saja semua mobil yang ada disitu mesinnya mati! Bahkan ada yang meleduk!" Eddy mengerenyitkan dahinya, " Hah? Masa sih? Kenapa bisa begitu?"

" Entahlah mana aku tahu? Cuma mobil ini saja yang tidak mati atau bahkan meleduk mesinnya." Eddy masih heran dengan cerita Andri barusan. Diperhatikannya ke arah jok belakang dan seluruh interior mobil, " Apa mobil ini jangan-jangan.."

" Aaaahh..Apa maksudmu? Hari gini masih percaya gituan! Ayolah nanti kita terlambat, semua sudah menunggu disana." Andri menyalakan mesin, dan mobil bergerak meninggalkan pelataran parkir Rumah Sakit.

Di Istana Kerajaan Anubis, Valfare sedang duduk di kursi kebesarannya. Dia sedang kesal, karena rencana besar Kerajaan Anubis selalu digagalkan oleh Protonger. Elathan yang juga sedang duduk di kursi kebesarannya bersebelahan dengan kursi Valfare, " Sejak dulu, penghuni Planet itu selalu saja menghalangi rencana kita!" Valfare angkat bicara, " Semestinya kita hancurkan Planet itu sejak dulu, jadi tidak ada yang menghalangi kita."

" Protonger semakin kuat dengan munculnya ProtonKing! Mereka semakin tidak terkalahkan!" Mendengar ucapan Elathan, emosi Valfare semakin menjadi-jadi. Dia beranjak dari kursinya, dan menghujamkan cakarnya ke tanah, " Mereka tidak boleh dibiarkan begitu saja!! Kita harus memusnahkan mereka! Adramlech! Beritahu rencanamu!" Adramlech masuk ke ruangan, diikuti insinyur terhebat Kerajaan Anubis, Ukobach, " Tenang Valfare, tahan emosimu" Adramlech berusaha menenangkan Valfare, namun kesabarannya sudah habis, dia menepis tangan Adramlech, " Jangan banyak basa-basi! Tunjukkan rencanamu, untuk menghancurkan Protonger dan ProtonKing!"

Adramlech memutar badannya menghadap Ukobach, seakan mengerti Ukobach mengambil bungkusan dari dalam jubahnya, dan memberikannya kepada Adramlech, " Ini Valfare, kau pasti senang menerimanya." Valfare merebut bungkusan tersebut dengan paksa, lalu segera dia menumpahkan semua isinya ke tanah. Lalu dengan cakarnya, Adramlech tiba-tiba menggores tubuh Valfare.

" Hei!!" Valfare terkejut saat Adramlech menggores sedikit tubuhnya untuk mengambil sample darah yang akan digabungkan dengan pasir monster ciptaannya. Pasir itu berputar, dan meninggi, lama kelamaan membentuk sosok utuh, Werewolf.
" Selamat datang prajurit terkuat! Kau akan kuberi amanat untuk menghancurkan Protonger sampai habis tak tersisa!" Valfare berjalan memutar kebelakang Werewolf, " Jangan sampai gagal!"
" Baik paduka!" Werewolf tersebut menghilang dengan cepat dari hadapan para Jendral, " Hahahaha! Bagus! Laksanakan.." Valfare tampak puas.

Di sebuah area pebukitan yang dahulu digunakan sebagai tempat tambang, dan kini sudah tidak lagi digunakan, para Protonger, Ambar, Phiand, TJ, dan Eka sudah berkumpul untuk melakukan rutinitas latihan sehari-hari, " Mereka itu lama sekali sih?" keluh Eka sambil melihat jam tangannya, " Seharusnya mereka sudah ada disini setengah jam yang lalu." Tak lama kemudian sebuah mobil SUV orange memasuki area mereka berkumpul. TJ yang saat itu sedang membantu Ambar untuk melakukan gerakan pemanasan, menyadarinya pertama kali, " Hei lihat, mobil siapa itu?" Mobil tersebut berhenti didepan mereka. Andri muncul dari dalam, " Maaf kami terlambat!"

"Adek?" Phiand terheran melihat adiknya membawa mobil baru, " Kamu beli mobil?" Eddy juga keluar dari dalam mobil. " Iya, lumayan buat mobilisasi kita kalo mau ke suatu tempat." Phiand mengitari mobil, dia seperti menyadari ada yang berbeda dengan mobil tersebut.
" Sudah..sudah, ayo kita latihan. " Kemudian mereka pun mulai melakukan latihan yang biasa mereka lakukan.

Dari dalam bekas tambang tak jauh dari tempat para Protonger latihan, Werewolf berjalan keluar diikuti oleh para Demon Army, mereka merencanakan sesuatu dari dalam bekas tambang tersebut," Mari kita lihat kekuatan daya ledaknya, dengan menggunakan bom ciptaanku ini." Tangan kanannya sudah memegang sebuah pemicu. Bom tersebut pun meledak sesaat setelah Werewolf menekan pemicunya dan tambang pun seketika runtuh, " Hahahahaha!! Ledakan yang hebat sekali! Target selanjutnya adalah kota Jakarta! Demon, ayo berangkat!"

Ledakan tersebut ternyata memancing perhatian Protonger, dan mereka pun segera berubah wujud dan siap menunggu dan menghadang dibelakang Werewolf dan para Demon Army, " Haaaii!! Kalian tidak bisa kemana-mana." Venus menyapa sang Werewolf sambil melambaikan tangan, " Kurang ajar! Siapa kalian? Dan mau apa kalian!?" Mars pun bersiap, " Kami para ksatria yang telah diutus untuk menjaga bumi."

" The Bravest Planet, Red Mars!" Disusul Jupiter yang memperkenalkan diri, " The Amaze planet, Black Jupiter!"
" The Coolest Planet, Blue Mercury!"
" The Strongest moon, Yellow Moon!"
" The Lovely Planet, Pink Venus"
" The Living Planet, Silver Earth!"
" Galaxy Forces...Protonger!" Mereka menutup perkenalan dengan pose andalan masing-masing, " Hah! Aku tidak takut dengan kalian, Demon maju!!"

" Well teman-teman, itung-itung buat pemanasan sesi latihan hari ini, bersiaplah!" Red Mars mengeluarkan Galaxy GunBlade, " Baiklah, teman-teman maju!" Silver Earth mengajak para Protonger untuk menyerang para Demon yang sudah dekat. Pertarungan antara Protonger dan para Demon Army tak terelakkan. Para Protonger berusaha sekuat tenaga untuk melawannya, namun jumlah mereka yang terlalu banyak, jadi mereka kalah imbang, " Inilah yang aku tidak suka dari mereka. Hiiaaatt.. Mereka selalu kroyokan jumlah besar!" Keluh Yellow Moon sambil melepaskan cengkraman Demon Army dari belakang setelah melepaskan tendangan ke arah demon yang dari datang dari arah depan.

" Tidak masalah kawan, karena kita tim yang solid, heeaaat.." Blue Mercury menebas demon dengan Galaxy GunBlade Blade modenya.
"Guys, ini mereka gak abis-abis...mereka curang!" Black Jupiter menembak dengan menggunakan Galaxy Gunblade Gun mode ke arah depan, belakang serta memutar badannya untuk menebak ke seluruh arah. " Aku benci mengakuinya, tapi Black benar!" Earth yang saat itu menolong Venus yang kewalahan, sambil memakai Galaxy Gunblade milik Venus, dia menggunakan Galaxy GunBlade Gun mode, dan Galaxy Gunblade Blade mode untuk menghalau para Demon.

" Tenang teman-teman! Kita harus fokus, kita gak boleh kalah!" Mars lalu melompat sambil menembakkan Galaxy GunBlade Gun mode ke segala arah, dan ditutup dengan melayangkan pukulan telak. Di saat Protonger kewalahan, tiba-tiba terdengar suara pekikan suara burung dengan kencang, " Hah? Phoenix?" Eddy yang mengira itu suara Phoenix, langsung melihat langit mencari keberadaan Phoenix. Saat itu kilatan cahaya keemasan menghujam para Demon army dan menghancurkan mereka. Sontak membuat Protonger terkejut, " Hei?! Apa itu barusan!?!" Moon melihat sekeliling, dan melihat para Demon. Army sudah hancur terkapar. Werewolf pun juga tidak kalah terkejut dan langsung marah melihat pasukannya tumbang semua. " Pasukanku!!!??! Kurang ajar kaliaaann!!!" Werewolf bergerak maju sambil mengayunkan pedangnya.

Protonger membentuk formasi pertahanan dan bersama-sama menembakan laser dari GalaxyGunblade. Tembakan sinar laser itu masih bisa ditepis oleh Werewolf, membuat para Protonger terkesima dibuatnya, " Apa?? Itu tidak mungkin!" Earth terkejut lalu bergerak maju dan berusaha untuk menembakkan lasernya berulang-ulang kali. Namun usaha tersebut sia-sia, Werewolf seperti tak terkalahkan, malah dia yang mencengkram leher Earth dan langsung menebas ke arah dada. Earth terpental dan terkapar setelah mendapat serangan tersebut, dan membuat Protonger langsung menghampiri Earth. Tetapi sebelum mereka menolong Earth, Werewolf sudah bersiap untuk mengayunkan pedangnya ke arah Protonger. Niatnya pun batal, karena kilauan cahaya itu muncul lagi dan menghujam Werewolf, membuat Werewolf tumbang karena menerima serangan yang maha dahsyat.

Dengan kekuatan tersisa, Werewolf mencoba untuk berdiri. Dilihatnya armor dadanya rusak seperti terkena cakar yang sangat tajam, " Ini belum berakhir Protonger!" Werewolf menghilang dan meninggalkan Protonger, " Earth!!" Para Protonger berlari menyelamatkan Silver Earth yang masih pingsan terkapar. Red Mars termenung memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Jupiter yang pertama kali menangkap ekspresi bingung Mars, " Ada apa, Red? Kenapa kau bengong?"

" Saat cahaya itu muncul, aku mendengar suara pekikan burung, persis seperti Phoenix, dan armor Werewolf saat terkena sinar itu, armornya seperti dicakar." Jupiter termenung mendengar penjelasan Mars, sesaat dia melihat mayat Demon yang tersisa terkapar tidak jauh dari Mars berdiri. Jupiter pun menghampiri mayat para Demon. Dilihatnya pada bagian dada hingga kepala terdapat bekas tebasan yang cukup dalam, " Kau benar Red, lihat Demon army ini" Red Mars pun menghampiri Jupiter yang sedang mengamati mayat Demon army.

Phiand, Ambar dan Eka yang menggendong TJ, menghampiri Eddy dan Andri, " Dok, TJ terluka parah, kita harus merawatnya." jelas Eka.

" Baiklah, ayo kita pulang." Eddy menolong Eka dan Phiand menggotong TJ, " Aku akan mengambil mobil." Andri berlari menuju lokasi diparkirnya mobilnya yang letaknya tidak begitu jauh. Sungguh terkejutnya saat dia melihat mobil nya sudah tidak ada di parkiran, " Hei!! Kemana mobilku?!" Dia melemparkan pandangannya ke segala arah untuk mencari mobilnya. Dia pun kembali kepada teman-temannya, " Mobilku hilang! Ada yang mencurinya, sial!"

Teman-temannya terkejut mendengarnya, " Apa? Hilang?" Eddy pun segera memanggil Phoenix sebagai kendaraan untuk mereka pulang. Saat mereka tiba dirumah, alangkah terkejut mereka karena mobil Andri sudah ada di rumah, " Lho?? Kenapa ada disini? Siapa yang memulangkannya?" Andri menghampiri mobilnya, dan diamatinya sekeliling body mobil, " Sungguh aneh? Siapa yang memulangkan mobil ini?"

TJ yang dibawa ke ruangan biasa Protonger berkumpul, dan segera diobati oleh Eddy yang memang seorang dokter. Dia membalut tubuh TJ dengan perban, lukanya cukup parah, " Nah, selesai. Semoga dia cepat sembuh" Eddy membereskan perban-perban dan peralatan obat bekas dia merawat luka TJ. " Werewolf adalah makhluk mitology yang cukup kuat, sekaligus lincah. Namun aku tertarik dengan kemunculan sinar yang kau bicarakan itu Eddy." Hermes yang saat itu berdiri dibelakang sofa memperhatikan Eddy merawat luka TJ.

" Aku pikir itu Phoenix, cuman aku gak yakin itu dia, apalagi powernya berbentuk seperti cakaran, aku yakin itu bukan Phoenix." Eddy duduk di sofa yang berada di seberang sofa panjang, tempat TJ berbaring. Mendengar tentang cakaran, Hermes menjadi terkejut, " Cakar?"

Andri masuk, dan melihat teman-temannya sudah selesai mengobati TJ, " Hermes, kau lihat siapa yang memulangkan mobilku? Tadi mobilku hilang di tempat aku memarkirkannya, tapi saat tiba dirumah,  kok sudah ada di depan rumah." Andri mengambil tempat di sandaran sofa tempat Eddy duduk. Hermes menggelengkan kepalanya, " Tidak mungkin mobil itu jalan sendiri, kecuali mobil siluman" Ambar tertawa mendengar jawaban Hermes. Hermes masih memikirkan tentang kejadian aneh saat pertarungan tadi. Entah mengapa dia mengaitkan kejadian tersebut dengan para Beast. " Apakah ini ulah Beast?"

Mendengar hal tesebut, membuat Ambar antusias, " Beast? Apakah ada Beast lain selain milik kita?" Hermes mengangguk, " Di tempat kami, ada banyak Beast yang menjaga planet Eris. 6 diantaranya adalah milik kalian. Tapi tidak menutup kemungkinan, kalau salah satu dari mereka bisa datang ke bumi dan membantu kalian jika dalam kesulitan." Semua mendengarkan penjelasan dari Hermes, dan mereka baru mengetahui bahwa Beast itu jumlah sangat banyak. Hermes berjalan ke depan meja pendek yang letaknya ditengah-tengah antara sofa kecil dan panjang, " Aku akan memberikan kekuatan baru untuk memudahkan kalian mengalahkan musuh kali ini." Hermes mengepalkan tangan kanannya, serta merapatkannya ke arah dada. Hermes memusatkan konsentrasi dan sekejap, batu-batu di cincin para Protonger berkilau. Dalam batin masing-masing tergambar jelas sebuah bentuk senjata, " Ini adalah senjata kalian, kekuatannya melebihi Galaxy GunBlade. Senjata ini berasal dari kekuatan para Beast kalian."

" Wah, punyaku paling kuat sepertinya." TJ tampaknya sudah siuman dari pingsannya. Semuanya terkejut dan berkumpul mengelilingi sofa tempat TJ berbaring, begitu juga Hermes, " Kau sudah sadar? Cepat sekali." TJ perlahan membuka matanya, dan melihat teman-temannya berkumpul mengelilingi dirinya. " Satu hal yang agak aneh dari monster itu, letak kelemahan monster itu adalah di bagian armor dadanya. Dan cahaya itu berhasil mengenai posisi itu." TJ mencoba bangun dan mengambil posisi duduk.

" Jangan dipaksakan TJ, kau masih sakit kan?" Kata Eka cemas, karena melihat TJ berusaha bangun, " Cerewet." Dia mengambil jaket miliknya yang tersandar di sofa tidak jauh dari posisi dia duduk, dan dia memakai jaket tersebut, " Aku tidak apa-apa. Hanya lecet sedikit. Terima kasih kepada armor Protonger." Dia tesenyum kecut ke arah Eka, dan berdiri dari sofa. " Sekarang kita harus waspada teman. Aku mengkhawatirkan dia akan menebar teror di kota. Dan aku permisi dulu aku ada janji." Sambil menaikkan restleting jaketnya dia beranjak keluar ruangan, " TJ tunggu! Lukamu belum sembuh benar!" Cegah Eddy, sambil mengejar TJ yang sudah beranjak jauh dari ruangan.

Di markas Anubis, Werewolf tertatih-tatih memasuki ruangan, " Jendral Valfare..maafkan hamba! Uurghh.." Werewolf tumbang dihadapan Valfare. " Dasar bodoh! Kenapa kau bisa kalah?!" Valfare menjadi murka, dan dia menendang Werewolf yang masih kesakitan, " Ampuni hamba, ada sesuatu yang menyerang hamba, dan mengenai tepat mengenai armor ini." Dia menunjuk kepada armornya yang terlihar rusak berat. Adramlech yang berada disitu langsung mengamati kerusakan armor milik Werewolf, " Ini adalah armor paling kuat, kenapa bisa rusak seperti ini?" Adramlech memperhatikan garis panjang seperti cakar.

" Kita harus menebar teror lagi dibumi! Adramlech segera beri dia kekuatan yang tidak akan terkalahkan oleh apapun, bahkan oleh para Protonger sekalipun." Valfare lalu berjalan ke arah jendela, " Serahkan saja padaku Valfare, dia akan segera siap untuk kembali menjalankan misi kita. Ayo Werewolf, ikut denganku." Adramlech membantu Werewolf berdiri, dan mengajaknya keluar dari ruangan. Eris yang juga berada disitu, mengetahui sesuatu setelah dia mendengarkan cerita Werewolf. Dia teringat salah satu Beast yang berada di planet Eris, yang sesuai dengan serangan yang dialami Werewolf, " Apakah ada Beast yang datang ke bumi?" Eris membantin dalam hati, " Serangan tiba-tiba dan cakar itu, hanya Cygnus yang bisa berbuat seperti itu."

Andri jongkok di depan mobil SUV miliknya, dan masih memikirkan mengenai misteri yang melibatkan mobilnya, " Bagaimana kau bisa kembali sendiri ha? Ini aneh sekali." Dia beranjak bangun dan masuk ke dalam mobilnya. Cincinnya tiba-tiba menyala, seperti merespon sesuatu. Andri merapatkan tangannya dan mengamati cincinnya yang berpendar, " Kenapa tiba-tiba berpendar?" Tiba-tiba Galaxy Bracenya berbunyi, " Teman-teman! Aku butuh bantuan, demon army menyerang kota!" Rupanya dari TJ. Dia mengirimkan pesan bantuan ke seluruh anggota Protonger, " Apa? Baiklah aku segera kesana! Eddy, Phiand, Eka, Ambar segera menuju ke TKP!" Andri langsung menyalakan mobilnya dan pergi meluncur meninggalkan garasi rumah.

Demon army mengacak-acak kota. Menyebarkan teror kepada orang-orang yang tidak berdosa. Para penduduk berlarian ketakutan ke segala arah untuk menyelamatkan diri mereka. Eka, Ambar, dan Phiand sudah tiba lebih dulu, dan membantu orang-orang untuk evakuasi, " Semuanya cepat lari!" Phiand menolong seorang ibu yang bersama anaknya berlari menyelamatkan diri dari para Demon Army.

" Hati2, jangan saling dorong." Werewolf muncul di belakang gerombolan Demon army. Ambar terkejut melihat sosok Werewolf yang muncul dari belakang Demon army, " Werewolf..kau lagi ternyata!"

" Hahaha!! Kali ini tamat kalian Protonger! Dengan armor baru ini, kalian tidak akan bisa mengalahkanku." Dari arah atas gedung, Silver Earth muncul melompat dari Hipogriff sambil menembakkan Galaxy Gunbladenya. Beberapa demon army pun tumbang terkena tembakan tersebut, dan sebagai penutup tembakan diarahkan ke Werewolf.  Werewolf pun sempat terpukul mundur mendapat tembakan beruntun dari Silver Earth, dan pertarungan adu pedang dengan pistol antara Werewolf dan Silver Earth pun terjadi. Eddy, dan Andri pun tak lama tiba dan bergabung bersama Eka, Phiand, dan Ambar, " TJ sungguh keras kepala sekali, luka dia belum sembuh benar kan?" Andri mengeluh melihat TJ yang sudah berubah menjadi Protonger turun langsung terlibat pertarungan. Eddy memperhatikan armor milik Werewolf, " Armornya berbeda dari sebelumnya. Baiklah!! Semuanya, saatnya berubah!" Andri, Phiand, Eka, dan Ambar mengambil posisi di samping Eddy, " Galaxy Change!" Teriak mereka serempak, kemudian mereka pun berubah menjadi Protonger dan langsung membantu Silver Earth.

Werewolf yang terlibat pertarungan dengan Protonger, sempat mengalami kewalahan melawan kekompakan Protonger. Disaat genting ketika Werewolf terdesak, tiba-tiba dari atas muncullah Jendral Valfare, dengan menggunakan kapaknya, sekali menebas Protonger mental beberapa meter, " Kalian tidak akan bisa mengalahkan prajurit terbaikku."

" Valfare!!" Red Mars berusaha bangun, " Hentikan teror ini Valfare! Kami tidak akan membiarkan Kerajaan Anubis menguasai planet kecil dan indah ini." Valfare berlari menghampiri Mars yang masih tertatih untuk bangkit, dan langsung mencengkram leher Red Mars, " Kalian pasukan cere dari Planet Eris, bukanlah tandingan kami." Sebuah pukulan mendarat di perut Red Mars, dan Valfare menghempaskan tubuh Red Mars. Protonger yang lain segera menghampiri Red Mars. Yellow Moon dan Blue Mercury membentuk formasi pertahanan.

Tak jauh dari situ, ada seorang anak yang menangis karena terpisah dari ibunya. Valfare segera memberi kode kepada Demon Army untuk mengambil anak itu. Demon Army segera menarik anak malang itu dan mengikat kedua tangannya. Dia sempat berontak dan berteriak minta tolong, " Tolooongg!! Lepaskan aku! Ibuuu, huhuhu.." Anak malang itu menangis dan tidak berdaya saat dibawa pasukan Demon. Red Mars sempat melihat anak itu, dan mengenali bahwa dialah anak kecil yang menjadi pasiennya pagi ini, " Tidak!! Jangan bawa dia!" Dengan tenaga tersisa dia bangun dan berusaha mengejar demon army yang menggendong anak itu, " Red Mars! Kalau mau anak ini selamat, datanglah ke bekas pabrik di daerah utara sendirian! Hahahaha!" Valfare menghilang bersama Werewolf dan para pasukan demon.

" Tidaaaakkk!!!!" Red Mars berusaha mengejar Valfare, " Jangan bawa dia, pengecut!!" Red Mars terjatuh. Masa lalunya yang suram terlintas di ingatannya. Ingatannya saat bertugas di Afganistan. Ingatannya yang gagal menyelamatkan teman kecilnya, " Kenapa harus anak itu? Aku tidak mau kejadian itu terulang kembali!" Red Mars mengepalkan kedua tangannya. Silver Earth menghampiri Mars yang masih berlutut. Dia membantu Mars berdiri, " Tidak ada gunanya kau bersedih. Kita harus menyelamatkan anak itu." Mars memandang helm Silver Earth, dari ujung matanya terbit sebutir air mata, " Tidak! Aku tidak bisa! Aku akan gagal menyelamatkan anak itu." Para Protonger yang melihat adegan tersebut, merasa iba. Earth menjadi emosi melihat Mars berkelakuan seperti, " Kuatkan dirimu! Kau ini Red Mars! Jangan mudah menyerah, kau pasti bisa, Red!" Mars menggelengkan kepalanya, " Tidak! Aku tidak mau anak itu celaka seperti waktu dulu." Mars melepaskan tangan Earth, dan menutup kedua telinganya sambil menggelengkan kepalanya. Kekalutan dirinya akan kejadian dulu itu membuat dia menjadi gentar.

Melihat Mars seperti itu, membuat Silver Earth semakin emosi, " Dasar bodoh!! Kuatkan dirimu!!" Earth melayangkan tinju keras ke Mars, dan sejenak tampak menyadarkan keberanian Mars, " Memalukan sekali kau menggunakan jabatan pemimpin, bila begitu saja kau sudah gentar! Dasar pengecut kau Red!" Red Mars terkejut dengan tindakan Silver Earth barusan. Dia memegang pipi kanannya. Sekejap keberaniannya muncul. Lalu dia berdiri dan menatap Earth yang masih berdiri di depannya, " Jangan mudah menyerah! Yakinlah akan kekuatan Protonger." Mars melihat Protonger yang berada dibelakang, dan melihat Venus mengangguk seakan memberikan semangat. Semangat dan keberanian Mars langsung muncul setelah melihat wajah teman-temannya, " Terima kasih, aku akan berusaha." Dia membalikkan badan dan berlari meninggalkan teman-temannya.

Di sebuah pabrik tua di kawasan utara, Werewolf menahan anak kecil yang tadi ditangkapnya. Anak itu dipakaikan sebuah rompi yang berisi bom dengan sistem mekanik canggih. Valfare sedari tadi mondar-mandir, tidak tenang menunggu kehadiran Red Mars, " Kemana dia? Mengapa lama sekali datangnya? Apakah dia menginginkan anak ini mati?" Ditendangnya drum besar yang didekatnya, hingga terpental jauh.

" Tenang saja Jendral Valfare, dia pasti akan datang menyelamatkan anak ini." Tanpa diduga dari arah pintu gudang, Eddy muncul berdiri menantang para Demon, " Aku disini! Lepaskan anak itu!" Mereka serempak terkejut mendengar suara Eddy, " Red Mars akhirnya kau datang juga!" Kata Valfare sambil mengeluarkan kapak andalannya.

" Lepaskan anak itu Demon! Akulah lawanmu!" Anak tersebut langsung mengenali suara itu, dan segera memanggil nama Eddy, " Dokter! Tolong aku!" Mendengar suara mungil tersebut, kembali membuat Eddy gentar. Memory kelamnya kembali terlintas di pikirannya. Kejadian yang sama yang dialaminya, " Akbar.. Tidak! Ini tidak mungkin!" Dia memanggil nama kecil yang dulu dia kenal saat bertugas di Afganistan.

" Hahahaha, ada apa Red Mars? Kau takut? Demon, serang dia!" Pasukan Demon menyerang Eddy dari depan. Eddy teringat kembali semangat yang ditularkan oleh TJ. Rasa sakit di pipi kanannya akibat pukulan TJ, seakan membangkitkan semangatnya. Eddy bersiap untuk berubah. Dia menekan Galaxy Bracenya, " Galaxy...Change,!"

Setelah berubah menjadi Protonger, Red Mars teringat senjata yang diberikan Hermes, " Phoenix Sword!" Sekumpulan api yang membentuk sebuah pedang keluar dari tangan kirinya, " Jadi inilah senjata yang dimaksud oleh Hermes." Red Mars menggenggam Phoenix Swordnya erat-erat. Seketika semangatnya membara seperti Phoenix, " Bersiaplah Demon!" Red Mars bergerak maju dan menghadapi Demon army yang bergerak semakin dekat.

Red Mars berjuang seorang diri menghadapi Demon Army yang jumlahnya cukup banyak. Tapi hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya. Dengan Phoenix Sword, Red Mars menumpas seluruh Demon Army. Melihat kekalahan akan terjadi, Werewolf bergerak maju menghadapi Red Mars dalam duel pedang. Valfare pun ikut membantu Werewolf melawan Red Mars. Eddy sempat kewalahan ketika Valfare ikut dalam pertarungan. Dengan sekali ayunan, kapak Valfare berhasil mengenai Red Mars, dan membuatnya terpental cukup jauh. Red Mars berusaha bangkit, namun dari arah belakang tiba-tiba ada sebuah mobil yang dikenalnya, datang dengan kecepatan tinggi menabrak Valfare, dan membuatnya terpental jauh, " Kurang ajar! Werewolf, ku serahkan semua kepadamu!"

" Baiklah jendral!" Valfare kemudian menghilang, " Black, kau datang juga!" Mars melihat ke arah dalam mobil dari kejauhan. Tetapi dia tidak menemukan orang yang mengemudikannya. Werewolf kemudian mengeluarkan pemicu bom, " Berani macam-macam, aku ledakan anak itu!" Eddy melihat ke arah kiri, dan dia melihat anak itu masih terikat di tiang dengan menggunakan rompi yang penuh berisi bom.

" Oh tidak! Dia menggunakan bom! Dasar pengecut! Lepaskan dia, dia hanya anak kecil!" Werewolf mengeluarkan pedangnya, " Bersiaplah Red Mars!!" Secepat kilat, Werewolf bergerak cepat kearah Red Mars, sambil menebaskan pedangnya. Red Mars teringat ucapan Hermes, "..Werewolf adalah makhluk mytology yang cukup kuat dan lincah." Dan dia juga teringat ucapan TJ, " ..kelemahan dia ada pada armornya" Sambil menggenggam erat Phoenix Swordnya, Red Mars berkonsentrasi untuk menyerang bagian armor Werewolf, sekaligus menghancurkan pemicu bom.

Werewolf bergerak maju dengan cepat, dan tidak kalah sigap, Mars menebaskan Phoenix Swordnya. Saat berada di sisi seberang, Werewolf menyadari armor nya sedikit tergores, " Hahaha! Bagus sekali Red Mars, goresan kecil ini, tidak berarti apa-apa." Saat dia ingin menekan tombol, pemicu bom tersebut hancur berkeping-keping, " Apa?? Tidak mungkin!"

" Maaf ya, tapi sepertinya kau kalah cepat denganku!" Werewolf kemudian menyeringai, " Bom tersebut bisa meledak tanpa harus melalui pemicu ini." Red Mars terkejut mendengarnya. Kemudian dia menjentikkan jarinya. Bom pada rompi yang dikenakan anak itu, menyala merah pertanda diaktifkan, " Tidaaakk!!" Eddy berlari menghampiri anak tersebut. Namun sepertinya terlambat bom itu meledak hebat, dan meluluh-lantakkan pabrik itu bersama Red Mars didalamnya, Dengan kecepatannya Werewolf berhasil keluar dari ledakan hebat tersebut " Hahaha tamat riwayatmu, Red Mars!" Tak lama 5 Protonger yang lain muncul, dan melihat pabrik itu sudah terbakar, " Eddy!!" Ambar histeris memanggil nama Eddy.

" Kurang ajar kau Demon! Kau harus mati! Teman-teman bersiaplah!" Phiand mengambil posisi dan mengajak teman-temannya untuk berubah, " Galaxy...Change!" Sebuah soul dan elemen dari para Beast membungkus tubuh mereka, dan langsung mengubahnya menjadi Protonger, " Bersiaplah Demon!" Black Jupiter mengacungkan ke depan Galaxy GunBlade nya, dan langsung bergerak maju diikuti Protonger yang lainnya. Pertarungan pun terjadi. Jupiter, Mercury, dan Earth menggunakan Galaxy GunBlade Blade mode, dan Moon, juga Venus menggunakan Galaxy GunBlade Gun mode. Kombinasi keduanya kompak untuk melawan Werewolf. Mendapat serangan tersebut, membuat Werewolf tidak gentar dibuatnya, sekuat tenaga dia melawan para Protonger.

" Kalian tidak akan bisa mengalahkanku." Tebasan pedangnya diarahkan ke Venus dan Mercury, sehingga membuat mereka terpental. Jupiter dan Moon membentuk formasi pertahanan, " Kalian tidak apa-apa?" Earth maju melawan Werewolf dengan Galaxy GunBladenya. Werewolf mengeluarkan jurus andalannya. Dengan secepat kilat, dia maju dan menebas pedangnya ke arah Silver Earth. Earth sempat terpental, namun Jupiter dan Moon sudah bersiap menembakkan Galaxy GunBlade Gun modenya. Tembakan tersebut sempat membuat Werewolf terpental.

Sementara itu Red Mars mulai membuka matanya perlahan, dan berusaha untuk bangun. Dia melihat sekeliling, tidak ada yang bisa dilihatnya, karena keadaan gelap gulita. Dari kejauhan dia melihat 2 buah sinar bulat berwarna putih ke arah dirinya. Bulatan putih itu berubah bentuk, dan menanjak naik. Bentuk tersebut meruncing dan warnanya berubah menjadi hijau. Perlahan, wujud tersebut mulai jelas di depan mata Red Mars, " Siapa kau?"

Wujud tersebut bergerak perlahan mendekati Red Mars, sekaligus menyempurnakan wujudnya. Sebuah bentuk angsa berwarna putih. Seperti Beast. Red Mars terkejut melihat lagi sosok Beast muncul didepan matanya, " Ternyata kau adalah Beast!" Cygnus mengangguk dan melalui kontak batin dia berkomunikasi dengan Mars. Cygnus berkata dalam batin Red Mars,"Jangan khawatir, kau belum mati. Aku yang menyelamatkanmu dari ledakan bom."

" Kau yang menyelamatkanku? Tapi..aku tidak melihat kau datang." Cygnus menjelaskan bahwa selama ini dia merubah wujudnya menjadi mobil milik Andri. " Mobil SUV orange itu adalah kau?" Red Mars tiba-tiba teringat dengan anak kecil itu, " Dimana anak itu?" Red Mars mencari ke sekeliling. Cygnus membuka sayapnya, dan terlihat itu masih sehat tanpa kurang satupun, dia hanya pingsan.

" Syukurlah dia tidak apa-apa!" Mars menghampiri anak tersebut, dan mendekapnya erat, " Bagaimana caranya kita keluar dari sini?" Cygnus kemudian merubah dirinya menjadi sebuah kapak, dan dia berbicara kepada Eddy, untuk menggunakan kapak tersebut sebagai senjata untuk melawan Werewolf. Seketika Cygnus mengembalikan Red Mars ke kesadarannya. Terlihat pabrik porak poranda. Eddy yang masih menjadi Red Mars, melihat ke arah anak kecil yang masih terlelap, digendong di tangan kanannya, dan di depannya sebuah kapak yang merupakan jelmaan Cygnus, melayang berputar di udara. Mars meraih kapak itu. Sejenak dia melihat kembali ke arah anak itu, " Tidak apa-apa, kau sudah selamat nak." Red Mars pun berjalan keluar dari reruntuhan pabrik.

Di luar pabrik, keadaan sudah berbalik. Protonger sudah tumbang terkapar dan masih berusaha untuk bangkit, " Sudah kubilang, kalian bukan tandinganku! Hahahahaha..."

" Tak kusangka, kita bisa kalah darinya." Jupiter berusaha bangkit, " Kita jangan mau kalah dari dia.." Tambah Moon, " Karena kita adalah Protonger!" Lanjut Venus. Tiba-tiba dari dalam reruntuhan, terdengar suara yang sangat keras. Reruntuhan pabrik tersebut berhamburan keluar, " Siapa itu!?!" Werewolf dan juga Protonger terkejut dan dari arah pabrik, terlihat sosok yang keluar terbalut api.

" Red Mars!! Dia masih hidup!!" Venus histeris saat melihat sosok itu ternyata adalah Red Mars yang berjalan keluar dari reruntuhan sambil menggendong anak kecil. Para Protonger langsung menghampiri Red Mars, " Syukurlah kau selamat Red!" Venus terharu saat melihat sosok Red Mars berdiri dihadapannya, " Kau memang hebat dok! Heheh!" Moon menepuk pundak Mars. Mercury mengacungkan jempolnya, " Tak kusangka kau memang hebat!"

Red Mars lalu melihat sosok Earth. Earth lalu menghampiri Mars, " Hmph.. Bagus sekali! Itu baru namanya RED MARS!" Mars melihat sosok teman-temannya. Teman-teman yang telah memberikan semangat untuk terus hidup, " Terima kasih Silver Earth..teman-teman!" Earth memukul pundak Mars pelan, " Tidak masalah! Kita ini tim." Dari kejauhan terlihat Hermes berlari menghampiri Protonger, "Biar aku urus anak ini." Red Mars menyerahkan anak itu yang dalam gendongannya kepada Hermes, " Tolong ya"

" Kuucapkan selamat Red Mars! Kau berhasil selamat dari maut ciptaanku!" Mars yang mendengar ucapan Werewolf, kontan saja membuat Red Mars marah, " Mengorbankan anak kecil yang tidak berdosa, sungguh tidak dapat dimaafkan!" Werewolf tertawa mendengar amarah Red Mars, " Hahahaha! Memangnya kalian ini siapa? Hah?"

" Kami adalah Ksatria yang diutus untuk melindungi bumi! The Bravest Planet, Red Mars!"
" The Amaze Planet...Black Jupiter!"
" The Coolest Planet...Blue Mercury!"
" The Strongest Moon..Yellow Moon!"
" The Lovely Planet...Pink Venus!"
" The Living Planet...Silver Earth!"

" Galaxy Forces Protonger!! ( Insider Teaaamm!!!)"

" Gunakan kekuatan baru kita teman-teman!", perintah Red Mars. Protonger segera mengeluarkan senjata-senjata baru mereka dari arah tangan kanan mereka, " Semuanya serang dia!"
" Siap!" Teriak mereka serempak. Protonger dengan menggunakan kekuatan baru nya untuk melawan Werewolf. Melihat hal tersebut tidak membuatnya gentar sedikitpun. Werewolf dengan menggunakan pedang andalannya dia menangkis semua serangan.

Kemudian Werewolf mundur mengambil jarak. Pedang ditangan kanannya, dia bersiap untuk melakukan gerakan andalannya, " Bersiaplah, Protonger!!" Red Mars terkejut, karena dia sudah hapal benar, apa yang akan dilakukan oleh Werewolf, " Semuanya hati-hati!" Mars terlambat memberitahu Protonger, karena secepat kilat Werewolf sudah bergerak maju menghampiri Protonger. Mereka tidak kuasa atas serangan tebasan pedang Werewolf. Akhirnya mereka pun tumbang.

Protonger pun mencoba bangkit. Dengan kekuatan tersisa, Red Mars memberikan aba-aba, " Fokuskan pada target serangan.." Protonger bersiap sambil memegang senjata andalan mereka. Terlihat Werewolf akan melakukan gerakannya yang cepat itu, dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, " Bersiaplah menemui ajal kalian, Protonger!" Werewolf mulai bergerak maju lagi. Protonger mengambil posisinya masing-masing, " Blue! Bekukan dia!!" Teriak Red Mars memberi perintah kepada Blue Mercury.

" Baik! BLIZZARD!!" menggunakan kekuatan elemen es nya, Blue memegang permukan tanah sehingga mengubahnya menjadi es, yang langsung menyelimuti kaki Werewolf sehingga dia tidak bisa bergerak kemana-mana, " Apa?! Kalian curang!" Dia berusaha melepaskan diri dari es yang mulai menyelimuti tubuhnya. " Ini bukan curang, tapi taktik! Black, Silver, sekarang!!" Black dan Silver menggunakan Dragon Dagger, dan Hippogrif Blade bergantian menebas bagian yang yang terpusat yaitu armor dada milik Werewolf. Kemudian ditutup oleh tebasan dari kapak jelmaan Cygnus, " Rasakan ini..CYGNUS SLASH!!!" Satu tebasan terakhir membuat es nya pecah dan Werewolf terpental.

" Arrgghh...ini tidak mungkin!!" Werewolf tertatih mencoba untuk berdiri, " Armor ini tidak mungkin hancuuurrrr.." Dan dia jatuh kemudian meledak. Kapak yang digunakan Red Mars pun hilang. Dari kejauhan, Ukobach berjalan sambil membawa tongkat sihirnya. Tongkat itu kemudian diangkat tinggi-tinggi, dan diarahkan ke puing-puing tubuh Werewolf. Werewolf bangkit dengan wujud raksasa.

" Baiklah, kita mulai lagi." Kata Jupiter, " Summon! Beast Guardian!!" Red Mars lalu memanggil para Beast. Dan tidak lama para Beast pun muncul, " Baiklah, ayo!" Seru Red Mars kepada yang lain, dan mereka melompat masuk kedalam Beast mereka masing-Masing. Red Mars langsung memerintahkan untuk bergabung, " Galaxy Combine!" Para Beast matanya menyala, dan langsung masuk proses bergabung. ProtonKing telah hadir.

" Apapun kekuatan kalian, aku tidak kalah dari kalian.." Belum selesai dia berbicaran, ProtonKing menembakkan sinar laser dari Beast Pegasus, " Cukup omong kosongmu Demon!" Kata Blue Mercury. ProtonKing bergerak maju, dan menggunakan tanduk Unicorn sebagai pedangnya, dia menebas Werewolf. Tebasan itu sempat ditahan oleh Werewolf, dan dia membalas dengan tebasan pedang miliknya ke arah dada. ProtonKing sempat mundur beberapa meter karena mendapat serangan itu. Tidak melewatkan kesempatan tersebut, Werewolf bergerak maju, dan melancarkan beberapa ayunan pedang ke arah ProtonKing, yang langsung membuat ProtonKing kewalahan. Namun ada satu serangan yang cukup fatal sehingga mengenai bagian tangan kanan ProtonKing, dan membuat Unicorn terluka, " Kalau begini terus, Unicorn bisa hancur!" Moon berusaha mengendalikan Unicorn.

Dari arah bawah, muncul sebuah mobil SUV orange milik Andri yang melaju cepat menghampiri medan pertempuran. Mobil tersebut melaju sambil menyalakan klakson berulang-ulang dan menyalakan lampu. Andri si Black Jupiter sampai heran dibuatnya, " Hei itu mobilku kan?? Siapa yang mengendarainya!" Mobil tersebut berhasil menarik perhatian para Protonger, dan juga Red Mars. Mars langsung paham tentang mobil itu. Alangkah terkejutnya para Protonger, setelah mobil itu dekat berubah wujud menjadi Beast Cygnus, dan langsung terbang mengitari angkasa.

" Mobilku..ternyata adalah Beast??!!!" Andri tidak percaya dengan pemandangan yang barusan terjadi. Hermes pun tak kalah terkejut melihat sahabatnya dari Planet Eris, datang ke Planet Bumi, " Cygnus! Ternyata kau disini!" Cygnus terbang menukik ke arah Werewolf, dan menggunakan ekornya, dia menebas Werewolf. Usahanya berhasil, armornya terlihat rusak berat, " Dasar sialan kalian Protonger, rasakan ini!" Werewolf mulai lagi dengan jurus andalannya. Secepat kilat dia menyerang ProtonKing sampai tidak berdaya. Serangan tersebut membuat Unicorn kesakitan dan terluka parah, " Oh tidak, Unicorn!!" teriak Moon. Unicorn pun mengerang kesakitan.

" Kalau begini, kita tidak bisa menggunakan Victory Arrow!" Keluh Silver Earth. Cygnus yang masih terbang lansung melakukan kontak batin dengan Red Mars, dia berkata, dia bisa menggantikan posisi Unicorn, " Apa? Menggantikan posisi Unicorn? Apa kau yakin Cygnus?" Cygnus memekik sambil terbang menukik tajam dan menebas Werewolf dengan ekornya, " Apa mungkin Unicorn bisa diganti dengan Cygnus?" Tanya Moon kepada Mars.

" Aku tidak tau, tapi tidak salahnya kita coba, Yellow lepaskan Unicorn dan kita akan memakai Cygnus!"
" Baik Red!" Red Mars lalu memanggil Cygnus, " Cygnus! Bersiaplah! Galaxy Armament!" Mata Cygnus menyala2. Unicorn sudah melepaskan diri dari gabungan ProtonKing, dan Cygnus memulai perubahan untuk mengisi posisi tangan kanan menggantikan Unicorn, " Ini dia..ProtonKing Claw!" ProtonKing dalam wujud baru, dengan Cygnus mengisi posisi tangan kanan, menggantikan Unicorn yang terluka.

" Tidak ada bedanya, kalian mengganti wujud" Werewolf sambil mengayunkan pedangnya dia maju menyerang ProtonKing. Ketika dia menebaskan pedangnya, pedangnya berhasil ditangkap dengan tangan Cygnus yang berupa cakar. Pedang Werewolf langsung dipatahkan menggunakan cakar dari Cygnus, dan langsung menembakkan sinar dari Pegasus. Werewolf pun mundur beberapa senti mendapat tembakan seperti itu, dan langsung ditebas menggunakan cakar Cygnus. Melihat Werewolf yang masih sempoyongan, Red Mars memerintahkan untuk segera menghabisi Werewolf, " Kita habisi dia teman-teman! Blue.."

Mengerti dengan perintah tersebut, Blue Mercury dengan mengeluarkan elemen es nya dari Pegasus dan membeku kaki Werewolf, supaya dia tidak bergerak lincah lagi. ProtonKing mengembangkan sayapnya, dan terbang ke angkasa. Ketika diatas, sebuah energi dari dada ProtonKing mengalir ke Cygnus, dan ProtonKing terbang menukik kebawah, " ProtonKing...Heavenly Slasher!!" Cakar Cygnus yang sudah dialiri energi langsung menghujam Werewolf yang tidak bisa bergerak karena es dari Pegasus. Werewolf pun langsung langsung hancur berkeping-keping. ProtonKing menutup pertarungan dengan pose kemenangan.

Sore harinya, Para protonger dan Hermes berkumpul di atas bukit. Disana sudah ada Cygnus yang berdiri didepan para Protonger, " Tak kusangka kita akan bertemu lagi disini, Cygnus!" Hermes tersenyum gembira melihat kembali sahabat lamanya, " Terima kasih atas bantuanmu, Cygnus. Kau memang sahabat kami yang setia." Eddy menambahkan.
" Lalu, apakah kau akan terus berada disini?" Tanya Ambar penasaran. Cygnus menggelengkan kepala, dan dia mulai mengibas2kan sayapnya. " Cygnus akan berada di orbit bumi menjaga keamanan disana, Ambar" jelas Hermes sambil tersenyum, " Tidak usah khawatir Protonger, dia akan tetap menolong kita, selama masa pemulihan Unicorn. Selama masa tersebut dia akan berada di orbit bumi sambil mengawasi pergerakan Anubis." Cygnus tampak menganggukan kepalanya dan dia berteriak bahagia.

Phiand melihat raut kesedihan di wajah adiknya, " Hei, kenapa Dek? Kok kelihatan sedih? Dia tidak akan meninggalkan kita kok."
" Aku bukan sedih karena itu, tapi sedih harus kehilangan mobil kesayanganku." Andri terduduk, dan semuanya tertawa melihat tingkah laku Andri. Cygnus pun pamit, dan dia mulai terbang ke angkasa, meninggalkan Protonger dan Hermes lalu langsung terbang meninggalkan bumi dan menuju orbit bumi, " Sampai jumpa Cygnus" Ambar tersenyum melambaikan Cygnus yang terbang meninggalkan bumi.

Dari kejauhan dari tempat mereka, berdiri seseorang mengawasi kegiatan para Protonger dan Hermes. Dia mengintai dari balik pohon besar. Kemudian orang itu mengangguk dan dari tangan kirinya yang memegang pohon terlihat cincin yang sudah sangat familiar, " Akhirnya ketemu juga." Orang itu tersenyum puas, dan cincinnya terlihat bersinar.

- bersambung -

Story by Krishna Indraprasta


No comments:

Post a Comment