"Silahkan dimakan,
teman-teman!" Ambar menaruh nampan perak berisi 6 piring berisi
potongan tart strawberry yang dia bawa dari cafenya saat menuju rumah
Dr. Eddy. "Wah..wah! Enak nih kayaknya!" Andri tidak sabar untuk segera
mencicipinya, sehingga tangannya bertabrakan dengan tangan Phiand, "
Hei..antri donk mas! Ini bagianku.."
" Huuss...yang kecil harus ngalah ama yang tua." Phiand merebut piring dari tangan Andri, " Eits, tidak bisa! Yang tua harus ngalah ama yang muda." Sedang seru-serunya mereka rebutan piring berisi potongan kue, Eddy yang saat itu baru saja masuk ke ruang berkumpul, langsung merebut piring tersebut, " Ya sudah daripada rebutan, ini buat aku saja." Kemudian Eddy mengambil tempat di meja kerjanya untuk memakan kuenya. " Ed! Apa-apaan kau ini?!" Andri kesal dan beranjak untuk mengambil piring yang direbutnya, tetapi Ambar langsung menahan pundak Andri untuk duduk, " Gitu aja rebutan sih kayak anak kecil." Ambar memberikan 1 piring yang ukuran kuenya sedikit lebih besar kepada Andri," ..Nih buatmu." Andri tersenyum jumawa kepada abangnya setelah melihat ukuran kuenya lebih besar dari kue yang dimakan Phiand.
Ambar langsung mengamati ke seluruh ruangan, " Eka ama TJ mana?" Dengan mulut masih penuh, Phiand menjawab pertanyaan Ambar," Eka masih nganter-nganter surat, bentar lagi dateng."
" Lalu TJ?" Tanya Ambar lagi. Hermes yang saat itu masuk sambil membawakan teh langsung menjawab pertanyaan Ambar, " TJ dibelakang sedang mengadakan percobaan." Eddy yang sedang memasukkan suapan besar kue ke mulutnya, langsung terhenti sesaat, " Percobaan? Percobaan apaan?" Dari arah luar, tepatnya di pekarangan belakang rumah yang luas, terdengar suara dentuman keras. Kontan membuat para Protonger langsung berhamburan ke arah jendela.
" Suara apa itu barusan?" Tanya Andri penasaran. Tampak dari agak kejauhan TJ sedang berkutat di depan sebuah alat besar dan dikelilingi oleh peralatan komputer canggih, " Hei..Alat apa itu?" Tanya Andri makin penasaran. Sebuah alat berbentuk pipa besar dan berasap, yang sepertinya habis meledak yang terlihat oleh mereka dari kejauhan, TJ berdiri tepat didepan alat tersebut dan menghalangi pandangan.
" Aku mau lihat!" Andri langsung berlari berhamburan keluar ruangan, " Hei aku ikut!" Ambar tak kalah penasaran dibuatnya, sehingga dia mengikuti Andri dari belakang. Tak lama Eddy, Phiand, dan Hermes mengikuti dibelakangnya. Setelah mereka keluar dari pintu teras belakang, dan berlari menghampiri TJ, baru terlihat wujud alat itu. Andri yang pertama melihatnya langsung antusias dibuatnya, " Heee..itu...itu.." TJ yang menyadari temannya berada dibelakang, langsung menghentikan pekerjaannya, " Yo! Perkenalkan hasil ciptaanku..Inilah Dragon Cannon!" TJ mundur beberapa senti dan tampak wujud utuh, namun masih dalam tahap pengembangan, jadi masih belum terlihat wujud sempurna.
Andri tak mampu berkata-kata. Diamati canon tersebut, " Dragon..Canon katamu?" TJ mengangguk, " Ya, semenjak kejadian pertempuran dengan Werewolf tempo hari, kita tidak bisa terus mengandalkan Galaxy Break. Aku melihat mereka semakin kuat, Galaxy Break bisa ditepis dengan mudah oleh mereka" Diambil nya Galaxy GunBlade miliknya yang sedari tadi diletakkan di samping Dragon Canon dan terlihat kabel menjuntai dari Galaxy GunBlade ke Dragon Canon, " Aku mengadopsi mekanisme Galaxy GunBlade untuk diterapkan ke Dragon Canon ini." Hermes yang sedari tadi juga ikut mengamati canon buatan TJ, langsung mengagumi kerja TJ, " Ini sungguh luar biasa TJ! Kau memang jenius." Kata Hermes sambil memegang pundak TJ. TJ membalasnya dengan senyuman dan acungan jempol, " Haha, terima kasih! Tapi ini belum selesai, energinya masih belum stabil, masih butuh keseimbangan input dari elemen Protonger." Jelas TJ, sambil memencet dari komputer tabletnya, dan yang lain memperhatikan.
" Untuk saat ini aku butuh energi dari kristal Galaxy Brace kalian untuk percobaan input canon ini." Jelasnya lagi sambil menatap Eddy yang sedang serius mengamati canon. " Okeh...no problemo, demi kepentingan kita bersama juga kan." Eddy tersenyum sambil mengambil energi kristal dari Galaxy Brace, lalu diikuti oleh yang lain. Tetapi tak lama berselang, Hermes tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang tidak beres, " Protonger! Anubis menyerang kota!" Semua tampak terkejut. " Lagi?" Tanya Ambar, lalu dia memasukan kembali energi kristalnya kembali ke Galaxy Brace. " Baiklah teman, tugas memanggil. TJ, kita teruskan pekerjaanmu nanti saja." TJ mengangguk, dan dia kemudian menutup Dragon Canon dengan kain berwarna putih, " Ayo semua, kita berangkat."
" Hati-hati, Protonger!" Hermes mengingatkan. " Jangan khawatir Hermes." Jawab Eddy tersenyum. Kemudian mengambil posisi dan yang lain mengambil di tempat disisi kiri dan kanan Eddy, " Baiklah semuanya berubah, Galaxy..Change!!" Setelah mereka berubah, mereka langsung menuju TKP dengan menaiki Beast, karena mereka mendapat kabar bahwa Beast sudah dalam ukuran raksasa.
Saat tiba di TKP, betapa terkejutnya Protonger saat menemukan salah satu Demon Army yang telah berubah menjadi raksasa, " Heeee...Demon Army?" Venus terkejut sambil menunjuk ke arah Demon Army yang sedang merusak gedung-gedung dengan sinar laser yang berasal dari tongkat kecil yang dipegangnya. " Hum..Tidak biasanya mereka mengirimkan Demon Army dan mengubah menjadi raksasa." Tak lama kemudian Yellow Moon pun datang bergabung sambil mengendarai Unicorn, " Maaf aku terlambat!" Dan Moon ikut terkejut saat melihat Demon Army menjadi raksasa tepat didepan matanya, " huee...Demon Army!?!"
" Cukup teman2, kita habisi dia! Galaxy Combine!"
" Baik!" Ke-6 Beast langsung merubah tubuh mereka, melipat dan menggabungkan diri menjadi ProtonKing. Setelah bergabung, ProtonKing langsung berdiri tegap di depan Demon Army yang masih sibuk merusak gedung-gedung, " Hei..Sudah selesai?" Ledek Jupiter. Demon Army pun perhatiannya langsung teralih kepada sosok ProtonKing yang sudah berdiri di belakangnya. Tidak melewatkan kesempatan, sebuah tebasan dilayangkan dari tanduk Unicorn langsung mengenainya. Demon Army pun tumbang, dan langsung bisa berdiri lagi dan kemudian dia melancarkan pukulan dan tendangan secara bertubi-tubi kearah dada ProtonKing. " Wooww..lumayan juga dia." Seru Mars sambil berusaha mengendalikan ProtonKing yang sempat tumbang. " Rasakan ini!" ProtonKing mengangkat tangan Pegasusnya, dan langsung menembakkan laser secara beruntun. Tembakan tersebut membuat Demon Army tumbang dan menimpa gedung yang ada dibelakangnya. Kesempatan itu digunakan ProtonKing untuk menghampiri Demon Army yang sedang terkapar sambil mengangkat pedang Unicornnya.
Akan tetapi Demon Army itu segera sadar, dan kemudian bergerak cepat memutar kebelakang ProtonKing, dan dia nebaskan pedang ke arah punggung ProtonKing. Saat ProtonKing membalikkan badan, mereka melihat Werewolf berdiri di belakang mereka, " Werewolf!? Bagaimana mungkin, dia sudah mati!" Mars terkejut melihat sosok Werewolf berdiri kokoh sambil memainkan pedangnya.
" Ini tidak mungkin!" Kata Mercury heran. Werewolf melesat cepat dan langsung menebas ProtonKing bertubi-tubi, sehingga tidak memberikan kesempatan ProtonKing membalas. Werewolf menutup serangannya dengan sebuah tendangan keras ke dada ProtonKing, yang membuat ProtonKing terhuyung-huyung dan jatuh ke atas puing-puing yang tadinya menjadi tempat Demon Army tumbang.
Keadaan ProtonKing semakin terdesak. Werewolf perlahan bergerak maju. Dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, dan siap untuk menebas ProtonKing yang sedang terbaring tak berdaya. Saat jaraknya dekat dengan ProtonKing, dari arah kiri Werewolf suatu tembakan misterius mengenai tubuh Werewolf dan membuat perhatiannya teralih, sehingga dia mencari arah tembakan tersebut. Kesempatan itu digunakan oleh ProtonKing dengan menembak Werewolf menggunakan Pegasus. Tembakan beruntun tersebut membuat Werewolf cukup terluka, dan secepat kilat dia menghilang dari hadapan ProtonKing.
ProtonKing langsung berdiri dan menengok ke arah datangnya tembakan. Terlihat ada sesosok pria yang mengacungkan pistol laser dari atas gedung berlantai 10. Yellow Moon yang pertama kali menyadari sosok tersebut, " Hai teman, liat itu disana!" Menunjuk ke sebuah gedung berlantai 10 dengan warna biru di pinggiran atas gedung. Moon melompat keluar dari ProtonKing dan mendarat di atas gedung tersebut, segera dia mencari ke seluruh penjuru mencari sosok misterius tersebut, namun tidak ditemukannya siapapun disana, karena sosok tersebut sudah menghilang ketika Moon memergokinya.
Protonger yang lain ikut melompat keluar dari ProtonKing dan menyusul Yellow Moon. " Kau menemukannya?" Earth langsung melemparkan pandangannya ke segala arah. Eka mematikan kekuatannya, " Tidak." Dia menggelengkan kepalanya, " Tadi aku yakin ada orang disini." Sambil menunjuk dibawah kakinya, " Dia sudah membantu kita." Eddy menghampiri TJ dan Eka, " Sudahlah, yang penting kita terselamatkan, dan Werewolf itu tidak memangsa Unicornmu, Eka." Eka mengangguk setuju.
Ambar mengamati cincinnya. Dia merasakan ada Elemen lain yang erat kaitannya dengan Protonger. Karena setiap cincin yang digunakan oleh Protonger, mampu mendeteksi Elemen lain yang sama digunakan oleh Protonger. " Cincin ini mendeteksi adanya Elemen lain disini. Ada benarnya juga si Eka, bahwa orang itu tadi disini." Mendengar kata elemen, membuat Eddy menjadi penasaran, " Elemen?" Ambar mengangguk. Sambil berjalan ke tepian gedung yang dibatasi pagar, Eddy berpikir keras, " Elemen lain?"
" Apakah ada elemen lain, atau Protonger lain selain kita ber-6 ini Hermes?" Tanya Eddy penasaran saat mereka tiba kembali ke rumah Eddy. Hermes yang saat itu duduk di kursi kerja Eddy sambil membaca buku ensiklopedia mengenai Protonger, langsung menutup bukunya. Dia beranjak berdiri dan memutar meja lalu berdiri di depan Eddy, Andri, Phiand, Ambar, TJ.
" Ada banyak elemen-elemen di alam semesta ini. Mereka sebagai penyeimbang kelangsungan hidup planet-planet di dalam jaga raya. Elemen-elemen tersebut berada di dalam setiap Planet, Asteroid bahkan Bintang yang menjadi penghuni jagat raya." Mendengar penjelasan tersebut, membuat Phiand semakin penasaran, " Jadi..apakah mungkin akan ada anggota Protonger yang lain?" Hermes menyilangkan tangannya,dan tangan kanannya menyentuh dagu sambil berpikir, " Aku belum pernah tau soal itu. Karena yang pernah terdengar hanyalah 6 ksatria Protonger, yaitu kalian ini"
Eddy berjalan menuju sofa, sambil berfikir. " Ada apa, Ed?" Tanya TJ penasaran. " Aku merasa, kalau Beast Cygnus kemarin adalah summon dari salah seorang Protonger juga. Tapi apakah mungkin?" Phiand mengangkat ke dua bahunya, " Entahlah. Tidak ada yang tidak mungkin."
" Baiklah, aku permisi dulu, aku ingin meneruskan Dragon Canon." TJ pamit dan meninggalkan ruangan. " Aku ikut membantu ya~!" Ambar menyusul TJ di belakang, " Boleh~"
Di sebuah kantor pos terbesar di Kota Jakarta, tempat Eka bekerja sebagai pengantar surat. Eka sedang sibuk mensortir surat-surat yang harus dia kirim. Saking seriusnya dia mensortir surat, dia sampai tidak sadar ada orang berdiri di belakangnya dan menepuk pundaknya, " Permisi Eka?" Orang itu buka suara. Karena Eka terkejut, surat-surat yang dipegangnya sampai jatuh berhamburan, " Ya?" Eka menjawab sambil mengatur irama napasnya. Dia melihat sosok pria yang umurnya tidak jauh lebih tua dari dirinya, mengenakan celana hitam panjang, setelan jas tanpa dasi, rambutnya tersisir rapi.
" Sebelumnya, saya bereskan ini dulu." Eka memunguti amplop-amplop yang berserakan, " Ada apa ya pak?" Orang itu membetulkan jasnya, " Hari ini kau yang bertanggung jawab untuk pengiriman?" Eka berdiri setelah berhasil memungut amplop-amplop yang tercecer, " Iya pak, shift saya sampai sore nanti. Ada yang bisa saya bantu?" Pria tersebut ternyata adalah Kepala bagian Dokumen. Bisa dikatakan dialah bos Eka.
Pria tersebut yang juga diketahui bernama Dhoni Prasetya, mengeluarkan selembar amplop berwarna coklat dari dalam kantong jasnya, " Bisa tolong kirimkan ini? Alamatnya..sebentar ya" Pria tersebut merogoh kantong celananya. Eka memperhatikan amplop coklat yang diberikan kepadanya. Amplop tersebut tidak ditempeli perangko sama sekali.
" ..Ini alamatnya" Setelah menemukan alamat yang dituju yang tertulis dalam secarik kertas, Dhoni menyerahkannya kepada Eka.
Eka menerima secarik kertas dari tangan Dhoni, " Baik pak."
" Baiklah saya permisi dulu, saya masih ada pekerjaan." Dhoni pamit permisi dan beranjak meninggalkan Eka yang sedang memperhatikan alamat yang tertulis di kertas kecil tersebut. Dhoni berbelok di ujung tikungan. Dilihatnya ke kiri dan ke kanan, untuk memastikan tidak ada siapa-siapa. Setelah dirasa aman dia pun terkekeh, " Hehehe...tak kusangka dia itu Protonger." Dhoni merubah wujudnya. Ternyata dia adalah Dhoni palsu yang merupakan samaran salah satu prajurit kerajaan Anubis yang mempunyai kekuatan meniru sosok orang yang pernah dijumpainya, Chameleon.
"hмм.... Aku punya ide yang sangat bagus." Lalu Chameleon pun mengubah sosok dirinya menjadi sosok Eka. " "Bagus sekali.." Terdengar suara dari arah tangga. Ternyata kegiatan Chameleon diawasi oleh Elathan yang sedari tadi berdiri diatas anak tangga, " Oh, Tuan Elathan." Chameleon menunduk.
" Kau memang prajurit yang dapat diandalkan. Dengan kekuatanmu, kita bisa memecah belah Protonger." Elathan berjalan menuruni anak tangga, " Sekarang, segera menuju tempat Protonger berada."
" Baik yang mulia." Chameleon yang sudah merubah dirinya menjadi Eka, kemudian berjalan meninggalkan Elathan dan berbelok di persimpangan. Elathan pun kemudian menghilang. Kejadian tersebut, rupanya juga diawasi oleh sosok misterius yang dari tadi berdiri dari kejauhan. Sosok itu kemudian beranjak meninggalkan tempat dia berdiri.
Rumah besar bergaya kuno milik seorang dokter Eddy, kini telah menjadi tempat berkumpul dan tempat tinggal bagi ke-6 anggota Protonger. Sebelum menjadi Protonger, Eddy tinggal sendiri di rumah besar tersebut. Orang tuanya kini tinggal dan menetap di Amerika sebagai Ahli Medis. Bakat tersebut menurun kepada Eddy. Kini sudah tidak sendiri lagi, rumah besar itu sudah diisi oleh 6 anggota Protonger dan Hermes.
Saat itu mereka sedang menguji Dragon Canon yang hampir rampung. Eddy, Andri, Phiand, dan Ambar yang masing-masing sudah berubah menjadi Protonger, mengambil posisi di sekitar Dragon Canon. TJ yang masih menggunakan baju laboratorium, mengawasi dari kejauhan. Komputer tabletnya tidak lepas dari genggamannya, " Baiklah teman, sasarannya ada batu besar di depan itu." TJ menunjuk sebuah batu besar yang diapit oleh 2 lempengan baja. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tembakan yang lurus serta akurat.
" Okeh siap!" Balas Jupiter sambil mengacungkan jempolnya. TJ lalu menuju panel instumen. Dia menyalakan sistem, dengan menaikkan panel indikator, " Oke Red, Black..Kapanpun kalian siap!" Eddy memusatkan konsentrasinya, " Baiklah.. Ready...Mars Fire! Jupiter Thunder!" Dragon Canon mulai aktif, saat Eddy dan Andri menaruh kedua tangannya ke dalam suatu tempat berisi kristal yang menjadi sumber tembakan. Tempat itu mulai berputar, karena menerima sumber energi Mars dan Jupiter serta perlahan mulai memancarkan arus listrik. Venus dan Mercury berkonsentrasi untuk menahan Canon supaya tidak berubah posisi.
Setelah dirasa cukup, Mars memusatkan pikiran untuk memulai tembakan, " BURNING LIGHTNING!!!!" Sinar energi dari laras canon mulai menyeruak dan mengarahkan ke target sasaran. Entah karena tidak cukup orang yang menahan Canon, atau energinya yang memang belum stabil dan terlalu besar, Canon menjadi liar. Venus dan Mercury kesusahan menjaga keseimbangan Canon sehingga Canon tersebut berbelok arah dan sinar tembakan energinya yang mengenai plat baja tebal dan kemudian memantul ke arah tempat TJ berdiri bersama Hermes, " TJ..Hermes, Awass!!" Teriak Mars memperingatkan. Sedetik yang genting kemudian, tiba-tiba ada sebuah medan energi yang menyelimuti TJ, Hermes beserta peralatan elektronik milik TJ dan melindungi mereka dari pantulan tembakan Dragon Canon. Tembakan tersebut terpantul kembali mengarah ke daerah hutan-hutan yang letaknya memang berada di belakang rumah Eddy.
" Fyuuhh..Hampir saja.." Venus segera terduduk setelah meletakkan Dragon Canon ke sebuah pegangan. " Kau tidak apa-apa Hermes?" TJ membantu Hermes berdiri, " Aku tidak apa-apa, TJ. Kalian tidak apa-apa Protonger?" Protonger yang tadi melakukan percobaan, langsung mematikan kekuatan dan menghampiri TJ dan Hermes. Orang yang menyalakan medan energi itu adalah Eka yang baru saja datang.
" Timing yang tepat Eka, Terima kasih." Eddy menepuk lengan Eka, " Ah tidak apa-apa, kita ini satu tim, sudah seharusnya saling menolong." Eka tersenyum. Lalu dia melihat kondisi dari kejadian yang baru saja terjadi. Dilihatnya Dragon Canon yang larasnya masih mengepulkan asap, dan dua buah plat baja yang mengapit target sasaran, salah satunya gosong karena terkena pantulan sinar energi, " Wow..Apa yang sedang terjadi kawan?"
" TJ menyempurnakan Dragon Canon, tetapi energi yang dihasilkan terlalu besar dan belum stabil, jadinya Canon menjadi liar tak tentu arah." Jelas Andri. Eka mengangguk-angguk tanda mengerti, " Darimana saja kau, kawan?" Tanya Phiand.
" Aku baru saja dari kantor, dan kebetulan shiftku baru saja berakhir siang ini."
" Begitu ya? Oh iya, bagaimana kalau kita makan? Aku lapar sekali." Phiand meringis sambil memegang perutnya.
" Tentu saja, hari ini aku sudah memasak enak sekali lho! Ayam goreng yang disiram kuah keju dan ditambah brokoli diatasnya, waaahh...kalian pasti suka!" Jelas Ambar dengan semangat, dan membuat yang mendengarnya menjadi lapar termasuk Eka, " Waaahh..pasti lezat! Ayo cepat, aku juga sudah lapar." Eka sudah berlari duluan masuk ke dalam rumah.
" Baiklah, percobaannya istirahat dulu, mari kita makan." TJ memasukan tangannya ke saku baju laboratorium dan berjalan mengikuti Eka, lalu diikuti yang lain, dan meninggalkan Phiand sendirian. Dia terlihat berpikir, dan sesaat senyum mengembang di bibirnya, dan dia mengikuti yang lainnya yang sudah masuk ke dalam lebih dulu.
Keadaan di meja makan sungguh meriah. Masing-masing sibuk menyantap hidangan yang dihidangkan Ambar. Kakak beradik Andri dan Phiand seperti biasa berebut makan, Ambar tersenyum geli melihat tingkah laku kedua sahabatnya itu, " Hei mas! Itu kan punyaku! Kalo mau ambil sendirilah."
" Masa, ama mas mu sendiri, aja pelit, Dek." Sedang asik memperhatikan 2 sahabatnya bertengkar memperebutkan makanan, Ambar tidak sadar, Eka menancapkan garpu nya kepiringnya, dan mengambil sepotong brokoli, " Kamu juga, kalo mau ambil sendiri donk." Ambar jadi cemberut melihat Eka mencuri makanan dari piringnya. Eka hanya terkekeh dan memasukkan Brokoli itu ke mulutnya.
" Kau suka sekali brokoli ya Eka?" Tanya TJ, dan kemudian dia memberikan seluruh brokolinya ke piring Eka, " Ini untukmu saja."
" Haha, terima kasih TJ!" Eka melahap semua brokoli pemberian TJ. Dan semua nya larut dalam kebahagiaan makan malam di rumah Eddy.
~####~
Di dalam sebuah Gua di bukit dalam hutan yang letaknya sangat terpencil, terlihat ada sosok pemuda yang di ikat erat menggunakan rantai. Dia baru saja sadar dari pingsannya, setelah dia diculik oleh gerombolan orang tidak dikenal. Setelah sadar, dia melemparkan pandangannya ke kiri dan kanan, " Ugh..di mana aku?" Dia menarik rantai yang membelenggu kedua tangannya. " Uuhh...Keras sekali! Haaah..Apa yang sebenarnya terjadi?"
" Kau sudah sadar ternyata!" Suara yang tiba-tiba datang dari arah mulut Goa, membuat pria itu terkejut, dan melemparkan pandangannya menuju sosok pemilik suara tersebut. " Ternyata kau, Elathan! Apa yang kau lakukan kepadaku?!"
Elathan berjalan masuk ke dalam Gua," Yellow Moon, kini kau tidak bisa apa-apa dengan rantai yang membelenggu tanganmu." Ternyata sosok yang terikat rantai tersebut adalah Eka. Eka menjadi korban penculikan siang tadi saat bertugas mengantar surat. Demon Army menyiapkan jebakan untuk menculik dirinya. Eka masih berusaha membuka rantai tersebut. " Sia-sia saja, rantai ini tidak akan mudah rusak begitu saja."
" Tamat riwayatmu, pengikut Anubis! Begitu kupanggil teman-temanku, dan kau akan mati!" Eka langsung berusaha meraih Galaxy Bracenya untuk memanggil bantuan teman-temannya. Tetapi alangkah terkejutnya, saat diketahuinya Galaxy Brace miliknya hilang dari tangannya, " Apa?? Kemana Galaxy Brace nya??" Elathan mengeluarkan sesuatu dari belakang, " Kau mencari ini?" Dipegangnya Galaxy Brace milik Eka, " Itu Galaxy Brace ku! Kembalikan Elathan!" Dia berusaha meraihnya disaat tangannya masih terikat rantai.
" Kau tidak perlu khawatir, aku akan segera mengirimkan pengganti dirimu." Elathan memberikan kode supaya sosok yang menunggu di depan mulut Gua, untuk segera masuk. Terlihat sosok Demon Chameleon memasuki Gua. Eka melihat sosok prajurit baru Kerajaan Anubis berjalan menghampiri Elathan. Chameleon berdiri di depan Eka, dan langsung merubah dirinya menjadi sosok dirinya. Eka sungguh terkejut karena Demon itu bisa merubah menjadi sosok dirinya.
" Dia akan menggantikan sosok dirimu.." Elathan memberikan Galaxy Brace kepada Chameleon, " ..dan kau akan menggantikan posisi Chameleon!"
" Apa??!! Tidak!! Lepaskan aku!!" Elathan mengambil tongkat yang biasa digunakan oleh Ukobach, dan segera merubah Eka menjadi Chameleon. Proses perubahannya yang menyakitkan membuat Eka mengerang kesakitan.
Setelah selesai, Eka kini dengan sosok barunya yaitu Chameleon, " Silahkan kau kembali ke Protonger, Chameleon..dan kau Yellow Moon, silahkan kau mengamuk di kota!" Elathan memakaikan gelang khusus ke Eka, dan membuat dirinya menjadi lepas kendali tidak mengenal siapapun.
Keesokan harinya, para Protonger bersiap untuk melakukan percobaan yang kedua. Kini semua anggota sudah lengkap, dan TJ tetep tidak ambil bagian di canon, karena dia masih harus mengawasi dari bagian panel instrumen, " Okeh, kawan-kawan, kita akan memulai percobaan yang kedua. Kita berharap percobaan kali ini tidak akan menemui kendala." TJ segera bersiap dari balik kotak panel instrumen. Kini sudah ada Eka yang berubah menjadi Yellow Moon, yang membantu untuk memegang Dragon canon.
" Baiklah! Kapanpun kau siap Mars!" TJ memberi kode siap. Mars mengangguk tanda mengerti. Semua bersiap, Venus, Mercury, dan Moon mendapatkan bagian memegang kendali canon, serta Mars dan Jupiter, mendapatkan tugas untuk mengalirkan energi untuk tembakan Dragon Canon. Mars dan Jupiter memasukan tangannya ke tempat kristal energi. "Ready...Mars Fire! Jupiter Thunder!" Energi mulai masuk, dan canon mulai bereaksi, "BURNING LIGHTNING !!!" Dan sinar energi melesat keluar menuju target yang sama. Namun lagi-lagi mereka menemui kegagalan. Kejadian kemarin terulang kembali, Canon kembali tidak dapat dikendalikan dan tembakan menjadi tak terarah. Sinar energi melesat menuju lempengan baja. Tapi kali ini baja tersebut hancur akibat terkena sinar yang diluar dugaan sungguh besar.
TJ pun mematikan panel instrumen, " Kalian tidak apa-apa?" TJ berlari menghampiri Protonger yang terlihat kewalahan dan ada yang tumbang, " Tidak kusangka, energi nya semakin besar." Kata Mars, kemudian dia mematikan kekuatannya.
" Ini benar-benar diluar dugaan. Aneh.. Seperti ada energi lain yang tidak sinkron dengan Dragon Canon." Jelas TJ sambil membantu membangunkan Venus dan Moon. " Energi lain? Apa maksudmu?"
TJ pun berjalan menghampiri Mars, sambil mengutak-atik tabletnya, " Lihat ini, seperti aliran energi lain yang masuk ke dalam Dragon Canon." Eddy kemudian mengambil tablet dari tangan TJ. Hermes tiba-tiba mendapat firasat, " Protonger, Demon kembali mengacau kota!" Mars kemudian mengembalikan tablet kepada TJ, " Kau tetap disini, sempurnakan Dragon Canon. Biar Demon kami yang urus."
" Baiklah." Jawab TJ, " Teman2, ayo kita berangkat!"
" Baik." Para Protonger pergi menuju tempat munculnya demon, dan TJ tetap disana sambil terus menyempurnakan Dragon Canon.
Sementara itu di pusat kota, orang-orang sedang ramai berlarian. Mereka menyelamatkan diri dari amukan Chameleon yang sesungguhnya adalah Eka asli yang sedang dalam pengaruh sihir jahat, " Itu dia pelakunya kawan." Eka yang sebenarnya Chameleon yang menyamar pun mengepal-ngepalkan tangannya, " Tunggu apa lagi? Kita hajar dia!"
" Ide bagus Eka! Semuanya, Galaxy Change!"
" Baik!" Semuanya mengambil posisi di kiri dan kanan Eddy.
" Galaxy..Change!!" Sebuah soul berbentuk Beast dari masing-masing anggota, dan menyelimuti tubuh mereka, dan mereka telah berubah jadi Protonger. Chameleon yang menyamar sebagai Eka palsu berubah menjadi Protonger, merasa badannya seperti ditusuk ribuan jarum kecil sebagai efek berubah menjadi Protonger. Namun agar samarannya tidak terbongkar, dia menahan rasa sakit tersebut.
Eka asli yang berubah menjadi Chameleon, mengamuk tak terkendali, " Graaaauughhh..." Eka yang melihat sosok Yellow Moon berdiri di depannya, melunturkan sedikit pengaruh sihirnya, rasa sakit menjalar kepala Eka dan dia mulai teringat sosok Chameleon yang menggantikan posisinya. Eka maju menyerang, " Semuanya, bersiaplah!" Perintah Mars yang sudah siap menggenggam Galaxy Blade di tangan kanannya.
Akan tetapi betapa terkejutnya, saat melihat Eka mendekat, dia malah menyerang Yellow Moon, " He?? Kok aneh sekali? Ada dendam apa dia dengan Yellow Moon?" Jupiter tampak kebingungan.
" Graaauughh..." Yellow Moon berusaha melepaskan terjangan Eka dalam wujud Chameleon, " Tamat riwayatmu, Chameleon! Hahahah..hyaaattty!!!" Sebuah tendangan telak, membuat Chameleon terpental jauh. Yellow Moon segera bangkit dan menghampiri Protonger yang lain. Eka Chameleon pun berdiri setelah mendapat tendangan keras, dia mengamuk. Sihirnya semakin lama semakin luntur, dan rasa sakit dikepalanya terasa lagi.
" Ugh.." Dia melihat sosok Protonger, dan mulai mengingatnya, " Teman-teman!" Selama dia menjadi monster, gelang itu juga membuat dia tidak bisa berbahasa manusia.
Protonger tidak dapat mendengar ucapan Eka Chameleon, karena yang terdengar adalah geraman seekor monster, " Ngomong apa sih dia? Kita gak ngerti!" Kata Venus, " Teman-teman, kita gunakan senjata kita."
" Ide bagus, Pink!" Yellow Moon palsu mengacungkan jempol, dan dia mengeluarkan Unicorn Rod dari tangan kirinya. Yellow Moon palsu mengarahkan tebasan Rod nya ke arah Eka Chameleon yang membuat dirinya semakin kewalahan.
" Entah mengapa hari ini, Yellow bersemangat sekali." Kata Jupiter heran, sambil mengangkat kedua bahunya. " Kita juga jangan kalah semangat, ayo semua!" Perintah Mars sambil bergerak maju dan mengeluarkan Phoenix Sword.
Pertarungan antara Eka yang berubah menjadi Chameleon, dengan para Protonger berlangsung tidak seimbang, terlihat Eka Chameleon semakin kewalahan menerima serangan demi serangan dari Protonger. Tebasan pedang, dagger dan rod yang mengarah pada dirinya, ternyata berpengaruh untuk melunturkan pengaruh sihir. Terlihat Eka sudah hampir sepenuhnya sadar.
Ketika melihat Venus di depannya, dan mengayunkan Griffin Ribbon, dia mencoba untuk berkomunikasi dengan Venus, " Ambar! Ini aku Eka!! Kalian salah orang!" Eka Chameleon memegang kedua tangan Venus, yang langsung ditepis oleh Venus dan mendaratkan pukulan ke arah Eka Chameleon, "Iiiiishhh... Jangan pegang-pegang ya!" Sabetan Griffin Ribbon membuat Eka Chameleon terpental beberapa senti.
" Kalian dengarkan aku! Ini aku Eka yang sesungguhnya! Kalian jangan terpengaruh monster jelek itu." Beragam cara dilakukan Eka Chameleon supaya dia bisa dimengerti oleh teman-temannya. Melihat Eka yang sudah luntur pengaruh sihirnya, Yellow Moon palsu menyerang Eka Chameleon dengan tebasan dari Unicorn Rod nya. Eka yang mempunyai basic bela diri china, Wushu, mempraktekkan gerakan menghindarinya dengan gerakan wushu, dan hal tersebut ditangkap oleh mata Mercury.
Silver Earth pun muncul dan bergabung dengan para Protonger. Dia menembakkan Galaxy Gun nya ke arah Eka Chameleon, " Arrghh...tunggu Silver! Kau salah orang!"
" Maaf aku terlambat!" Kata Earth yang langsung bergabung dengan formasi Protonger.
" Silver, bagaimana dengan Dragon Canonnya? Apakah sudah rampung?" Tanya Yellow Moon palsu penasaran. Silver membalikkan badannya, dan memegang pundak Yellow, " Tenang saja Yellow, semua siap untuk membasmi Demon jelek ini"
" Apa?? Hei tunggu dulu!! Ini aku!" Eka Chameleon masih berusaha meyakinkan teman-temannya. " Baiklah teman-teman, kalian siap?"
" Siap Yellow!" Jawab Blue Mercury. Silver melirik Blue dan menganggukan kepalanya sebagai kode.
" Baiklah! Dragon Canon!" Tiba-tiba, Blue mencengkram tangan kiri Yellow Moon palsu, dan Silver bersiap dibelakangnya dengan sebuah tendangan keras. Saat Silver menendang Yellow Moon palsu, Blue bertugas mencabut Galaxy Brace. Ketika Galaxy Brace dicabut, Yellow Moon otomatis mematikan kekuatannya. Eka palsu tampak kebingungan, " Hei! Apa-apaan ini?!"
Silver dan Blue maju ke depan barisan, " Maaf teman, peranmu sebagai Eka telah usai!" Blue mengangkat tinggi-tinggi memainkan Galaxy Brace milik Eka. " Kami sudah tau siapa kau sebenarnya." Tambah Silver.
" Tidak mungkin! Kalian bohong!" Venus maju, " Kami punya beberapa bukti yang mengarahkan kalau kau adalah Eka palsu!"
" Teman-teman!" Eka asli yang masih dalam wujud Chameleon tampak bahagia, karena usahanya ternyata berhasil. " Apa buktinya? Aku lah yang asli." Teriak Eka palsu..
" Ckckckck...kau salah teman! Kami bisa membedakan mana Eka asli dan mana Eka palsu!"
" Yang pertama, medan energi yang kau gunakan untuk menyelamatkan kami saat kegagalan dalam percobaan Dragon Canon, adalah medan energi yang tidak pernah Eka gunakan." Jelas Silver. " Yang kedua, Eka tidak akan serta merta menggunakan energi semacam itu untuk menyelamatkan orang, karena dia lebih menguasai elemen tanah, karena itulah elemen yang digunakan Eka!" Blue ikut menambahkan.
" Yang ketiga, saat tadi percobaan Canon yang kedua, ada sebuah energi yang tidak dikenal masuk ke dalam canon, dan aku melihat itu berasal dari bagian penerima energi canonmu." Tambah Mars.
" Dan yang terpenting,,Eka tidak suka brokoli!" Venus menutup penjelasan. Eka Chameleon yang mendengarnya sampai terheran-heran terutama yang disampaikan Ambar, " Haduh, Ambar. Sejak kapan aku gak suka brokoli?"
" Hahahahah...usaha bagus Protonger! Tapi sia-sia saja, semua terlambat! Dia tidak akan bisa kembali ke wujud manusia seperti sedia kala!"
" Siapa bilang?" Balas Blue, sambil menunjuk ke arah belakang Eka palsu. Disana sudah ada Hermes yang sedang membuka gelang sihir yang menjadikan Eka Demon yang tidak terkendali. Saat gelang terlepas, perlahan wujud Chameleonnya hilang dan dia kembali ke wujud manusianya, lengkap dengan jaket bertuliskan MOON yang terlihat kusam dan lusuh. " Tidaaaakk!!!!!" Chameleon pun kembali ke wujud asalnya.
" Terima kasih Hermes." Eka bahagia, dan kemudian memeluk erat Hermes, " Jangan khawatir, sekarang habisi dia!" Eka mengepal-ngepalkan tangannya, dan bergerak maju. Saat dekat dia melompat dan langsung menedang Chameleon hingga terjatuh. Sampai diseberang, Eka langsung disambut gembira oleh Protonger yang lain.
" Selamat datang kembali, Eka!" Kata Silver Earth sambil menyentuh pundak Eka. Blue Mercury lalu memberikan Galaxy Brace kepada Eka, " Siap menghabisi dia?" Eka tersenyum jumawa, " Tentu saja!" Eka langsung melingkarkan Galaxy Bracenya di lengan kirinya, " Dasar peniru, bedebah! Kau sudah membuat kami susah! GALAXY...CHANGE!" Eka langsung berubah menjadi Yellow Moon.
" Biar kuberitahu kau, bahwa kami ini adalah ksatria yang diutus untuk melindungi bumi! The Strongest Moon..Yellow Moon!!"
" The Bravest Planet...Red Mars!"
" The Amaze Planet...Black Jupiter!"
" The Coolest Planet...Blue Mercury!"
" The Lovely Planet...Pink Venus!"
" The Living Planet...Silver Earth!"
Yellow Moon, menutup role call, " Galaxy Forces...Protonger!! (Insideeerrr Teaaamm!!!)
" Yellow, mari kita coba Dragon Canon!" Kata Silver, " Baiklah! Summon, Dragon Canon!" Dengan memutar tombol yang sama saat digunakan untuk berubah, Protonger memanggil Dragon Canon. Semua sudah siap di posisi masing-masing, " Yellow! Gabungkan kekuatanmu dengan kekuatanku!" Kata Silver
" Baik!" Yellow menyalurkan energi elemennya, " MOON EARTH!" Silver juga mengalirkan energi elemennya, " EARTH GRAVITY!" Kemudian terdengar suara pertanda penggabungan 2 elemen diketahui, " (Yellow Earth, Silver Gravity!)"
" Tembak!" Mars memberi perintah, dan serentak Protonger menembakkan sinar energi dari Dragon Canon, " HYPER QUAAAKE!!" Tembakan Hyper Quake menghujam Chameleon, " Tidaaa...kkk!!!" Dan suara ledakan menggema keras.
" Sudah kuduga, Ukobach lakukan tugasmu!" geram Elathan. Ukobach mengacungkan tongkat saktinya, dan keluarlah sinar yang menyelimuti puing-puing serpihan Chameleon. Seketika langsung Chameleon berubah menjadi raksasa.
Tanpa berpikir lama, Hermes sudah memanggil Beast lebih dulu, dan para Protonger langsung melompat masuk ke dalam Beast. Mars juga langsung memberikan perintah untuk bergabung, " Galaxy Combine" ke-6 Beast langsung melakukan formasi penggabungan, dan ProtonKing pun muncul.
ProtonKing berjalan sambil mengacungkan pedang Unicorn. Chameleon yang melihat ProtonKing mendekat, langsung mengeluarkan jurusnya menghilang seperti bunglon, " He? He?" Venus kebingungan, dia mencari seluruh arah. Tanpa disangka, Chameleon muncul dari belakang. ProtonKing yang terlambat menyadari, langsung melindungi diri dari tebasan pedang Chameleon menggunakan tangan kanannya. ProtonKing membalas serangan dengan tembakan dari Beast Pegasus, dan sempat membuat Chameleon terpukul mundur. Saat itu juga dia menghilang lagi dari pandangan ProtonKing.
" Hadeuh hilang lagi!" Keluh Mercury. Chameleon kembali muncul di depan ProtonKing dengan mengambil wujud Siren, " He?? Siren? Tidak mungkin!" Blue Mercury teringat saat dirinya melawan Siren. " Chameleon mengambil wujud dari rasa takut kita! Berhati2lah teman-teman!" Perintah Mars, dan ProtonKing maju sambil menembakkan laser Pegasus. Siren pun juga menembakkan dari harpa yang dia pegang. Tembakan tersebut rupanya membuat ProtonKing kewalahan.
Sementara itu Cygnus yang berada di orbit bumi, langsung menangkap sinyal darurat, dan langsung terbang menuju bumi membantu ProtonKing. Tak butuh waktu berapa lama, Cygnus datang dan menyerang Siren dengan menggunakan cakar di bagian ekornya, " Itu Cygnus!" Teriak Yellow Moon histeris. Siren tumbang mendapat serangan dari Cygnus dan mengembalikan wujud aslinya sebagai Chameleon. Mars pun memerintahkan Cygnus untuk bergabung, " Cygnus, Galaxy Armament!" Mata Cygnus berkilau, kemudian melipat tubuhnya dan segera bergabung dengan ProtonKing setelah Unicorn melepaskan diri.
ProtonKing terbang ke angkasa. Dan saat berada diatas, energi dari bagian dada mengalir ke tangan Cygnus. ProtonKing terbang menukik tajam lalu menganyunkan cakar Cygnus, " ProtonKing..Heavenly Slasher!" Chameleon pun meledak dan hancur berkeping-keping. ProtonKing menutup pertarungan dengan melakukan pose kemenangan.
Orang misterius yang tempo hari mengintai dari balik pohon, kini muncul lagi dia memperhatikan pertarungan ProtonKing. Terlebih lagi dia sebenarnya memperhatikan pertarungan Cygnus.
" Suatu saat kita akan bertarung bersama, Cygnus."
Hermes tiba-tiba muncul dibelakang pria tersebut. "Jadi elemen yang ditangkap oleh cincin Venus adalah elemen milikmu?" Pria itu terkejut tapi tetap berusaha membelakangi Hermes Ditanya seperti itu oleh Hermes, membuat pria itu gelagapan. " Apa yang kau bicarakan?" Balas pria itu.
" Mereka adalah Protonger, ksatria yang menguasai elemen-elemen yang sama seperti dirimu." Pria yang berpakaian rapi memakai celana jeans, dan kaos putih serta memakai jas diluarnya itu, masih membelakangi Hermes. " Buktinya adalah cincin yang kau pakai itu. Semua Ksatria Protonger yang menguasai elemen masing-masing akan menggunakan cincin seperti itu." Pria tersebut mengamati cincin yang dia kenakan di jari tangan kirinya. Sebuah batu berwarna orange.
Perlahan pria itu membalikkan badannya, " Selamat datang, Uranus!" Sapa Hermes. Senyumnya mengembang di bibirnya, " Perkenalkan..aku Dhoni Prasetya, aku Orange Uranus." Dhoni mengulurkan tangannya, dan langsung disambut hangat oleh Hermes.
-bersambung-
Story by Krishna Indraprasta
" Huuss...yang kecil harus ngalah ama yang tua." Phiand merebut piring dari tangan Andri, " Eits, tidak bisa! Yang tua harus ngalah ama yang muda." Sedang seru-serunya mereka rebutan piring berisi potongan kue, Eddy yang saat itu baru saja masuk ke ruang berkumpul, langsung merebut piring tersebut, " Ya sudah daripada rebutan, ini buat aku saja." Kemudian Eddy mengambil tempat di meja kerjanya untuk memakan kuenya. " Ed! Apa-apaan kau ini?!" Andri kesal dan beranjak untuk mengambil piring yang direbutnya, tetapi Ambar langsung menahan pundak Andri untuk duduk, " Gitu aja rebutan sih kayak anak kecil." Ambar memberikan 1 piring yang ukuran kuenya sedikit lebih besar kepada Andri," ..Nih buatmu." Andri tersenyum jumawa kepada abangnya setelah melihat ukuran kuenya lebih besar dari kue yang dimakan Phiand.
Ambar langsung mengamati ke seluruh ruangan, " Eka ama TJ mana?" Dengan mulut masih penuh, Phiand menjawab pertanyaan Ambar," Eka masih nganter-nganter surat, bentar lagi dateng."
" Lalu TJ?" Tanya Ambar lagi. Hermes yang saat itu masuk sambil membawakan teh langsung menjawab pertanyaan Ambar, " TJ dibelakang sedang mengadakan percobaan." Eddy yang sedang memasukkan suapan besar kue ke mulutnya, langsung terhenti sesaat, " Percobaan? Percobaan apaan?" Dari arah luar, tepatnya di pekarangan belakang rumah yang luas, terdengar suara dentuman keras. Kontan membuat para Protonger langsung berhamburan ke arah jendela.
" Suara apa itu barusan?" Tanya Andri penasaran. Tampak dari agak kejauhan TJ sedang berkutat di depan sebuah alat besar dan dikelilingi oleh peralatan komputer canggih, " Hei..Alat apa itu?" Tanya Andri makin penasaran. Sebuah alat berbentuk pipa besar dan berasap, yang sepertinya habis meledak yang terlihat oleh mereka dari kejauhan, TJ berdiri tepat didepan alat tersebut dan menghalangi pandangan.
" Aku mau lihat!" Andri langsung berlari berhamburan keluar ruangan, " Hei aku ikut!" Ambar tak kalah penasaran dibuatnya, sehingga dia mengikuti Andri dari belakang. Tak lama Eddy, Phiand, dan Hermes mengikuti dibelakangnya. Setelah mereka keluar dari pintu teras belakang, dan berlari menghampiri TJ, baru terlihat wujud alat itu. Andri yang pertama melihatnya langsung antusias dibuatnya, " Heee..itu...itu.." TJ yang menyadari temannya berada dibelakang, langsung menghentikan pekerjaannya, " Yo! Perkenalkan hasil ciptaanku..Inilah Dragon Cannon!" TJ mundur beberapa senti dan tampak wujud utuh, namun masih dalam tahap pengembangan, jadi masih belum terlihat wujud sempurna.
Andri tak mampu berkata-kata. Diamati canon tersebut, " Dragon..Canon katamu?" TJ mengangguk, " Ya, semenjak kejadian pertempuran dengan Werewolf tempo hari, kita tidak bisa terus mengandalkan Galaxy Break. Aku melihat mereka semakin kuat, Galaxy Break bisa ditepis dengan mudah oleh mereka" Diambil nya Galaxy GunBlade miliknya yang sedari tadi diletakkan di samping Dragon Canon dan terlihat kabel menjuntai dari Galaxy GunBlade ke Dragon Canon, " Aku mengadopsi mekanisme Galaxy GunBlade untuk diterapkan ke Dragon Canon ini." Hermes yang sedari tadi juga ikut mengamati canon buatan TJ, langsung mengagumi kerja TJ, " Ini sungguh luar biasa TJ! Kau memang jenius." Kata Hermes sambil memegang pundak TJ. TJ membalasnya dengan senyuman dan acungan jempol, " Haha, terima kasih! Tapi ini belum selesai, energinya masih belum stabil, masih butuh keseimbangan input dari elemen Protonger." Jelas TJ, sambil memencet dari komputer tabletnya, dan yang lain memperhatikan.
" Untuk saat ini aku butuh energi dari kristal Galaxy Brace kalian untuk percobaan input canon ini." Jelasnya lagi sambil menatap Eddy yang sedang serius mengamati canon. " Okeh...no problemo, demi kepentingan kita bersama juga kan." Eddy tersenyum sambil mengambil energi kristal dari Galaxy Brace, lalu diikuti oleh yang lain. Tetapi tak lama berselang, Hermes tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang tidak beres, " Protonger! Anubis menyerang kota!" Semua tampak terkejut. " Lagi?" Tanya Ambar, lalu dia memasukan kembali energi kristalnya kembali ke Galaxy Brace. " Baiklah teman, tugas memanggil. TJ, kita teruskan pekerjaanmu nanti saja." TJ mengangguk, dan dia kemudian menutup Dragon Canon dengan kain berwarna putih, " Ayo semua, kita berangkat."
" Hati-hati, Protonger!" Hermes mengingatkan. " Jangan khawatir Hermes." Jawab Eddy tersenyum. Kemudian mengambil posisi dan yang lain mengambil di tempat disisi kiri dan kanan Eddy, " Baiklah semuanya berubah, Galaxy..Change!!" Setelah mereka berubah, mereka langsung menuju TKP dengan menaiki Beast, karena mereka mendapat kabar bahwa Beast sudah dalam ukuran raksasa.
Saat tiba di TKP, betapa terkejutnya Protonger saat menemukan salah satu Demon Army yang telah berubah menjadi raksasa, " Heeee...Demon Army?" Venus terkejut sambil menunjuk ke arah Demon Army yang sedang merusak gedung-gedung dengan sinar laser yang berasal dari tongkat kecil yang dipegangnya. " Hum..Tidak biasanya mereka mengirimkan Demon Army dan mengubah menjadi raksasa." Tak lama kemudian Yellow Moon pun datang bergabung sambil mengendarai Unicorn, " Maaf aku terlambat!" Dan Moon ikut terkejut saat melihat Demon Army menjadi raksasa tepat didepan matanya, " huee...Demon Army!?!"
" Cukup teman2, kita habisi dia! Galaxy Combine!"
" Baik!" Ke-6 Beast langsung merubah tubuh mereka, melipat dan menggabungkan diri menjadi ProtonKing. Setelah bergabung, ProtonKing langsung berdiri tegap di depan Demon Army yang masih sibuk merusak gedung-gedung, " Hei..Sudah selesai?" Ledek Jupiter. Demon Army pun perhatiannya langsung teralih kepada sosok ProtonKing yang sudah berdiri di belakangnya. Tidak melewatkan kesempatan, sebuah tebasan dilayangkan dari tanduk Unicorn langsung mengenainya. Demon Army pun tumbang, dan langsung bisa berdiri lagi dan kemudian dia melancarkan pukulan dan tendangan secara bertubi-tubi kearah dada ProtonKing. " Wooww..lumayan juga dia." Seru Mars sambil berusaha mengendalikan ProtonKing yang sempat tumbang. " Rasakan ini!" ProtonKing mengangkat tangan Pegasusnya, dan langsung menembakkan laser secara beruntun. Tembakan tersebut membuat Demon Army tumbang dan menimpa gedung yang ada dibelakangnya. Kesempatan itu digunakan ProtonKing untuk menghampiri Demon Army yang sedang terkapar sambil mengangkat pedang Unicornnya.
Akan tetapi Demon Army itu segera sadar, dan kemudian bergerak cepat memutar kebelakang ProtonKing, dan dia nebaskan pedang ke arah punggung ProtonKing. Saat ProtonKing membalikkan badan, mereka melihat Werewolf berdiri di belakang mereka, " Werewolf!? Bagaimana mungkin, dia sudah mati!" Mars terkejut melihat sosok Werewolf berdiri kokoh sambil memainkan pedangnya.
" Ini tidak mungkin!" Kata Mercury heran. Werewolf melesat cepat dan langsung menebas ProtonKing bertubi-tubi, sehingga tidak memberikan kesempatan ProtonKing membalas. Werewolf menutup serangannya dengan sebuah tendangan keras ke dada ProtonKing, yang membuat ProtonKing terhuyung-huyung dan jatuh ke atas puing-puing yang tadinya menjadi tempat Demon Army tumbang.
Keadaan ProtonKing semakin terdesak. Werewolf perlahan bergerak maju. Dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, dan siap untuk menebas ProtonKing yang sedang terbaring tak berdaya. Saat jaraknya dekat dengan ProtonKing, dari arah kiri Werewolf suatu tembakan misterius mengenai tubuh Werewolf dan membuat perhatiannya teralih, sehingga dia mencari arah tembakan tersebut. Kesempatan itu digunakan oleh ProtonKing dengan menembak Werewolf menggunakan Pegasus. Tembakan beruntun tersebut membuat Werewolf cukup terluka, dan secepat kilat dia menghilang dari hadapan ProtonKing.
ProtonKing langsung berdiri dan menengok ke arah datangnya tembakan. Terlihat ada sesosok pria yang mengacungkan pistol laser dari atas gedung berlantai 10. Yellow Moon yang pertama kali menyadari sosok tersebut, " Hai teman, liat itu disana!" Menunjuk ke sebuah gedung berlantai 10 dengan warna biru di pinggiran atas gedung. Moon melompat keluar dari ProtonKing dan mendarat di atas gedung tersebut, segera dia mencari ke seluruh penjuru mencari sosok misterius tersebut, namun tidak ditemukannya siapapun disana, karena sosok tersebut sudah menghilang ketika Moon memergokinya.
Protonger yang lain ikut melompat keluar dari ProtonKing dan menyusul Yellow Moon. " Kau menemukannya?" Earth langsung melemparkan pandangannya ke segala arah. Eka mematikan kekuatannya, " Tidak." Dia menggelengkan kepalanya, " Tadi aku yakin ada orang disini." Sambil menunjuk dibawah kakinya, " Dia sudah membantu kita." Eddy menghampiri TJ dan Eka, " Sudahlah, yang penting kita terselamatkan, dan Werewolf itu tidak memangsa Unicornmu, Eka." Eka mengangguk setuju.
Ambar mengamati cincinnya. Dia merasakan ada Elemen lain yang erat kaitannya dengan Protonger. Karena setiap cincin yang digunakan oleh Protonger, mampu mendeteksi Elemen lain yang sama digunakan oleh Protonger. " Cincin ini mendeteksi adanya Elemen lain disini. Ada benarnya juga si Eka, bahwa orang itu tadi disini." Mendengar kata elemen, membuat Eddy menjadi penasaran, " Elemen?" Ambar mengangguk. Sambil berjalan ke tepian gedung yang dibatasi pagar, Eddy berpikir keras, " Elemen lain?"
" Apakah ada elemen lain, atau Protonger lain selain kita ber-6 ini Hermes?" Tanya Eddy penasaran saat mereka tiba kembali ke rumah Eddy. Hermes yang saat itu duduk di kursi kerja Eddy sambil membaca buku ensiklopedia mengenai Protonger, langsung menutup bukunya. Dia beranjak berdiri dan memutar meja lalu berdiri di depan Eddy, Andri, Phiand, Ambar, TJ.
" Ada banyak elemen-elemen di alam semesta ini. Mereka sebagai penyeimbang kelangsungan hidup planet-planet di dalam jaga raya. Elemen-elemen tersebut berada di dalam setiap Planet, Asteroid bahkan Bintang yang menjadi penghuni jagat raya." Mendengar penjelasan tersebut, membuat Phiand semakin penasaran, " Jadi..apakah mungkin akan ada anggota Protonger yang lain?" Hermes menyilangkan tangannya,dan tangan kanannya menyentuh dagu sambil berpikir, " Aku belum pernah tau soal itu. Karena yang pernah terdengar hanyalah 6 ksatria Protonger, yaitu kalian ini"
Eddy berjalan menuju sofa, sambil berfikir. " Ada apa, Ed?" Tanya TJ penasaran. " Aku merasa, kalau Beast Cygnus kemarin adalah summon dari salah seorang Protonger juga. Tapi apakah mungkin?" Phiand mengangkat ke dua bahunya, " Entahlah. Tidak ada yang tidak mungkin."
" Baiklah, aku permisi dulu, aku ingin meneruskan Dragon Canon." TJ pamit dan meninggalkan ruangan. " Aku ikut membantu ya~!" Ambar menyusul TJ di belakang, " Boleh~"
Di sebuah kantor pos terbesar di Kota Jakarta, tempat Eka bekerja sebagai pengantar surat. Eka sedang sibuk mensortir surat-surat yang harus dia kirim. Saking seriusnya dia mensortir surat, dia sampai tidak sadar ada orang berdiri di belakangnya dan menepuk pundaknya, " Permisi Eka?" Orang itu buka suara. Karena Eka terkejut, surat-surat yang dipegangnya sampai jatuh berhamburan, " Ya?" Eka menjawab sambil mengatur irama napasnya. Dia melihat sosok pria yang umurnya tidak jauh lebih tua dari dirinya, mengenakan celana hitam panjang, setelan jas tanpa dasi, rambutnya tersisir rapi.
" Sebelumnya, saya bereskan ini dulu." Eka memunguti amplop-amplop yang berserakan, " Ada apa ya pak?" Orang itu membetulkan jasnya, " Hari ini kau yang bertanggung jawab untuk pengiriman?" Eka berdiri setelah berhasil memungut amplop-amplop yang tercecer, " Iya pak, shift saya sampai sore nanti. Ada yang bisa saya bantu?" Pria tersebut ternyata adalah Kepala bagian Dokumen. Bisa dikatakan dialah bos Eka.
Pria tersebut yang juga diketahui bernama Dhoni Prasetya, mengeluarkan selembar amplop berwarna coklat dari dalam kantong jasnya, " Bisa tolong kirimkan ini? Alamatnya..sebentar ya" Pria tersebut merogoh kantong celananya. Eka memperhatikan amplop coklat yang diberikan kepadanya. Amplop tersebut tidak ditempeli perangko sama sekali.
" ..Ini alamatnya" Setelah menemukan alamat yang dituju yang tertulis dalam secarik kertas, Dhoni menyerahkannya kepada Eka.
Eka menerima secarik kertas dari tangan Dhoni, " Baik pak."
" Baiklah saya permisi dulu, saya masih ada pekerjaan." Dhoni pamit permisi dan beranjak meninggalkan Eka yang sedang memperhatikan alamat yang tertulis di kertas kecil tersebut. Dhoni berbelok di ujung tikungan. Dilihatnya ke kiri dan ke kanan, untuk memastikan tidak ada siapa-siapa. Setelah dirasa aman dia pun terkekeh, " Hehehe...tak kusangka dia itu Protonger." Dhoni merubah wujudnya. Ternyata dia adalah Dhoni palsu yang merupakan samaran salah satu prajurit kerajaan Anubis yang mempunyai kekuatan meniru sosok orang yang pernah dijumpainya, Chameleon.
"hмм.... Aku punya ide yang sangat bagus." Lalu Chameleon pun mengubah sosok dirinya menjadi sosok Eka. " "Bagus sekali.." Terdengar suara dari arah tangga. Ternyata kegiatan Chameleon diawasi oleh Elathan yang sedari tadi berdiri diatas anak tangga, " Oh, Tuan Elathan." Chameleon menunduk.
" Kau memang prajurit yang dapat diandalkan. Dengan kekuatanmu, kita bisa memecah belah Protonger." Elathan berjalan menuruni anak tangga, " Sekarang, segera menuju tempat Protonger berada."
" Baik yang mulia." Chameleon yang sudah merubah dirinya menjadi Eka, kemudian berjalan meninggalkan Elathan dan berbelok di persimpangan. Elathan pun kemudian menghilang. Kejadian tersebut, rupanya juga diawasi oleh sosok misterius yang dari tadi berdiri dari kejauhan. Sosok itu kemudian beranjak meninggalkan tempat dia berdiri.
Rumah besar bergaya kuno milik seorang dokter Eddy, kini telah menjadi tempat berkumpul dan tempat tinggal bagi ke-6 anggota Protonger. Sebelum menjadi Protonger, Eddy tinggal sendiri di rumah besar tersebut. Orang tuanya kini tinggal dan menetap di Amerika sebagai Ahli Medis. Bakat tersebut menurun kepada Eddy. Kini sudah tidak sendiri lagi, rumah besar itu sudah diisi oleh 6 anggota Protonger dan Hermes.
Saat itu mereka sedang menguji Dragon Canon yang hampir rampung. Eddy, Andri, Phiand, dan Ambar yang masing-masing sudah berubah menjadi Protonger, mengambil posisi di sekitar Dragon Canon. TJ yang masih menggunakan baju laboratorium, mengawasi dari kejauhan. Komputer tabletnya tidak lepas dari genggamannya, " Baiklah teman, sasarannya ada batu besar di depan itu." TJ menunjuk sebuah batu besar yang diapit oleh 2 lempengan baja. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tembakan yang lurus serta akurat.
" Okeh siap!" Balas Jupiter sambil mengacungkan jempolnya. TJ lalu menuju panel instumen. Dia menyalakan sistem, dengan menaikkan panel indikator, " Oke Red, Black..Kapanpun kalian siap!" Eddy memusatkan konsentrasinya, " Baiklah.. Ready...Mars Fire! Jupiter Thunder!" Dragon Canon mulai aktif, saat Eddy dan Andri menaruh kedua tangannya ke dalam suatu tempat berisi kristal yang menjadi sumber tembakan. Tempat itu mulai berputar, karena menerima sumber energi Mars dan Jupiter serta perlahan mulai memancarkan arus listrik. Venus dan Mercury berkonsentrasi untuk menahan Canon supaya tidak berubah posisi.
Setelah dirasa cukup, Mars memusatkan pikiran untuk memulai tembakan, " BURNING LIGHTNING!!!!" Sinar energi dari laras canon mulai menyeruak dan mengarahkan ke target sasaran. Entah karena tidak cukup orang yang menahan Canon, atau energinya yang memang belum stabil dan terlalu besar, Canon menjadi liar. Venus dan Mercury kesusahan menjaga keseimbangan Canon sehingga Canon tersebut berbelok arah dan sinar tembakan energinya yang mengenai plat baja tebal dan kemudian memantul ke arah tempat TJ berdiri bersama Hermes, " TJ..Hermes, Awass!!" Teriak Mars memperingatkan. Sedetik yang genting kemudian, tiba-tiba ada sebuah medan energi yang menyelimuti TJ, Hermes beserta peralatan elektronik milik TJ dan melindungi mereka dari pantulan tembakan Dragon Canon. Tembakan tersebut terpantul kembali mengarah ke daerah hutan-hutan yang letaknya memang berada di belakang rumah Eddy.
" Fyuuhh..Hampir saja.." Venus segera terduduk setelah meletakkan Dragon Canon ke sebuah pegangan. " Kau tidak apa-apa Hermes?" TJ membantu Hermes berdiri, " Aku tidak apa-apa, TJ. Kalian tidak apa-apa Protonger?" Protonger yang tadi melakukan percobaan, langsung mematikan kekuatan dan menghampiri TJ dan Hermes. Orang yang menyalakan medan energi itu adalah Eka yang baru saja datang.
" Timing yang tepat Eka, Terima kasih." Eddy menepuk lengan Eka, " Ah tidak apa-apa, kita ini satu tim, sudah seharusnya saling menolong." Eka tersenyum. Lalu dia melihat kondisi dari kejadian yang baru saja terjadi. Dilihatnya Dragon Canon yang larasnya masih mengepulkan asap, dan dua buah plat baja yang mengapit target sasaran, salah satunya gosong karena terkena pantulan sinar energi, " Wow..Apa yang sedang terjadi kawan?"
" TJ menyempurnakan Dragon Canon, tetapi energi yang dihasilkan terlalu besar dan belum stabil, jadinya Canon menjadi liar tak tentu arah." Jelas Andri. Eka mengangguk-angguk tanda mengerti, " Darimana saja kau, kawan?" Tanya Phiand.
" Aku baru saja dari kantor, dan kebetulan shiftku baru saja berakhir siang ini."
" Begitu ya? Oh iya, bagaimana kalau kita makan? Aku lapar sekali." Phiand meringis sambil memegang perutnya.
" Tentu saja, hari ini aku sudah memasak enak sekali lho! Ayam goreng yang disiram kuah keju dan ditambah brokoli diatasnya, waaahh...kalian pasti suka!" Jelas Ambar dengan semangat, dan membuat yang mendengarnya menjadi lapar termasuk Eka, " Waaahh..pasti lezat! Ayo cepat, aku juga sudah lapar." Eka sudah berlari duluan masuk ke dalam rumah.
" Baiklah, percobaannya istirahat dulu, mari kita makan." TJ memasukan tangannya ke saku baju laboratorium dan berjalan mengikuti Eka, lalu diikuti yang lain, dan meninggalkan Phiand sendirian. Dia terlihat berpikir, dan sesaat senyum mengembang di bibirnya, dan dia mengikuti yang lainnya yang sudah masuk ke dalam lebih dulu.
Keadaan di meja makan sungguh meriah. Masing-masing sibuk menyantap hidangan yang dihidangkan Ambar. Kakak beradik Andri dan Phiand seperti biasa berebut makan, Ambar tersenyum geli melihat tingkah laku kedua sahabatnya itu, " Hei mas! Itu kan punyaku! Kalo mau ambil sendirilah."
" Masa, ama mas mu sendiri, aja pelit, Dek." Sedang asik memperhatikan 2 sahabatnya bertengkar memperebutkan makanan, Ambar tidak sadar, Eka menancapkan garpu nya kepiringnya, dan mengambil sepotong brokoli, " Kamu juga, kalo mau ambil sendiri donk." Ambar jadi cemberut melihat Eka mencuri makanan dari piringnya. Eka hanya terkekeh dan memasukkan Brokoli itu ke mulutnya.
" Kau suka sekali brokoli ya Eka?" Tanya TJ, dan kemudian dia memberikan seluruh brokolinya ke piring Eka, " Ini untukmu saja."
" Haha, terima kasih TJ!" Eka melahap semua brokoli pemberian TJ. Dan semua nya larut dalam kebahagiaan makan malam di rumah Eddy.
~####~
Di dalam sebuah Gua di bukit dalam hutan yang letaknya sangat terpencil, terlihat ada sosok pemuda yang di ikat erat menggunakan rantai. Dia baru saja sadar dari pingsannya, setelah dia diculik oleh gerombolan orang tidak dikenal. Setelah sadar, dia melemparkan pandangannya ke kiri dan kanan, " Ugh..di mana aku?" Dia menarik rantai yang membelenggu kedua tangannya. " Uuhh...Keras sekali! Haaah..Apa yang sebenarnya terjadi?"
" Kau sudah sadar ternyata!" Suara yang tiba-tiba datang dari arah mulut Goa, membuat pria itu terkejut, dan melemparkan pandangannya menuju sosok pemilik suara tersebut. " Ternyata kau, Elathan! Apa yang kau lakukan kepadaku?!"
Elathan berjalan masuk ke dalam Gua," Yellow Moon, kini kau tidak bisa apa-apa dengan rantai yang membelenggu tanganmu." Ternyata sosok yang terikat rantai tersebut adalah Eka. Eka menjadi korban penculikan siang tadi saat bertugas mengantar surat. Demon Army menyiapkan jebakan untuk menculik dirinya. Eka masih berusaha membuka rantai tersebut. " Sia-sia saja, rantai ini tidak akan mudah rusak begitu saja."
" Tamat riwayatmu, pengikut Anubis! Begitu kupanggil teman-temanku, dan kau akan mati!" Eka langsung berusaha meraih Galaxy Bracenya untuk memanggil bantuan teman-temannya. Tetapi alangkah terkejutnya, saat diketahuinya Galaxy Brace miliknya hilang dari tangannya, " Apa?? Kemana Galaxy Brace nya??" Elathan mengeluarkan sesuatu dari belakang, " Kau mencari ini?" Dipegangnya Galaxy Brace milik Eka, " Itu Galaxy Brace ku! Kembalikan Elathan!" Dia berusaha meraihnya disaat tangannya masih terikat rantai.
" Kau tidak perlu khawatir, aku akan segera mengirimkan pengganti dirimu." Elathan memberikan kode supaya sosok yang menunggu di depan mulut Gua, untuk segera masuk. Terlihat sosok Demon Chameleon memasuki Gua. Eka melihat sosok prajurit baru Kerajaan Anubis berjalan menghampiri Elathan. Chameleon berdiri di depan Eka, dan langsung merubah dirinya menjadi sosok dirinya. Eka sungguh terkejut karena Demon itu bisa merubah menjadi sosok dirinya.
" Dia akan menggantikan sosok dirimu.." Elathan memberikan Galaxy Brace kepada Chameleon, " ..dan kau akan menggantikan posisi Chameleon!"
" Apa??!! Tidak!! Lepaskan aku!!" Elathan mengambil tongkat yang biasa digunakan oleh Ukobach, dan segera merubah Eka menjadi Chameleon. Proses perubahannya yang menyakitkan membuat Eka mengerang kesakitan.
Setelah selesai, Eka kini dengan sosok barunya yaitu Chameleon, " Silahkan kau kembali ke Protonger, Chameleon..dan kau Yellow Moon, silahkan kau mengamuk di kota!" Elathan memakaikan gelang khusus ke Eka, dan membuat dirinya menjadi lepas kendali tidak mengenal siapapun.
Keesokan harinya, para Protonger bersiap untuk melakukan percobaan yang kedua. Kini semua anggota sudah lengkap, dan TJ tetep tidak ambil bagian di canon, karena dia masih harus mengawasi dari bagian panel instrumen, " Okeh, kawan-kawan, kita akan memulai percobaan yang kedua. Kita berharap percobaan kali ini tidak akan menemui kendala." TJ segera bersiap dari balik kotak panel instrumen. Kini sudah ada Eka yang berubah menjadi Yellow Moon, yang membantu untuk memegang Dragon canon.
" Baiklah! Kapanpun kau siap Mars!" TJ memberi kode siap. Mars mengangguk tanda mengerti. Semua bersiap, Venus, Mercury, dan Moon mendapatkan bagian memegang kendali canon, serta Mars dan Jupiter, mendapatkan tugas untuk mengalirkan energi untuk tembakan Dragon Canon. Mars dan Jupiter memasukan tangannya ke tempat kristal energi. "Ready...Mars Fire! Jupiter Thunder!" Energi mulai masuk, dan canon mulai bereaksi, "BURNING LIGHTNING !!!" Dan sinar energi melesat keluar menuju target yang sama. Namun lagi-lagi mereka menemui kegagalan. Kejadian kemarin terulang kembali, Canon kembali tidak dapat dikendalikan dan tembakan menjadi tak terarah. Sinar energi melesat menuju lempengan baja. Tapi kali ini baja tersebut hancur akibat terkena sinar yang diluar dugaan sungguh besar.
TJ pun mematikan panel instrumen, " Kalian tidak apa-apa?" TJ berlari menghampiri Protonger yang terlihat kewalahan dan ada yang tumbang, " Tidak kusangka, energi nya semakin besar." Kata Mars, kemudian dia mematikan kekuatannya.
" Ini benar-benar diluar dugaan. Aneh.. Seperti ada energi lain yang tidak sinkron dengan Dragon Canon." Jelas TJ sambil membantu membangunkan Venus dan Moon. " Energi lain? Apa maksudmu?"
TJ pun berjalan menghampiri Mars, sambil mengutak-atik tabletnya, " Lihat ini, seperti aliran energi lain yang masuk ke dalam Dragon Canon." Eddy kemudian mengambil tablet dari tangan TJ. Hermes tiba-tiba mendapat firasat, " Protonger, Demon kembali mengacau kota!" Mars kemudian mengembalikan tablet kepada TJ, " Kau tetap disini, sempurnakan Dragon Canon. Biar Demon kami yang urus."
" Baiklah." Jawab TJ, " Teman2, ayo kita berangkat!"
" Baik." Para Protonger pergi menuju tempat munculnya demon, dan TJ tetap disana sambil terus menyempurnakan Dragon Canon.
Sementara itu di pusat kota, orang-orang sedang ramai berlarian. Mereka menyelamatkan diri dari amukan Chameleon yang sesungguhnya adalah Eka asli yang sedang dalam pengaruh sihir jahat, " Itu dia pelakunya kawan." Eka yang sebenarnya Chameleon yang menyamar pun mengepal-ngepalkan tangannya, " Tunggu apa lagi? Kita hajar dia!"
" Ide bagus Eka! Semuanya, Galaxy Change!"
" Baik!" Semuanya mengambil posisi di kiri dan kanan Eddy.
" Galaxy..Change!!" Sebuah soul berbentuk Beast dari masing-masing anggota, dan menyelimuti tubuh mereka, dan mereka telah berubah jadi Protonger. Chameleon yang menyamar sebagai Eka palsu berubah menjadi Protonger, merasa badannya seperti ditusuk ribuan jarum kecil sebagai efek berubah menjadi Protonger. Namun agar samarannya tidak terbongkar, dia menahan rasa sakit tersebut.
Eka asli yang berubah menjadi Chameleon, mengamuk tak terkendali, " Graaaauughhh..." Eka yang melihat sosok Yellow Moon berdiri di depannya, melunturkan sedikit pengaruh sihirnya, rasa sakit menjalar kepala Eka dan dia mulai teringat sosok Chameleon yang menggantikan posisinya. Eka maju menyerang, " Semuanya, bersiaplah!" Perintah Mars yang sudah siap menggenggam Galaxy Blade di tangan kanannya.
Akan tetapi betapa terkejutnya, saat melihat Eka mendekat, dia malah menyerang Yellow Moon, " He?? Kok aneh sekali? Ada dendam apa dia dengan Yellow Moon?" Jupiter tampak kebingungan.
" Graaauughh..." Yellow Moon berusaha melepaskan terjangan Eka dalam wujud Chameleon, " Tamat riwayatmu, Chameleon! Hahahah..hyaaattty!!!" Sebuah tendangan telak, membuat Chameleon terpental jauh. Yellow Moon segera bangkit dan menghampiri Protonger yang lain. Eka Chameleon pun berdiri setelah mendapat tendangan keras, dia mengamuk. Sihirnya semakin lama semakin luntur, dan rasa sakit dikepalanya terasa lagi.
" Ugh.." Dia melihat sosok Protonger, dan mulai mengingatnya, " Teman-teman!" Selama dia menjadi monster, gelang itu juga membuat dia tidak bisa berbahasa manusia.
Protonger tidak dapat mendengar ucapan Eka Chameleon, karena yang terdengar adalah geraman seekor monster, " Ngomong apa sih dia? Kita gak ngerti!" Kata Venus, " Teman-teman, kita gunakan senjata kita."
" Ide bagus, Pink!" Yellow Moon palsu mengacungkan jempol, dan dia mengeluarkan Unicorn Rod dari tangan kirinya. Yellow Moon palsu mengarahkan tebasan Rod nya ke arah Eka Chameleon yang membuat dirinya semakin kewalahan.
" Entah mengapa hari ini, Yellow bersemangat sekali." Kata Jupiter heran, sambil mengangkat kedua bahunya. " Kita juga jangan kalah semangat, ayo semua!" Perintah Mars sambil bergerak maju dan mengeluarkan Phoenix Sword.
Pertarungan antara Eka yang berubah menjadi Chameleon, dengan para Protonger berlangsung tidak seimbang, terlihat Eka Chameleon semakin kewalahan menerima serangan demi serangan dari Protonger. Tebasan pedang, dagger dan rod yang mengarah pada dirinya, ternyata berpengaruh untuk melunturkan pengaruh sihir. Terlihat Eka sudah hampir sepenuhnya sadar.
Ketika melihat Venus di depannya, dan mengayunkan Griffin Ribbon, dia mencoba untuk berkomunikasi dengan Venus, " Ambar! Ini aku Eka!! Kalian salah orang!" Eka Chameleon memegang kedua tangan Venus, yang langsung ditepis oleh Venus dan mendaratkan pukulan ke arah Eka Chameleon, "Iiiiishhh... Jangan pegang-pegang ya!" Sabetan Griffin Ribbon membuat Eka Chameleon terpental beberapa senti.
" Kalian dengarkan aku! Ini aku Eka yang sesungguhnya! Kalian jangan terpengaruh monster jelek itu." Beragam cara dilakukan Eka Chameleon supaya dia bisa dimengerti oleh teman-temannya. Melihat Eka yang sudah luntur pengaruh sihirnya, Yellow Moon palsu menyerang Eka Chameleon dengan tebasan dari Unicorn Rod nya. Eka yang mempunyai basic bela diri china, Wushu, mempraktekkan gerakan menghindarinya dengan gerakan wushu, dan hal tersebut ditangkap oleh mata Mercury.
Silver Earth pun muncul dan bergabung dengan para Protonger. Dia menembakkan Galaxy Gun nya ke arah Eka Chameleon, " Arrghh...tunggu Silver! Kau salah orang!"
" Maaf aku terlambat!" Kata Earth yang langsung bergabung dengan formasi Protonger.
" Silver, bagaimana dengan Dragon Canonnya? Apakah sudah rampung?" Tanya Yellow Moon palsu penasaran. Silver membalikkan badannya, dan memegang pundak Yellow, " Tenang saja Yellow, semua siap untuk membasmi Demon jelek ini"
" Apa?? Hei tunggu dulu!! Ini aku!" Eka Chameleon masih berusaha meyakinkan teman-temannya. " Baiklah teman-teman, kalian siap?"
" Siap Yellow!" Jawab Blue Mercury. Silver melirik Blue dan menganggukan kepalanya sebagai kode.
" Baiklah! Dragon Canon!" Tiba-tiba, Blue mencengkram tangan kiri Yellow Moon palsu, dan Silver bersiap dibelakangnya dengan sebuah tendangan keras. Saat Silver menendang Yellow Moon palsu, Blue bertugas mencabut Galaxy Brace. Ketika Galaxy Brace dicabut, Yellow Moon otomatis mematikan kekuatannya. Eka palsu tampak kebingungan, " Hei! Apa-apaan ini?!"
Silver dan Blue maju ke depan barisan, " Maaf teman, peranmu sebagai Eka telah usai!" Blue mengangkat tinggi-tinggi memainkan Galaxy Brace milik Eka. " Kami sudah tau siapa kau sebenarnya." Tambah Silver.
" Tidak mungkin! Kalian bohong!" Venus maju, " Kami punya beberapa bukti yang mengarahkan kalau kau adalah Eka palsu!"
" Teman-teman!" Eka asli yang masih dalam wujud Chameleon tampak bahagia, karena usahanya ternyata berhasil. " Apa buktinya? Aku lah yang asli." Teriak Eka palsu..
" Ckckckck...kau salah teman! Kami bisa membedakan mana Eka asli dan mana Eka palsu!"
" Yang pertama, medan energi yang kau gunakan untuk menyelamatkan kami saat kegagalan dalam percobaan Dragon Canon, adalah medan energi yang tidak pernah Eka gunakan." Jelas Silver. " Yang kedua, Eka tidak akan serta merta menggunakan energi semacam itu untuk menyelamatkan orang, karena dia lebih menguasai elemen tanah, karena itulah elemen yang digunakan Eka!" Blue ikut menambahkan.
" Yang ketiga, saat tadi percobaan Canon yang kedua, ada sebuah energi yang tidak dikenal masuk ke dalam canon, dan aku melihat itu berasal dari bagian penerima energi canonmu." Tambah Mars.
" Dan yang terpenting,,Eka tidak suka brokoli!" Venus menutup penjelasan. Eka Chameleon yang mendengarnya sampai terheran-heran terutama yang disampaikan Ambar, " Haduh, Ambar. Sejak kapan aku gak suka brokoli?"
" Hahahahah...usaha bagus Protonger! Tapi sia-sia saja, semua terlambat! Dia tidak akan bisa kembali ke wujud manusia seperti sedia kala!"
" Siapa bilang?" Balas Blue, sambil menunjuk ke arah belakang Eka palsu. Disana sudah ada Hermes yang sedang membuka gelang sihir yang menjadikan Eka Demon yang tidak terkendali. Saat gelang terlepas, perlahan wujud Chameleonnya hilang dan dia kembali ke wujud manusianya, lengkap dengan jaket bertuliskan MOON yang terlihat kusam dan lusuh. " Tidaaaakk!!!!!" Chameleon pun kembali ke wujud asalnya.
" Terima kasih Hermes." Eka bahagia, dan kemudian memeluk erat Hermes, " Jangan khawatir, sekarang habisi dia!" Eka mengepal-ngepalkan tangannya, dan bergerak maju. Saat dekat dia melompat dan langsung menedang Chameleon hingga terjatuh. Sampai diseberang, Eka langsung disambut gembira oleh Protonger yang lain.
" Selamat datang kembali, Eka!" Kata Silver Earth sambil menyentuh pundak Eka. Blue Mercury lalu memberikan Galaxy Brace kepada Eka, " Siap menghabisi dia?" Eka tersenyum jumawa, " Tentu saja!" Eka langsung melingkarkan Galaxy Bracenya di lengan kirinya, " Dasar peniru, bedebah! Kau sudah membuat kami susah! GALAXY...CHANGE!" Eka langsung berubah menjadi Yellow Moon.
" Biar kuberitahu kau, bahwa kami ini adalah ksatria yang diutus untuk melindungi bumi! The Strongest Moon..Yellow Moon!!"
" The Bravest Planet...Red Mars!"
" The Amaze Planet...Black Jupiter!"
" The Coolest Planet...Blue Mercury!"
" The Lovely Planet...Pink Venus!"
" The Living Planet...Silver Earth!"
Yellow Moon, menutup role call, " Galaxy Forces...Protonger!! (Insideeerrr Teaaamm!!!)
" Yellow, mari kita coba Dragon Canon!" Kata Silver, " Baiklah! Summon, Dragon Canon!" Dengan memutar tombol yang sama saat digunakan untuk berubah, Protonger memanggil Dragon Canon. Semua sudah siap di posisi masing-masing, " Yellow! Gabungkan kekuatanmu dengan kekuatanku!" Kata Silver
" Baik!" Yellow menyalurkan energi elemennya, " MOON EARTH!" Silver juga mengalirkan energi elemennya, " EARTH GRAVITY!" Kemudian terdengar suara pertanda penggabungan 2 elemen diketahui, " (Yellow Earth, Silver Gravity!)"
" Tembak!" Mars memberi perintah, dan serentak Protonger menembakkan sinar energi dari Dragon Canon, " HYPER QUAAAKE!!" Tembakan Hyper Quake menghujam Chameleon, " Tidaaa...kkk!!!" Dan suara ledakan menggema keras.
" Sudah kuduga, Ukobach lakukan tugasmu!" geram Elathan. Ukobach mengacungkan tongkat saktinya, dan keluarlah sinar yang menyelimuti puing-puing serpihan Chameleon. Seketika langsung Chameleon berubah menjadi raksasa.
Tanpa berpikir lama, Hermes sudah memanggil Beast lebih dulu, dan para Protonger langsung melompat masuk ke dalam Beast. Mars juga langsung memberikan perintah untuk bergabung, " Galaxy Combine" ke-6 Beast langsung melakukan formasi penggabungan, dan ProtonKing pun muncul.
ProtonKing berjalan sambil mengacungkan pedang Unicorn. Chameleon yang melihat ProtonKing mendekat, langsung mengeluarkan jurusnya menghilang seperti bunglon, " He? He?" Venus kebingungan, dia mencari seluruh arah. Tanpa disangka, Chameleon muncul dari belakang. ProtonKing yang terlambat menyadari, langsung melindungi diri dari tebasan pedang Chameleon menggunakan tangan kanannya. ProtonKing membalas serangan dengan tembakan dari Beast Pegasus, dan sempat membuat Chameleon terpukul mundur. Saat itu juga dia menghilang lagi dari pandangan ProtonKing.
" Hadeuh hilang lagi!" Keluh Mercury. Chameleon kembali muncul di depan ProtonKing dengan mengambil wujud Siren, " He?? Siren? Tidak mungkin!" Blue Mercury teringat saat dirinya melawan Siren. " Chameleon mengambil wujud dari rasa takut kita! Berhati2lah teman-teman!" Perintah Mars, dan ProtonKing maju sambil menembakkan laser Pegasus. Siren pun juga menembakkan dari harpa yang dia pegang. Tembakan tersebut rupanya membuat ProtonKing kewalahan.
Sementara itu Cygnus yang berada di orbit bumi, langsung menangkap sinyal darurat, dan langsung terbang menuju bumi membantu ProtonKing. Tak butuh waktu berapa lama, Cygnus datang dan menyerang Siren dengan menggunakan cakar di bagian ekornya, " Itu Cygnus!" Teriak Yellow Moon histeris. Siren tumbang mendapat serangan dari Cygnus dan mengembalikan wujud aslinya sebagai Chameleon. Mars pun memerintahkan Cygnus untuk bergabung, " Cygnus, Galaxy Armament!" Mata Cygnus berkilau, kemudian melipat tubuhnya dan segera bergabung dengan ProtonKing setelah Unicorn melepaskan diri.
ProtonKing terbang ke angkasa. Dan saat berada diatas, energi dari bagian dada mengalir ke tangan Cygnus. ProtonKing terbang menukik tajam lalu menganyunkan cakar Cygnus, " ProtonKing..Heavenly Slasher!" Chameleon pun meledak dan hancur berkeping-keping. ProtonKing menutup pertarungan dengan melakukan pose kemenangan.
Orang misterius yang tempo hari mengintai dari balik pohon, kini muncul lagi dia memperhatikan pertarungan ProtonKing. Terlebih lagi dia sebenarnya memperhatikan pertarungan Cygnus.
" Suatu saat kita akan bertarung bersama, Cygnus."
Hermes tiba-tiba muncul dibelakang pria tersebut. "Jadi elemen yang ditangkap oleh cincin Venus adalah elemen milikmu?" Pria itu terkejut tapi tetap berusaha membelakangi Hermes Ditanya seperti itu oleh Hermes, membuat pria itu gelagapan. " Apa yang kau bicarakan?" Balas pria itu.
" Mereka adalah Protonger, ksatria yang menguasai elemen-elemen yang sama seperti dirimu." Pria yang berpakaian rapi memakai celana jeans, dan kaos putih serta memakai jas diluarnya itu, masih membelakangi Hermes. " Buktinya adalah cincin yang kau pakai itu. Semua Ksatria Protonger yang menguasai elemen masing-masing akan menggunakan cincin seperti itu." Pria tersebut mengamati cincin yang dia kenakan di jari tangan kirinya. Sebuah batu berwarna orange.
Perlahan pria itu membalikkan badannya, " Selamat datang, Uranus!" Sapa Hermes. Senyumnya mengembang di bibirnya, " Perkenalkan..aku Dhoni Prasetya, aku Orange Uranus." Dhoni mengulurkan tangannya, dan langsung disambut hangat oleh Hermes.
-bersambung-
Story by Krishna Indraprasta
No comments:
Post a Comment