Wednesday, March 27, 2013

Protonger : Universe 5 - Terror of The Haunted House!


Eris menatap melalui jendela ruang perkumpulan di markas Kerajaan Anubis. Tatapannya kosong menatap keluar kerajaan. Sesaat pikirannya tertuju kepada Cygnus yang datang ke bumi dan menolong Protonger. " Apa yang dipikirkan oleh Eros, sehingga dia mengirim Cygnus ke bumi." pikirnya. Diangkatnya tangan kanannya, dan dia menatap telapak tangannya, teringat kembali memory saat dia bertempur dengan Eros ketika meninggalkan dan berusaha menghancurkan planet yang dulu dipimpinnya, dan itu kembali mengusik pikirannya. Kemudian dia mencoba mengusir jauh-jauh pikiran tersebut, " Aku tidak mau mengingat ingatan itu kembali!" Dia berdiri membelakangi jendela sambil menghunus pedangnya, " Aku bukan yang dulu lagi, kini mereka adalah musuhku! Aku harus menghancurkan mereka!"

Tanpa sadar ada suara muncul tanpa sosok, " khukhukhuu..simpan amarahmu yang mulia, mari kita bersenang-senang!" Eris terkejut, " Siapa itu!? Tunjukkan wujudmu!" Dia mengacungkan pedangnya. Tatapannya menyapu ke segala arah. " Tunjukkan wujudmu!!" Nada Eris sedikit meninggi, dan dia masih mencari sumber suara tersebut.

" Hehehe...Baiklah yang mulia! Jangan marah-marah.." Sosok tersebut pun muncul, " Perkenalkan, saya Gremlin..saya siap membantu anda yang mulia." Gremlin menunduk sambil memperkenalkan diri. Eris mulai melunak, dan dia menyarungkan kembali pedangnya, " Siapa yang membangkitkan mu?" Tanya Eris penasaran.

" Aku!" Eris menoleh ke arah pintu masuk. Adramlech masuk sambil diikuti Ukobach seperti biasa. " Dia akan menjalankan perintahmu Eris." Dia mengambil posisi di Kursi Kerajaan miliknya. Eris memperhatikan Adramlech, dan kemudian dia menoleh ke arah Gremlin, " Jangan buat aku kecewa! Lakukan tugasmu, hancurkan Protonger!"

" Laksanakan yang mulia." Gremlin menunduk dan kemudian berdiri lalu menghilang. Adramlech tersenyum penuh kemenangan.

Lovely Wind, kafe milik Ambar, Pink Venus. Siang itu kafe mulai ramai oleh pengunjung setianya. Dia terlihat sibuk meracik makanan pesanan salah satu pengunjung. Seorang wanita muda yang berprofesi sebagai Sales Manager sebuah perusahaan besar yang ada di Jakarta, dia biasa mengunjungi Lovely Wind pada saat jam makan siang atau after hour.

Ambar keluar dari arah dapur, membawakan pesanan makanan yang sudah selesai dibuat. Pesanan tersebut berhenti di meja milik wanita sales manager, " Ini pesananmu, Vebby." Wanita Sales manager yang bernama Vebby itu, langsung menarik nampan berisi satu set makan siang chicken katsu dengan nasi putih hangat ditemani dengan teh hijau, " Waaw, kelihatannya enak! Mari makan" Dia mengambil sumpit dari tempat berisi sendok, garpu, dan sumpit.

Ambar mengambil tempat di depan Vebby, " Aku suka kalau kau menyukainya." Ambar tersenyum melihat Vebby melahap makan siangnya. Namun tatapannya tertumbuk pada kertas phamplet yang berada di bawah binder putih yang biasa dibawa Vebby, " Apa ini Veb?" Ambar menarik kertas phamplet dari bawah binder Vebby. " Oh ini?" Vebby menyuapkan nasi ke mulutnya, dan mengangkat binder miliknya, supaya Ambar bisa mengambil kertas Phamplet tersebut.

" Tadi pagi aku kebetulan lewat Happy Land, dan bertemu orang yang menyebarkan phamplet ini. Sepertinya ada wahana baru disana." Jelas Vebby, sambil meneruskan makan siangnya. Happy Land adalah salah satu wahana hiburan yang letaknya tidak jauh dari Lovely Wind. Para warga kota biasa rekreasi di sana, dan kebetulan mereka membuka wahana baru disana.

" Rumah hantu? " Siapkah nyali anda untuk memasuki rumah hantu, yang akan membuat bulu kuduk anda berdiri" " Ambar membaca isi dari phamplet tersebut, " Hah..Ada yang masih takut ama beginian? heheh anda pasti bercanda!" Ambar terkekeh, dan pandangannya tertuju kepada TV di ruangan tersebut yang letaknya di atas sudut ruangan," Hei..itu Nuansa! Artis dan Model terkenal ituu.." Ambar berlari menuju arah TV dan mengeraskan volumenya, " Aku ngefans banget ama dia!" Vebby yang sedang makan pun, menoleh ke arah TV. Sambil tersenyum, dilihatnya Nuansa dilayar TV yang sedang berada di acara sebuah infotainment. " Dia ganteng sekali ya. Aku benar-benar mengidolakan dirinya." Ambar tak melepaskan pandangannya ke arah TV.

Dari arah pintu masuk, seseorang baru saja masuk ke Lovely Wind. " Selamat datang! Silahkan." Ambar memberikan ucapan salam selamat datang kepada pengunjung tersebut, tetapi matanya tak lepas dari TV yang sedang ditontonnya. Pengunjung tersebut ternyata Andri, Black Jupiter. Andri tersenyum mahfum saat melihat Ambar memberikan salam tanpa menoleh ke arah lawan bicara, " Hei, hei..kamu ini kebiasaan ya?" Andri mencubit pipi Ambar pelan, "..apa sih yang kau tonton?" Andri penasaran dengan acara tv yang ditonton Ambar, " Ohh...si Artis itu..Ah aku masih lebih tampan darinya." Dia duduk di kursi di samping Ambar. Mendengar hal tersebut, Ambar menjadi keki dibuatnya. Dia memukul pelan bahu Andri, " Enak saja! Lelaki tampan tuh seperti dia. Tidak seperti dirimu yang playboy ngga jelas seperti ini."

" Enak saja playboy!" Tiba-tiba Andri melihat Vebby yang masih sibuk dengan makan siangnya, " Hei hei hei, siapakah bidadari disana?" Naluri Playboynya timbul. Dia beranjak dari kursinya, dan menghampiri, " Hei mau kemana? Kau mau makan siang apa?" Ambar mencoba menarik lengan jaket Andri, " Ssst..Tenang saja, yang ini tidak boleh lepas." Matanya masih tertuju kepada Vebby.

" Dasar playboy.." Ambar beranjak dari TV, dan menuju dapur. Andri duduk disebelah Vebby. " Hai.." Andri buka suara. Vebby terlihat cuek dengan Andri, dia masih sibuk dengan makan siangnya. Dimasukkan suapan terakhirnya ke dalam mulut. " Boleh kenalan? Aku Andri..." Andri mengulurkan tangannya. Vebby masih cuek dengan Andri, seolah dia tidak ada disampingnya. Dia meminum teh hijaunya.

" Aku Vebby, dan aku tidak tertarik kepada dirimu, mas Andri." Dia beranjak dari kursi, sambil tanpa lupa meninggalkan beberapa lembar uang, " Terima kasih ya, Ambar! Seperti biasa makanannya enak. " Dia berlalu menuju pintu. Merasa serangannya gagal, Andri mengejar Vebby yang sudah menghilang dari balik pintu, " Hei tunggu dulu, nona manis!" Ambar tertawa melihat tingkah Andri.

" Sayang, tunggu donk, aku hanya ingin mengenalmu." Andri masih berusaha mengejar Vebby yang sudah jauh meninggalkan Andri dibelakang. Kemudian Galaxy Brace Andri berbunyi, " Haduuhh.. Harus disaat seperti ini ya? Halo?"

" Andri, Demon mengacak-acak kota!" Terdengar suara Hermes dari Galaxy Brace yang memberitahu ada kemunculan Demon yang sedang mengacau di kota, " Siap bos! Segera kesana!" Andri berbalik arah kembali ke Lovely Wind. Terlihat Ambar juga bergegas keluar, " Ayo Andri." Andri mengangguk, dan dia berlari menuju TKP. Vebby yang awalnya sudah berbelok di tikungan, rupanya sedang menguping kegiatan Andri barusan. Tanpa pikir panjang Vebby bergegas meninggalkan tempat tersebut.

Demon Army terlihat mulai mengacau kedamaian kota, dengan menebar terornya ke semua warga kota. Seluruh warga kota panik dibuatnya, mereka berlarian menyelamatkan diri dari kejaran Demon Army. Beberapa ada yang tidak beruntung, dan mereka ditangkap oleh Demon Army. Terlihat juga Gremlin yang memimpin teror tersebut, " Haaaii warga kota! Mari kita bersenang-senang!" Dia mengangkat tongkat saktinya tinggi-tinggi, dan sedikit putaran dia mengubah orang tersebut menjadi boneka badut, " Hahahaha... Ayo semuaa...." Tiba-tiba sebuah tendangan telak mengarah ke wajah Gremlin, dan membuat Gremlin langsung terjungkal, " Kurang ajar! Siapa itu!?!"

" Kau pasti sudah mengenal kami, demon!" Eddy berdiri dengan gagah di dampingi oleh para Protonger di samping kiri dan kanannya. " Protonger! Kurang ajar kalian! Baiklah mari kita bermain, Demon..majuu!!"

" Kalian siap, kawan-kawan?" Tanya Eddy, " Untuk mereka-mereka ini, aku selalu siap Ed" balas TJ sambil mengepal-ngepalkan kedua tangannya. " Baiklah kalau begitu, saatnya beraksi! Galaxy....Change!" Soul Beast keluar dari dalam Galaxy Brace, dan langsung menyelimuti mereka. " Tanpa berlama-lama lagi, serang mereka Protonger!" Seru Mars, sambil mengeluarkan Phoenix Sword, " Baik!!" Protonger pun ikut maju dan melawan para Demon Army. Tidak jauh dari situ, seseorang berdiri dari balik tembok gedung, menyaksikan pertarungan Protonger melawan para Demon Army.

Mars melompat sambil menembakkan Galaxy Gun ke arah sekumpulan Demon Army yang berada di bawahnya, dan ditutup dengan tebasan dari Phoenix Sword, " Olah raga yang baik saat kita selesai makan siang, heaaatt..." 2 Demon didepan berhasil kena tebas Phoenix Sword dan hancur berkeping-keping. Moon dengan menggunakan Unicorn Rod nya, dia membentangkannya lalu menabrakkan ke sekumpulan Demon Army di depannya. Sekejap dia menggunakan Magic Elemennya, " Rock Thrower!!" Dia mengangkat batu dari ujung seberang dan melempar ke arah para Demon. Saat sebelum batu itu menghujam Demon Army, Mercury datang melesat membekukan kaki-kaki mereka dengan menggunakan Freezing Rain. Batu tersebut berhasil meremukkan para Demon Army.

Selesai menghancurkan Demon Army, Protonger berdiri menghadap Gremlin. Gremlin pun juga terkejut pasukan Demon hancur tak bersisa, " He? He? Tidak mungkin! Bagaimana bisa?"

" Heh, kami terlalu mudah untuk kau lawan dengan pasukan cere-cere milikmu!" Earth berujar dengan sombong sambil mengacung-acungkankan Hipogriff Blade, " Sekarang..tidak usah banyak omong! Akan kuhabisi kau!" TJ maju diikuti oleh Protonger yang lain, " Begitu menurut mu?" Tanpa diduga, Gremlin bergerak maju dengan cepat sambil menebaskan tongkat saktinya. Protonger tumbang dibuatnya.

" Tidak! Gerakannya serupa dengan Werewolf!" Seru Moon, sambil berusaha bangkit dan menahan kesakitannya. " Tenang semuanya, hal seperti ini sudah bisa kita atasi! Mercury!" Mercury pun langsung mengerti. Dia bergerak melesat maju tidak kalah cepat dari Gremlin, dan dia langsung mengeluarkan Freezing Rain yang menghujani Gremlin. Namun usaha tersebut sia-sia, gerakannya masih kalah cepat dengan Gremlin. Gremlin pun berhasil menghindar dari hujan es milik Mercury, " Apa??!! Tidak mungkin, dia bisa menghindar!" Kata Mercury.

" Masih adakah trick murahanmu Protonger?!" Gremlin langsung masuk ke dalam tanah, " Hei!! Dia masuk kedalam tanah!" Seru Moon, dia pun langsung menempelkan kupingnya ke tanah mencari keadaan Gremlin. Tanpa sepengetahuan mereka, Gremlin yang masih berada di dalam tanah, mencoba untuk menarik salah satu Protonger untuk masuk kedalam. Protonger yang menjadi sasarannya adalah Jupiter. Gremlin menarik kaki Jupiter, " Tidak!" Jupiter berusaha menarik keluar kakinya yang ditahan oleh Gremlin.

Badannya semakin masuk, kemudian Venus langsung dengan sigap menarik badan Jupiter. " Keras sekali tarikannya. Jupiter bertahanlah!" Dirasa usahanya tidak berhasil, Venus menyuruh Moon menggunakan jurus terakhirnya. Dia menyuruh Moon untuk  mencoba mengangkat permukaan tanah supaya bisa menarik keluar Gremlin, " Moon gunakan Rock Thrower, untuk mengangkat permukaan tanah ini!" Perintah Venus sambil menunjukan permukaan dibawah kakinya.

" Baiklah! Aku coba! ROCK THROWER...!." Perlahan namun pasti permukaan tanah terangkat, beserta Gremlin, " Ini dia! Blower Kiss!" Tiupan energi angin dari Magic Elemen Venus, seketika menghempaskan Gremlin, dan Mars langsung menangkap badan Jupiter, " Terima kasih, Red!"

" Baiklah kita habisi dia teman-teman!" Mars langsung memberi perintah sambil bersiap mengeluarkan Galaxy Gun dan menggunakan Galaxy Break. Melihat Protonger akan menghabisi nyawanya, Gremlin pun melarikan diri, " Ini belum berakhir, Protonger! Kita akan bertemu lagi! Khikhikhi!" Gremlin melompat jauh dan menghilang.

" Dasar pengecut!!" Teriak Moon. Pink Venus merasakan dari arah belakang, seperti ada yang sedang memperhatikan Protonger bertarung. Pink sempat melihat sosok yang tidak begitu jelas itu dari kejauhan, " Hei..tunggu!" Pink pun langsung mengejar orang tersebut. Ternyata saat menghampiri orang tersebut, dia sudah menghilang.

Andri yang sudah mematikan kekuatannya, langsung menghampiri Venus, " Kenapa? Kau menemukan sesuatu?" Venus mematikan kekuatannya, " Aku seperti melihat sosok berdiri dibalik tembok ini." Ambar mencari ke seluruh penjuru, " Kemana ya dia?" Protonger yang lain pun langsung menghampiri Ambar. " Sosok misterius kah, Ambar?" Tanya Eddy.

" Apakah dia pria? atau wanita?" Phiand menimpali. Ambar menggelengkan kepala lalu mengangkat kedua bahunya, " Mana aku tau? Jaraknya jauh dari sini kesana" jawabnya sambil menunjuk ke arah tadi Protonger bertarung. Yang lain pun mengangguk setuju, " Baiklah. Aku duluan ya, aku ada janji dengan kepala perawat di Synergi. Ada pasien yang akan menjalankan operasi. Sampai bertemu dirumah." Eddy pun meninggalkan Protonger menuju mobilnya yang terparkir di ujung jalan.

" Aku juga ada janji dengan untuk benerin komputer. Sampai nanti teman." TJ pun pamit dan meninggalkan teman-temannya langsung menuju kantor temannya. Andri pun teringat kembali dengan Vebby, " Oh iya!" Dia menepuk jidatnya, " Tadi'kan aku sedang mengejar Vebby! Maaf ya teman-teman aku permisi juga mau mencari bidadari ku. Mas, permisi ya, hehe.." Dia berlari ke arah selatan. Semuanya menggeleng-gelengkan kepalanya, dibuat heran oleh Andri, " Dasar playboy." Ujar Phiand.

Di perjalanan pulang menuju kafenya, Ambar sengaja melewati Happy Land untuk memotong jalan supaya lebih sampai menuju kafenya. Kebetulan dia bertemu dengan seorang bapak-bapak yang sedang menyebarkan phamplet wahana baru yaitu Rumah Hantu di Happy Land, " Oh, jadi dia pemilik wahana baru itu." Ambar mendekati bapak-bapak tersebut, dan dia menyerahkan selembar phamplet kepada Ambar, " Selamat datang nona! Silahkan coba wahana baru kami, dijamin bisa membuat bulu kuduk anda berdiri!" Ujar bapakIbapak tersebut yang berpakaian cerah ala pemain sirkus dengan ramah.

" Kapan Wahana ini dibuka?" Tanya Ambar penasaran. " Wahana kami sudah dibuka, silahkan kalau nona ingin mencoba." Rasa ingin tahu Ambar pun terpicu. Kemudian dia berjalan menuju wahana tersebut. Dari belakang pria itu terkekeh-kekeh, " Silahkan masuk, Pink." Pria itu ternyata adalah samaran Gremlin, kemudian menuntun Ambar masuk kedalam wahana. Ambar duduk didalam kereta yang akan membawa dirinya selama mengarungi wahana tersebut. " Mungkin hanya tipuan kacangan saja, mana mungkin aku takut." Ambar mengencangkan ikat pengaman setelah duduk didalam kereta. " Kau siap?" Tanya seorang pemuda yang menjadi operator kereta, " Siap!" Ambar memberi tanda, dan pemuda tersebut menutup pintu kereta, keretapun mulai bergerak masuk ke dalam.

Suasana ruangan gelap gulita, musik-musik menyeramkan mulai menggema di udara, " Tuh kan, apa kubilang? Begini mah mana mungkin aku takut?" Boneka-boneka yang dibuat menyerupai wujud hantu mulai bergerak untuk menakuti Ambar. Namun Ambar adalah wanita yang tak kenal takut, semua diabaikan begitu saja, " Duh! Bener-bener kacangan! Gak menarik." Boneka yang berbentuk tengkorak mulai nampak dari bawah, yang settingannya membentuk suasana kuburan. Kereta mulai bergerak ke arah ruangan yang lebih dalam, " Okeh, tantangan selanjutnya apa lagi nih?" Secara tiba-tiba di dalam Ambar sudah disergap oleh sosok yang tidak dikenal, " Hei! Apa-apaan ini! Lepaskan!" Ambar meronta-ronta dan dia tidak bisa melihat sosok orang yang menyergapnya. Kemudian sosok tersebut membuat Ambar pingsan ketika melihatnya.

Di Rumah Sakit Synergi, Eddy sedang sibuk memperhatikan hasil foto X-Ray. Tiba-tiba pintu ruangannya diketuk, " Masuk." Seorang pria masuk ke dalam, dialah sang Kepala Perawat, " Oh, ternyata kamu, Gung! Gimana hasilnya?" Eddy kembali duduk di kursi kerjanya. Kepala perawat yang diketahui bernama Agung Santoso itu, memberikan hasil laporan kepada Eddy, " Pasien kamar 215, besok sudah siap untuk menjalankan operasi yang kedua, keadaan pasien sudah mulai stabil, dan siap untuk menjalani operasi esok hari." Eddy membaca dan membolak balik kertas laporan yang dijepit di clipboard, " Baik kalo gitu, terima kasih laporannya, Agung, besok kita sudah mulai menjalankan operasinya. Apakah pasien sudah diberikan obat?"
" Sudah Dokter Eddy."

" Bagus kalau begitu, terima kasih Agung." Eddy tersenyum ramah, " Kalau begitu saya permisi dulu,dok."
" Silahkan." Saat Agung meninggalkan ruangan, Galaxy Brace berbunyi. Ternyata dari Andri, " Halo Dokter, apakah kau melihat Ambar? Sudah jam segini dia belum kembali ke kafenya?" Andri ternyata memanggil dari luar Lovely Wind, " Ambar? Tidak tuh. Memangnya kau sudah menghubungi dia?"

" Sudah, tapi dia tidak menjawab. Aku takut sesuatu terjadi pada dirinya."
" Baiklah sebentar aku akan pulang, dan aku akan mencari dia." Agung yang tidak sengaja menguping dari balik pintu segera bergegas pergi karena dia melihat Eddy bergerak menuju pintu. Agung masuk ke ruangan arsip pasien, sambil melihat keadaan di depan ruangan dokter Eddy. Terlihat Dokter Eddy bergegas menuju lobby. Setelah dia melihat Dokter Eddy pergi keluar rumah sakit, dia melihat arsip tentang Dokter Eddy yang di pegangnya. Sebuah senyum mengembang di wajahnya, " Ternyata benar dia." Sambil membetulkan kacamatanya, diangkatnya tangan kirinya, dan terlihat cincin bertahtakan batu berwarna ungu, " Hmm.. Suatu hari pasti akan tiba saatnya." Batu ungu itu pun berkilau.

Ambar terlihat terkapar di sebuah tempat antah berantah. Kesadarannya mulai pulih. Perlahan dia membuka kedua matanya, " Dimana ini?" Matanya menyapu ke segala arah. Terlihat warna biru muda di seluruh penjuru ruangan. " Ruangan apa ini?" Ambar berdiri dan mulai menjelajahi ruangan aneh tersebut. Kemudian dia mencoba memanggil teman-temannya lewat Galaxy Brace, " Teman-teman, kalian dengar aku?" Tidak terdengar apa-apa, " Andri? Phiand? Eka? Seseorang tolong jawab..TJ? Eddy? Ck, kok gak dibales sih?" Ambar kecewa. Dia kembali menjelajah ke sekeliling ruangan, " Ini tempat apa sih?"

Tiba-tiba muncul sosok boneka teddy bear berwarna putih di ujung ruangan, " He? Boneka Teddy Bear siapa nih?" Dia memungut boneka tersebut. Diperhatikannya boneka beruang sudah sedikit agak lusuh itu. Seketika boneka itu membesar dan kontan Ambar membuangnya ke lantai.

Kini boneka itu sudah seukuran dirinya, " Kenapa boneka ini tiba2 bisa membesar sendiri?" Dilihatnya wajah sang beruang. Ada yang aneh, mata beruang itu tiba2 berubah jadi merah, raut mukanya berubah, ditampakkannya gigi-gigi tajam dari dalam mulutnya, dan cakar-cakar tajam dari kedua tangannya. Beruang itu berdiri dan ukurannya hampir dua kali ukuran tubuh Ambar, " Oh tidak! Ini pasti bercanda! Kyaaa tolong!!" Dia kembali mencoba memanggil semua teman2nya, " Teman-teman! Tolong aku, aku butuh bantuan kalian!" Tetap tidak ada jawaban.

Boneka beruang itu mengejar Ambar. Diayunkannya cakar besar ke arah Ambar, namun dia masih bisa menghindarinya, " Baiklah, boneka besar! Kalau kau ingin bermain, aku akan melayanimu!" Ambar memencet Galaxy Bracenya, " Galaxy...Change!" Ambar merubah dirinya menjadi Pink Venus, dan dia juga mengeluarkan Pink Ribbon, " Ayo bermain, bocah besar!"

Di rumah Eddy, para Protonger kecuali TJ sudah berkumpul di ruangan tempat biasa mereka berkumpul didampingi oleh Hermes, " Jadi tidak ada yang tau kemana perginya Ambar?" Eka buka suara. Phiand menggelengkan kepala, " Sudah seharian aku mencoba memanggilnya, namun seperti tidak ada jaringan yang masuk ke Galaxy Brace nya."

" Apa ada yang melihat suatu kejadian sesuatu hari ini?" Eddy tampak penasaran. Andri kemudian berpikir sejenak, " Kalau tidak salah, tadi siang aku melihat ada phamplet tentang wahana baru di Happy Land di meja salah satu pelanggan Ambar, cuma aku tidak tahu pasti wahana apa itu." Jelas Andri kemudian

" Apa jangan-jangan dia kesana?" Eka bertanya. Eddy lalu bertanya kepada Hermes, " Mungkinkah ini kerjaan Demon, Hermes?" Hermes yang berdiri di samping kursi Eddy, tampak sedang berpikir, " Aku juga tidak yakin." Dia berjalan menyusuri meja, " Bisakah kita meminta Griffin untuk melacak keberadaan Ambar?" Eka semakin penasaran.

Eddy beranjak dari kursinya, " Mungkin kita bisa mulai mencari dari Happy Land." Terlihat TJ masuk ruangan, " Teman-teman, Griffin menangkap sinyal Venus dari suatu tempat." Ujarnya sambil berjalan menuju jendela, dan tampak di luar, Griffin berdiri di pekarangan belakang rumah Eddy. Griffin mengangguk pertanda apa yang dikatakan TJ adalah benar.

" Baiklah kalau begitu, kita mulai cari di Happy Land, ayo semua." Semua beranjak dari jendela dan bergegas keluar ruangan. Griffin mulai mengepakkan sayap dan pergi menuju angkasa.

Ambar yang sudah berubah menjadi Pink Venus, masih berusaha melawan terjangan monster Teddy Bear. Dia menghunuskan Galaxy Bladenya. Sebuah tebasan mendarat di badan Teddy Bear, namun sobek tubuhnya terlihat menutup kembali, " Apa?? Kau pasti bercanda!" Beruang itu kembali mengejar Venus. Ambar terus menghindar dari kejaran beruang raksasa itu. Lalu dia mulai mengeluarkan Magic Elementnya, " Rasakan ini, Blower Kiss!" Angin berhembus kencang, dan merobohkan monster Teddy Bear. Kesempatan itu digunakan oleh Venus dengan menghabisinya menggunakan Galaxy GunBlade, " Galaxy..Break!!" Tembakan sinar laser menghujam badan monster Teddy Bear, dan langsung hancur berantakan.

Bangkai monster tersebut lenyap seketika. Venus menyarungkan kembali Galaxy Gun nya. Tampak dari belakang sosok tinggi besar, berdiri kokoh. Venus memalingkan wajahnya kebelakang, dan dia terkejut, " Griffin?? Syukurlah kau disini." Venus pun menghampiri Griffin untuk memeluk Griffin. Akan tetapi Griffin langsung mengangkat kedua kaki depannya, sehingga Venus terjengkang ke belakang, " Ada apa Griffin? Ada apa denganmu?" Venus keheranan melihat tingkah laku Griffin yang tiba2 berubah.

Mata Griffin yang semula hijau berubah merah, dan sikapnya menjadi agresif, dia langsung menyerang Venus, " Kyaa..tunggu Griffin! Apa kau lupa dengan diriku?" Venus berusaha berlari menghindari terjangan Griffin.

Protonger yang lain sudah berada di Happy Land. Keadaan sudah gelap, Happy Land sudah tutup dari sejam yang lalu, menyisakan booth-booth penjaja makanan dan merchandise khas Happy Land yang sudah tertutup rapat, " Lihat, ternyata sudah tutup, mana mungkin Ambar terjebak di salah satu wahana disini?" Ujar Eka sangsi.

" Aura Ambar terasa di sekitar sini, Eka..Mungkin ini memang ulah Kerajaan Anubis." Jelas TJ. " Hati-hati teman, siapa tahu para Demon berjaga-jaga disekitar sini." Protonger mulai membentuk formasi siaga, mereka mengawasi sekeliling mereka, " Baiklah ayo kita cari wahana mencurigakan itu." Tambah Eddy, lalu mereka berjalan menyusuri pinggiran geladak, dan melewati komidi putar yang diam juga gelap.

" Kok aku malah jadi merinding ya?" Phiand mengusap tangan dan tengkuknya. " Haha.. Ksatria kok melempem gitu sih lewat tempat gelap ginian." Ledek Andri sang adik. Merasa di ejek, Phiand memukul lengan Andri, " Aduh.." Andri mengusap lengannya sambil menyengir ke arah kakaknya. " Hei, jangan banyak becanda. Kita harus fokus dan waspada." Perintah Eddy.

Akhirnya mereka sampai di depan wahana yang dicari. Dan betul saja, sama seperti wahana-wahana yang ada disekitarnya, wahana ini juga sudah gelap dan sepi. " Tuh kan! Apa kubilang, mending kita pulang yuk." Eka juga ikut ketakutan dan bersiap meninggalkan wahana Rumah Hantu. TJ langsung menarik kerah jaket Eka, " Kita harus selamatkan Ambar." Ujarnya. " Oke, baiklah." Eka pasrah lalu dia bersembunyi dibalik badan TJ, " Ayo kita periksa, Galaxy Brace ku mendeteksi aura Ambar dari dalam." Eddy berjalan lebih dulu, diikuti oleh Andri, Phiand, dan TJ juga Eka dibelakangnya.

Saat hampir mendekati pintu wahana, mereka dicegat oleh sekumpulan pemuda, " Mau ada apa ya mas?" Tanya salah satu pemuda ramah yang badannya agak tinggi sedikit dari Eddy, " Eumm... Kita mau cari teman kita didalam mas." Jawab Phiand sambil menunjuk ke dalam.

" Wahana ini sudah tutup, tidak mungkin masih ada orang didalam." Kata pemuda satu lagi yang rambutnya agak cepak, " Lebih baik kalian pergi aja." Tambahnya lagi sambil mendorong badan TJ. Merasa diperlakukan kasar seperti itu, TJ yang mudah tempramen, langsung emosi, " Kita akan pergi, tapi gak usah kasar donk!" TJ membalas mendorong pemuda cepak itu. Eddy segera meredakan TJ, " Sudah tenang TJ, kita cuman mau cari teman kita kok, mas. Terakhir dia ada didalam sana."

" Dibilangin kok ngeyel ya! Pergi sana kalian." Mereka mendapat perlakuan kasar. " Kurang ajar nih orang ya!" TJ semakin emosi. Namun ada yang aneh pada pemuda-pemuda tersebut. Mereka tiba-tiba berubah bentuk menjadi Demon Army. Protonger terkejut, " Tuh kan! Apa kubilang, ada yang aneh sama tempat ini.." Ujar Eka sambil masih tetap berada di belakang badan TJ. Demon Army yang berada di depan Andri langsung menyerang, dan Andri sigap menghindar.

" Mereka gak main-main, teman! Saatnya berubah!" Seru Eddy. Protonger dan Eddy langsung mengambil posisi. " GALAXY...CHANGE!!" pertempuran antara Protonger dan Demon Army tak terelakkan, menggunakan Phoenix Sword, Mars menebas 2 Demon Army di depannya, dan menembakkan Galaxy Gun ke Demon Army yang ada di belakang.

Mercury melawan 2 Demon yang menyergap nya dari belakang, dan satu yang mengayunkan tongkat dari depan. Dia menendang dari arah depan, dan menjatuhkan Demon yang ada di sebelah kanan, lalu menebakkan Galaxy Gun ke Demon di kirinya. Earth dan Moon bersama bahu membahu melawan terjangan Demon Army.

Kembali ke Venus, dia masih menghindar kejaran GrIffin palsu. Griffin tersebut kemudian menebakkan sinar dari kedua matanya dan meledakkan lantai sehingga membuat Venus terpental. " Seseorang tolong keluarkan aku." Venus terlihat semakin terpojok. " Jangan dekati aku!" Tak disangka dari luar Silver menerima sinyal bahaya dari Venus, " Teman-teman! Aku baru saja menerima sinyal bahaya dari Venus." Silver menendang keras Demon Army yang sedang dilawannya.

" Baiklah, serahkan semua ini pada kami, kau masuk ke dalam, Silver!" Perintah Mars, " Baiklah! Tolong ya..minggir kau jelek." Sebuah pukulan telak mendarat di demon yang mencoba menghalangi Earth. Akhirnya Earth berhasil masuk ke dalam. Didalam wahana tampak gelap. Dengan menggunakan cahaya sinar X dari visor helmnya, Earth bisa leluasa melihat dalam kegelapan. Ternyata didalam, pasukan Demon berwujud Badut juga sudah menunggu dalam kegelapan, " Mereka ini gigih sekali ya?" Earth membasmi para Demon Badut yang ada didalam dengan menggunakan Galaxy Blade. Demon Badut pun tumbang, namun alangkah terkejutnya saat melihat para Demon Badut itu. Ternyata itu bukan Demon, melainkan orang-orang yang menjadi korban Gremlin yang tadinya diubah menjadi boneka-boneka badut.

" Ini pasti ulah Gremlin." Para korban-korban tersebut mencoba memberitahu Silver Earth supaya membebaskan mereka, namun mereka disihir suaranya, hingga Earth tidak mengerti apa yang diucap oleh para korban tersebut. " Te..tenanglah, aku akan kembali untuk menyelamatkanmu." Earth lalu bergegas mencari sinyal yang dikirim Venus.

Pencariannya berhenti pada sebuah pintu besar berwarna merah khas sirkus dengan bulatan berwarna emas di tengahnya yang juga sebagai tempat membuka pintu gerbang itu. " Pasti disini!" Earth mendekatkan telinganya ke pintu besar tersebut. Diamati ke seluruh pintu, " Sepertinya susah untuk ditembus, aku butuh bantuan Yellow!" Kemudian Earth menhubungi Moon melalui telekomunikasi di helmnya, " Yellow! Aku butuh bantuanmu disini! Aku berhasil menemukan tempat Pink Venus disekap."

Moon yang sedang sibuk melawan Demon, segera menjawab, " He?? Masuk kedalam?" Dilihatnya wahana yang gelap, " Emm..tapi aku disini masih sibuk."

" Cepat kemari!!" Earth sedikit menghardik, " Bb..Baiklah!" Yellow Moon memberanikan diri untuk masuk kedalam, " Heeee..ge..ge..gelap sekali didalam.."
" Gunakan sinar X dari helmmu!" Terdengar suara Silver Earth memberi perintah, " Oh..okeh.." Yellow Moon mengaktifkan penglihatan dengan sinar X dari helmnya. Dia sungguh terkejut saat masuk, Demon Badut yang menjadi korban Gremlin langsung menyergap Moon yang mulai memasuki ruangan.

" Huuuaaaa!!! Apa ituuu.." Moon dengan spontan menghajar Badut-Badut tersebut. " Badut-badut itu adalah korban Gremlin, jangan sakiti mereka.."
" Apa?" Moon menarik salah satu badut dan badut itu kesakitan setelah dipukul oleh Moon, " Haduuh..maaf ya, aku tidak sengaja! Itu reflek..maaf..maaf..maaf" Berulang-ulang kali Yellow menunduk2an badannya sambil meminta maaf. Dan dilewatinya para badut-badut itu, kini dia lebih berhati-hati.

Akhirnya Moon menemukan Earth yang berada di depan sebuah pintu besar, " Datang juga kau! Lama sekali?!"
" M..maaf...woooww..benarkah Venus berada didalam?" Yellow Moon mengamati bagian-bagian pintu tersebut.

" Jangan berlama-lama! Kasihan Venus didalam."
" Baiklah! Aku butuh koordinasi dari magic elemen ku dan Hippogrif Blade." Terang Yellow Moon. " Maksudmu?"

" Aku akan mengalirkan energi Earth Pillar ke Hippogrif Blade, dan dengan demikian pintu besar ini, bisa hancur dengan mudah." Earth kemudian mengangguk setuju, " Baiklah ayo kita coba." Lalu Silver mengeluarkan Hippogrif Blade. " Bersiaplah!" Yellow Moon mulai mentransfer energi ke Hippogrif Blade, dan tampak menyala kekuningan.

"Baiklah... Heaaattttt!!!!" Silver mengayunkannya dan benar saja, pintu itu hancur. Setelah pintu itu hancur, mereka terlempar keluar, namun mereka melihat Venus di dalam tidak sadarkan diri. " Itu Ambar! Cepat raih dia!" Perintah Yellow Moon. Ternyata selama ini yang dirasakan oleh Ambar adalah permainan pikiran dibawah alam sadar yang diciptakan oleh Gremlin. Saat berubah menjadi Protonger, bertemu boneka Teddy, dan juga Griffin hanyalah hasil ilusi pikiran Ambar. Pada kenyataannya Ambar masih terbaring lemah.

Yellow Moon pun berhasil membawa Ambar keluar. Mercury yang pertama kali melihat mereka keluar dari wahana tersebut, " Mereka berhasil Mars!" Mars dan yang lain mendatangi Silver Earth dan Yellow Moon. Earth menaruh pelan Ambar yang tadi di dekapnya. Waktu sudah menunjukkan pagi hari, dan Silver Earth berusaha menyadarkan Ambar, " Ambar, bangunlah, kau tidak apa-apa?" Ambar perlahan membuka matanya, dilihat nya para Protonger di depannya.

" Kalian! Syukurlah aku selamat!" Ambar tidak sengaja memeluk Silver, dan membuat dia gelagap, " Oh,emm..umm..ya tidak apa-apa, kau sekarang sudah selamat Ambar." Sedetik Ambar tersadar dan melepaskan pelukannya. Dia mencoba berdiri, Yellow Moon membantunya, karena dia yakin Ambar masih belum pulih benar. " Syukurlah kau selamat Ambar" Kata Yellow Moon.

" Terima kasih teman-teman, berkat kalian aku selamat." Ambar tersenyum bahagia bisa melihat kembali teman-temannya. " Yang penting kau selamat, itu bisa melegakan kami, Ambar!" Jupiter mengusap kepala Ambar. Gremlin muncul terhuyung-huyung, " Kurang ajar kalian Protonger! Uhuk.. Bagaimana kalian bisa melepaskan sihirku?!" Gremlin yang berjalan terhuyung-huyung itu pun langsung ambruk. Ruang dimensi waktu itu adalah perwujudan dari sosok Gremlin. Setelah Silver Earth menghancurkan pintu tersebut, Gremlin terlihat luka parah.

" Jadi kau yang membuatku ketakutan selama berada didalam?"
" Hah? Ketakutan? Kau bisa takut juga?" Ujar Jupiter heran, " Diam kamu" Ambar menginjak kaki Jupiter, " adudududuh.." Jupiter mengerang kesakitan sambil memegang kakinya. " Semuanya, kita habisi dia! Galaxy..Change!" Ambar berubah menjadi Pink Venus.

" Mars, saatnya Dragon Cannon!" Mars mengangguk, " Baik, Pink!" Dan kali ini Pink yang memanggil Dragon Cannon, " Summon! Dragon Cannon!!" Sebuah canon keluar saat 6 Protonger memutar Galaxy Brace. Pink yang memegang kendali, dan Mars bertukar tempat dengan Pink. " Blue, aku butuh kekuatan mu!"

" Baik Pink!" Mercury mengacungkan jempol, " Mercury Ice!"
"Venus Wind!" Energi disalurkan ke Dragon Cannon, dan terdengar suara suara dari canon " Pink Wind, Blue Ice" Venus dan Mercury bersama-sama meneriakkan, " GREAT BLIZZARD!!!" Sebuah tembakan energi gabungan Pink dan Blue melesat menuju Gremlin.

Di luar dugaan Gremlin masih bisa berusaha untuk menghindar, " Hahahahaha!!! Coba saja kalau bisa Protonger!" Gremlin bergerak ke samping. " Dia mencoba menghindar!" Teriak Silver Earth. " Belokkan arahnya!" Yellow Moon menambahkan.

" Tidak bisa!" Kata Mars " Energi nya terlalu besar untuk dibelokkan!" Gremlin yang bergerak ke samping ternyata dihadang oleh sesuatu yang gerakannya juga cepat. Dia langsung mengembalikan posisi Gremlin semula supaya tembakan Dragon Canon mengenai dirinya, " Siapa kau?!" Teriak Gremlin.

" Hmphf!" Sosok misterius itu juga menebaskan pedangnya ke arah kaki Gremlin, dan membuat dia terluka. Gremlin pun berhasil dihancurkan dengan tembakan Great Blizzard. " Berhasil!!" Sorak Venus. Tetapi Mars terfokus pandangannya ke arah sosok misterius yang menolong mereka. Mercury juga menyadari, " Ha? Itu kan!" Sosok misterius sama dengan sosok mereka. Dia juga salah satu ksatria Protonger berwarna Orange.

" Protonger?!" Seru Mars. Sosok Protonger Orange itu berdiri diam saat Mars memanggil. Kemudian dia beranjak meninggalkan Protonger, " Tunggu!!" Seru Venus. Di kejauhan tampak dari atas wahana kincir angin, Ukobach berdiri dan dia mengacungkan tongkat sihirnya untuk membangkitkan Gremlin dan mengubahnya jadi raksasa, " Huahahaha...sekarang aku bisa menghancurkan kalian Protonger!"

Disaat yang sama, Protonger langsung memanggil para Beast, " Summon! Beast Guardian!! Galaxy Combine!" Dan para Beast langsung menggabungkan diri menjadi ProtonKing. " Rasakan ini Protonger!" Gremlin membuka serangan dengan tembakan sinar dari tongkat nya, dan berhasil membuat ProtonKing kelimpungan. Belum selesai dengan serangan pertama, Gremlin langsung menggunakan jurus menghilang ke dalam tanah, " Oh tidak! Jurus itu lagi!" Teriak Moon. ProtonKing mengawasi pergerakan dari dalam tanah.

Gremlin melompat muncul tiba-tiba dan menyerang ProtonKing dari dalam tanah. " Hahahaha! Kalian tidak bisa menyaingi kekuatanku Protonger!"
" Sekarang!" Seru Mars. Gremlin yang masih melayang itu langsung ditusuk menggunakan tanduk Unicorn. " Apa?? Jadi kalian telah merencanakan sesuatu!?" Gremlin masih tertancap tubuhnya di tanduk Unicorn. Protonger langsung menggunakan jurus pamungkas ProtonKing. Sayap Pegasus pun dibentangkan dan ProtonKing bersiap menembakkan serangan terakhirnya. Sebuah energi mengalir dari dada ke tangan Unicorn, " ProtonKing...Victory Arrow!!"

" Tidaaaakkk!!!" Gremlin terpental mundur karena akibat dorongan tembakan Victory Arrow, dan langsung hancur berkeping-keping. ProtonKing kemudian melakukan pose kemenangan, " Berhasil!!!" Sorak Venus.

Siang harinya, Wahana tersebut kembali ke semula, bedanya ini tidak dikelola oleh Anubis, tetapi manusia biasa. Tampak Protonger bersama-sama mengantri untuk masuk ke wahana tersebut, dan Eka lah yang paling tidak berani masuk ke dalam wahana tersebut, " Tidak! Tidak tidak tidak! Aku tidak mau masuukkk.." TJ menarik Eka yang mau mencoba melarikan diri, " aaaa...lepaskan aku TJ! Aku tidak mau masuukk."

" Ayolah! Kau ini lelaki! Kau harus berani main wahana ini." TJ mendudukan Eka ke dalam kereta dan menahan dia supaya tidak kabur. Ambar tertawa melihat tingkah laku temannya itu. Kereta pun bergerak maju dan mulai memasuki wahana, " Waaaaa...ada tengkoraaakk.." Suara teriakan Eka membahana hingga keluar wahana.

Di lain tempat, sosok Protonger berwarna orange itu berjalan menyusuri lorong di belakang sebuah gedung, " Jadi, kau akhirnya menolong mereka?" Suara tersebut membuat Protonger Orange berhenti. Lalu dia mematikan kekuatannya. Terlihat sosok familiar, dialah Dhony Prasetia, Kepala Dokumen dari Eka si Yellow Moon.

" Hmph.. Aku tidak tahan untuk menolong mereka, musuh yang mereka hadapi cukup rumit." Dia duduk diatas sebuah peti buah yang tidak terpakai. " Kudengar, kau juga telah bertemu dengan mereka juga, Vebby?" Vebby muncul dari balik tumpukan kardus-kardus yang disusun tinggi, dia mengenakan jaket varsity berwarna putih dengan huruf S di dada kirinya. S untuk Saturnus.

" Yap aku sudah bertemu 2 dari mereka di Lovely Wind." Vebby mengangguk, " Jadi? Apakah kita akan terang-terangan muncul dihadapan mereka atau.." Dhony memotong kalimat Vebby, " Tinggal menunggu waktu untuk kita muncul bersamaan dihadapan mereka." Dhony tersenyum, dan beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut. Vebby tersenyum dan langsung mengikuti Dhony dari belakang. Tampak bulu-bulu merak berwarna putih muncul saat Vebby menjejakkan kakinya.

- bersambung -

Story by Krishna Indraprasta

No comments:

Post a Comment