Monday, March 18, 2013

Protonger : Universe 2 - Brother Fight! Going Forth ProtonKing!


" Kau siap UNICORN?" Eka tengah bersiap berdiri di atas tebing, dan mengajak UNICORN untuk latihan, " Baiklah, siap atau tidak, ini dia!" Eka menengadahkan kedua tangannya ke bawah, " ROCK THROWER!"

Menggunakan kekuatan elemennya, tebing tempat dia berpijak kemudian bergejolak dan berubah menjadi pecahan-pecahan batuan besar, " Bersiaplah UNICORN! " UNICORN yang sedari tadi setia menunggu, kemudian mengambil posisi. Eka mengarahkan batuan-batuan besar tersebut ke arah UNICORN, tujuannya adalah untuk melatih ketangkasan sang BEAST kesayangannya. Semenjak Eka menjadi PROTONGER, dan mengenal UNICORN yang menjadi BEAST nya, Eka rajin bermain dengan UNICORN. Selayaknya hewan peliharaan, setiap 3 hari sekali atau apabila ada waktu luang dari kesibukannya di kantor pos, Eka menyempatkan menengok BEASTnya. Baik itu mengajak bermain, atau melatih kemampuan bertarungnya seperti saat ini. Batuan besar yang di layangkan oleh Eka menggunakan kekuatan elemennya, dengan sigap oleh UNICORN berhasil dihancurkan menggunakan tanduk pedangnya, " Ayo bocah besar! Keluarkan kemampuanmu!"

Tanpa disadari batuan yang ditepis oleh UNICORN melayang kembali ke arah Eka, dan langsung menimpa dirinya, " Waaa...tidaakk!!" Tidak kalah sigap dengan UNICORN, Eka langsung mengeluarkan Galaxy GunBladenya, dan merubah ke mode Blade. Batuan besar itu dengan mudah si tebas menggunakan Galaxy GunBlade menjadi pecahan-pecahan yang sangat kecil. Merasa bersalah karena hampir mencelakai Eka, UNiCORN menghampiri Eka yang terduduk diatas tebing, " Hahahaha...tidak apa2 teman! Itu bukan salahmu kok. Aku yang terlalu bersemangat." Handphonenya tiba-tiba berbunyi. Eka langsung mematikan kekuatan, dan mengambil HP dari dalam tasnya. Seorang temannya mengirimkan pesan singkat, yang menyuruhnya untuk kembali ke kantor.

" Hari ini cukup sekian, teman. Aku harus kembali ke kantor. " UNICORN tampak seperti mengangguk dan dia pergi berlari meninggalkan Eka. Saat BEAST pergi pun, tidak ada seorang manusia biasa yang melihat. Jadi untuk melindungi identitasnya, mereka menghilang untuk dapat bergerak bebas. Sepeninggalan UNICORN, Eka meraih tasnya dan menuju sepeda motornya, lalu pergi meninggalkan lokasi tersebut.

ERIS yang sedang berada di ruangan tempat para Jendral berkumpul,sedang merenung. Masih terbayang kejadian tempo hari, saat melihat kembali sosok PHOENIX dan UNICORN yang hidup kembali serta ke-6 PROTONGER yang juga muncul di depan matanya, " Ternyata EROS lah yang telah mengirim HERMES ke Bumi, itu sebabnya mengapa PROTONGER muncul sebagai ksatria pilihan EROS. Kalo begini terus, mereka akan menjadi penghalang kami untuk menjalankan rencana menguasai bumi! " ERIS meluapkan kekesalannya. Pintu ruangan terbuka, dan muncul sosok ADRAMLECH yang diikuti oleh asisten setianya yang juga ilmuwan hebat di Kerajaan ANUBIS, UKOBACH.

" Sudah kuduga aku akan menemukanmu disini ERIS.." ERIS terkejut, " ADRAMLECH! Kau mengagetkan ku! Mau apa kau kemari?" ADRAMLECH memberi isyarat kepada UKOBACH, dan dia memberikan kantongan kecil berisi pasir, sama hal nya dengan saat dia memanggil Minotaur. ADRAMLECH menyerahkan kepada ERIS, " Apa ini? " ERIS memperhatikan kantongan kecil yang diberikan oleh ADRAMLECH.

" Buatlah dirimu berguna. Gunakan itu untuk memanggil monster pilihan yang terkuat. " ERIS masih tampak bingung. Lalu dia membuka kantongan itu dan menumpahkan isi di dalamnya. " Gunakan ini juga." ADRAMLECH menyerahkan sebuah guci berisi air. ERIS menerima guci itu dan menuangkan ke atas tumpukan pasir yang baru saja ia tumpahkan. Pasir itu pun mulai bereaksi. Pasir itu meninggi bertambah banyak, dan lalu membentuk sesosok makhluk yang bernama SIREN. ERIS pun terkejut saat sosok itu terbentuk.

" Ini adalah SIREN, prajurit wanita yang kuat senjatanya adalah harpa yang mampu membuat suara yang dapat memikat seseorang. Baiklah ERIS, lakukan tugasmu." ADRAMLECH pun keluar meninggalkan ruangan diikuti UKOBACH. ERIS memperhatikan sosok SIREN dari atas sampai bawah, " Baiklah turunlah ke bumi. Hancurkan Bumi dan PROTONGER! "
" Baiklah tuanku! " SIREN memberikan salam dan pergi meninggalkan suara.

Phiand masuk ke ruang kerja yang saat itu sedang berkumpul TJ, Andri, Ambar, dan HERMES berdiskusi mengenai pencarian BEAST milik mereka. Mereka terkejut saat Phiand datang, berdiri di depan pintu membawa banyak tas dan radio kesayangannya dipanggul di bahu kanannya.

" Mas? Ada apa dengan tas2 ini? Apartemenmu kebanjiran?" Andri sang adik keheranan melihat kakaknya masih berdiri di ambang di pintu. " Aku diusir! Karena sudah menunggak 5 bulan biaya sewa apartemen."
" Lalu? Kenapa kau membawa barang-barangmu kemari?" Phiand menjatuhkan badannya ke sofa, " Aku mau pindah kemari. Dan lagi rumah ini besar, dan aku melihat masih banyak kamar kosong disini."
“ Lalu, apakah Eddy sudah memberimu ijin? “ Semua langsung menatap Phiand, “ Emm.. Belon sih. Tapi pasti dia setuju kok.”

“ Itu menurutmu! Ayolah mas, jangan malu-maluin ah. “ Andri lalu mengangkat semua tas-tas Phiand, beserta radio compo miliknya. Eddy pun datang memasuki ruang kerjanya, “ Wah, ada apa ini? Siapa yang mau pindahan? “ Tanya Eddy heran. Semua menunjuk Phiand yang sedang duduk di sofa, “ Lalu kau mau pindah kemana memang? Ada apa dengan apartemenmu? “

“ Aku diusir dari apartemen, karena belum membayar tunggakan 5 bulan. “
“ Oh begitu, lalu kau ingin berencana pindah kemana? “
“ Kesini, dokter Eddy! “ Andri menambahkan sambil keluar ruangan membawa  tas-tas milik Phiand. “ He? Benarkah itu Phiand??” Dokter Eddy tidak percaya dengan omongan Andri barusan. Phiand hanya mengangguk. “ Baiklah kalau begitu, gunakan kamar yang kau inginkan. “ Semua langsung terkejut mendengar omongan Eddy apalagi Phiand.

“ Kau serius dengan omonganmu? “ Andri yang sudah keluar ruangan, masuk lagi kedalam. “  Tentu saja, dirumah ini banyak kamar kosongnya. Daripada tidak digunakan, biar saja dia tinggal disini. Kalo kalian mau, juga boleh. Toh, aku tadinya memang mau menjadikan rumah ini sebagai markas kita. “ HERMES merasakan ada sesuatu yang mengajaknya berbicara. Melihat tingkah laku HERMES yang aneh, Ambar menghampiri HERMES, “ Ada apa HERMES? Apakah kau sakit? “
“ Tidak, aku merasakan sesuatu. Ini dari…Para BEAST! “ mendengar hal tersebut, semua member yang sedang mengadakan pencarian terhadap para BEAST, langsung antusias. “ Kau menemukan mereka HERMES? “
“ Hanya ada satu cara mengetahui keberadaan mereka. Gunakan Cincin Elemen kalian. “ HERMES membuka peta dunia dan menempelnya di dinding, “ Konsentrasi, dan batu tersebut akan bersinar, lalu arahkan di peta dunia ini. “ Semuanya melakukan yang disuruh oleh HERMES. Mereka memejamkan mata, membayangkan wujud para BEAST. Tak lama, batu-batu cincin mereka berkilau, “ Sekarang, arahkan ke peta “ mereka mengacungkan tangan mereka, dan kemudian sinar batu tersebut, mengarah ke daerah yang disinari oleh batu cincin. “ HERMES, kau yakin mereka ada disini? “

" Kalian harus yakin, dengan begitu kalian akan semakin cepat menemukan mereka" Telepon genggam Phiand berbunyi. Seorang temannya mengabarkan bahwa dia membutuhkan Phiand. Phiand ini tidak mempunyai pekerjaan tetap seperti 5 member yang lain. Sehari-hari dia melakukan pekerjaan serabutan. Kebanyakan orang-orang yang membutuhkan bantuan Phiand, kadang membutuhkan bantuan tenaga, terkadang membutuhkan bantuan untuk mengantarkan sesuatu. Seperti saat itu, temannya menyuruh Phiand menolong mengantarkan dokumen-dokumen penting. " Baiklah semua, aku harus pergi, jobs call! Semoga berhasil, nanti aku menyusul!" Sambil berlari, menyambar jaketnya yang tergeletak di sofa, Phiand berlari keluar ruangan.

" Hei Phiand! Ini kesempatanmu untuk menemukan BEAST mu!" HERMES berusaha memberitahu Phiand, tapi dia sudah menghilang dari balik pintu. " Semangat sekali dia." Ambar tersenyum , " Yah,begitulah mas ku. Selalu semangat, tapi kadang juga agak penakut."
" Baiklah kawan, kita akan mulai mencari sahabat kita. " TJ berjalan keluar ruangan diikuti Ambar dibelakangnya, " Aku tidak sabar, seperti apa ya BEAST ku, hihi." Kata Ambar bersemangat.
" Baiklah kita bisa menunggangi PHOENIX, asal kalian tidak gampang mabok udara,hehe.." Eddy menambahkan.

Namun Hermes tiba-tiba ingin menyampaikan sesuatu," Tunggu sebentar kawan. " Hermes mengambil kotak kayu berukir indah dari bawah meja yang letaknya bersebelah dengan sofa. Ketika dibuka, muncul benda kain berwarna putih dan bergaris garis aksen merah. Ternyata isinya adalah beberapa jaket dengan identitas masing-masing didalamnya. " Waaww!! Jaket Identitas kita! " Andri begitu gembira melihatnya, di bentangkannya jaket miliknya tinggi dan dia melihat ada tulisan "Jupiter" di lengan kanannya, " Yeah, ini pasti milikku, hehehe." Ambar menggelengkan kepalanya keheranan melihat kawannya yang begitu gembira mendapatkan jaket. " Benar sekali Andri, ini adalah Jaket Identitas kalian, karena kalian resmi sebagai PROTONGER!" Hermes tersenyum sambil menjelaskan. Semuanya tampak antusias memakainya, " Ayo teman2!"

Begitu sampai di depan rumah, Eddy memimpin teman2nya TJ, Andri, dan Amber untuk berubah, " Bersiap, teman-teman! GALAXY...CHANGE!" Sekejap mereka langsung berubah menjadi PROTONGER, " Baiklah...Saatnya memanggil teman setiaku, PHOENIX!!" Suara menggelar keluar dari puncak kawah KRAKATAU, dan PHOENIX keluar dari dalamnya. Begitu Phoenix tiba, ke 4 PROTONGER, langsung melompat ke atas PHOENIX.

Phiand berjalan tergesa-gesa menuju tempat kawannya, namun di tengah jalan, dia tidak sengaja bersenggolan dengan seorang wanita cantik. Rambutnya hitam panjang, dan paras wajahnya yang cantik, langsung memikat Phiand. " Ma..maafkan aku. Kau tidak apa2?" Wanita tersebut mengambil tas nya yang terjatuh. Isinya yang berupa kertas-kertas berisi not lagu, beberapa ada yang berhamburan. Phiand membantu memungutnya. Dilihatnya sekilas kertas tersebut, " Apakah kau ini...penyanyi?" Wanita tersebut hanya tersenyum manis dan mengangguk. Setelah membereskan tasnya, wanita itu langsung pamit dari hadapan Phiand, " Hei tunggu! Siapa namamu?" Phiand berusaha mengejarnya, namun wanita tersebut mempercepatnya langkahnya. Phiand tersadar lamunannya, saat Eka yang saat itu sedang bertugas melewati daerah itu, " Yo, Biru! Sedang apa kau disini? Kenapa kau melamun?" Eka melemparkan pandangannya ke segala arah, mencari seseorang yang sedang dilihat Phiand.

" Oh? Ah tidak apa2 kok..Aku mau ke tempat temanku, dekat situ kok." Phiand menunjuk ke arah rumah beratap pendek persis di sebelah toko menjual minuman.
" Baiklah. Oh iya, Andri tadi memberitahuku bahwa, mereka sedang mencari BEAST, kenapa kau tidak ikut?" tanya Eka penasaran, " Aku ada perlu dengan temanku, nanti aku akan bergabung dengan mereka. Baiklah aku duluan dulu, temanku mungkin sudah menunggu." Phiand pamit, dan berlari meninggalkan Eka, menuju rumah temannya yang letaknya tidak begitu jauh. Eka pun meninggalkan tempat tersebut dengan mengendarai sepeda motornya. Saat dia melewati gang sempit, sekilas dia melihat seorang wanita yang sedang berhadapan dengan seorang pemuda. Tampak pemuda tersebut dalam keadaan tatapannya kosong. Eka pun menghentikan sepeda motornya, dan mengintip dari jauh. Ternyata wanita tersebut berubah menjadi Siren! Monster yang diciptakan oleh Eris. Pemuda malang itu kemudia berubah menjadi abu. Siren mengumpulkan debu yang berasal dari pemuda malang itu, " Energy Dust ini bisa sangat berguna sekali" Melihat keadaan seperti didepannya, kontan membuat Eka berteriak untuk menghentikan Siren, " DEMON, tunggu! Hentikan! Kembalikan pemuda itu" Tanpa berpikir panjang, Eka menekan GalaxyBrace nya dan bersiap untuk berubah, " Galaxy...Change!" Eka yang sudah berubah menjadi Protonger, Yellow Moon, langsung menyerang Siren.

Kembali kepada Eddy dan ke-3 Protonger yang sedang menunggangi Phoenix dalam pencarian Beast yang belum terungkap. Mereka tiba di sebuah daerah di negara China, tepatnya di atas pegunungan yang sangat tinggi, yang letaknya dekat dengan langit. Langit saat itu juga terlihat mendung, awan hitam pekat menghiasi pemandangan indah dari atas pegunungan. Mereka melompat turun dari Phoenix begitu sampai. Ambar melemparkan pandangannya ke seluruh arah, " Huaaaahh...Indah nya pemandangan disini!" Ambar mengekspresikan kekaguman pada pemandangan di tempat mereka berpijak.

" Tapi apa benar kita bisa menemukan salah satu Beast disini?" TJ duduk di sebuah tumpukan batuan kecil. " Dengarkan kata hatimu, Andri dan panggil Beast mu, Dragon." Andri menganggukkan kepala, dan kemudian dia berkonsentrasi untuk mencari lokasi Dragon. Awan di langitpun sekejap mengeluarkan gemuruh kecilnya. Angin mulai bertiup di sekitar mereka berpijak. Ambar spontan menutup kedua telinganya dengan tangannya, " Uuh...Aku takut pasti terdengar petir yang sangat keras." Hermes menyentuh kedua pundak Ambar, " Tenang saja Ambar, kita pasti akan baik2 saja kok." Andri semakin menguatkan konsentrasinya demi menemukan Dragon.

Hermes merasakan ada sesuatu yang besar yang akan keluar dari langit tersebut. Dia menengok ke atas langit, sepintas dia melihat ada aura badan seekor naga yang meliuk2 diatas awan, " Dragon..Disitu rupanya kau! " Hermes gembira melihat temannya sambil tersenyum, " Andri! Panggil BEAST mu! "

Andri masih memejamkan matanya sambil konsentrasi penuh memanggil Dragon, lalu, " DRAGON! DATANGLAH!!!" Langit bergemuruh, angin mulai membentuk pusara dari bawah hingga ke atas awan di suatu titik. Terlihat sepasang mata besar berkilau, dan terdengar teriakan naga dari atas langit. DRAGON ditemukan, dan dia turun dari langit. Dia melihat Andri ksatria pilihan yang telah membebaskan dirinya. Lalu dia berputar melingkari para Protonger dan HERMES. Kepala nya langsung dihadapkan ke arah Hermes. Andri masih kaget bercampur gembira. Terlebih Hermes yang akhirnya menemukan lagi temannya yang dulu sempat berpisah.

" Dragon, kita bertemu lagi akhirnya!" Hermes tak kuasa menahan harunya karena bisa bertemu lagi dengan sahabatnya. Dragon kemudian menarik kepalanya dan berhadapan dengan Andri, sang ksatria yang telah membebaskan dirinya. Andri merasakan dari dalam dirinya, dia mendengar bahwa Dragon mengucapkan terima kasih karena sudah membangunkan lagi dirinya, " Jangan khawatir, kawan! Itu sudah menjadi tugasku"  Melihat Andri sudah menemukan BEASTnya, Eddy pun mengajak para Protonger, untuk beranjak ke lokasi selanjutnya, " Baiklah! Kita masih harus mencari Griffin dan Hippogrif." Mendengar hal tersebut, membuat Dragon bergerak ke atas dan mengitari langit. Dia seperti ingin memanggil sesuatu. Dengan suara teriakannya yang membahana di langit, di kejauhan, tampak jelas dari mereka berdiri, 2 sosok besar yang sedang terbang menuju kemari. " Hei, aku tidak salah liat kan? Itu.." Kalimat TJ terhenti saat wujud tersebut itu adalah Griffin dan Hippogrif, " Itu Hippogrif!! " Ambar berteriak kesenangan, " Dan itu pasti Griffin!" Lanjut TJ.

Hippogrif dan Griffin pun mendarat di depan ksatria mereka masing2, mereka pun terlihat gembira bisa di bangkitkan kembali, begitu juga dengan Hermes yang menemukan lagi sahabat lamanya yang dulu menghilang. Kebahagiaan itu sesaat terusik, saat Galaxy Brace mereka berbunyi, " Kawan2! Kalau kalian tidak sibuk, bisakah kalian menolongku? Waaaw..." Ternyata dari Eka, Yellow Moon, dia terlibat pertempuran dengan Siren, dan dia sepertinya sedang kewalahan karena melawan Demon Army yang begitu banyak.
" Baiklah, bertahanlah! Kami akan segera kesana. Ayo teman-teman, kita tolong Yellow Moon" Eddy memberi komando kepada teman2nya, dan kemudian dia melompat menaiki Phoenix, dan yang lain menaiki menaiki BEAST mereka masing-masing.

Yellow Moon kewalahan melawan para Demon Army yang begitu banyak dan Siren pada waktu yang bersamaan. Menggunakan Galaxy GunBlade, blade mode, dia libas semua serangan Demon Army dari segala arah. Di saat itu, dia teringat untuk memanggil Blue Mercury, namun hal itu tentu saja tidak terlaksana karena Demon Army yang terus melancarkan serangannya. Para anggota yang lain pun tiba. Mereka melompat dari atas BEAST mereka masing2. " Kau tidak apa-apa, Yellow?" Eddy langsung membentuk formasi pertahanan diikuti oleh yang lainnya."

" Kelihatannya kau sedang bersenang2 sendiri tanpa mengundang kami, Heaat! " Demon Army yang datang dari arah depan Silver Earth, langsung ditebas dengan mudah olehnya, " Apa maksudmu Silver? Aku ini kewalahan sembari menunggu kalian, tau?" Yellow menepuk pundak Silver. Black mengambil posisi untuk mengeluarkan Magic dari cincinnya, " Makhluk-makhluk ini biar bagianku, Lightning Bolt!" Petir menyambar semua Demon Army, tanpa tersisa, sehingga menyisakan Siren sendiri, " Tidak mungkin! Rasakan ini!!" Harpa yang dipegang Siren adalah senjata utamanya, dengan memetik beberapa senar didalamnya, sebuah tembakan sinar mengarah kepada Protonger. Tetapi serangan itu berhasil ditepis dengan sekali tebasan GunBlade milik Red Mars, " Cukup! Kami akan menghentikanmu, Demon!" Lalu dia mengajak Protonger untuk formasi Galaxy Break menggunakan Galaxy GunBlade, " Bersiaplah! Galaxy Break!" Tembakan diarahkan ke Siren, namun dia diselamatkan oleh sosok yang tiba2 muncul. Dialah Eris.

Hermes yang saat itu juga berada disana, terkejut melihat Eris, " Eris, kau!" Protonger pun juga terkejut melihat sosok Eris muncul menghancurkan serangan Galaxy Break, " Protonger, tidak semudah itu kalian menghancurkan prajurit terbaikku. Karena semua ini belum usai!" Eris menghilang bersama dengan Siren. Andri berlari mengejar Eris, tetapi terlambat dia sudah menghilang. Dicarinya ke segala arah, " Akh, sial! Mereka kabur! Dasar pengecut!" TJ menyadari bahwa ada satu anggotanya yang kurang. Sambil mematikan kekuatan dia bertanya kepada Eka, " Kemana si biru? Kenapa kau tidak memanggil dia untuk menolongmu?"

" Itu dia! Aku mau panggil dia, tapi mereka tidak memberiku kesempatan! " Eka menyadari ada yang berbeda pada Eddy, Ambar, Tj, dan Andri, " Hei tunggu!" Dia memperhatikan tulisan "EARTH" pada lengan kiri TJ, " Darimana kalian mendapat jaket keren ini? Pasti ini jaket resmi Protonger?" Eka terpana dengan bentuk jaket nya TJ. Dia sampai memutar badan TJ. TJ yang tidak suka, langsung menepis tangan Eka. Hermes pun memberikan jaket milik Eka, dan ikut bertanya tentang keberadaan Phiand " Kemana Blue Mercury? Seharusnya dia merespon panggilan dari Galaxy Brace miliknya. Karena setiap member yang berada dalam keadaan genting, dapat memberikan sinyal bantuan melalui Galaxy Brace."

Pada saat yang bersamaan, Phiand tampak sedang berada di sebuah sekolah musik. Dia sedang ditugaskan mengantarkan dokumen oleh temannya. Setelah selesai dengan tugasnya, dia berjalan melalui koridor sekolahan, dan berhenti pada sebuah ruangan kelas musik, dia mendengar suara harpa yang dimainkan seseorang. Dia melongok ke jendela ruangan asal suara harpa itu. Betapa terkejutnya ia, saat menemukan orang yang bermain harpa tersebut adalah seorang wanita cantik. Wanita yang tadi sempat bertabrakan dengannya di jalan. Suara indahnya harpa yang dimainkan, seperti menyihir Phiand yang mendengarnya dari balik jendela. Wanita tersebut, setelah selesai memainkannya, langsung melihat ke arah jendela. Dilihatnya Phiand yang sedang memperhatikannya bermain harpa melalui jendela. Phiand gelagapan saat dirinya tertangkap basah sedang memperhatikan wanita tersebut sedang bermain harpa. Wanita itu tersebut tersenyum manis, Phiand membalas senyuman itu dengan senyuman, lalu dia beranjak menuju pintu, dan menghampiri gadis itu, " Suaranya merdu sekali."

" Terima kasih. Aku sedang berlatih untuk pementasan minggu depan. " Wanita itu beranjak dari tempat duduknya, dan menghampiri Phiand, " Aku Shandy. Senang berkenalan denganmu." Shandy mengulurkan tangannya. Phiand pun menyambutnya, tatapannya masih tertuju pada paras cantik Shandy, yang membuatnya sedikit terkesima, " Ak..aku Phiand."

" Hari ini latihanku sudah selesai, maukah kau mengantarkan ku pulang?" Shandy merangkul tangan Phiand, sehingga menyebabkan Phiand menjadi salah tingkah, " Oh..emm..Ya tentu saja, hehe.. Mari aku antar." Sambil mengambil jaket dan tasnya, Shandy dan Phiand berjalan keluar meninggalkan Ruangan. Dari jendela tampak dari gedung disebrangnya, Eris memperhatikan gerak-gerik prajuritnya Siren, sedang memangsa Phiand, " Ternyata Blue Mercury yang masuk dalam jebakan Siren! Hmm... Ini semakin menarik!" Eris pun kemudian menghilang.

Di rumah Eddy, tampak Andri sedang duduk termenung sambil memegang jaket identitas milik Blue Mercury. Sesekali dia melihat ke arah Galaxy Brace nya, " Tidak biasanya, mas Phiand susah dihubungi. Kemana ya dia?" Dia berusaha memanggilnya melalui Galaxy Brace miliknya, namun tidak kunjung mendapat balasan. Andri sempat kesal dengan kakaknya yang susah dihubungi. Tak lama kemudian Eka masuk ke ruangan kerja Dokter Eddy yang kini dirubah menjadi ruang berkumpul para Protonger. Dia berjalan menuju cermin tinggi yang letaknya di ujung ruangan, dan mematut dirinya memperhatikan jaket barunya, " Jaket ini keren sekali." Sambil sesekali dia memutar tubuhnya, " Andri, kau sudah berhasil menghubungi kakakmu?" Eka mengambil tempat di sofa, " Belum. Tidak sesusah ini mas ku susah dihubungi. Padahal tadi siang kau kerepotan melawan para Demon Army." Eka tersenyum mahfum mendengarnya, " Ah itu bukan apa-apa kok! Tenang saja, toh kalian juga datang menolongku kan? Oh iya sepi sekali? Kemana yang lain?" Eka menengok keseluruh ruangan, " TJ sedang ada panggilan pekerjaan di sebuah kantor IT, Dokter Eddy sedang di rumah sakit, Ambar di cafenya." Andri membereskan jaket milik Phiand dan memasukan kembali ke dalam kotak kayu. Hermes masuk kedalam sambil membawa sebuah buku, " Buku apa itu Hermes?" Eka tampak penasaran.

" Ini adalah buku yang berisi data-data mengenai monster dari KeraJaan Anubis, dan aku sedang mencari informasi tentang Siren." Hermes berjalan ke meja kerja Eddy yang letaknya di ujung ruangan, " Siren menjebak mangsa nya dengan nyanyian, dan suara indahnya. Mangsa yang terjerat akan diubah menjadi sebuah debu angkasa, yang nantinya diolah menjadi benda lain." Eka tampak tertarik mendengar penjelasan Hermes, dan tiba-tiba saja dia teringat sesuatu. Kejadian yang tadi siang dia temui, " Oh iya omong2, tadi siang saat sebelum aku melawan Siren, aku melihat seorang wanita, cantik sih, dia memikat seorang pemuda menggunakan nyanyiannya, dan langsung pemuda itu seperti hilang kesadaran."
" Kita harus mewaspadainya, jangan sampai diantara kalian menjadi korbannya."

" Oiya Hermes, katakan, apakah ada kekuatan lain saat semua BEAST disatukan?" Hermes menaruh buku yang dipegangnya, " Ada sebuah legenda mengatakan bahwa jika ke-6 Beast disatukan, akan muncul sebuah bentuk baru yang mempunyai kekuatan besar didalam, namanya ProtonKing."
" ProtonKing? Seperti apa wujudnya Hermes?" Andri mulai penasaran. " Tidak ada yang pernah melihatnya sebelumnya, bahkan Dewa EROS sekalipun, karena dikatakan ini masih legenda. Aku harap kalianlah yang bisa memanggil legenda itu." Eka bersemangat mendengarnya, " Yooossshhh!! Baiklah tenang saja Hermes! Kami para ksatria pilihan tidak akan mengecewakan mu! " Tampak Ambar masuk ke ruang dengan gembira, " Hai semua! Apa kabar? Heheh.."  Andri pun terlihat penasaran apa yang membuat Ambar tampak gembira, begitu juga Hermes, " Gembira sekali dirimu? Ada apa rupanya?"

Ambar mengambil posisi duduk di sofa diantara Eka dan Andri. Dia memperlihatkan telepon genggam miliknya, " Ini Andri, lihatlah. Tadi di kafeku kakakmu si Phiand makan bersama seorang wanita cantik sekali." Ambar memperlihatkan folder foto berisi jepretan yang diambilnya diam-diam. Tampak foto-foto Phiand sedang makan bersama, tampak mesra sekali. " Wah wah, kau kalah gesit dengan kakakmu, ndri!" Eka meledek Andri sambil terus memperhatikan foto-foto di HP Ambar, " Iya nih! Aku tidak boleh kalah!" Eka yang awalnya tidak menyadari wajah sang wanita, karena tampak terlihat dari belakang, saat diperlihatkan foto tampak depan dia menyadari sesuatu. " Tunggu sebentar! Coba kau kembali ke foto sebelumnya."

" Ada apa memangnya, ka?" Ambar menjadi bertanya-tanya. Ditekannya tuts HP dan menampilkan foto wanita yang bersama Phiand, " Astaga! Teman-teman ini bahaya! Ini wanita yang tadi siang aku lihat, dialah wujud SIREN!! Phiand dalam bahaya!" Semua sontak terkejut mendengarnya, " Apa??!!!"

" Semuanya, kita cari keberadaan Phiand! Jangan sampai dia menjadi korban Siren! " Hermes menyuruh para Protonger untuk bergerak untuk mencari Phiand, " Kalo gak salah, dia belum jauh dari cafeku, arahnya ke taman hiburan dekat-dekat situ. "
" Baiklah! Kalian cari dia! Biar aku memanggil yang lain."
" Baik!" Eka, Ambar, dan Andri bergegas meninggalkan ruangan, dan Hermes memanggil Eddy, dan Tj untuk menyusul Eka dkk.

Phiand tampak sedang berduaan bersama Shandy di sebuah taman hiburan yang jaraknya tidak jauh dari cafe milik Ambar. Mereka tampak mesra sekali, bergandengan tangan seperti sepasang kekasih. Ini karena Phiand sudah berada di bawah kekuasan Siren. Saat mereka sedang berjalan menuju wahana komidi putar, dari arah didepan Eddy dan TJ mencegat mereka, " Phiand, tinggalkan dia, dia Siren!" Ditembak pernyataan seperti itu, Phiand tampak kebingungan. Dilihatnya Shandy yang berlindung di belakang Phiand, dia tampak seperti ketakutan, " Apa-apaan kau Eddy! Tidak mungkin dia Demon!"

" Ed, kayaknya dia mulai masuk perangkap Siren. Hoi makhluk licik! Lepaskan teman kami!" TJ yang tempramen tampak mulai kesal, " Tenang Ed, yang kayak gini kita mesti pake strategi" Eddy menepuk pundak TJ. Phiand semakin bingung berada di situasi seperti ini, terlebih saat dia menengok ke belakang sudah ada Ambar, Eka , dan Andri adiknya sendiri, " Mas, kamu jangan terpengaruh ama dia."

" Wanita itu Siren, Phiand!" Eka menambahkan. Kekalutan berkecamuk di pikirannya, antara harus memilih temannya atau Shandy wanita yang terlanjur dicintainya. Ternyata itulah efek yang ditimbulkan. Rasa sakit dikepala Phiand mendera sangat hebat. Shandy yang seolah2 tidak mengetahui apa yang terjadi, merangkul erat lengan Phiand, " Phiand, aku takut!" Phiand melihat Shandy yang mendekap dirinya, sambil menahan rasa sakitnya.

" PHIAND sadarlah!!! Kau berada di bawah pengaruhnya! " Jelas TJ. Mata Phiand terlihat menghitam, dan dia perlahan melepaskan genggaman Shandy, dan bergerak maju menyerang Eddy, dia terlihat seperti Phiand yang biasa dan dia sedang dibawah kekuasaan kekuatan jahat. Phiand mencekik Eddy, " Apa kau bilang? Shandy bukan Demoooonnn!!!!" TJ dan yang lain berusaha melepaskan cengkraman Phiand, " Mas!! Sadarlah..Dia temanmu! Kau sedang dihiptonis Siren!!!" Phiand yang mendengar omongan adiknya, kemudia berbalik arah menyerang Andri.

TJ pun sekuat tenaga melepas Phiand yang sedang mencengkram Andri, dan menghempaskan Phiand jauh-jauh. Masih dalam kondisi terhipnotis, ternyata Phiand meraih Galaxy Bracenya, dan berubah menjadi Protonger. Shandy mulai menunjukkan sifat aslinya, dia menyeringai dan mulai menunjukan wujud aslinya, yaitu Siren. Blue Mercury mengambil Galaxy Gunblade dari holster kirinya, mengubahnya menjadi blade, lalu menyerang teman2nya.

" Phiand sadar! Kami temanmu!" Eka yang menahan tebasan pedang dari Blue Mercury berusaha menyadarkan Phiand, " Ini sia-sia teman! Semuanya bersiaplah! " Eddy mulai memberi komando, " GALAXY CHANGE!!" Setelah mereka berubah, mereka berusaha untuk terus menyadarkan Phiand. Namun usaha mereka dicegah oleh kedatangan pasukan Demon Army, " Haduuuhhh...mereka kenapa harus nongol disaat yang gak pas sih?" Keluh Ambar yang kemudian mengambil posisi melawan terjangan Demon Army. Keadaan di taman hiburan itu jadi ramai, para pengunjung berhamburan menyelamatkan diri.

" Semuanya, kalian lawan Demon Army, Phiand biar jadi urusanku! " Perintah Eddy, yang kemudian berlari menghampiri Phiand. Tetapi hal tersebut dicegah oleh Andri, dan dia mendahului Eddy, " Sorry bos, mas ku ini biar aku yang urus." Lalu Blue dan Black terlibat baku hantam, dan adu pedang. " Baiklah, hati-hati black! " Eddy menyerang para Demon Army.

Tebasan demi tebasan dilayangkan Phiand kepada Andri adiknya. Namun terlihat Andri lebih unggul dalam fight skill nya, sehingga terlihat Phiand tampak sedikit kewalahan, " Udahlah mas, aku ini lebih jago dari mas. Gak usah ngelawan aku, sadar donk!"

" Banyak omong kau!" Sebuah pukulan dilayangkan Phiand menuju dagu, tapi berhasil ditepis, dan dibalas pukulan ke arah pipi. Phiand terjungkal, begitu berdiri dia merubah Galaxy Gunblade menjadi Gun mode, dan dia menembak Andri tanpa ampun. Saat Andri kewalahan, momen tersebut dimanfaatkan Phiand mencengkram leher dan menodongkan Gunbladenya ke arah kepala Andri, " Ayo mas, kalo berani tembak..TEMBAAAKKK!!!" Mendengar Andri berteriak seperti itu, membuat kepalanya mendadak sakit. Phiand tersungkur menahan rasa sakitnya, " Aaarrghh..sakit sekali!" Dia mengambil gunblade yang tadi sempat dia jatuhkan, dan mengarahkannya ke arah Andri, " Matilah kau! Heeaaaattt.."

Di ujung antartika di benua es yang suhunya sangat dingin. Terjadi fenomena alam. Batuan es hancur dikarenakan gempa dahsyat. Pergerakan hebat terjadi didalam gunung es tersebut. Sesosok mahluk besar keluar memecahkan gunung es tersebut. Dialah BEAST PEGASUS milik Blue Mercury. Dia bangkit karena menjawab konflik batin Phiand. Pegasus pun kemudia terbang meninggalkan gunung es tempat dirinya yang tertidur selama jutaan tahun lalu. Andri yang sudah menguasai keadaan, kini dia berbalik menahan kakaknya. Dan saat itu, tampak cahaya terang dari langit. Pegasus datang untuk menyadarkan Phiand. Hermes yang memantau dari layar yang ditampilkan dari batu cincinnya, betapa terkejut saat melihat sosok Pegasus tiba disana, " Akhirnya! Beast terakhir muncul! Pegasus! Dengan ini lengkap sudah ke-6 Beast yang telah bangkit dari tidurnya.

Pegasus berhadapan dengan Blue Mercury yang saat itu sedang menahan rasa sakit kepalanya. Dia memberikan suatu energi yang digunakan untuk menyadarkan Phiand. Pegasus berkomunikasi melalui batin Phiand, dan menyuruhnya untuk sadar. Sakit kepala itu terus mendera Phiand, sehingga menyebabkan dia pingsan dan mematikan kekuatan protongernya. Semua PROTONGER terkejut melihat Phiand yang rubuh, " Blue!!!"
" Phiaaannd!!"
" Maas!!" Andri pun menghampiri kakaknya, dan berusaha membangunkannya, " Mas!! Bangun mas!! Maass!!"

Mata Phiand perlahan terbuka. Dilihatnya sosok Black Jupiter di depan matanya, " Tidak usah berteriak, aku belum tuli tau! "
" Ya Tuhan, syukurlah kau tidak apa2!" Phiand bangkit dan mengambil GunBlade yang berada di dekat kakinya, " Maaf aku sudah menyusahkanmu. Ayo kita habisi mereka." Phiand menepuk pundak Black Jupiter, kemudian sambil berlari, dia berubah, " Galaxy Change!" Beberapa Demon Army di depannya langsung di tembak menggunakan Gunblade nya.

Siren yang melihat semua kejadian tersebut menjadi marah dan menembakkan harpanya yang menjadi senjata andalannya ke arah Phiand, " Kurang ajar kau Blue Mercury! Rasakan ini." Pegasus yang masih berada disitu, langsung menembakkan sinar dari matanya dan tepat mengenai Harpa Siren. Harpa tersebut hancur berkeping2, " Ini tidak mungkin! Demon Army habisi mereka!" Segerombolan pasukan datang menyerang mereka.

" Terima kasih Pegasus! " Phiand mengacungkan jempolnya ke arah pegasus. Eddy memberikan komando untuk menggunakan Elemen Magic untuk melawan Demon Army, " Semuanya, gunakan Elemen Magic!" Dimulai dari Ambar dengan Blower Kiss, pasukan Demon Army berterbangan. Disusul oleh Phiand dengan Freezing Rain, batuan es dibentuk meruncing dan diterbangkan menabrak Demon Army. Eka dengan Rock Throwernya, mengambil bebatuan besar untuk siap dilemparkan ke Demon Army. TJ membantunya dengan tembakan Earth Gravitation. Ditutup oleh Andri dengan Lightning Boltnya yang menghanguskan para Demon Army, " Aku tidak akan kalah Protonger, rasakan ini!"

" Tidak akan mungkin, Siren!" Eddy merubah Gunblade menjadi blade mode, dan mengaliri pedangnya sehingga tampak membara, lalu dia menebas Siren dengan kekuatannya, " Fire Ball!!!" Siren terkena tebasan kekuatan Fire Ball, dia tersungkur sesaat dan berusaha bangun. Melihat Siren masih bisa berdiri, Blue Mercury mengajak Protonger untul segera menghabisi Siren, " Semuanya, kita habisi dengan Galaxy Break!"

" Ide bagus Blue! Semuanya bersiap!" Protonger yang sudah siap dengan GunBlade gun modenya, mengambil posisi untuk Galaxy Break. " Galaxy Break!!!!" Tembakan dari 6 Protonger menghujam Siren, dan dia kemudian meledak. Eris yang ternyata berada tidak jauh dari situ, melihat Siren dihancurkan oleh Protonger, merasa marah, " Kurang ajar kalian para utusan Eros!"

Ukobach tiba-tiba saja muncul dari belakang Eris, " Jangan khawatir Eris, ini bagianku." Ukobach mengeluarkan kekuatan dari sebuah tongkat yang dimilikinya dan kemudian diarahkan tongkat itu ke arah Siren yang sudah berkeping-keping. Siren pun dibangkitkan kembali, " Berubah lagi jadi raksasa, dasar curang!" Pink Venus kesal saat melihat Siren berubah menjadi raksasa.

" Tenang saja Venus, kita sudah punya teman yang cocok menjadi lawannya. Summon!! Beast Guardian!!" Eddy memanggil para Beast Guardian, dan para Beast pun datang menjawab panggilan Red Mars. Para Protonger pun melompat ke dalam Beast mereka masing-masing. Melihat keadaan yang tidak seimbang, Siren membangkitkan beberapa Demon Army ukuran raksasa dan melawan para Beast.

Keadaan semakin terdesak. Protonger kewalahan melawan beberapa Demon Army yang tampak kuat, " Mereka terlalu kuat! Red, apa yang harus kita lakukan?" Phiand bersusah payah melawan Demon Army yang dibantu Siren. Eka teringat omongan Hermes, bahwa ada legenda hebat bila semua beast disatukan legenda itu adalah ProtonKing, " Teman2! Hermes pernah bilang, ada kekuatan besar bila kita berhasil menyatukan para Beast kita!"

" Menyatukan Beast kita? Apakah itu mungkin?" TJ masih ragu. Andri kemudian teringat teringat obrolannya dengan Hermes, " Kau benar Yellow! Teman-teman fokuskan untuk menggabungkan Beast kita!" Semuanya setuju dan mulai berkonsentrasi. Eddy lalu memberikan aba-aba untuk melakukan penggabungan, " Bersiaplah! Galaxy Combine!!!" Semua Beast merespon perintah tersebut, dan mereka mulai mengambil posisi untuk manuver merubah bentuk mereka.

Dragon melepas kepala dan ekornya, dan menekuk badannya membentuk dada dan paha bagian atas. Griffon dan Hippogrif masing2 menekuk badannya membentuk kaki kanan dan kiri. Begitu juga Unicorn dan Pegasus membentuk tangan Kanan dan kiri. Kepala Dragon tertempel dibagian dada, dan ekornya menambah ornamen bagian perut bawah. Phoenix melengkapi penggabungan dengan mengambil tempat membentuk sayap dan helm. ProtonKing telah terbentuk inilah kekuatan yang dimaksud oleh Hermes.

" ProtonKing?! Rupanya legenda itu benar!" Hermes terkejut melihat sosok ProtonKing berdiri gagah. " Bersiaplah, ProtonKing,Ready!" Seru Red Mars. Siren tidak tinggal diam, dia menyerang ProtonKing menggunakan Harpanya. ProtonKing terlalu kuat untuk menjadi lawan Siren, tembakan energy Harpanya tidak menggoyahkan ProtonKing. Tanpa berpikir panjang, menggunakan bilah pedang yang berasal dari tanduk Unicorn, ProtonKing membalas serangan Siren, dan tak berdaya melawan tebasan ProtonKing. ProtonKing mengangkat tangan Pegasusnya, melipat sayap Pegasus menjadi seperti panah crossbow lalu menembakkan sinarnya. Siren lagi-lagi terpuruk mendapat 2 serangan yang bertubi-tubi. Lalu dia meraih Harpanya, dan membalas tembakan barusan. Namun dengan sigap ProtonKing membentangkan sayapnya dan terbang ke angkasa, " Kalian curang!! Rasakan ini!" Tembakan Harpa di arahkan ke ProtonKing, tetapi Siren kalah sigap, ProtonKing membalas serangan tersebut dengan tembakan pegasusnya. Siren tidak bisa mengelak tembakan itu, dan dia sempat roboh.

Momen tersebut digunakan oleh ProtonKing untuk segera menghabisi Siren. Red Mars memberi aba-aba, " Semuanya, serangan terakhir!" ProtonKing mengambil posisi. Pegasus menekuk sayapnya membentuk seperti busur panah, dan tanduk unicorn menjadi panahnya. Kekuatan dari dada ProtonKing, menyeruak mengaliri tangan kanannya terus hingga tanduk Unicorn. " ProtonKing,, Victory Arrow!!!" Sebuah anak panah yang berasal dari tanduk unicorn, melesat menebus badan Siren.
" Maafkan aku yang mulia Eris!! Aaaarrghh..." Siren pun langsung meledak. ProtonKing langsung melakukan pose kemenangan.

Phiand berdiri di geladak yang letaknya masih satu kawasan dengan taman hiburan. Dia melamun memandang langit senja, memikirkan sosok Shandy yang ternyata adalah suruhan Anubis. Phiand tidak menyadari bahwa teman-temannya berdiri di belakang nya. Andri melempar sweater bertuliskan "Blue Mercury" tepat mengenai kepala Phiand, " Pakai itu mas." Phiand melihat sweater miliknya, " Terima kasih, dek. Mohon maaf aku sudah menyusahkan kalian semua." Andri tersenyum mendengar ucapan kakaknya, " No problem, big bro! Kita ini tim, sudah seharusnya kita bahu-membahu."

" Andri benar Phiand. Jangan merasa sungkan seperti itu. Lagipula itu bukan salahmu." Phiand merasa bangga memiliki tim yang sangat kompak. Saling mengerti dan menolong satu sama lain, " Terima kasih Eddy, Andri, dan semuanya." Tanpa sadar Phiand hampir menitikkan air matanya.

" Hei hei! Kau menangis? Masa cowo nangis sih?! Hahaha" Eka meledek Phiand, lalu Phiand tersadar ejekan tersebut lalu menyeka airmatanya, " Enak saja! Siapa yang menangis?! Kemari biar kuhajar kau! " Phiand dan Eka terlibat kejar-kejaran. Tetapi Eka berhasil ditangkap. Dan semua yang menjadi tertawa melihat tingkah laku mereka.

Di luar angkasa, kapal perang Kerajaan Anubis tampak mengudara di sekitar orbit bumi. Ada Adramlech yang sedari tadi melihat kejadian yang terjadi di bumi. " ProtonKing ya? Fufufu...Ini semakin menarik!" Dengan menjentikkan jari, Adramlech menghilang dalam kepulan asap, tampaknya dia tengah mempersiapkan rencana untuk melawan Protonger.

- bersambung -

Story by Krishna Indraprasta


No comments:

Post a Comment